Home / Fantasi / Penguasa Benua Timur / Chapter 401 - Chapter 410

All Chapters of Penguasa Benua Timur: Chapter 401 - Chapter 410

794 Chapters

394 - Tiga Menit

Hanya satu detik. Tak kurang dan tak lebih. Itulah waktu yang dibutuhkan oleh Xuan Wu untuk melemparkan Patriark Yuan kai dan sekaligus membuat pria itu memuntahkan darah yang cukup banyak. Zhou Fu menghampiri tubuh Patriark Yuan Kai yang terkapar di atas tanah, sembari memberi pemberi uluran tenaga dalam, Zhou Fu tak tahan ingin mengeluarkan sesuatu di pikirannya. “Paman, seharusnya paman tak perlu selembek itu ketika berhadapan dengan bocah kecil! Ingat, tak perlu mengalah, meski dia hanya bocah kecil, situasinya dalah dia musuh kita!” Pendekar Harimau Utara itu membalas kalimat Zhou Fu dengan dua jitakan di kepala remaja itu, membuat Zhou Fu harus meringis sesaat sebelum menyunggingkan tawa sinis penuh ejekan. “Mengapa kau tak mengatakan dari awal kalau bocah itu memiliki kekuatan yang mengerikan?! Kalau tahu dia sekuat itu, kukira aku akan memilih pura-pura tak mengenalmu tadi!” Patriark Yuan Kai bangkit berdiri dan mengatur napas, jika beberapa saat sebelumnya ia dikejutkan den
last updateLast Updated : 2022-01-26
Read more

Pertemuan di Danau Keemasan

Ini bukan Bab - Baca ini Gratis -Hari menjelang senja ketika Zhou Fu secara tiba-tiba merasa tubuhnya terjatuh dan mendarat di sebuah padang rumput hijau. Dalam suasana sedikit bingung, Zhou Fu bangkit bardiri lalu mengibas-kibaskan pakaiannya yang kala itu menjadi sedikit basah. “Danau ini?!” Zhou Fu tertegun sesaat sebab ia merasa beberapa kali telah melihat danau tersebut di alam mimpinya. Sebuah danau luas berhiaskan deretan teratai putih yang kala itu tengah memantulkan cahaya matahari sore. Zhou Fu segera mengarahkan matanya ke sisi kiri danau, benar saja, ia menemukan sebuah kursi panjang di sana. Persis seperti yang selalu ada di alam mimpinya. Hanya saja, kali itu kursi tersebut terlihat jauh berbeda. “Siapa gadis yang duduk menghadap danau itu? Bukankah biasanya kursi itu selalu kosong?” Zhou Fu memutuskan untuk melangkah mendekati bibir danau sebelah kiri, tempat di mana terdapat seorang perempuan bergaun biru yang
last updateLast Updated : 2022-01-27
Read more

395 - Dua Sosok Misterius

Apa yang diucapkan Zhou Fu memang benar. Beberapa saat setelah Zhou Fu mengatakan jika akan datang bala bantuan, bumi mendadak bergetar. Terdengar suara gemuruh dari arah utara yang semakin lama semakin bising dan memekakkan telinga. Tak ada yang tahu secara pasti apa yang memicu suara bising tersebut tetapi Zhou Fu memiliki sedikit gambaran tentang hal itu. Xuan Wu menghentikan serangannya sejenak untuk melihat situasi sementara Patriark Yuan Kai memilih menggunakan kekuatan terakhirnya untuk melesat dan berlindung di balik punggung Zhou Fu. “Bantuan seperti apa yang kedatangannya membawa hawa intimidasi sebesar ini?!” Patriark Yuan Kai terengah-engah dengan satu telapak tangan menggantung di pundak Zhou Fu. “Chen Long memang tak pernah mengecewakan!” Zhou Fu mengangguk pelan, keterkejutannya pada pasukan bala bantuan yang datang membuat Zhou Fu tak begitu memerhatikan pertanyaan Patriark Yuan Kai. Ketika rombongan bala bantuan itu mulai terlihat mendekat, orang pertama yang paling
last updateLast Updated : 2022-01-27
Read more

396 - Akhir Hidup?

