Beranda / Fantasi / Penguasa Benua Timur / 396 - Akhir Hidup?

Share

396 - Akhir Hidup?

Penulis: Banin SN
last update Terakhir Diperbarui: 2022-01-27 16:57:56
Xuan Wu terkekeh dengan arogansi tinggi ketika menatap semua orang masih kesulitan menerima kenyataan betapa jauh level kekuatan mereka dengan kekuatan Dewa miliknya. Xuan Wu tetap melayang di udara demi menikmati lebih lama lagi pemandangan keputusasaan yang terpancar di wajah para manusia.

Xuan Wu menjulurkan tongkat hitamnya, dengan gerakan kasual, tekanan aura tak terbatas menyelimuti seluruh wilayah di bawahnya, memberikan kesan pada semua orang, bak mereka saat itu tengah berhadapan dengan Dewa Keabadian.

“Ini? Jenis kemampuan macam apa ini?!” Zhu Qiu tersungkur ke tanah oleh desakan aura pekat yang menekan punggungnya. Patriark Yuan Kai, Xu Xiaofei, dan juga Feng Yaoshan bisa dipastikan akan kehilangan kesadaran saat itu juga andai rubah ekor sembilan tak mengeluarkan sihir pelindung di sekitar tubuhnya. Zhou Fu adalah yang mampu merespon paling baik sebab ia masih bisa tegak berdiri meski kakinya bergetar kuat menahan beban berat aura Xuan Wu.

Untuk pertama kalinya, Zhou Fu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Pita Welni
pokoknya mantuuul...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Penguasa Benua Timur   397 - END ARC 4, Sebuah Pengorbanan Besar

    Tepat ketika Zhou Fu merasa tubuhnya berada di ambang batas kesadaran, sebuah ledakan besar terjadi dan diiringi dengan gelapnya keadaan seolah gerhana matahari total telah melanda bumi. Pada saat yang bersamaan, Xuan Wu merasa tubuhnya diikat oleh tali-tali tak kasat mata yang sepertinya dikerahkan oleh sisa-sisa kekuatan pendekar yang ada di tempat tersebut. Sebenarnya, mudah saja bagi Xuan Wu jika ia ingin melepaskan diri dari ikatan tersebut. Tetapi, ada hal aneh yang juga turut mengikat tubuhnya. Ia merasa semua gerakannya seperti terkunci, dan itu jelas bukan dihasilkan dari kekuatan para pendekar yang ada di tempat itu. Gelap yang pekat berangsur meredup dan pada akhirnya, keadaan menjadi terang benderang seperti sedia kala. Saat itu, Xuan Wu baru menyadari jika sesuatu yang mengunci gerakannya adalah delapan ekor rubah yang sengaja dilepaskan oleh siluman rubah berekor sembilan. “Cih… Jadi, rubah ekor sembilan itu merelakan hidupnya demi kalian? Dia sekarang pergi untuk menc

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-27
  • Penguasa Benua Timur   Jati Diri Feng Yaoshan

    Bab ini Gratis... Di danau keemasan sore itu, Shen Shen terlihat membawa pedang dan bersiap untuk menebas leher Nona Penulis. Shen Shen menghampiri kursi kayu tempat Nona Penulis duduk mematung. Ketika Shen Shen telah berada cukup dekat dengan Nona Penulis, tangisnya pecah dan kemarahannya memuncak. “Nona Penulis! Apa yang telah kau perbuat?!!! Mengapa kau menciptakan sosok Feng Yaoshan yang keras kepala?! Aku akan membunuhmu!!!” Nona Penulis nyaris tertebas lehernya andai tidak ada tangan yang menghadangnya. Itu adalah tangan Feng Yaoshan, tetapi wajahnya sedikit berbeda, lebih dewasa dan terlihat memang sedikit tua. Meski mengenali wajah itu sebagai Feng Yaoshan, Shen Shen tiba-tiba memanggilnya, “Ye Shen??!” Shen Shen tercekat cukup lama sebelum menyadari suatu hal yang tak pernah ia duga. “Shen Yang-Ku… Putri Diao-Ku… Kau seharusnya sudah tahu, aku bukan bodoh. Bukan juga keras kepala. Aku melakukannya, karena aku Ye Shen…”

