Home / Fantasi / Penguasa Benua Timur / Chapter 381 - Chapter 390

All Chapters of Penguasa Benua Timur: Chapter 381 - Chapter 390

794 Chapters

374 - Identitas Xiao Ling Sesungguhnya I

Kala itu, dari tempatnya berdiri, Zhou Fu telah menjulurkan telapak tangan kirinya seraya memberi perintah pada pusaka Zuchun untuk menyerap dua bola api yang hendak menghantam tubuh Xu Xiaofei. Tepat ketika pusaka di tangan Zhou Fu tengah terbuka sempurna, dua bola api milik Fang Bai segera tersedot ke dalamnya. Seketika, terdengar raungan kesakitan dari bibir Zhou Fu. Pemuda itu berguling-guling ke tanah dengan memegangi lengan kirinya yang bersemu kehitaman. “Bocah bodoh! Bocah tak punya akal! Bisa bisanya kau…” Ucapan Xu Xiaofei segera terhenti ketika secara tiba-tiba, kaki Fang Bai telah mendarat ke dadanya. Fang Bai memberi tekanan pada injakan kakinya di dada Xu Xiaofei, membuat pria tua itu mengeluarkan banyak darah dari bibirnya. “Dasar pecundang!” Zhou Fu mengesampingkan luka di tangan kirinya, ia melesat dan memberi tendangan ke tubuh Fang Bai, disusul juga Maolin yang kala itu turut datang untuk bersama-sama menyerang Fang Bai. “Ha ha ha, selamat, sebentar lagi kau aka
last updateLast Updated : 2022-01-09
Read more

375 - Batuk Darah Zhu Qiu

Ketika menyebut kata ‘Putramu’, Zhu Qiu melirik Xiao Ling dan Zhou Fu secara bergantian. Orang yang melihat gaya bicara Zhu Qiu yang seperti itu akan beranggapan bahwa Zhou Fu adalah si putra dari Xiao Ling. “Putra?!” Zhou Fu mengerutkan dahi searaya manatap tajam pada Zhu Qiu, seolah ia menuntut Zhu Qiu untuk mengulangi kata-katanya lagi. Karena Zhu Qiu hanya merespon dengan tawa, Zhou Fu segera mengalihkan pandangannya pada Maolin. “Ketua Mao, bukankah kau datang bersama bibi itu? Apa yang dimaksud orang itu, siapa yang disebut sebagai putranya?” Maolin mundur beberapa langkah untuk menciptakan jarak dari Zhou Fu. “Jika kau bertanya padaku, lantas aku harus bertanya pada siapa, heh?!” Jawaban datar dari Maolin membuat Zhou Fu memahami bahwa ia dan Maolin sama-sama tak memahami situasi yang sesungguhnya. Tetapi, sebelum Zhou Fu berhasil memastikan semuanya, telinganya telah mendengar sebuah mantra yang cukup pelan. “Kau… Habisi ketua perompak Haidao itu. Jangan berhenti sebelum di
last updateLast Updated : 2022-01-12
Read more

376 - Cermin Hitam

Di antara tiga penguasa daratan yaitu Fang Bai, Zhu Qiu, dan Xuan Wu, Zhu Qiu tercatat sebagai sosok yang paling lemah dari semuanya. Menyadari bahwa dirinya adalah tokoh paling lemah di antara penguasa yang lain, Zhu Qiu berjuang keras menemukan aneka sumber daya langka, pusaka tanpa tanding, sekaligus ilmu-ilmu terlarang guna menunjang kekuatannya sekaligus menutupi kelemahannya. Di antara pusaka-pusaka tanpa tanding yang dimiliki oleh Zhu Qiu adalah, lempeng emas kuno yang memungkinkan penggunanya untuk meciptakan ikatan perbudakan kepada beberapa orang. Zhu Qiu telah menggunakan semua stok lempeng emas untuk memperbudak pengikutnya. Mao Mingzao, Kaili, Jenderal Fu Lian, Shifu dan termasuk juga Xiao Ling, merupakan pendekar-pendekar pilih tanding yang berhasil ia jadikan budak berkat pusaka kuno miliknya. Tak sampai di situ, Zhu Qiu juga mempelajari jurus memperbanyak nyawa. Dengan mengonsumsi ratusan ribu entah jutaan daging manusia, Zhu Qiu telah berhasil menggandakan nyawanya m
last updateLast Updated : 2022-01-12
Read more

