Bunyi gemeretak kerusakan badan kapal terdengar berisik. Zhou Fu paham jika itu adalah pertanda bahwa Fang Bai mulai berhasil membuat upaya untuk keluar dari tindihan kapal induk perang. Menyadari musuhnya telah membuat pergerakan, Zhou Fu segera menyerap energi dari alam, mengisi penuh ke bagian di dekat ulu hatinya untuk kemudian ia pergunakan sebagai sumber dari kekuatan Yokomoya. Mengingat bahwa tenaga dalam Zhou Fu masih terkuras habis oleh kekuatan unik Fang Bai, satu-satunya sumber kekuatan yang Zhou Fu miliki adalah Yokomoya. Setidaknya, ia menguasai dengan cukup matang tiga bentuk Yokomoya yaitu Zhiju Moya atau kekuatan yang berhubungan dengan penajaman insting, Xuanshu Moya, sejenis Yokomoya Sihir yang mampu memanipulasi musuh, dan Shenti Moya yang merupakan Yokomoya paling umum ditemui. Shenti Moya mamungkinkan penggunanya untuk membuat benteng pertahanan diri sekaligus menciptakan ragam senjata dari unsur-unsur di bumi. Ketika penyerapan energi yang dilakukan oleh Zhou Fu
“Aku akan memaksamu membayar lunas atas kecongkakanmu itu, Bajingan Kecil!” Fang Bai meludah sesaat sebelum akhirnya bergerak cepat untuk menghujani Zhou Fu dengan beragam serangan bertubi-tubi. “Sayangnya, kau sedang berbicara dengan orang yang tak bisa dipaksa, Pendekar Fang!” Zhou Fu berucap seraya menyambut serangan yang diberikan oleh Fang Bai. Pertemuan dua teknik Yokomoya pun terjadi. Karena Yokomoya merupakan sejenis keahlian dasar dalam bidang-bidang tertentu, penggunanya memiliki peran penuh untuk melakukan modifikasi dan pengembangan sesuai dengan kecapakan mereka. “Ah, jadi Shenti Moya bisa digunakan dengan cara seperti itu juga rupanya?!” gumam Zhou Fu setelah beberapa kali serangan jarak dekatnya hanya mengenai kepompong batu yang mana itu merupakan perlindungan yang dibuat oleh Fang Bai menggunakan Shenti Moya. Berbeda dengan dinding tak kasat mata yang terbuat dari unsur udara, tembok pembatas berbentuk batu yang terbuat dari unsur tanah nyatanya nyaris tak bisa dih
*** Dua Bab saya jadikan satu *** Dari tinggi tubuhnya, orang akan menebak bahwa Maolin pastilah baru berusia sebelas tahun. Tetapi, ketika melihat kekuatan dan aura Maolin, orang akan meragukan apakah bocah itu benar-benar masih muda atau perempuan tua yang terjebak dalam fisik bocah kecil. Sebagaimana Xiao Ling kala itu, perempuan tersebut menduga jika Maolin pastilah perempuan tua dengan jasad anak-anak, maka, ia sama sekali tak merasa sungkan untuk meminta Maolin menggendong tubuhnya, melesat di atas gersangnya tanah negeri Shamo, lalu melompat dan mengawang ke udara untuk menembus benteng markas Yianju. “Ada yang mengikuti kita,” gumam Xiao Ling dengan mata terpejam. “Itu adalah ayahku.” Maolin membalas ucapan Xiao Ling dengan jawaban singkat. Xiao Ling mengerutkan alis sesaat setelah mendengar jawaban Maolin yang menurutnya merupakan bentuk dari sebuah ketidakjujuran. Perempuan berambut kusut itu pun melempar pertanyaan pada Maolin. “Kau mau membohongiku? Aku merasakan aura
“Kau… Bertarunglah dengan pria itu dan jangan berhenti sampai di antara kalian ada yang tewas…” Xiao Ling mengarahkan telunjuknya kepada Maolin, ia juga menundukkan kepala, membuat wajahnya terbenam oleh rambut panjangnya yang kusut. Sepertinya Xiao Ling sedang tak ingin melihat pertumpahan darah yang diakibatkan oleh kesaktian ucapannya. Ketika mendengar perintah dari Xiao Ling, tubuh Maolin