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-27
  • Penguasa Benua Timur   398 - Pengakuan Rubah Ekor Sembilan

    391. Rubah Ekor Sembilan meski sejatinya memiliki habitat di darat, ia mampu menyelam di kedalaman lautan dengan batas maksimal dua minggu tanpa perlu mengambil udara ke permukaan. Tentu saja, hal tersebut memungkinkan jika Rubah Ekor Sembilan masih memiliki jumlah kekuatan penuh. Dengan kondisinya yang telah melepaskan delapan ekornya untuk menahan Xuan Wu, Rubah Ekor Sembilan diperkirakan hanya akan bertahan kurang dari satu minggu di dalam air sementara untuk mencapai daratan Luzon menggunakan kecepatan si rubah, ia masih memerlukan sepuluh hari perjalanan. Segera setelah Rubah Ekor Sembilan menyelam ke dalam lautan, ia mengirim pesan kepada binatang lain agar diteruskan pada Pasukan Pulau Kelinci. Rubah Ekor Sembilan memerlukan uluran bantuan, tetapi ia tak bisa menunggu, ia harus bergegas karena keadaan Zhou Fu yang telah kritis. ‘Kirimkan bala bantuan untuk menyusulku, saat ini, aku juga butuh pengawalan. Kerahkan pasukan laut untuk mengawalku ke Luzon, tak ada kata berlebihan

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-28
  • Penguasa Benua Timur   399 - Keajaiban???

    Hari sudah nyaris gelap di daratan Shamo sementara di wilayah Yianju, kegelapan terasa semakin pekat karena Xuan Wu terus mengalirkan aura intimidasi kuat dari dalam tubuhnya. Kala itu, Xuan Wu berniat untuk menghabisis sisa-sisa manusia yang ada di wilayah Yianju sebelum akhirnya pergi untuk mendatangi lokasi tempat Raja Yang Yuhuan menyimpan salah satu warisan terbesarnya. “Jangan karena kau wanita, kau lantas berpikir untuk mendapatkan kematian yang menyenangkan!” Xuan Wu menarik tongkatnya ke atas sebelum akhirnya menghunuskan mata tombak ke punggung Shen Shen. “Aku dulu!!! Bunuh aku terlebih dahulu!!” Tiba-tiba Patriark Yuan Kai berteriak dengan maksud ia meminta Xuan Wu mengambil nyawanya mendahului Shen Shen. Sebab, menyaksikan seorang perempuan dibunuh tanpa bisa berbuat apa-apa merupakan sebuah pengalaman yang sama menyakitkannya dengan bertemu kematian. Itu artinya, Patriark Yuan Kai akan merasakan dua kali perasaan menyakitkan andai ia dibunuh setelah menyaksikan Shen Shen

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-28
  • Penguasa Benua Timur   400 - Logam Keemasan

    Sebenarnya, alasan mengapa beberapa saat sebelumnya Bao Yun dan Bao Yin hanya mengawasi kekacauan di daratan Shamo adalah karena mereka tak ingin terlibat dengan urusan manusia. Tetapi, setelah melihat perubahan ekspresi yang ditampilkan oleh sosok gadis kecil di depannya ketika ditanya soal keberadaan Yang Yuhuan, Bao Yun menganggap ia perlu menaruh curiga pada sosok Maolin. Sebelumnya, Bao Yin tengah menanyakan keberadaan Tuan Yang Yuhuan dengan nada yang cukup ramah, tetapi, ekspresi balasan yang diberikan oleh sosok Maolin terlihat terlalu berlebihan. “Kami hanya bertanya, mengapa kau ketakutan seperti itu?!” Bao Yun melangkahkan kakinya mendekati Xuan Wu yang mendiami tubuh Maolin. Seketika itu juga, Xuan Wu berharap tubuhnya bisa bergerak dan ia akan melesat sejauh-jauhnya demi menghindari dua sosok asing tersebut. Hanya saja, Xuan Wu dibuat benar-benar tak berdaya oleh sosok-sosok pria asing itu, membuat gelagat Xuan Wu makin kentara bahwa ia setidaknya mengetahui sesuatu ten

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-28
  • Penguasa Benua Timur   401 - Takdir Besar?

