Home / Fantasi / Soul System / 2. Alam Baka

Share

2. Alam Baka

Author: JeoseoungSaja
last update Last Updated: 2021-05-03 17:18:55

Liu Kai perlahan membuka kedua matanya saat mendengar sayup-sayup seseorang yang tengah berbicara padanya.

"Liu Kai, mati di usia 25 tahun, yang disebabkan oleh pembunuhan berencana. Hal itu membuatmu menjadi Roh Spesial, sebab belum saatnya kau mati, tapi kau sudah berada di alam Baka."

Selamat datang di Alam Baka, aku adalah Wigen, Malaikat Maut yang akan menuntun jiwamu melewati sidang-sidang di pengadilan Neraka dan membantumu bereinkarnasi kembali."

Kai tampak tak perduli dengan Wigen yang tengah berbicara padanya, Kai hanya termenung melihat sekitar. Kedua bola mata Kai berkeliling, ia masih berada di antara rasa percaya dan tidak percaya bahwa dirinya telah mati.

Kai melihat sebuah dunia yang di dominasi warna jingga, tanah berwarna merah, langit yang selalu mendung bercampur dengan warna jingga yang menjadi penerangan dunia tersebut.

Kai juga melihat antrian panjang di depan tiga gerbang besar berwarna emas, yang ia yakini adalah antrian jiwa-jiwa orang yang sudah meninggal, yang akan memasuki dunia kematian.

Wigen kembali berbicara pada Kai. "Itu antrian untuk roh-roh biasa, mereka semua mati sebab sudah saatnya mereka mati, namun kau adalah roh spesial, sebab kau mati karena dibunuh dan belum waktunya bagimu untuk mati. Kau akan langsung memasuki gerbang ketiga menuju pengadilan neraka tanpa harus mengantri."

Kai menangkap beberapa kata dari Wigen yang menyebutkan 'Belum waktunya bagimu untuk mati'. Kai menatap tajam ke arah Wigen. "Jika belum waktunya aku mati, kenapa aku di sini?!" Kai menarik kerah baju Wigen.

Wigen membelalakkan matanya. "Ka-kau? Bagaimana bisa kau menyentuh seorang malaikat maut? Belum pernah ada roh yang bisa menyentuh malaikat maut sebelumnya."

Kai menggeram, ia kembali mengancam sosok malaikat maut yang memakai jubah berwarna hitam dan kedua bola mata hitam menyeluruh di hadapannya. "Kau! Kembalikan aku ke duniaku sekarang juga! Atau aku akan membunuhmu!"

Wigen mulai kehilangan kesabarannya, ia menepis kedua tangan Kai dan mendorong Kai ke belakang.

"Apa kau gila?! Bagaimana bisa aku mengembalikanmu ke dunia!!"

Kai mengepalkan kedua tangannya, lalu berlari ke arah Wigen sambil melompat dan memberikan pukulan keras yang telak mengenai wajah Wigen.

Wigen jatuh tersungkur menghantam tanah, lalu menatap Kai dengan geram. "Jika saja tak ada peraturan yang melarang malaikat menggunakan kekuatannya di Alam Baka, aku pasti sudah melenyapkan kau!"

"Diam kau! Kau yang mengambil nyawaku, mengapa kau tak bisa mengembalikanku ke duniaku?!" Kai menunjuk-nunjuk wajah Wigen.

Suara Kai yang keras dan lantang mengundang perhatian seluruh malaikat maut yang ada di sana, yang tengah mendampingi jiwa-jiwa manusia yang mengantri di depan gerbang pertama.

Seorang malaikat maut wanita yang mengenal dekat Wigen langsung datang menghampirinya. "Wigen, kau tidak apa-apa?!" Gadis tersebut menoleh ke arah Kai dengan tatapan tajamnya. "Kau!! Berani sekali kau memukul malaikat maut!!"

"Diam kau! Aku akan membunuh kalian semua jika kalian tak mengembalikan aku ke duniaku!" ancam Liu Kai.