seperti bergegas mengikuti apa yang diperintahkan oleh perempuan berambut kusut tersebut. Tanpa menunggu lama, Maolin kecil telah mengaktifkan kekuatannya, membuat matanya bersemu merah dan tubuhnya mengeluarkan aura pekat yang cukup langka. Di saat yang bersamaan, Zhu Qiu tertawa lantang karena tak menduga akan berhasil memanfaatkan kekuatan ketua perompak Haidao untuk melawan musuhnya. Sementara itu, Fang Bai tak sadar telah memundurkan langkahnya ke belakang. Setidaknya, Fang Bai dikejutkan oleh dua hal sekaligus. “Zunshou Moya?! Yokomoya jenis itu benar-benar ada?” gumam Fang Bai seraya mem
“Kau…. Dua orang yang ada di sana… Satu remaja dan satu pria tua… Bergabunglah ke medan pertempuran…” Xiao Ling bergumam pelan kepada Zhou Fu dan Xu Xiaofei. Ia bahkan tak perlu berteriak agar suaranya bisa didengar oleh dua orang yang berada cukup jauh dari tempatnya. Merasa sedang dipanggil, baik Zhou Fu dan Xu Xiaofei sama-sama menoleh secara bersamaan ke sumber suara. Zhou Fu tak bisa menjelaskan keanehan yang terjadi di tubuh dan pikirannya, ia seolah tak bisa menghalangi tubuhnya yang hendak bangkit berdiri. “Senior… Apa yang terjadi pada tubuhku?!” Ketika berkata demikian, Zhou Fu telah berdiri dan membalikkan badannya menuju ke medan pertempuran antara Maolin dan Fang Bai. Menyusul di belakang Zhou Fu, Xu Xiaofei nyatanya tertatih-tatih bangun dan turut berjalan pelan mengikuti Zhou Fu. “Suara itu… Suara itu….” Xu Xiaofei menelan ludah beberapa kali. Otaknya menjadi cukup sibuk ketika suara Xiao Ling mendarat di telinganya. “Aku seperti sudah cukup mengenal suara ini…..” Xu
“Siapa bibi sebenarnya? Apa hubungan bibi dengan kakekku atau, denganku?” Zhou Fu maju beberapa langkah karena penasaran. Sebelum Zhou Fu benar-benar berada cukup dekat dengan Xiao Ling, perempuan itu segera meminta Zhou Fu berhenti dan tentu saja, Zhou Fu segera mengiyakan perintah itu sebagaimana itu adalah efek samping dari Zunshou Moya. “Namamu Zhou Fu, bukan? Aku ingin melihat wajahmu… Memegang pipimu… Menggenggam tanganmu… Tapi… Kalung sialan ini… Ah…” Xiao Ling terdiam sejenak seperti berusaha menahan rasa sakit di lehernya. “Aku ingin menyentuhmu…” Kala itu, tubuh Xiao Ling ambruk ke tanah, sepuluh jari jemarinya mencakar-cakar tanah gersang di daratan Shamo, menciptakan cekungan yang lumayan dalam. “Apa yang bibi lakukan?!” Zhou Fu mencoba mendekati tetapi dihentikan segera oleh Xiao Ling. “Kau… Pergilah bertarung dan jangan berhenti sampai ada yang tewas di antara kalian…” Xiao Ling bergumam tanpa bisa menghentikan bibirnya sendiri. Seketika, Zhou Fu mengangguk sebagai r
Kala itu, dari tempatnya berdiri, Zhou Fu telah menjulurkan telapak tangan kirinya seraya memberi perintah pada pusaka Zuchun untuk menyerap dua bola api yang hendak menghantam tubuh Xu Xiaofei. Tepat ketika pusaka di tangan Zhou Fu tengah terbuka sempurna, dua bola api milik Fang Bai segera tersedot ke dalamnya. Seketika, terdengar raungan kesakitan dari bibir Zhou Fu. Pemuda itu berguling-guling ke tanah dengan memegangi lengan kirinya yang bersemu kehitaman. “Bocah bodoh! Bocah tak punya akal! Bisa bisanya kau…” Ucapan Xu Xiaofei segera terhenti ketika secara tiba-tiba, kaki Fang Bai telah mendarat ke dadanya. Fang Bai memberi tekanan pada injakan kakinya di dada Xu Xiaofei, membuat pria tua itu mengeluarkan banyak darah dari bibirnya. “Dasar pecundang!” Zhou Fu mengesampingkan luka di tangan kirinya, ia melesat dan memberi tendangan ke tubuh Fang Bai, disusul juga Maolin yang kala itu turut datang untuk bersama-sama menyerang Fang Bai. “Ha ha ha, selamat, sebentar lagi kau aka