    “Sepertinya takdirmu memang lain, Tuan Muda!” Apa yang baru saja diungkapkan oleh Rubah Ekor Sembilan memang benar sepenuhnya. Semesta memberikan ribuan hingga ratusan ribu kemungkinan masa depan kepada tiap-tiap manusia, dan, salah satu masa depan yang menanti Zhou Fu adalah sesuatu yang sepertinya baru akan terjadi setiap ribuan tahun sekali. “Ketika takdir telah datang menjemput, tak ada lagi jalan untuk pulang! Tuan Muda, gunakan seluruh sisa kekuatanmu untuk tetap terjaga, racun dari Xuan Wu di tubuhmu akan mengganas setiap kali kau kehilangan kesadaran. Jangan sia-siakan takdirmu… Tetaplah hidup…” Rubah Ekor Sembilan terpaksa mengalirkan energi kehidupannya kepada Zhou Fu demi membantu pemuda tersebut untuk tetap sadar di tengah-tengah desakan racun yang menggerogoti tubuhnya. Akhirnya, ada harga yang harus dibayar mahal oleh sang Rubah Ekor Sembilan. Tepat di hari ke empat perjalanan mereka menuju ke perairan Luzon, Rubah Ekor Sembilan telah mencapai batasnya. Kekuatannya mel

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-31
  • Penguasa Benua Timur   402 - Membaca Sebuah Pesan

    Pada suatu hari ketika Zhou Fu kecil, Li Xian pernah memberi pelajaran penting tentang hukum sebuah keberuntungan. Kala itu, Zhou Fu menguap berulang kali karena tak begitu memahami konsep keberuntungan yang diajarkan oleh kakeknya. Tetapi, kejadian Jang Mi dan suaminya yang datang menyelamatkan hidup Zhou Fu, pada akhirnya akan membuat pemuda itu memahami esensi penciptaan keberuntungan. “Keberuntungan adalah sesuatu yang selalu dicari manusia meski dari dulu sampai sekarang, tak pernah ada peta yang bisa membawa manusia ke sana. Tak ada yang tahu bagaimana cara untuk mendapatkannya hingga pada suatu masa, seorang filsuf memberikan petunjuknya pada manusia.” Kala itu, Zhou Fu hanya menggaruk lehernya pertanda tak begitu tertarik pada ceramah Li Xian. Meski tak tertarik, ia cukup mampu mengingat kalimat lanjutan yang diucapkan pria tua itu. “Keberuntungan nyatanya bisa diciptakan, karena ia adalah hasil dari beberapa komposisi. Seorang filsuf menyampaikan jika Keberuntungan adalah k

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-31
  • Penguasa Benua Timur   403 - Telah Ditunggu

    Esok harinya, rombongan Zhou Fu telah meninggalkan pulau kecil tak berpenghuni dan bergerak menuju ke perairan Luzon. Zhou Fu memberi tahukan kepada Jang Mi bahwa ia perlu bertemu dengan Haku dan meminta makhluk itu untuk membawanya ke Pulau Huizhuan sebab racun di tubuh Zhou Fu harus segera mendapat perawatan dari sumber daya yang ada di pulau ajaib tersebut. “Setelah aku bertemu dengan Haku, kurasa aku tak membutuhkan bantuan kalian lagi. Masalahnya, apakah kalian yakin kalian bisa kembali pulang?” “Saudara Zhou tak perlu memikirkan soal itu. Mari kita fokus pada tujuan kita dulu. Aku dan suamiku akan menggerakkan perahu ini dengan kekuatan kami sementara Saudara Zhou silakan beristirahat saja.” Zhou Fu sebenarnya ingin membantu pasangan suami istri tersebut tetapi ketika ia ingin mengumpulkan tenaga dalam di tubuhnya, ia sadar jika kesehatannya lebih buruk dari yang ia perkirakan. “Baiklah, aku akan memberikan bantuan dalam bentuk lain.” Zhou Fu lantas mengeluarkan beberapa maka