"Akan ku bunuh kau!" seru gadis tersebut dan berniat menghajar Kai, namun tangannya ditarik oleh Wigen. "Jangan Lian Hua, kau akan mendapat masalah nantinya."

Perkataan Wigen mampu menghentikan niat Lian Hua yang ingin menghajar Liu Kai. Tepat setelah itu, sebuah lingkaran berbentuk mata berwarna kuning muncul dari atas kepala Liu Kai dan terbang ke langit mengikuti pergerakan Kai.

"Gawat! Dewa Agung sudah mengetahuinya! Mundur Lian Hua!" seru Wigen, lalu melompat mundur menjauhi Liu Kai.

Sesaat kemudian tanah bergetar, ratusan tentara Alam Baka berbentuk manusia batu dengan ukuran manusia muncul dari dalam tanah dan mengepung Liu Kai.

Walau dikepung oleh ratusan tentara Alam Baka, tak membuat Kai gentar, ia malah mengangkat kedua tinjunya dan bersiap menghadapi ratusan tentara tersebut.

Kai dengan sigapnya menghindari setiap serangan tentara batu yang menggunakan pedang yang juga terbuat dari batu, lalu memberikan serangan balik ke arah tentara batu tersebut.

Setiap satu pukulan yang dilayangkan Kai, mampu menghancurkan satu tentara Alam Baka menjadi serpihan kecil.

Wigen dan Lian Hua membuka lebar kedua matanya, mereka belum pernah sekali pun melihat Roh yang sangat kuat, yang mampu melawan tentara Alam Baka.

Setelah beberapa saat bertarung, Kai berhasil menghancurkan seluruh tentara Alam Baka yang ada, ia mampu melakukan hal itu, sebab Roh tak bisa kelelahan.

Kai kembali menatap Wigen dan Lian Hua. "Sudah kukatakan! Kembalikan aku ke duniaku!" seru Kai, lalu berlari mengarah ke Wigen.

Tiba-tiba malaikat maut lainnya datang dan memberikan tendangan telak ke arah perut Kai, membuat Kai terpental jauh dan menghantam tanah dengan kerasnya.

"Mugen! Kau tidak perlu sampai turun tangan!" seru Wigen.

"Senior Mu! Kau akan terkena masalah!" Lian Hua menambahkan.

Mugen merupakan saudara dari Wigen, ia adalah Malaikat Maut terkuat yang berada di alam Baka.

Liu Kai berdiri dengan menggeram hebat, ia kemudian berlari ke arah Mugen dan memberikan pukulan terbaiknya. Kai dan Mugen kemudian beradu serangan.

Kekuatan keduanya berimbang, walau mereka sudah bertukar puluhan pola serangan. Hal tersebut kembali membuat Wigen dan Lian Hua terkejut.

"Ba-bagaimana dia bisa mengimbangi senior Mugen?" tanya Lian Hua dengan keterkejutannya.

"Roh Spesial memang benar-benar kuat, sebab semasa hidupnya, seluruh latihan serta teknik yang ia pelajari mampu membuat jiwanya menjadi semakin kuat seiring waktu." Wigen juga tak kalah terkejut.

Seiring waktu berjalan, tubuh Kai semakin lama semakin berubah mengerikan, kedua bola matanya menjadi merah menyala, tubuhnya menghitam, giginya berubah menjadi taring tajam, rambutnya memanjang dan berwarna putih, serta dua tanduk mulai muncul di atas kepalanya.

"Gawat! Ia hampir berubah menjadi Roh Pendendam!" seru Mugen, lalu meningkatkan pola serangannya untuk mencegah Liu Kai.

Saat Mugen dan Liu Kai tengah bertarung, tiba-tiba tanah kembali bergetar, lalu seluruh jiwa manusia serta malaikat maut yang berada di sana bersujud kepada sosok yang tiba-tiba muncul di hadapan mereka.

"Ra-raja Yeomra, ka-kau tidak perlu sampai jauh-jauh datang ke sini..." Wigen bersujud dengan seluruh tubuh gemetar.