Xuan Wu terkekeh dengan arogansi tinggi ketika menatap semua orang masih kesulitan menerima kenyataan betapa jauh level kekuatan mereka dengan kekuatan Dewa miliknya. Xuan Wu tetap melayang di udara demi menikmati lebih lama lagi pemandangan keputusasaan yang terpancar di wajah para manusia. Xuan Wu menjulurkan tongkat hitamnya, dengan gerakan kasual, tekanan aura tak terbatas menyelimuti seluruh wilayah di bawahnya, memberikan kesan pada semua orang, bak mereka saat itu tengah berhadapan dengan Dewa Keabadian. “Ini? Jenis kemampuan macam apa ini?!” Zhu Qiu tersungkur ke tanah oleh desakan aura pekat yang menekan punggungnya. Patriark Yuan Kai, Xu Xiaofei, dan juga Feng Yaoshan bisa dipastikan akan kehilangan kesadaran saat itu juga andai rubah ekor sembilan tak mengeluarkan sihir pelindung di sekitar tubuhnya. Zhou Fu adalah yang mampu merespon paling baik sebab ia masih bisa tegak berdiri meski kakinya bergetar kuat menahan beban berat aura Xuan Wu. Untuk pertama kalinya, Zhou Fu
last updateLast Updated : 2022-01-27
Read more

397 - END ARC 4, Sebuah Pengorbanan Besar

Tepat ketika Zhou Fu merasa tubuhnya berada di ambang batas kesadaran, sebuah ledakan besar terjadi dan diiringi dengan gelapnya keadaan seolah gerhana matahari total telah melanda bumi. Pada saat yang bersamaan, Xuan Wu merasa tubuhnya diikat oleh tali-tali tak kasat mata yang sepertinya dikerahkan oleh sisa-sisa kekuatan pendekar yang ada di tempat tersebut. Sebenarnya, mudah saja bagi Xuan Wu jika ia ingin melepaskan diri dari ikatan tersebut. Tetapi, ada hal aneh yang juga turut mengikat tubuhnya. Ia merasa semua gerakannya seperti terkunci, dan itu jelas bukan dihasilkan dari kekuatan para pendekar yang ada di tempat itu. Gelap yang pekat berangsur meredup dan pada akhirnya, keadaan menjadi terang benderang seperti sedia kala. Saat itu, Xuan Wu baru menyadari jika sesuatu yang mengunci gerakannya adalah delapan ekor rubah yang sengaja dilepaskan oleh siluman rubah berekor sembilan. “Cih… Jadi, rubah ekor sembilan itu merelakan hidupnya demi kalian? Dia sekarang pergi untuk menc
last updateLast Updated : 2022-01-27
Read more

Jati Diri Feng Yaoshan

Bab ini Gratis...   Di danau keemasan sore itu, Shen Shen terlihat membawa pedang dan bersiap untuk menebas leher Nona Penulis. Shen Shen menghampiri kursi kayu tempat Nona Penulis duduk mematung. Ketika Shen Shen telah berada cukup dekat dengan Nona Penulis, tangisnya pecah dan kemarahannya memuncak. “Nona Penulis! Apa yang telah kau perbuat?!!! Mengapa kau menciptakan sosok Feng Yaoshan yang keras kepala?! Aku akan membunuhmu!!!” Nona Penulis nyaris tertebas lehernya andai tidak ada tangan yang menghadangnya. Itu adalah tangan Feng Yaoshan, tetapi wajahnya sedikit berbeda, lebih dewasa dan terlihat memang sedikit tua. Meski mengenali wajah itu sebagai Feng Yaoshan, Shen Shen tiba-tiba memanggilnya, “Ye Shen??!” Shen Shen tercekat cukup lama sebelum menyadari suatu hal yang tak pernah ia duga. “Shen Yang-Ku… Putri Diao-Ku… Kau seharusnya sudah tahu, aku bukan bodoh. Bukan juga keras kepala. Aku melakukannya, karena aku Ye Shen…”
last updateLast Updated : 2022-01-27
Read more

398 - Pengakuan Rubah Ekor Sembilan

391. Rubah Ekor Sembilan meski sejatinya memiliki habitat di darat, ia mampu menyelam di kedalaman lautan dengan batas maksimal dua minggu tanpa perlu mengambil udara ke permukaan. Tentu saja, hal tersebut memungkinkan jika Rubah Ekor Sembilan masih memiliki jumlah kekuatan penuh. Dengan kondisinya yang telah melepaskan delapan ekornya untuk menahan Xuan Wu, Rubah Ekor Sembilan diperkirakan hanya akan bertahan kurang dari satu minggu di dalam air sementara untuk mencapai daratan Luzon menggunakan kecepatan si rubah, ia masih memerlukan sepuluh hari perjalanan. Segera setelah Rubah Ekor Sembilan menyelam ke dalam lautan, ia mengirim pesan kepada binatang lain agar diteruskan pada Pasukan Pulau Kelinci. Rubah Ekor Sembilan memerlukan uluran bantuan, tetapi ia tak bisa menunggu, ia harus bergegas karena keadaan Zhou Fu yang telah kritis. ‘Kirimkan bala bantuan untuk menyusulku, saat ini, aku juga butuh pengawalan. Kerahkan pasukan laut untuk mengawalku ke Luzon, tak ada kata berlebihan
last updateLast Updated : 2022-01-28
Read more

399 - Keajaiban???