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-31

Bab terbaru

  • Penguasa Benua Timur   Hadiah Menarik di Hari Terbaik

    Semakin lama, semakin Zhou Fu yakin jika tak ada orang yang lebih pandai daripada Shen Shen dalam hal mencari masalah. Ketika ia teringat kembali awal pertemuan mereka, Zhou Fu seolah-olah menyadari jika ia memang hidup dengan membawa takdir untuk membereskan semua masalah yang menjerat Shen Yang.Seperti hari itu, mengingat Zhou Shan telah memasang perisai kuat di area kapal, jelas tertangkapnya Shen Shen tidak disebabkan oleh kerusakan arai yang dibuat oleh Zhou Shan. Dalam artian, Shen Shen secara sengaja keluar dari perlindungan Zhou Shan dan seperti biasanya, melangkah menghampiri masalah.Pada saat itu, dihadapkan dengan informasi dibawanya Shen Shen ke istana walikota, Zhou Fu dan Zhou Shan menunda agenda makan siang mereka. Keduanya bergegas keluar dari rumah makan lalu menyewa kuda-kuda terbaik untuk digunakan pergi menuju ke istana walikota.“Mengapa kita harus repot-repot menyewa kuda jika kita bisa melesat cepat ke istana? Menjengkelkan!” gerutu Zhou Fu sesaat sebelum mena

  • Penguasa Benua Timur   Dewi dari Kayangan

    Tampaknya, pertanyaan yang baru saja dilontarkan oleh Zhou Shan adalah pertanyaan yang paling dihindari oleh sang walikota. Tak peduli apa pun keadaannya, sang walikota tetap terkesan menghindari menjawab pertanyaan itu. Dalam keadaan antara hidup dan mati, pria itu bahkan meludah sembari tersenyum mengejek kepada Zhou Shan.“Kau tak akan pernah mendapatkan jawabannya!” ucap Gao Shan sembari sebelah tangannya melakukan gerakan khusus dari balik jubah.Seketika itu juga, kilatan cahaya terang benderang membutakan mata semua orang, termasuk Zhou Fu dan Zhou Shan. Dengan sigap Zhou Fu melesat menarik tubuh Zhou Shan mundur, sekadar berjaga-jaga pada sesuatu yang mungkin tak mereka ketahui.Ketika ledakan cahaya telah berakhir, Zhou Fu dan Zhou Shan melihat hanya ada bekas-bekas keberadaan walikota bersama putranya di ruangan itu. Keduanya telah menghilang entah ke mana.“Sepertinya walikota menggunakan teknik atau spirit tool teleportasi,” gumam Zhou Shan seraya mengamati bekas keberadaan

  • Penguasa Benua Timur   Tujuan Mendarat di Benua Timur

    Zhou Shan tak mau membuang waktu. Dalam sekejap, ia melangkah maju, tangannya terangkat dan udara di sekitarnya berubah drastis. Aura emas yang kuat mulai membungkus tubuhnya, membuat Gao Shan dan Gao Ren merasakan tekanan yang luar biasa."Masa-masa kejayaanmu sudah hampir kadaluarsa, Tuan Walikota," ucap Zhou Shan menyeringai. "Aku akan memberimu salam perkenalan, Prelude Strike!"Zhou Shan mengayunkan tangannya ke arah Gao Shan. Udara di sekelilingnya bergetar hebat ketika rune-rune bercahaya emas muncul di udara, membentuk lingkaran rumit yang tiba-tiba mengeluarkan petir emas. Kilatan petir itu melesat cepat ke arah Gao Shan, seperti kehendak langit yang tidak dapat dihindari.Gao Shan dengan cepat mengangkat tangannya, membentuk perisai energi merah yang berasal dari spirit tool Crimson Essence Flask. "Blood Shield!" teriaknya. Perisai itu terbentuk dari darah kental yang berputar cepat, memblokir petir yang datang dari Zhou Shan.Ledakan keras terdengar saat petir dan perisai d