Raja Yeomra datang ke gerbang Alam Baka untuk melihat kekacauan yang terjadi, ia membawa serta dua pengawalnya, yang juga terbuat dari batu, namun dengan ukuran raksasa serta mata merah menyala.

Raja Yeomra merupakan Dewa Agung yang tak lain adalah Dewa diatas Dewa. Raja Yeomra kemudian berteriak lantang. "Beraninya kau!!!!"

"Kau! Berani sekali kau mengacau di Alam Baka! Akan kulenyapkan kau!!" seru Raja Yeomra, kemudian menghentakkan ujung tongkatnya ke tanah.

Seketika tubuh Kai melayang di udara tanpa bisa ia kendalikan, wujudnya kembali berubah seperti semula. Kai menggertakkan giginya, saat tubuhnya seolah-olah tidak lagi dalam kendalinya.

Raja Yeomra kemudian menyuruh dua pengawalnya untuk memegang kedua tangan Kai. Masing-masing pengawal Raja Yeomra langsung memegang tiap tangan Kai.

Kekuatan kedua pengawal batu raksasa tersebut tak dapat diimbangi Kai, membuat kedua tangannya nyaris tak bergerak sedikit pun.

Raja Yeomra kembali menghentakkan tongkatnya ke tanah. Kali ini sebuah bayangan hitam muncul dari dalam tanah dan menyelimuti tubuh Kai, hampir seluruhnya, hanya tinggal bagian kepala Kai yang masih terlihat.

"Lenyaplah kau untuk selamanya!" seru Raja Yeomra.

Related chapters

  • Soul System   3. Neraka Penebus Dosa.

    Wigen berlari, lalu bersujud di bawah kaki Yeomra. "Raja Yeomra, aku mohon maafkan dia, ini adalah salahku, ia adalah tanggung jawabku, aku yang tak bisa menjaganya."Dia adalah roh spesial, maka daripada itu aku mohon Raja Yeomra melepaskannya dan memberinya kesempatan, jika ia engkau lenyapkan, maka tak ada lagi kesempatan baginya untuk bereinkarnasi, ia akan menghilang selamanya dari dunia ini."Yeomra menaikkan sebelah alisnya, ia memandang ke arah Wigen. "Roh spesial? Dia? Apa kau yakin? Sudah lebih dari seribu tahun tidak ada yang namanya roh spesial muncul di alam baka!""Anda bisa melihatnya sendiri."Wigen menyerahkan kertas kematian berwarna emas, yang berisi data diri Liu Kai, tanggal lahir, serta waktu kematian dan penyebabnya."Hmm... Sudah lama sekali aku tidak melihat kertas kematian berwarna emas."Yeomra mengelus-elus janggut putihnya sambil berfikir mengenai nasib Liu Kai. Wigen tampak masih bersujud di hadapan Yeomra, berharap Yeomra akan memberikan keringanan pada L

    Last Updated : 2021-05-03
  • Soul System   4. Pengadilan Neraka

    Setelah melewati jembatan Alam Baka, Kai dibawa menuju tempat sidang pengadilan pertama."Kai, ingatlah, untuk tidak melihat ke bawah lagi jika kau berada di pengadilan pertama."Wigen mengingatkan yang kemudian dijawab anggukkan kepala oleh Kai.Wigen dan Liu Kai memasuki pintu sidang pengadilan pertama, ruangan sidang tersebut cukup luas, dengan sebuah lubang besar yang mengeluarkan cahaya berwarna merah pada tengahnya.Lubang tersebut di tutupi oleh jeruji besi berbentuk lingkaran. Kai kemudian dipersilahkan untuk berdiri di tengah-tengah jeruji besi tersebut dan menghadap Dewa Hakim yang tengah menatap Kai dari kursi singgasananya.Wigen berjalan mendekati Dewa Hakim dan memberikan kertas kematian milik Kai padanya."Hmm... Roh spesial, aku bahkan lupa kapan terakhir kali aku mensidang roh spesial sebelumnya." Hakim Dewa berdehem melihat secarik kertas berwarna emas di tangannya.Sesaat setelah itu, dua malaikat penuntut datang dan duduk di kursi yang berada di sebelah kiri Kai, se

    Last Updated : 2021-05-03
  • Soul System   5. Pengadilan Terakhir.