Ketika menyebut kata ‘Putramu’, Zhu Qiu melirik Xiao Ling dan Zhou Fu secara bergantian. Orang yang melihat gaya bicara Zhu Qiu yang seperti itu akan beranggapan bahwa Zhou Fu adalah si putra dari Xiao Ling. “Putra?!” Zhou Fu mengerutkan dahi searaya manatap tajam pada Zhu Qiu, seolah ia menuntut Zhu Qiu untuk mengulangi kata-katanya lagi. Karena Zhu Qiu hanya merespon dengan tawa, Zhou Fu segera mengalihkan pandangannya pada Maolin. “Ketua Mao, bukankah kau datang bersama bibi itu? Apa yang dimaksud orang itu, siapa yang disebut sebagai putranya?” Maolin mundur beberapa langkah untuk menciptakan jarak dari Zhou Fu. “Jika kau bertanya padaku, lantas aku harus bertanya pada siapa, heh?!” Jawaban datar dari Maolin membuat Zhou Fu memahami bahwa ia dan Maolin sama-sama tak memahami situasi yang sesungguhnya. Tetapi, sebelum Zhou Fu berhasil memastikan semuanya, telinganya telah mendengar sebuah mantra yang cukup pelan. “Kau… Habisi ketua perompak Haidao itu. Jangan berhenti sebelum di
Semakin lama, semakin Zhou Fu yakin jika tak ada orang yang lebih pandai daripada Shen Shen dalam hal mencari masalah. Ketika ia teringat kembali awal pertemuan mereka, Zhou Fu seolah-olah menyadari jika ia memang hidup dengan membawa takdir untuk membereskan semua masalah yang menjerat Shen Yang.Seperti hari itu, mengingat Zhou Shan telah memasang perisai kuat di area kapal, jelas tertangkapnya Shen Shen tidak disebabkan oleh kerusakan arai yang dibuat oleh Zhou Shan. Dalam artian, Shen Shen secara sengaja keluar dari perlindungan Zhou Shan dan seperti biasanya, melangkah menghampiri masalah.Pada saat itu, dihadapkan dengan informasi dibawanya Shen Shen ke istana walikota, Zhou Fu dan Zhou Shan menunda agenda makan siang mereka. Keduanya bergegas keluar dari rumah makan lalu menyewa kuda-kuda terbaik untuk digunakan pergi menuju ke istana walikota.“Mengapa kita harus repot-repot menyewa kuda jika kita bisa melesat cepat ke istana? Menjengkelkan!” gerutu Zhou Fu sesaat sebelum mena
Tampaknya, pertanyaan yang baru saja dilontarkan oleh Zhou Shan adalah pertanyaan yang paling dihindari oleh sang walikota. Tak peduli apa pun keadaannya, sang walikota tetap terkesan menghindari menjawab pertanyaan itu. Dalam keadaan antara hidup dan mati, pria itu bahkan meludah sembari tersenyum mengejek kepada Zhou Shan.“Kau tak akan pernah mendapatkan jawabannya!” ucap Gao Shan sembari sebelah tangannya melakukan gerakan khusus dari balik jubah.Seketika itu juga, kilatan cahaya terang benderang membutakan mata semua orang, termasuk Zhou Fu dan Zhou Shan. Dengan sigap Zhou Fu melesat menarik tubuh Zhou Shan mundur, sekadar berjaga-jaga pada sesuatu yang mungkin tak mereka ketahui.Ketika ledakan cahaya telah berakhir, Zhou Fu dan Zhou Shan melihat hanya ada bekas-bekas keberadaan walikota bersama putranya di ruangan itu. Keduanya telah menghilang entah ke mana.“Sepertinya walikota menggunakan teknik atau spirit tool teleportasi,” gumam Zhou Shan seraya mengamati bekas keberadaan