  • Penguasa Benua Timur   Teknik Tersembunyi

    Gao Ren merasa darahnya berhenti mengalir. Tubuhnya bergetar ketakutan. Ia tak pernah membayangkan akan berada dalam situasi seperti itu, Sun Hao yang selalu ia anggap tak terkalahkan ternyata bisa dikalahkan dengan begitu mudahnya.Zhou Fu berjalan mendekat, setiap langkahnya seakan menjadi dentang lonceng kematian bagi Gao Ren. Namun, Gao Ren menolak menyerah begitu saja. Ia masih punya kartu truf yang belum dimainkan.“Kau akan menyesal berurusan denganku!” ucap Gao Ren memberi ancaman, meski saat itu suaranya terdengar ketakutan.Dengan tangan gemetar, Gao Ren mengeluarkan sebuah bola permata dari spatial ringnya. Tak berlama-lama, Gao Ren mencengkeram bola permata itu hingga membuatnya pecah berkeping-keping. Suara retakan bola permata itu terdengar memekkakkan telinga. Di saat yang sama, muncul ledakan di udara, menciptakan kepulan kabut debu yang tebal selama beberapa detik. Gao Ren mundur selangkah, membuat Zhou Fu mengerutkan kening karena penasaran dengan apa yang akan munc

  • Penguasa Benua Timur   Arogansi Putra Walikota

    “Spirit Formation Mid Stage. Kau sebut itu kuat? Kau sedang melawak?” cibir Zhou Fu yang serta merta membuat mata Gao Ren memerah karena marah. Kebanggaan yang beberapa detik lalu meledak di kepala Gao Ren kini terasa sirna dan tergantikan oleh amarah yang tertahan.Di saat yang sama, Sun Hao juga dibuat terkejut oleh ucapan Zhou Fu. Dari caranya berbicara, jelas sekali bahwa Zhou Fu menganggap rendah seorang kultivator di ranah Spirit Formation, yang mana ranah tersebut sudah termasuk ajaib untuk diraih oleh seseorang semuda Gao Ren.Dengan gerakan cepat, Sun Hao melangkah maju dan meminta Gao Ren mundur di belakangnya. "Tuan Muda, biarkan saya yang menangani mereka. Saya akan memastikan mereka tidak akan keluar dari ruangan ini hidup-hidup."Zhou Shan yang sedari tadi diam kini hanya tersenyum sinis melihat adegan itu. "Apakah kalian berdua benar-benar berpikir bisa menahan kami dengan kekuatan sekecil itu?" tanyanya, sengaja terdengar mengejek.Gao Ren mendekati Sun Hao lalu berbis

  • Penguasa Benua Timur   Sisi Menarik Berkuasa

    Seseorang yang baru saja memasuki ruangan tersebut memberi tatapan intimidasi kepada enam pria yang berada di dalam rumah makan. Empat pria yang berasal dari Teratai Hitam dan Safir Biru tampak gugup dan gelisah sebab mereka tahu siapa sosok yang baru saja menegur mereka. Sementara Zhou Fu dan Zhou Shan merasa tak perlu gelisah atau khawatir sedikit pun sehingga ketika pria itu muncul di dalam ruangan, Zhou Fu dan Zhou Shan hanya melipat tangan di dada sembari mengamati apa yang akan dilakukan pria tersebut.“Maafkan atas keributan yang terjadi, Tuan Sun. Kami hanya berniat mengusir dua pengacau ini,” ucap Hong Tian kepada Sun Hao, pemimpin tertinggi pasukan pengawal walikota.Sun Hao tak merespon permintaan maaf dari Hong Tian, melainkan kini menghunuskan tatapan mematikan ke arah Zhou Fu dan Zhou Shan secara bergantian.Dalam hati, Hong Tian merasa sangat puas karena itu artinya Sun Hao akan segera memberi pelajaran berharga kepada Zhou Fu dan Zhou Shan.“Di mana letak sopan santun