    Liu Kai melangkahkan kakinya menuju sidang neraka ke empat, yaitu Pengadilan Mahluk Hidup, Neraka Hewan Buas.Dalam sidang ini, manusia diadili sesuai dengan dosanya semasa hidup, jika mereka pernah menyakiti atau membunuh hewan, serta merusak tumbuh-tumbuhan, maka mereka akan segera dimasukkan ke dalam Neraka Hewan Buas.Di dalam Neraka Hewan Buas, manusia akan di siksa oleh hewan-hewan neraka yang ada di sana. Hewan-hewan tersebut akan mencabik-cabik serta menghancurkan tubuh manusia menggunakan taring dan cakarnya, terus menerus seperti itu selama ribuan tahun hingga dosanya terhapus.Kai dengan mudahnya melewati pengadilan tersebut, sebab tidak ada prilaku semasa hidupnya yang memberatkannya dalam sidang tersebut. Kai adalah salah satu orang yang sangat menyayangi binatang serta lingkungan tempat ia tinggal.Wigen tampak kagum terhadap Kai. "Belum pernah sekalipun roh yang aku tuntun bisa melewati empat sidang dengan mudahnya selama aku menjadi malaikat maut, biasanya aku harus men

    Last Updated : 2021-05-03
  • Soul System   6. Latar Belakang Sistem

    Liu Kai masih tampak bingung dengan berjuta tanya di kepalanya, namun Wigen selaku sistem yang bekerja untuk Kai langsung menjelaskan padanya. "Sistem merupakan suatu hal yang mampu membuat dirimu mempelajari sebuah teknik tanpa harus berlatih, kau akan mendapatkan teknik tersebut secara instan. "Dalam sistem juga terdapat banyak pengetahuan yang bisa kau dapatkan, serta sistem sendiri adalah buatan Dewa jadi apapun yang berada dalam sistem bisa kau dapatkan dan kau gunakan di dunia nyata tanpa harus membuat atau membelinya di dunia tersebut." Liu Kai tampak mulai mengerti tentang apa itu sistem. "Mempelajari teknik tanpa berlatih? Itu hal yang luar biasa! Sebab aku mempelajari suatu teknik membutuhkan waktu setidaknya enam bulan untuk bisa menguasainya. Aku jadi semakin penasaran dengan prinsip kerja sistem ini." "Kau akan memahaminya seiring berjalannya waktu, pelan-pelan saja, sebab kau akan kebingungan jika aku langsung menjelaskan seluruhnya," ucap Wigen. "Baiklah! Kapan aku

    Last Updated : 2021-06-24
  • Soul System   7. Dunia Wuxi

    [ Memulai Proses Pemindahan Tubuh...] [ 0%...15%...38%...56%...69%...81%...100%] [ Pemindahan tubuh berhasil! ] [ Liu Kai! Selamat datang di Dunia Wuxi! ] Liu Kai sudah berhasil berpindah ke dunia yang dinamakan Dunia Wuxi, jiwanya kini bersemayam di tubuh salah satu pria yang ada di dunia tersebut. Saat Liu Kai mulai mendapatkan kesadarannya, samar-samar ia mendengar suara wanita yang tengah menangis. "Han Gege! Han Gege! Bangunlah! Maafkan aku! Hiks..." Kai semakin tersadar saat seseorang tengah menggoyang-goyangkan tubuhnya. Tak berapa lama Kai sudah sadar dan pandangannya semakin jelas, ia melihat seorang wanita tengah berada di sampingnya sambil menangis. "Han Gege! Syukurlah kau masih hidup! Maafkan aku! Gara-gara aku kau terjatuh ke jurang!" ucap wanita tersebut dengan sesenggukkan. Kai menatap wanita tersebut dalam, ia mencoba mengenali wanita yang tengah berbicara padanya, namun ia sama sekali tak mengenali wanita tersebut. Wanita yang berusia remaja, rambut hitam lu

    Last Updated : 2021-06-24
  • Soul System   8. Memberi Pelajaran.