Zhou Shan tak mau membuang waktu. Dalam sekejap, ia melangkah maju, tangannya terangkat dan udara di sekitarnya berubah drastis. Aura emas yang kuat mulai membungkus tubuhnya, membuat Gao Shan dan Gao Ren merasakan tekanan yang luar biasa."Masa-masa kejayaanmu sudah hampir kadaluarsa, Tuan Walikota," ucap Zhou Shan menyeringai. "Aku akan memberimu salam perkenalan, Prelude Strike!"Zhou Shan mengayunkan tangannya ke arah Gao Shan. Udara di sekelilingnya bergetar hebat ketika rune-rune bercahaya emas muncul di udara, membentuk lingkaran rumit yang tiba-tiba mengeluarkan petir emas. Kilatan petir itu melesat cepat ke arah Gao Shan, seperti kehendak langit yang tidak dapat dihindari.Gao Shan dengan cepat mengangkat tangannya, membentuk perisai energi merah yang berasal dari spirit tool Crimson Essence Flask. "Blood Shield!" teriaknya. Perisai itu terbentuk dari darah kental yang berputar cepat, memblokir petir yang datang dari Zhou Shan.Ledakan keras terdengar saat petir dan perisai d
Gao Ren merasa darahnya berhenti mengalir. Tubuhnya bergetar ketakutan. Ia tak pernah membayangkan akan berada dalam situasi seperti itu, Sun Hao yang selalu ia anggap tak terkalahkan ternyata bisa dikalahkan dengan begitu mudahnya.Zhou Fu berjalan mendekat, setiap langkahnya seakan menjadi dentang lonceng kematian bagi Gao Ren. Namun, Gao Ren menolak menyerah begitu saja. Ia masih punya kartu truf yang belum dimainkan.“Kau akan menyesal berurusan denganku!” ucap Gao Ren memberi ancaman, meski saat itu suaranya terdengar ketakutan.Dengan tangan gemetar, Gao Ren mengeluarkan sebuah bola permata dari spatial ringnya. Tak berlama-lama, Gao Ren mencengkeram bola permata itu hingga membuatnya pecah berkeping-keping. Suara retakan bola permata itu terdengar memekkakkan telinga. Di saat yang sama, muncul ledakan di udara, menciptakan kepulan kabut debu yang tebal selama beberapa detik. Gao Ren mundur selangkah, membuat Zhou Fu mengerutkan kening karena penasaran dengan apa yang akan munc
“Spirit Formation Mid Stage. Kau sebut itu kuat? Kau sedang melawak?” cibir Zhou Fu yang serta merta membuat mata Gao Ren memerah karena marah. Kebanggaan yang beberapa detik lalu meledak di kepala Gao Ren kini terasa sirna dan tergantikan oleh amarah yang tertahan.Di saat yang sama, Sun Hao juga dibuat terkejut oleh ucapan Zhou Fu. Dari caranya berbicara, jelas sekali bahwa Zhou Fu menganggap rendah seorang kultivator di ranah Spirit Formation, yang mana ranah tersebut sudah termasuk ajaib untuk diraih oleh seseorang semuda Gao Ren.Dengan gerakan cepat, Sun Hao melangkah maju dan meminta Gao Ren mundur di belakangnya. "Tuan Muda, biarkan saya yang menangani mereka. Saya akan memastikan mereka tidak akan keluar dari ruangan ini hidup-hidup."Zhou Shan yang sedari tadi diam kini hanya tersenyum sinis melihat adegan itu. "Apakah kalian berdua benar-benar berpikir bisa menahan kami dengan kekuatan sekecil itu?" tanyanya, sengaja terdengar mengejek.Gao Ren mendekati Sun Hao lalu berbis
Seseorang yang baru saja memasuki ruangan tersebut memberi tatapan intimidasi kepada enam pria yang berada di dalam rumah makan. Empat pria yang berasal dari Teratai Hitam dan Safir Biru tampak gugup dan gelisah sebab mereka tahu siapa sosok yang baru saja menegur mereka. Sementara Zhou Fu dan Zhou Shan merasa tak perlu gelisah atau khawatir sedikit pun sehingga ketika pria itu muncul di dalam ruangan, Zhou Fu dan Zhou Shan hanya melipat tangan di dada sembari mengamati apa yang akan dilakukan pria tersebut.“Maafkan atas keributan yang terjadi, Tuan Sun. Kami hanya berniat mengusir dua pengacau ini,” ucap Hong Tian kepada Sun Hao, pemimpin tertinggi pasukan pengawal walikota.Sun Hao tak merespon permintaan maaf dari Hong Tian, melainkan kini menghunuskan tatapan mematikan ke arah Zhou Fu dan Zhou Shan secara bergantian.Dalam hati, Hong Tian merasa sangat puas karena itu artinya Sun Hao akan segera memberi pelajaran berharga kepada Zhou Fu dan Zhou Shan.“Di mana letak sopan santun
