Home / Fantasi / Penguasa Benua Timur / Chapter 421 - Chapter 430

All Chapters of Penguasa Benua Timur: Chapter 421 - Chapter 430

794 Chapters

412 - Makam Feng Yaoshan

Pulau Huizhuan kini terasa cukup berbeda dengan yang sebelumnya. Jika beberapa tahun silam Zhou Fu dan Li Xian harus berlari pergi ketika gunung meletus dan tsunami datang, kali itu para penghuni Pulau Huizhuan tak perlu melakukan hal yang sama meski magma yang hihasilkan gunung berapi di sana jauh lebih banyak dan panas. Para penghuni pulau Huzihuan juga tak perlu repot-repot mengungsi ke pulau terdekat ketika gelombang tsunami menghantam pulau secara bertubi-tubi. Zhao Yunlei menjelaskan kepada Zhou Fu jika hal itu terjadi karena Bao Yun dan Bao Yin telah memasang sesuatu yang disebut sebagai formasi sihir tertentu. Zhou Fu ingin bertanya lebih jauh tetapi Zhao Yunlei sepertinya juga tak begitu memahami tentang formasi sihir yang dilakukan oleh Bao bersaudara. Karena mendapat cerita tentang formasi sihir itu juga, kali itu Zhou Fu berjalan amat tenang ke arah utara meski lahar magma panas tengah bersiap melahap keberadaannya. Benar saja, ketika Zhou Fu mendongakkan kepala ke atas,
last updateLast Updated : 2022-02-04
Read more

413 - Penasaran yang Mengganggu

Zhou Fu mengerutkan alis beberapa kali setiap kali Shen Shen menceritakan tentang sosok yang mengeluarkan suara teriakan tersebut. Dialah Bao Yin, seorang pria yang digambarkan Shen Shen telah berusia setidaknya enam puluhan tahun dan memiliki kekuatan mengerikan seperti mampu menerbangkan satu pulau ke atas langit. Sosok Bao Yin adalah sosok yang tak boleh dibuat tersinggung sebab bisa jadi, satu jentikan jari kelingkingnya akan mampu membuat sebuah daratan menjadi terhapus dalam sejarah. Selama satu bulan terakhir, Bao Yin memiliki jadwal rutinan yaitu bermain petak umpet. Setiap kali terdengar suara teriakan, menandakan bahwa Bao Yin telah tertangkap dan itu artinya Bao Yin akan menerima hukuman dari rekan-rekan bermainnya. Sesekali, bukan Bao Yin saja yang berteriak. “Senior Xu Xiaofei? Kakek Li Xian? Mereka juga bermain petak umpet bersama?!” Zhou Fu tercekat tak percaya ketika mendengar cerita bahwa sosok-sosok senior tersebut ternyata memiliki kegemaran layaknya bocah kecil bi
last updateLast Updated : 2022-02-06
Read more

414 - Jiwa yang Masih Sama

Zhou Fu buru-buru memberi penjelasan tentang alasannya memandangi dada Shen Shen ketika melihat Shen Shen tengah bersiap melempar wajahnya menggunakan sepatu. Tetapi anehnya, setelah Zhou Fu memberi penjelasan, Shen Shen mendadak merasa lesu. ‘Ah… Kukira dia mulai tertarik dengan hal hal seperti itu… Hem… Memang sebuah penderitaan besar jika gadis dewasa sepertiku jatuh hati pada bocah kecil seperti dia…’ Shen Shen beberapa kali memukul-mukul keningnya dengan kedua telapak tangan. “Eh, tunggu… Apa katamu tadi?!” Shen Shen mendadak memutar kepalanya, ia seperti kehilangan satu detail informasi penting karena terlalu fokus pada rasa kesal yang menyerang hatinya. “Ya… Seperti yang kukatakan tadi, Feng Yaoshan telah memasukkan mutiara pusakamu ke dalam tubuhmu. Ia menjahitnya di sana…” Zhou Fu menuding ke arah dada Shen Shen tetapi di saat yang bersamaan, kepala Zhou Fu menoleh ke arah yang berlawanan. Seketika Shen Shen memegangi dadanya dan membalikkan badan sejenak untuk mengintip s
last updateLast Updated : 2022-02-06
Read more