    Liu Kai berhadapan dengan empat orang pemuda di desa tersebut. Mereka berempat tampaknya adalah orang-orang yang sering mem-bully Bai Han, pemilik asli tubuh yang digunakan Liu Kai. "Hey! Bai Han! Berani sekali kau menepis tanganku?! Kau sudah bosan hidup?!" Salah satu pemuda tampak mencengkram kerah baju Liu Kai. Menurut ingatan dari pemilik tubuh sebelumnya, pemuda yang sedang mencengkram kerah baju Liu Kai bernama Cao Ren, seorang anak dari kepala desa di situ. "Sudahlah Cao Ren, mungkin dia hanya bercanda..." Pria lainnya tampak menenangkan Cao Ren, lalu menatap ke arah Liu Kai. "Han, sudahlah, kita hanya akan berlatih memanah seperti biasa, kau cuma harus meletakkan apel di kepalamu, lalu kami akan memanahnya." "Jika kau mati terkena panah, itu salahmu sendiri, sebab kau tak menghindar." Pria ke tiga tampak tertawa lepas menggoda Liu Kai. Liu Kai yang menyimpan seluruh memori Bai Han di dalam kepalanya merasa geram, mengingat seluruh perbuatan keempat pria tersebut terhadap B

    Last Updated : 2021-07-05
  • Soul System   9. Dia Bukanlah Bai Han.

    Kai merasa sedikit ngilu saat penempaan otot serta tulang pada tubuh barunya. Kini Kai merasakan tubuhnya sedikit lebih berisi dan bertenaga. Tak terasa, Kai kini sudah tiba di depan rumahnya dan langsung masuk ke dalam. Kai tak merasa asing lagi dengan keadaan di dalam rumah, sebab ia kini memiliki memori Bai Han. "Han'er kau sudah pulang? Nenek menunggumu dari tadi, mari sini ikut makan." Bai Hua tampak duduk di meja makan bersama dengan Bai Xia. Kai yang juga sudah merasa lapar langsung duduk dan menyantap makan malamnya bersama keluarga barunya. Saat tengah asik menyantap makan malam, Bai Xia tak sengaja melihat lengan kiri Kai yang mengeluarkan darah. "Han gege, tanganmu kenapa?" Melihat hal itu, Bai Hua langsung menghampiri Kai. "Ini pasti ulah anak-anak nakal itu, mereka masih saja mengganggumu." Bai Hua kemudian mengobati lengan Kai setelah mengambil obat-obatan serta perban dari dalam kamar. Ia mengobati lengan Kai dengan tatapan sendu, terlihat raut wajah kesedihan yang

    Last Updated : 2021-07-06
  • Soul System   10. Kultivasi.

    Kepergian keluarga Bai Hua disaksikan hampir seluruh warga desa, ada yang menyayangkan keputusan yang diambil, serta ada yang sedih melihat salah satu keluarga yang sangat baik terhadap warga desa, kini pergi meninggalkan desa. Kai tampak menunggu dan memperhatikan dari jarak yang cukup jauh saat Bai Hua berpamitan kepada penduduk desa, ia mencoba memberi pengertian kepada warga desa mengenai keputusannya. Kepala Desa tampak bernafas lega saat melihat orang yang baru saja ia takuti, pergi meninggalkan desa. Nenek Hua meneteskan air matanya dan mulai berjalan meninggalkan desa. Bagaimanapun masalahnya, sudah pasti ia sedih meninggalkan desa yang ia tempati dari kecil, begitupula dengan Bai Xia, ia merasa sedih harus meninggalkan teman-teman sebayanya. Namun mereka berdua sadar bahwa tak ada lagi alasan untuk tetap tinggal di sana, setelah berurusan dengan kepala desa. Kai berjalan memimpin di depan, ia menuju desa lainnya yang tak jauh dari desa tempat mereka tinggal sebelumnya. Ing

