Beranda / Fantasi / Penguasa Benua Timur / Bab 371 - Bab 380

Semua Bab Penguasa Benua Timur: Bab 371 - Bab 380

794 Bab

364 - Tungau Kecil

“Aaaaarrrrgghhh!!!” Situasinya sedang cukup sulit untuk dicerna oleh Zhou Fu, Putra Mahkota Huang, dan juga Nenek Lin Li. Yang mereka tahu adalah, Lau Chuen tiba-tiba terlempar jauh dan mendapatkan tiga baris luka menganga lebar yang memanjang di bagian dadanya. “Ka… Kapan dia melakukannya?!” Nenek Lin Li melesat mendekati Lau Chuen yang seperti sedang mengalami tiga tebasan pedang dalam sekali waktu. “Dia bahkan tak memegang pusaka apa pun!” Nenek Lin Li nyaris kesulitan mempercayai kepalanya sendiri. Lau Chuen bukanlah pendekar lemah yang bisa jatuh dalam sekali serangan, apalagi, itu bukanlah serangan langsung. Ia hanya sempat melihat gerakan ringan telapak tangan musuh tetapi tiba-tiba, Lau Chuen terpental dengan mendapat tiga sayatan dalam di dadanya. “Bagaimana ini? Aku kecewa jika begitu saja dia sudah tumbang!” Fang Bai mengangkat dua bahunya menghadap Putra Mahkota Huang, selaku pemimpin dari pasukan pemberontakan Markas Yianju. ‘Pantas saja istana kerajaan porak poranda d
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-01
Baca selengkapnya

365 - Serangan Dimulai

“Memberi serangan padamu?” Fang Bai menaikkan sebelah bibirnya. “Sayang sekali kau harus sedikit bersabar, Xing Long kecil!” Usai berbicara demikian, Fang Bai bergerak cepat menghampiri Lau Chuen yang tengah diberi pertolongan pertama oleh Nenek Lin Li. Dari seringai wajah yang ditampakkan Fang Bai, pria itu sepertinya berniat menyerang untuk mengakhiri hidup Lau Chuen. Bukan lagi menyerang untuk melukai. “Ini bahaya!” Zhou Fu melesat ke arah Fang Bai yang hendak menyerang Lau Chuen, menyusul di belakangnya, Putra Mahkota Huang juga melakukan hal yang sama. Mencoba mengejar Fang Bai sebelum pria itu berhasil melukai Lau Chuen. Tetapi… Fang Bai kembali memainkan sebelah telapak tangannya, seketika, terdengar dentuman keras yang mengakibatkan tubuh Putra Mahkota Huang terpelanting jauh sementara Zhou Fu sedikit berhasil menguasai keadaan dengan dua kakinya yang mundur ke belakang setelah tubuhnya menghantam dinding pembatas dan terpental. “Apa yang terjadi?!” Keringat dingin mulai b
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-02
Baca selengkapnya

366 - Taktik Zhou Fu

Sebagai sosok yang telah hidup selama ratusan tahun, Fang Bai memiliki keunggulan berupa jumlah penguasaan jurus dan juga keragaman pengalaman bertarung dibanding Zhou Fu. Meski menyadari jika ia lebih lemah dalam beberapa hal, Zhou Fu merasa masih memiliki peluang untuk bertahan sebelum akhirnya mencari kesempatan untuk menghindar. ‘Hiduplah! Setidaknya sampai satu tahun ke depan!’ Setiap kali Zhou Fu berniat bertarung habis-habisan dengan Fang Bai, pesan dari Shufashen yang ia temukan kembali mengusik kepalanya. Dilihat dari penekanan pesan tersebut, sepertinya pemberi pesan juga sudah cukup memahami bagaimana level kekuatan musuh Zhou Fu kali itu. Akhirnya, Zhou Fu membuat keputusan untuk mencari kesempatan agar bisa menghindar dari Fang Bai. Ia melihat, pria itu bahkan belum mengeluarkan separuh dari semua kekuatannya. “Keluarlah! Menunggu itu membosankan, jika kau tahu!” Fang Bai mulai geram karena Zhou Fu tak segera keluar dari kepulan debu. Tak ada pergerakan yang terjadi da
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-02
Baca selengkapnya