377 - Kedatangan Liu Bian

Pertarungan Zhou Fu dan Maolin berjalan dengan cukup sengit. Meski beberapa kali Zhou Fu berusaha menahan serangan, kontrolnya akan kacau dan ia justru memberi serangan dengan kekuatan penuh pada Maolin. Anehnya lagi, Maolin bisa mengimbanginya dengan cukup baik. Meski Maolin sama sekali tak memiliki kesempatan untuk menyerang, bertahan tanpa mengalami luka serius merupakan sebuah pencapaian yang menakjubkan. Dari tempatnya tersungkur tak berdaya, Xu Xiaofei bisa melihat bakat terpendam Zhou Fu yang tak pernah ia ketahui selama ini. “Itu bukanlah sekadar bakat!” lirih Xu Xiaofei berusaha menajamkan matanya untuk menyaksikan pertarungan menarik antara Zhou Fu dan Maolin. “Itu… Itu adalah berkah Dewa. Atau… Apakah dia keturunan Dewa?” Xu Xiaofei menggeleng-gelengkan kepalanya dengan bulu kuduk meremang. Sejenak, ia merasa cukup beruntung sebab remaja sehebat Zhou Fu pada akhirnya tumbuh dan berkembang menjadi pendekar dari aliran putih. Jika berkah Dewa yang dimiliki Zhou Fu dipupuk di
last updateLast Updated : 2022-01-12
Read more

378 - Taktik Maolin dan Zhou Fu

Zhou Fu tak membuat antisipasi sebab ia mengira kehadiran Liu Bian akan turut memberi serangan pada Maolin. Hal mengejutkan yang tak ia duga adalah, Liu Bian menerjangnya dengan teramat tiba-tiba, membenturkan kepala Zhou Fu ke bagian dadanya yang kenyal. Meski terasa empuk, Zhou Fu segera mundur beberapa langkah sebab sebuah sengatan listrik tiba-tiba menyergapnya, membuat seluruh aliran darahnya seolah berhenti beberapa detik. “Sial! Kekuatan macam apa itu?” geram Zhou Fu seraya memegangi jidatnya yang nyeri. Sensasi empuk yang ia rasakan beberapa saat lalu terjadi cukup singkat, lalu disusul dengan sengatan listrik tajam dan berakhir membuat beberapa bagian di tubuhnya mengalami nyeri tak tertahankan. “Rasanya akan lebih mengerikan lagi jika aku menyerangmu dengan tanpa busana! Cih! Sayang Maolin melarangku!” ungkap Liu Bian dengan ekspresi centil dan sinis menjadi satu. Maolin tertawa puas melihat keberhasilan rencananya. “Ayah! Ayo kita gabungkan kekuatan kita!” seru Maolin kep
last updateLast Updated : 2022-01-12
Read more

379 - Pengakuan Xiao Ling

Feng Yaoshan segera menyadari jika situasi sedang semakin memburuk. Alih-alih menuruti perintah Zhou Fu untuk melumpuhkan bibi berambut kusut tanpa harus melukai, Feng Yaoshan memilih untuk mengejar pujaan hatinya, Shen Shen. Pemuda itu berlari menghadang Shen Shen lantas menyambar tubuh gadis itu dan menerbangkannya ke suatu tempat yang agak jauh dari medan pertempuran. “Nona Shen, tahan dirimu dan usahakan jangan melawanku! Dan kau, Kalung Mutiara Setan, jika kau bisa melihat kedalaman jiwaku, kau akan menemukan aku sama sekali tak memiliki niat buruk pada tuanmu. Aku melakukan ini untuk melindungi nyawanya, jadi, kuharap kau tak akan menghadiahiku kesialan. Mengerti?” Feng Yaoshan bergumam kepada Shen Shen sekaligus pada kalung yang melingkar di leher gadis itu. Sesaat setelahnya, Shen Shen terlihat mengucapkan beberapa kata dengan raut wajah yang sulit dipahami. Feng Yaoshan tak bisa menebak isi kalimat Shen Shen tetapi dari gerak bibir gadis itu, Feng Yaoshan yakin Shen Shen se
last updateLast Updated : 2022-01-13
Read more

380 - Sejarah Masa Lalu

Pada sebuah pertempuran besar di atas perairan Luzon enam belas tahun sebelumnya, beberapa tokoh penting dalam dunia persilatan gugur akibat mencoba menyelamatkan bayi kecil yang berada dalam lindungan Xiao Ling. Xiao Ling sendiri merupakan keturunan terakhir dari penguasa Suku Luzon yang hidup secara nomaden akibat diburu oleh baik pendekar aliran hitam maupun aliran putih. Sebelum menjadi perburuan banyak pihak, suku Luzon hidup dengan damai di daratan mereka yang subur dan tak pernah memulai peperangan kepada kelompok mana pun. Kedamaian di daratan Luzon berakhir beberapa ratus tahun sebelum saat ini ketika sebuah penemuan besar mengguncang Benua Timur. Seorang petinggi istana menemukan sebuah manuskrip kuno berukiran tulisan Shufashen yang menyebutkan jika Penguasa Luzon tengah membuat rencana besar untuk menjajah seluruh daratan di bumi. Penguasa Luzon juga berniat untuk menjadikan budak semua manusia yang berasal dari luar suku Luzon. Petinggi istana itu kemudian melaporkan tem
last updateLast Updated : 2022-01-14
Read more