415 - Permata yang Tak Memiliki Cahaya

Pada salah satu lempeng Shufashen, dijelaskan jika sosok yang bernama Zhou Fu adalah sosok yang mengirimkan lempengan batu kokoh dari semesta lain yang akhirnya batu itu dipergunakan untuk membuat pesan-pesan beruntun. “Aku juga baru kali ini menemukan keberadaan batu sekokoh itu.” Bao Yun menjelaskan lagi kepada Zhou Fu jika kekuatan Bao bersaudara sebenarnya mampu untuk membuat Benua Timur mengalami kiamat, tetapi andaikan itu terjadi, akan tetap ada benda yang selamat dari Benua Timur yaitu lempengan-lempengan Shufashen. Batu tersebut memiliki ketahanan yang mampu melindungi keutuhannya meski dihantam bencana kiamat sekalipun. “Berdasarkan pesan yang termuat dalam Shufashen itu, nama semesta lain yang disebutkan adalah nama yang sama dengan tanah kelahiranku. Yang artinya, pada suatu waktu, sosok yang memiliki nama Zhou Fu itu mengirimkan batu-batu kokoh tersebut dari negeri asal kami ke Benua Timur ini. Aku tak pernah mengatakan jika sosok Zhou Fu dalam Shufashen itu adalah dirim
last updateLast Updated : 2022-02-06
Read more

416 - Orang Tua?!

Sebelum Bao Yun memulai berkisah tentang negeri kelahirannya, pertama-tama Bao Yun bertanya pada Zhou Fu apakah Zhou Fu sudah mendengar cerita lengkap tentang nasib Xuan Wu dan dua murid Raja Yang Yuhuan yang lain yaitu Fang Bai dan Zhu Qiu. Ketika Zhou Fu menjawab dengan gelengan kepala, Bao Yun memilih untuk menceritakan tentang tiga musuh besar Zhou Fu sebelum membahas negeri kelahirannya sebab pada satu titik tertentu, semuanya saling berkaitan. “Tuan Yang Yuhuan datang ke Benua Bintang dengan membawa misi rahasia. Karena teramat rahasia, ia bahkan tak memberi tahu kami apa misinya tersebut. Pesan Tuan Yang Yuhuan adalah, kami senantiasa percaya pada semua keputusan dan pilihannya. Setelah kejadian aku dan adikku tertidur lama, kami kehilangan terlalu banyak informasi tentang kehidupan Tuan kami. Beruntung, di daratan Yianju masih ada sosok bernama Fang Bai dan Zhu Qiu. Melihat penyiksaan yang kuberikan pada Xuan Wu, sosok Fang Bai dan Zhu Qiu tak memiliki keberanian untuk tidak b
last updateLast Updated : 2022-02-06
Read more

417 - Petir Tribulasi

“Kau akan mengetahuinya beberapa hari lagi. Jika perjalanan mereka lancar, mereka akan kembali dalam waktu tiga hari ke depan.” Bao Yun melangkah maju meninggalkan Zhou Fu yang terdiam. Langit mulai gelap dan Zhou Fu memilih untuk mengejar Bao Yun yang nyaris hilang dari pandangan. Begitu ia berhasil menyusul Bao Yun, di saat yang bersamaan pula Zhou Fu mencium aroma lezat daging panggang dan sup rumput laut. “Itu adalah gajah buruan Yang Zi! Sejak mendapat tugas berburu, Yang Zi hampir selalu membawa gajah dengan belalai panjang. Katanya, itu mengingatkannya pada seseorang.” Bao Yun membuka suara setelah Zhou Fu terlihat kaget dengan keberadaan binatang seberat tiga ton yang kali itu tengah dipanggang oleh Shen Shen dan Zhao Yunlei. “Bagaimana Yang Zi bisa membawa binatang seberat itu dari luar pulau ke pulau Huizhuan ini?” Sebagaimana yang Zhou Fu tahu, Pulau Huizhuan memang menyimpan ragam tanaman langka tetapi di saat yang bersamaan, Pulau Huizhuan tidak memiliki habitat binat
last updateLast Updated : 2022-02-06
Read more

418 - Petir Tribulasi II

“Aku akan menjelaskannya nanti, yang terpenting adalah, lindungi para gadis dengan segenap kemampuanmu!” Zhou Fu masih ingin bertanya banyak hal tetapi sosok yang ingin ia tanyai ternyata telah lenyap dari pandangan. Di saat yang bersamaan, suara gemuruh yang dihasilkan dari retakan formasi pelindung memaksa Zhou Fu untuk segera mengambil tindakan. “Saudari Zhao, Shen Shen, apakah kalian tahu di mana letak gua bawah tanah tempat kakekku menemukan lempeng Shufashen?!” “Ya!” “Baiklah, semuanya, bergerak ke sana selagi aku membuat pelindung sementara!” Pelarian Zhou Fu dan para gadis diwarnai dengan banyaknya sambaran petir yang menyerang nyaris semua tempat di pulau Huizhuan. Suara teriakan para gadis bahkan sama sekali tak terdengar sebab jeritan mereka ditenggelamkan oleh hantaman-hantaman petir tribulasi yang tengah berusaha memporak-porandakan pulau Huizhuan. “Apa-apaan ini? Mengapa kejadiannya seolah Langit tengah murka pada pulau ini?! Apakah ini ada hubungannya dengan Tuan B
last updateLast Updated : 2022-02-06
Read more