367 - Terakhir

Sebenarnya, akan lebih melegakan Zhou Fu jika ia hanya sendirian berhadapan dengan Fang Bai. Dengan demikian, ia tak perlu membagi pikiran untuk menyerang sekaligus menyelamatkan teman di waktu yang bersamaan. Terlebih, sepertinya Fang Bai memang memiliki tujuan untuk membuat Zhou Fu merasa bersalah dengan mencoba untuk menghabisi aliansi Zhou Fu. “Xing Long kecil… Kuberi tahu kau satu hal!” Fang Bai melangkahkan kakinya pelan-pelan ke sisi Zhou Fu. Zhou Fu turut membuat gerakan mundur teratur untuk memperkecil kemungkinan terburuk jika musuhnya melancarkan serangan jarak dekat. “Kau memiliki kelemahan besar yang akan selalu membuatmu terjungkal pada jurang kekalahan!” “Sebutkan…” jawab Zhou Fu dengan tenang. Melihat bagaimana musuh selalu memanggilnya dengan sebutan Xing Long, Zhou Fu mulai sedikit percaya jika bisa saja dia memang sosok Xing Long, atau, mungkin juga putra dari Xing Long. “Kau selalu melindungi orang-orang yang tak berdaya. Merangkul mereka yang lemah sama dengan m
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-03
Baca selengkapnya

368 - Berbalik Arah

Bunyi gemeretak kerusakan badan kapal terdengar berisik. Zhou Fu paham jika itu adalah pertanda bahwa Fang Bai mulai berhasil membuat upaya untuk keluar dari tindihan kapal induk perang. Menyadari musuhnya telah membuat pergerakan, Zhou Fu segera menyerap energi dari alam, mengisi penuh ke bagian di dekat ulu hatinya untuk kemudian ia pergunakan sebagai sumber dari kekuatan Yokomoya. Mengingat bahwa tenaga dalam Zhou Fu masih terkuras habis oleh kekuatan unik Fang Bai, satu-satunya sumber kekuatan yang Zhou Fu miliki adalah Yokomoya. Setidaknya, ia menguasai dengan cukup matang tiga bentuk Yokomoya yaitu Zhiju Moya atau kekuatan yang berhubungan dengan penajaman insting, Xuanshu Moya, sejenis Yokomoya Sihir yang mampu memanipulasi musuh, dan Shenti Moya yang merupakan Yokomoya paling umum ditemui. Shenti Moya mamungkinkan penggunanya untuk membuat benteng pertahanan diri sekaligus menciptakan ragam senjata dari unsur-unsur di bumi. Ketika penyerapan energi yang dilakukan oleh Zhou Fu
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-04
Baca selengkapnya

369 - Tiupan Seruling

“Aku akan memaksamu membayar lunas atas kecongkakanmu itu, Bajingan Kecil!” Fang Bai meludah sesaat sebelum akhirnya bergerak cepat untuk menghujani Zhou Fu dengan beragam serangan bertubi-tubi. “Sayangnya, kau sedang berbicara dengan orang yang tak bisa dipaksa, Pendekar Fang!” Zhou Fu berucap seraya menyambut serangan yang diberikan oleh Fang Bai. Pertemuan dua teknik Yokomoya pun terjadi. Karena Yokomoya merupakan sejenis keahlian dasar dalam bidang-bidang tertentu, penggunanya memiliki peran penuh untuk melakukan modifikasi dan pengembangan sesuai dengan kecapakan mereka. “Ah, jadi Shenti Moya bisa digunakan dengan cara seperti itu juga rupanya?!” gumam Zhou Fu setelah beberapa kali serangan jarak dekatnya hanya mengenai kepompong batu yang mana itu merupakan perlindungan yang dibuat oleh Fang Bai menggunakan Shenti Moya. Berbeda dengan dinding tak kasat mata yang terbuat dari unsur udara, tembok pembatas berbentuk batu yang terbuat dari unsur tanah nyatanya nyaris tak bisa dih
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-04
Baca selengkapnya

370 - Kedatangan Pembawa Kemenangan

*** Dua Bab saya jadikan satu *** Dari tinggi tubuhnya, orang akan menebak bahwa Maolin pastilah baru berusia sebelas tahun. Tetapi, ketika melihat kekuatan dan aura Maolin, orang akan meragukan apakah bocah itu benar-benar masih muda atau perempuan tua yang terjebak dalam fisik bocah kecil. Sebagaimana Xiao Ling kala itu, perempuan tersebut menduga jika Maolin pastilah perempuan tua dengan jasad anak-anak, maka, ia sama sekali tak merasa sungkan untuk meminta Maolin menggendong tubuhnya, melesat di atas gersangnya tanah negeri Shamo, lalu melompat dan mengawang ke udara untuk menembus benteng markas Yianju. “Ada yang mengikuti kita,” gumam Xiao Ling dengan mata terpejam. “Itu adalah ayahku.” Maolin membalas ucapan Xiao Ling dengan jawaban singkat. Xiao Ling mengerutkan alis sesaat setelah mendengar jawaban Maolin yang menurutnya merupakan bentuk dari sebuah ketidakjujuran. Perempuan berambut kusut itu pun melempar pertanyaan pada Maolin. “Kau mau membohongiku? Aku merasakan aura
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-05
Baca selengkapnya