381 - Percobaan Pengorbanan

Sejarah mengatakan jika keberadaan sisa-sisa suku Luzon telah terendus oleh Sang Kaisar. Hal tersebut membuat perubahan besar di dunia persilatan. Pembantaian besar kembali terjadi sebab Zhu Qiu, dengan kekuasaannya, memerintahkan seluruh bawahannya untuk menyisir Benua Timur dan menghabisi siapa saja yang merupakan atau dicurigai sebagai suku Luzon. Penyisiran tersebut setidaknya telah membuat sisa-sisa suku Luzon berkurang drastis dan sekaligus membuat nyawa-nyawa tak berdosa turut menjadi korban salah sasaran. Beratus tahun setelahnya, ketika Zhu Qiu percaya bahwa seluruh penduduk Luzon telah sirna, sindikat Xiaoxi membawa kabar mengejutkan ke istana. Rubah Perak, yang merupakan nama samaran dari Li Xian, tandang ke istana dengan menawarkan kabar hebat yang ingin ia tukar dengan beragam harta dan sumber daya berharga. Rubah Perak mengabarkan jika sindikat Xiaoxi menemukan persembunyian seorang perempuan suku Luzon yang tengah hamil tua. Kabar tersebut diperkuat dengan dugaan Rubah
last updateLast Updated : 2022-01-14
Read more

382 - Sebuah Bencana

Tak ada yang menduga jika langit di atas daratan Shamo tiba-tiba menumpahkan air bah yang cukup besar. Dilihat dari banyaknya air yang tumpah ruah, orang-orang akan bersepakat jika fenomena tersebut bukanlah kejadian alam yang bernama hujan. Melainkan, sesuatu yang lain yang bahkan mereka juga belum bisa memahami. Dari bagian-bagian wilayah di seluruh daratan Shamo, Markas Yianju mengalami penumpahan air dalam jumlah yang paling banyak. Membuat wilayah tersebut seolah tersapu oleh tsunami besar, tak heran, dalam waktu yang relative singkat, wilayah markas Yianju beralih menjadi lautan air tawar. “Apakah ini adalah ulah dari pusaka milik Shen Shen?!” Zhou Fu berenang melawan arus air bah yang tak kunjung mereda. Ia mulai menduga jika banjir bandang tersebut adalah ulah dari pusaka kuno milik Shen Shen ketika melihat bola api yang dikirim oleh Fang Bai menjadi tak begitu berguna setelah ditimpa oleh hantaman air dari langit. Sebelumnya, Fang Bai mengatakan jika bola api miliknya mampu
last updateLast Updated : 2022-01-18
Read more

383 - Meningkatkan Kewaspadaan

Air bah perlahan menyusut dan sinar matahari sedikit demi sedikit berhasil menerobos gelapnya mendung tebal yang mengelilingi daratan Shamo. Itu adalah hari ke tujuh yang artinya banjir bandang telah terjadi selama sepekan penuh. Dan, selama satu pekan itu, semua orang tengah kehilangan ilmu bela dirinya untuk sementara waktu. “Pusaka seperti ini memiliki masa berlaku dan jumlah penggunaan tertentu.” Xu Xiaofei memulai pembicaraan di hari ke tujuh sebab hari-hari sebelumnya ia tak memiliki tenaga untuk membuka suara. Zhou Fu, Chen Long, dan Feng Yaoshan merapatkan barisan guna mendengarkan penjelasan Xu Xiaofei lebih lanjut. “Ketika Chen Long membawaku berenang mengikuti Feng Yaoshan, kalung Nona Shen Yang tercecer dan aku berhasil menangkapnya.” Chen Long mengangguk untuk membenarkan perkataan Xu Xiaofei. Ia teringat tujuh hari sebelumnya, tangan Xu Xiaofei menangkap kalung Liontin Shen Shen yang berkedip mengeluarkan cahaya biru. “Kalung itu memiliki puluhan permata kecil yang m
last updateLast Updated : 2022-01-18
Read more
PREV
1
...
3738394041
...
80
DMCA.com Protection Status