Hari sudah nyaris gelap di daratan Shamo sementara di wilayah Yianju, kegelapan terasa semakin pekat karena Xuan Wu terus mengalirkan aura intimidasi kuat dari dalam tubuhnya. Kala itu, Xuan Wu berniat untuk menghabisis sisa-sisa manusia yang ada di wilayah Yianju sebelum akhirnya pergi untuk mendatangi lokasi tempat Raja Yang Yuhuan menyimpan salah satu warisan terbesarnya. “Jangan karena kau wanita, kau lantas berpikir untuk mendapatkan kematian yang menyenangkan!” Xuan Wu menarik tongkatnya ke atas sebelum akhirnya menghunuskan mata tombak ke punggung Shen Shen. “Aku dulu!!! Bunuh aku terlebih dahulu!!” Tiba-tiba Patriark Yuan Kai berteriak dengan maksud ia meminta Xuan Wu mengambil nyawanya mendahului Shen Shen. Sebab, menyaksikan seorang perempuan dibunuh tanpa bisa berbuat apa-apa merupakan sebuah pengalaman yang sama menyakitkannya dengan bertemu kematian. Itu artinya, Patriark Yuan Kai akan merasakan dua kali perasaan menyakitkan andai ia dibunuh setelah menyaksikan Shen Shen
last updateLast Updated : 2022-01-28
Read more

400 - Logam Keemasan

Sebenarnya, alasan mengapa beberapa saat sebelumnya Bao Yun dan Bao Yin hanya mengawasi kekacauan di daratan Shamo adalah karena mereka tak ingin terlibat dengan urusan manusia. Tetapi, setelah melihat perubahan ekspresi yang ditampilkan oleh sosok gadis kecil di depannya ketika ditanya soal keberadaan Yang Yuhuan, Bao Yun menganggap ia perlu menaruh curiga pada sosok Maolin. Sebelumnya, Bao Yin tengah menanyakan keberadaan Tuan Yang Yuhuan dengan nada yang cukup ramah, tetapi, ekspresi balasan yang diberikan oleh sosok Maolin terlihat terlalu berlebihan. “Kami hanya bertanya, mengapa kau ketakutan seperti itu?!” Bao Yun melangkahkan kakinya mendekati Xuan Wu yang mendiami tubuh Maolin. Seketika itu juga, Xuan Wu berharap tubuhnya bisa bergerak dan ia akan melesat sejauh-jauhnya demi menghindari dua sosok asing tersebut. Hanya saja, Xuan Wu dibuat benar-benar tak berdaya oleh sosok-sosok pria asing itu, membuat gelagat Xuan Wu makin kentara bahwa ia setidaknya mengetahui sesuatu ten
last updateLast Updated : 2022-01-28
Read more

401 - Takdir Besar?

“Sepertinya takdirmu memang lain, Tuan Muda!” Apa yang baru saja diungkapkan oleh Rubah Ekor Sembilan memang benar sepenuhnya. Semesta memberikan ribuan hingga ratusan ribu kemungkinan masa depan kepada tiap-tiap manusia, dan, salah satu masa depan yang menanti Zhou Fu adalah sesuatu yang sepertinya baru akan terjadi setiap ribuan tahun sekali. “Ketika takdir telah datang menjemput, tak ada lagi jalan untuk pulang! Tuan Muda, gunakan seluruh sisa kekuatanmu untuk tetap terjaga, racun dari Xuan Wu di tubuhmu akan mengganas setiap kali kau kehilangan kesadaran. Jangan sia-siakan takdirmu… Tetaplah hidup…” Rubah Ekor Sembilan terpaksa mengalirkan energi kehidupannya kepada Zhou Fu demi membantu pemuda tersebut untuk tetap sadar di tengah-tengah desakan racun yang menggerogoti tubuhnya. Akhirnya, ada harga yang harus dibayar mahal oleh sang Rubah Ekor Sembilan. Tepat di hari ke empat perjalanan mereka menuju ke perairan Luzon, Rubah Ekor Sembilan telah mencapai batasnya. Kekuatannya mel
last updateLast Updated : 2022-01-31
Read more
PREV
1
...
3940414243
...
80
DMCA.com Protection Status