    Last Updated : 2021-07-23

Latest chapter

  • Soul System   420. Persiapan Rencana Awal

    Sepeninggalan Qingluo dan Liu Bingbing, Penatua Inti Pertama menghela nafas kasar. "Sangat disayangkan, Nether Blue Bird itu telah melakukan Bloodlink Bound dengan gadis kecil itu, jika saja ia masih menjadi jiwa yang bebas dan kita bisa merekrutnya, tidak lama agar Great Snow Mountain Sect mencapai puncak.""Haha! Benar, namun tidak masalah, meskipun Nether Blue Bird telah menyatukan ikatan darahnya terhadap gadis kecil itu, selama gadis itu setia terhadap Great Snow Mountain Sect, kita tetap akan mencapai puncak..." Penatua Inti Kedua tertawa."Kita melakukan panen yang baik kali ini, satu Serpenting Blue Dragon, keturunan kedua dari Winter Wyvern serta Nether Blue Bird, keturunan langsung dari Ice Phoenix..." Penatua Inti Pertama tertawa puas."Jangan lupa bahwa Red Phoenix Sect memiliki Vermillion Bird, Gagak Emas Berkaki Tiga, dan Eastern Black Dragon..." Penatua Inti Ketiga berkata dengan datar.Perkataan Penatua Inti Ketiga segera membungkam tawa kedua Penatua Inti lainnya. Pen

  • Soul System   419. Murid Langsung

    Perhatian penonton yang sebelumnya ditujukan pada Liu Bingbing, kini berpindah pada Qingluo, seorang gadis tercantik di wilayah Great Snow Mountain Sect. Kedatangan Qingluo menyambut suka cita dari para warga kota, sebab bagi mereka, sosoknya seperti seorang Dewi Salju yang dipuja dan kecantikannya sangat mempesona, meskipun ia memiliki sifat yang dingin serta acuh tak acuh.Melihat Qingluo tiba, para Penatua Inti sedikit mengerutkan keningnya, sebab mereka jelas tahu mengapa Qingluo muncul di saat seperti ini. Penatua Inti Pertama tersenyum ke arah Qingluo. "Qingluo..."Qingluo menatap Penatua Inti Pertama lalu memberikan senyuman tipis sambil membungkukkan sedikit tubuhnya. "Paman..."Qingluo merupakan Murid Langsung dari Patriark Great Snow Mountain Sect, sehingga ia memiliki status yang sama dengan para Penatua Inti sehingga ia tidak perlu membungkuk terlalu dalam ataupun menangkupkan tinjunya, namun ia tetap sedikit membungkuk untuk menghormati Penatua Inti Pertama sebagai orang

  • Soul System   418. Liu Bingbing Mengikuti Ujian

    Akibat Penatua Inti Pertama berbicara kepada Liu Bingbing serta secara langsung mempersilakannya untuk mencoba ujian Life Frigid Crystal, kini seluruh pasang mata tertuju pada Liu Bingbing dan tidak ada yang berani berbicara.Di bawah pusat perhatian semua orang, Liu Bingbing menjadi sangat gugup, keringat sebesar biji jagung menetes di dahinya dan seluruh tubuhnya gemetar, namun ia masih melangkah dengan perlahan. Tingkah lucu Liu Bingbing ini membuat beberapa orang tersenyum bahkan Penatua Inti Pertama ikut tersenyum dan merasa bersalah secara bersamaan.Memaksakan langkahnya, Liu Bingbing dengan kaki yang gemetar akhirnya tiba di hadapan Life Frigid Crystal, ia mengulurkan kedua telapak tangannya yang basah karena keringat itu secara perlahan dan mulai menyentuh Life Frigid Crystal.Liu Bingbing menutup matanya saat kedua telapak tangannya menyatu dengan permukaan Life Frigid Crystal. Energi Dingin mengalir dari Life Frigid Crystal menuju pembuluh darah Liu Bingbing dan mulai menye