371 - Zunshou Moya

“Kau… Bertarunglah dengan pria itu dan jangan berhenti sampai di antara kalian ada yang tewas…” Xiao Ling mengarahkan telunjuknya kepada Maolin, ia juga menundukkan kepala, membuat wajahnya terbenam oleh rambut panjangnya yang kusut. Sepertinya Xiao Ling sedang tak ingin melihat pertumpahan darah yang diakibatkan oleh kesaktian ucapannya. Ketika mendengar perintah dari Xiao Ling, tubuh Maolin seperti bergegas mengikuti apa yang diperintahkan oleh perempuan berambut kusut tersebut. Tanpa menunggu lama, Maolin kecil telah mengaktifkan kekuatannya, membuat matanya bersemu merah dan tubuhnya mengeluarkan aura pekat yang cukup langka. Di saat yang bersamaan, Zhu Qiu tertawa lantang karena tak menduga akan berhasil memanfaatkan kekuatan ketua perompak Haidao untuk melawan musuhnya. Sementara itu, Fang Bai tak sadar telah memundurkan langkahnya ke belakang. Setidaknya, Fang Bai dikejutkan oleh dua hal sekaligus. “Zunshou Moya?! Yokomoya jenis itu benar-benar ada?” gumam Fang Bai seraya mem
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-09
Baca selengkapnya

372 - Perintah Xiao Ling

“Kau…. Dua orang yang ada di sana… Satu remaja dan satu pria tua… Bergabunglah ke medan pertempuran…” Xiao Ling bergumam pelan kepada Zhou Fu dan Xu Xiaofei. Ia bahkan tak perlu berteriak agar suaranya bisa didengar oleh dua orang yang berada cukup jauh dari tempatnya. Merasa sedang dipanggil, baik Zhou Fu dan Xu Xiaofei sama-sama menoleh secara bersamaan ke sumber suara. Zhou Fu tak bisa menjelaskan keanehan yang terjadi di tubuh dan pikirannya, ia seolah tak bisa menghalangi tubuhnya yang hendak bangkit berdiri. “Senior… Apa yang terjadi pada tubuhku?!” Ketika berkata demikian, Zhou Fu telah berdiri dan membalikkan badannya menuju ke medan pertempuran antara Maolin dan Fang Bai. Menyusul di belakang Zhou Fu, Xu Xiaofei nyatanya tertatih-tatih bangun dan turut berjalan pelan mengikuti Zhou Fu. “Suara itu… Suara itu….” Xu Xiaofei menelan ludah beberapa kali. Otaknya menjadi cukup sibuk ketika suara Xiao Ling mendarat di telinganya. “Aku seperti sudah cukup mengenal suara ini…..” Xu
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-09
Baca selengkapnya

373 - Cara Terakhir Zhou Fu

“Siapa bibi sebenarnya? Apa hubungan bibi dengan kakekku atau, denganku?” Zhou Fu maju beberapa langkah karena penasaran. Sebelum Zhou Fu benar-benar berada cukup dekat dengan Xiao Ling, perempuan itu segera meminta Zhou Fu berhenti dan tentu saja, Zhou Fu segera mengiyakan perintah itu sebagaimana itu adalah efek samping dari Zunshou Moya. “Namamu Zhou Fu, bukan? Aku ingin melihat wajahmu… Memegang pipimu… Menggenggam tanganmu… Tapi… Kalung sialan ini… Ah…” Xiao Ling terdiam sejenak seperti berusaha menahan rasa sakit di lehernya. “Aku ingin menyentuhmu…” Kala itu, tubuh Xiao Ling ambruk ke tanah, sepuluh jari jemarinya mencakar-cakar tanah gersang di daratan Shamo, menciptakan cekungan yang lumayan dalam. “Apa yang bibi lakukan?!” Zhou Fu mencoba mendekati tetapi dihentikan segera oleh Xiao Ling. “Kau… Pergilah bertarung dan jangan berhenti sampai ada yang tewas di antara kalian…” Xiao Ling bergumam tanpa bisa menghentikan bibirnya sendiri. Seketika, Zhou Fu mengangguk sebagai r
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-09
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3637383940
...
80
DMCA.com Protection Status