  • Penguasa Benua Timur   Incaran Yuan Kai

    Tak mau terlalu peduli dengan suasana di ruangan itu, Zhou Fu mengajak Zhou Shan untuk duduk tak begitu jauh dari dua meja yang terlebih dahulu terisi. Sembari menunggu pelayan menghampiri, baik Zhou Fu dan Zhou Shan mulai berkonsentrasi untuk mendengar percakapan yang tengah terjadi di meja-meja yang terisi.“Kami membawa hasil bumi terbaik dari pulau Teratai Hitam, kami yakin walikota akan sangat senang menjalin kerja sama dengan warga di Teratai Hitam,” ucap seorang pria berjubah gelap kepada dua pengunjung restoran yang berasal dari pulau Safir Biru. Matanya menyipit tajam, menunjukkan bahwa ia merasa unggul.“Jangan buru-buru percaya diri, Tuan Hong. Hasil bumi dari pulau Safir Biru jelas lebih unggul ketimbang milik kalian. Walikota pasti akan mengutamakan membangun cabang sekte Darah Suci di pulau kami,” timpal si pria lain menanggapi ucapan Hong Tian.Rekan Hong Tian menepuk pundak Hong Tian, memberi isyarat kepadanya agar tak memperpanjang perdebatan dengan Duan Lei yang bera

  • Penguasa Benua Timur   Memasuki Kota Aneh

    Beberapa jam kemudian, Zhou Fu dan Zhou Shan telah tiba di gerbang depan kota Lembah Angin Abadi. Dari luar, kota itu tampak seperti sebuah oasis yang hidup di tengah padang tandus. Pohon-pohon rimbun dan bunga berwarna-warni yang bertebaran di seluruh penjuru kota menciptakan pemandangan yang kontras dengan tanah gersang di sekelilingnya. Tak akan ada orang yang tak keheranan menyaksikan anomali tersebut.“Aku semakin yakin, pemimpin di kota ini merupakan seorang kultivator dari dunia atas,” gumam Zhou Shan saat merasakan keberadaan energi Qi yang cukup memadai meski tak terlalu tinggi kepadatannya. “Hanya saja, bagaimana bisa dia turun ke tempat ini?”“Apa dia juga memiliki artefak suci?” tanya Zhou Fu.Zhou Shan melotot kesal dan menyebutkan jika artefak suci sejenis alat transportasi beda alam milik Holy Light bukanlah spirit tool yang bisa dimiliki sembarang kultivator. Sekte bintang 10 dengan kekayaan berlimpah pun belum tentu memiliki spirit tool semacam itu.“Lalu, bagaimana c

  • Penguasa Benua Timur   Seorang Penyihir Ulung

    Tak ada hal yang bisa dikulik dari Jiang Hao mengingat pria itu sebenarnya juga tak benar-benar tahu apa kesalahannya sehingga ditempatkan di wilayah pengasingan tersebut. Maka, demi memuaskan rasa penasaran, Zhou Fu mengajak Zhou Shan pergi ke utara, ke kota Lembah Angin Abadi.“Tuan-Tuan sekalian,” ucap Jiang Hao menyela percakapan Zhou Fu dan Zhou Shan. “Maaf jika ucapanku lancang, tetapi, bukankah lebih elok jika kalian menyelamatkan kami dulu sebelum kalian pergi ke utara? Maksudku, biasanya orang baik akan berbuat demikian,” ucap Jiang Hao lagi dengan wajah penuh harap.Zhou Shan mengerutkan kening, ia baru teringat satu hal yang juga mengganggu pikirannya. “Itu yang sebelumnya ingin kutanyakan. Tempat ini memiliki suhu ekstrim yang berbahaya. Jika kalian ingin selamat, bukankah kalian hanya perlu pergi dan mencari pemukiman baru?”“Bodoh!” Zhou Fu menjitak kepala Zhou Shan, terkesan sangat kurang ajar di mata Jiang Hao yang melihat wajah Zhou Fu jauh lebih muda dari Zhou Shan.

DMCA.com Protection Status