  • Soul System   417. Gongsun Wan'er

    Setelah Lu Shan meninggalkan arena bersama dengan Guru barunya, para penonton kini berbalik untuk melihat ke arah dua gadis cantik yang masih berada di antrian.Liu Bingbing tampak sangat gugup, namun Gadis lainnya masih terlihat tenang dan santai, ia bahkan sama sekali tidak memasang ekspresi wajah apapun, aura dingin di sekitarnya menambah kesan dinginnya sikapnya."Siapa kedua gadis itu? Mengapa mereka berbaris dengan barisan para jenius di belakang?""Tidak ada ide, aku sama sekali tidak mengenal mereka, namun keduanya terlihat sangat cantik...""Hanya tersisa dua Penatua Inti di udara, tiga Penatua Inti terkuat tidak muncul, mereka hanya muncul ketika ada jenius yang benar-benar luar biasa, namun sepertinya kali ini kita tidak bisa melihat mereka, para jenius muda yang terkenal berbakat sudah pergi sebelumnya...""Mungkin ada di antara kedua gadis ini yang benar-benar jenius? siapa tahu?"Para penonton saling berbisik dan berbincang di antara kelompok mereka. Semuanya segera diam

  • Soul System   416. Yin Kematian

    Akhirnya, penilaian untuk ujian masuk pertama melalui Life Frigid Crystal hampir selesai, hanya menyisakan beberapa belas calon murid dan semuanya terlihat sangat berbakat. Sebagai Jenius Muda yang telah diakui di tempat di mana mereka berasal, semua penonton merasa bersemangat untuk melihat pencapaian seperti apa yang akan didapat oleh para Jenius Muda ini.Beberapa teriakan dan dukungan terdengar saat para penonton mendukung Jenius Muda dari daerah mereka masing-masing. Hanya Liu Bingbing dan Gadis di depannya yang tidak mendapatkan sorakan dukungan yang meriah, namun ia tidak sama sekali merasa berkecil hati, melainkan jauh lebih bersemangat, baginya, Kai dan Kakeknya sudah cukup untuk membuatnya bersemangat.“Hehe, Bing’er, tidak ada yang mendukungmu, hanya kakek tua itu saja, tapi tenang, ketika kau gagal dalam ujian, aku akan meminta ayahku untuk menikahkan kita berdua…” Lu Shan tampak menjilat bibirnya saat berkata kepada Liu Bingbing.“Berhenti memanggilku Bing’er dan aku tida

  • Soul System   415. Musuh Lama Melintas Jalan yang Sama

    Penatua Ruo kembali melanjutkan seleksi Life Frigid Crystal terhadap calon murid. Kesembilan Penatua Inti masih bersila di atas udara dengan khidmat dan Delapan Penatua Dalam sama sekali tidak bergerak di bawah tekanan para Penatua Inti."Selanjutnya...""Afinitas terhadap Energi Yin lebih dari setengah, Murid Dalam...""Gagal, selanjutnya...""Energi Es bawaan yang tidak buruk, Murid Dalam... Silahkan pilih salah satu Penatua Dalam untuk menjadi gurumu...""Penguasaan Energi Dingin yang cukup baik...""Pengendalian Energi Air, tidak buruk...""Gagal!"Satu per satu calon murid telah pergi menguji kekuatannya di depan Life Frigid Crystal, hampir 70 persen dari calon murid telah gagal dan sekitar 25 persen menjadi murid dalam. Kini hanya tinggal segelintir calon murid yang masih menunggu di barisan paling belakang, termasuk Liu Bingbing."Barisan belakang di isi oleh banyak jenius muda yang terkenal di Provinsi Menengah...""Beberapa merupakan Jenius Muda dari Sekte Kecil di Provinsi B