Tak mau terlalu peduli dengan suasana di ruangan itu, Zhou Fu mengajak Zhou Shan untuk duduk tak begitu jauh dari dua meja yang terlebih dahulu terisi. Sembari menunggu pelayan menghampiri, baik Zhou Fu dan Zhou Shan mulai berkonsentrasi untuk mendengar percakapan yang tengah terjadi di meja-meja yang terisi.“Kami membawa hasil bumi terbaik dari pulau Teratai Hitam, kami yakin walikota akan sangat senang menjalin kerja sama dengan warga di Teratai Hitam,” ucap seorang pria berjubah gelap kepada dua pengunjung restoran yang berasal dari pulau Safir Biru. Matanya menyipit tajam, menunjukkan bahwa ia merasa unggul.“Jangan buru-buru percaya diri, Tuan Hong. Hasil bumi dari pulau Safir Biru jelas lebih unggul ketimbang milik kalian. Walikota pasti akan mengutamakan membangun cabang sekte Darah Suci di pulau kami,” timpal si pria lain menanggapi ucapan Hong Tian.Rekan Hong Tian menepuk pundak Hong Tian, memberi isyarat kepadanya agar tak memperpanjang perdebatan dengan Duan Lei yang bera
Beberapa jam kemudian, Zhou Fu dan Zhou Shan telah tiba di gerbang depan kota Lembah Angin Abadi. Dari luar, kota itu tampak seperti sebuah oasis yang hidup di tengah padang tandus. Pohon-pohon rimbun dan bunga berwarna-warni yang bertebaran di seluruh penjuru kota menciptakan pemandangan yang kontras dengan tanah gersang di sekelilingnya. Tak akan ada orang yang tak keheranan menyaksikan anomali tersebut.“Aku semakin yakin, pemimpin di kota ini merupakan seorang kultivator dari dunia atas,” gumam Zhou Shan saat merasakan keberadaan energi Qi yang cukup memadai meski tak terlalu tinggi kepadatannya. “Hanya saja, bagaimana bisa dia turun ke tempat ini?”“Apa dia juga memiliki artefak suci?” tanya Zhou Fu.Zhou Shan melotot kesal dan menyebutkan jika artefak suci sejenis alat transportasi beda alam milik Holy Light bukanlah spirit tool yang bisa dimiliki sembarang kultivator. Sekte bintang 10 dengan kekayaan berlimpah pun belum tentu memiliki spirit tool semacam itu.“Lalu, bagaimana c
Tak ada hal yang bisa dikulik dari Jiang Hao mengingat pria itu sebenarnya juga tak benar-benar tahu apa kesalahannya sehingga ditempatkan di wilayah pengasingan tersebut. Maka, demi memuaskan rasa penasaran, Zhou Fu mengajak Zhou Shan pergi ke utara, ke kota Lembah Angin Abadi.“Tuan-Tuan sekalian,” ucap Jiang Hao menyela percakapan Zhou Fu dan Zhou Shan. “Maaf jika ucapanku lancang, tetapi, bukankah lebih elok jika kalian menyelamatkan kami dulu sebelum kalian pergi ke utara? Maksudku, biasanya orang baik akan berbuat demikian,” ucap Jiang Hao lagi dengan wajah penuh harap.Zhou Shan mengerutkan kening, ia baru teringat satu hal yang juga mengganggu pikirannya. “Itu yang sebelumnya ingin kutanyakan. Tempat ini memiliki suhu ekstrim yang berbahaya. Jika kalian ingin selamat, bukankah kalian hanya perlu pergi dan mencari pemukiman baru?”“Bodoh!” Zhou Fu menjitak kepala Zhou Shan, terkesan sangat kurang ajar di mata Jiang Hao yang melihat wajah Zhou Fu jauh lebih muda dari Zhou Shan.