419 - Keadaan Haku

Setelah berdecak kagum pada kehebatan Haku dalam mengalahkan Petir Tribulasi, Li Xian tiba-tiba merasa pujiannya menjadi sebuah kesia-siaan. Beberapa detik berselang, Li Xian melihat hal mengerikan terjadi pada tubuh Haku. “Itu adalah pertanda bahwa Haku telah berhasil mengaktifkan Heavenly Eyes miliknya!” Bao Yun ternganga dengan rahang terbuka lebar. Meski Petir Tribulasi bukanlah hal baru baginya, penampakan yang ditunjukkan oleh Haku merupakan sesuatu yang belum pernah ia saksikan sebelumnya. “A… Apa yang terjadi? Apakah dia akan baik-baik saja?!” Berbeda dengan Bao Yun dan Bao Yin yang menatap Haku dengan pandangan takjub, Xu Xiaofei dan Li Xian justru sebaliknya. Dua pria tua itu menemukan pemandangan yang teramat mengerikan untuk dilihat. “Bagaimana bisa kalian terpana ketika satu demi satu mata Haku rontok ke tanah?!” Li Xian tak bisa mengungkapkan perasaan yang campur aduk di dadanya, satu sisi ia merasa lega karena Haku masih bernapas setelah melewati Petir Tribulasi. Di
last updateLast Updated : 2022-02-06
Read more

420 - Pemuda Istimewa

Merupakan hari yang indah ketika seorang pria bangun dari tidurnya dan mendapati ada dua bidadari tengah terlelap dan menggelayut manja di kedua sisi ketiaknya. Masa yang indah tersebut sedang menghampiri Zhou Fu. Ketika pemuda itu telah mendapatkan kembali kesadarannya setelah semalaman tertidur, ia menemukan sosok sosok cantik dan menggemaskan tengah terlelap dengan wajah damai yang membuatnya tak enak hati untuk menggeliat atau sekadar bergerak. Tetapi, perasaan gembira yang dirasakan Zhou Fu mendadak rontok ketika matanya menangkap ada dua pria tua yang tengah memelototinya dengan urat-urat wajah menonjol. Dua pria itu tentu saja adalah Xu Xiaofei dan Li Xian. Tepat di samping Xu Xiaofei dan Li Xian, terdapat satu lagi sosok pria muda berwajah tampan yang tengah melipat tangan dengan ekspresi yang jika diterjemahkan dalam bahasa verbal adalah, ‘Tamatlah riwayatmu, bocah!’ “Ehm!” Zhou Fu melompat bangun tanpa peduli jika tindakannya akan membuat kepala dua gadis membentur tanah.
last updateLast Updated : 2022-02-07
Read more

421 - Penjelajah Waktu

Zhou Fu melihat Bao Yun tak memiliki jawaban untuk pertanyaannya. Yang artinya, ada kemungkinan jika Zhou Fu memang hanya akan menjadi butiran debu di tengah-tengah kehebatan para Kultivator di Immortal Continent. Kultivator sendiri merupakan penyebutan bagi orang-orang yang memilih jalan menuju keabadian, seperti Bao Yun dan juga Bao Yin. “Tuan Bao, hari sudah sore. Dengan keadaanku yang seperti ini, terkena angin laut akan membuat kesehatanku memburuk. Izinkan aku untuk kembali ke gubuk…” Zhou Fu menundukkan kepala berniat pamit undur diri, bukan ide bagus membiarkan tubuhnya yang babak belur untuk terus dihantam oleh angin laut yang kuat. “Pergilah, aku masih ingin sendiri…” Zhou Fu mengangguk lalu berbalik arah dan berjalan tertatih-tatih menuju ke gubuk. Di setiap langkahnya, Zhou Fu berulang kali bertanya pada dirinya sendiri, haruskah ia pergi atau tetap tinggal di Benua Timur. Sebelum ia benar-benar mendapatkan jawaban, langkahnya terhenti karena ia telah tiba di area gubuk,
last updateLast Updated : 2022-02-07
Read more
PREV
1
...
4142434445
...
80
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status