  • Soul System   414. Api Luan Biru

    Beberapa ratus calon murid telah mencoba ujian Life Frigid Crystal, namun hanya beberapa yang berhasil menyalakan lebih dari setengah crystal dan segera menjadi Murid Dalam Great Snow Mountain Sect. Para Penatua Dalam mengalami perdebatan singkat mengenai murid yang akan mereka rekrut.Sejumlah besar Calon Murid pergi meninggalkan lapangan Life Frigid Crystal dengan kecewa dan beberapa terlihat cukup puas setelah menjadi murid dalam. Sejauh ini, hanya Xu Huang yang mampu menyalakan nyala Crystal sepenuhnya.Lebih dari 300 calon murid telah mencoba, hingga pada akhirnya seorang gadis muda yang terlihat berumur 14 tahun berjalan menuju Life Frigid Crystal. Gadis itu terlihat sangat cantik dengan kulit seputih salju, namun kedua matanya sangat tajam. Menggunakan gaun putih yang sangat kontras dengan tubuhnya, Ia berjalan ke arah Life Frigid Crystal dengan cara yang anggun."Miss Xin Yue... Dia adalah putri satu-satunya yang dimiliki oleh Walikota Snow Mountain City...""Dia sebenarnya b

  • Soul System   413. Kultivator Transformasi Soul

    Melihat perubahan ekspresi dari Penatua Ruo saat menatap bocah lelaki itu, semua penonton tergerak untuk melihat ke arah bocah kecil itu. Bocah pucat dengan kulit seputih salju itu berjalan dengan mantap menuju Life Frigid Crystal, ia kemudian dengan santai meletakkan kedua tangannya menyentuh permukaan crystal.Life Frigid Crystal bergetar sesaat sebelum sinar Cahaya naik dan memenuhi seluruh crystal. Melihat adegan itu, Tetua yang awalnya diam mulai menunjukkan ketertarikan terhadap bocah itu. Penatua Wan Ruo mengangguk dan sedikit tersenyum. “Afinitas yang tinggi terhadap unsur es, bocah ini memiliki masa depan yang cerah di sekte…” Penatua Ruo mendekati bocah pucat itu dan memegang pundaknya. “Siapa namamu nak?”Bocah Pucat itu bergetar sesaat karena aura agung yang terpancar dari tubuh Penatua Wan Ruo, namun ia dengan cepat menangkupkan tinju dan membungkuk. “Salam Penatua Wan Ruo! Xu Huang dari Sekte Hujan!”Mendengar jawaban mantap dan tegas dari Xu Huang, Penatua Ruo mengangg

  • Soul System   412. Frigid Life Crystal

    "Salam Kakek Mo..." Kai menangkupkan tinjunya memberi hormat, kemudian mengelus pucuk kepala Liu Bingbing."Anak Kai... Kau sepertinya sudah sangat pulih, baguslah." Kakek Mo tertawa. "Liu Bingbing dari kemarin menanyakan tentangmu dan sekarang kau datang..."Liu Bingbing mengangguk dengan kedua mata berkedip menatap Kai. "Benar, aku mengira bahwa Kakak Kai tidak akan datang." Liu Bingbing sedikit mengerutkan bibirnya. "Aku sangat gugup..."Kai tertawa sambil menepuk pundak Liu Bingbing. "Tenanglah Bing'er, kakak yakin kau pasti berhasil, kakak dan Kakek Mo akan mengawasi dari sini, pastikan kau memberikan yang terbaik...""He'em!" Liu Bingbing mengangguk tegas. "Aku pasti akan masuk ke dalam akademi dan membuat Kakek dan Kakak bangga!""Bagus-bagus, seperti itu seharusnya." Kai tersenyum lembut menatap Liu Bingbing sebelum beralih ke Kakek Mo. "Senior Mo, bagaimana ujian akan berjalan?""Sebelumnya aku sudah bertanya, ujian masuk Great Snow Mountain Sect dibagi menjadi dua cara, yang

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status