Beranda / Fantasi / Penguasa Benua Timur / 420 - Pemuda Istimewa

Share

420 - Pemuda Istimewa

Penulis: Banin SN
last update Terakhir Diperbarui: 2022-02-07 19:30:27
Merupakan hari yang indah ketika seorang pria bangun dari tidurnya dan mendapati ada dua bidadari tengah terlelap dan menggelayut manja di kedua sisi ketiaknya. Masa yang indah tersebut sedang menghampiri Zhou Fu. Ketika pemuda itu telah mendapatkan kembali kesadarannya setelah semalaman tertidur, ia menemukan sosok sosok cantik dan menggemaskan tengah terlelap dengan wajah damai yang membuatnya tak enak hati untuk menggeliat atau sekadar bergerak.

Tetapi, perasaan gembira yang dirasakan Zhou Fu mendadak rontok ketika matanya menangkap ada dua pria tua yang tengah memelototinya dengan urat-urat wajah menonjol. Dua pria itu tentu saja adalah Xu Xiaofei dan Li Xian. Tepat di samping Xu Xiaofei dan Li Xian, terdapat satu lagi sosok pria muda berwajah tampan yang tengah melipat tangan dengan ekspresi yang jika diterjemahkan dalam bahasa verbal adalah, ‘Tamatlah riwayatmu, bocah!’

“Ehm!” Zhou Fu melompat bangun tanpa peduli jika tindakannya akan membuat kepala dua gadis membentur tanah.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Pita Welni
tetep semangat kak thor yg manis..........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Penguasa Benua Timur   421 - Penjelajah Waktu

    Zhou Fu melihat Bao Yun tak memiliki jawaban untuk pertanyaannya. Yang artinya, ada kemungkinan jika Zhou Fu memang hanya akan menjadi butiran debu di tengah-tengah kehebatan para Kultivator di Immortal Continent. Kultivator sendiri merupakan penyebutan bagi orang-orang yang memilih jalan menuju keabadian, seperti Bao Yun dan juga Bao Yin. “Tuan Bao, hari sudah sore. Dengan keadaanku yang seperti ini, terkena angin laut akan membuat kesehatanku memburuk. Izinkan aku untuk kembali ke gubuk…” Zhou Fu menundukkan kepala berniat pamit undur diri, bukan ide bagus membiarkan tubuhnya yang babak belur untuk terus dihantam oleh angin laut yang kuat. “Pergilah, aku masih ingin sendiri…” Zhou Fu mengangguk lalu berbalik arah dan berjalan tertatih-tatih menuju ke gubuk. Di setiap langkahnya, Zhou Fu berulang kali bertanya pada dirinya sendiri, haruskah ia pergi atau tetap tinggal di Benua Timur. Sebelum ia benar-benar mendapatkan jawaban, langkahnya terhenti karena ia telah tiba di area gubuk,

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-07
  • Penguasa Benua Timur   422 - Takdir Langit

    “Ehm… Kau pusing setelah membacanya?” Li Xian tiba-tiba telah berada di dekat Zhou Fu dan meminta pemuda itu untuk meminum teh hangat yang telah Li Xian siapkan di meja. Zhou Fu mengangkat bahu sambil menggeleng-gelengkan kepala. “Aku tak tahu harus berkata apa. Tapi, ini memang membingungkan, Kek.” “Ya. Ayahmu juga pusing tujuh keliling saat pertama kali mengetahui isinya.” Zhou Fu merasa tengkuknya seolah disengat sepuluh lebah ketika Li Xian menyebut soal ayahnya. Dari ucapan yang baru saja dilontarkan oleh Li Xian, Zhou Fu sudah memiliki gambaran siapa yang disebut sebagai ayahnya. Tetap saja, ia tetap tak bisa menahan diri untuk bertanya. “Kakek… Aku benar-benar punya ayah?” Zhou Fu mencengkeram erat dua pundak Li Xian, lututnya sedikit bergetar karena tak begitu siap menerima informasi yang akan ia dapatkan. “Eh?” Li Xian mengerutkan dahi beberapa saat. “Belum ada yang bercerita siapa ayahmu?” Zhou Fu menggeleng, meski ia sudah menggenggam satu nama, tetap saja, ia masih in

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-07
  • Penguasa Benua Timur   423 - Kode Tak Diketahui

    Kesempatan tidak datang dua kali. Sekali ia mendekat dan hanya dibiarkan lewat, selama-lamanya ia akan pergi dan tak mau kembali. Kalimat itu secara tiba-tiba muncul dan mendorong Zhou Fu untuk membuat keputusan. Immortal Continent adalah dunia baru yang mungkin bisa mewujudkan impian semua pria termasuk dirinya. Apalagi, ketika Zhou Fu ingat betapa lemahnya dia di hadapan Xuan Wu, mendadak hatinya terbakar oleh semangat untuk menjadi lebih kuat, dan, Immortal Continent adalah tempat yang sempurna untuk meningkatkan kekuatan. “Kakek, bisakah aku menyendiri barang dua hari? Jika dua hari kemudian semangatku masih membara seperti saat ini, aku akan mengikuti kata hatiku.” Li Xian mengangguk, sebagaimana Zhou Fu, Li Xian juga menganut paham yang sama. Sebuah keputusan yang keliru selalu diawali oleh ketergesa-gesaan dalam mengambil tindakan. Semangat membara tak pernah bisa dijadikan sebagai alasan untuk membuat keputusan. Oleh karena itu, ketika Zhou Fu telah benar-benar merasa sangat

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-08
  • Penguasa Benua Timur   424 - Kebingungan Bao Bersaudara

    Bao Yun dan Bao Yin duduk di atas kepala Haku selagi Haku berjalan dengan langkah lamban menyasak ke kedalaman hutan Pulau Huizhuan. Seribu mata Haku yang berkedip-kedip seirama seolah telah menjadi lampu penerangan dalam gelapnya tengah malam di pulau tersebut. Setelah beberapa lama melangkah, Bao Yun mengerutkan dahi sebab ia merasa jika arah langkah Haku adalah menuju ke istana kecil makam Feng Yaoshan. Bao Yun tak memberi komentar apa-apa terlebih dahulu sebab bisa jadi Haku akan membelokkan langkahnya. Tetapi, bahkan ketika makam Feng Yaoshan telah terlihat oleh mata Bao Yun dan Bao Yin, Haku tetap bergerak lurus tanpa mengubah arah. “Kakak, bukankah itu adalah kuburan dari pria yang bernama Feng Yaoshan? Apakah jasad pria itu merupakan sesuatu yang langka?” Bao Yin yang telah menahan rasa penasaran akhirnya mulai membuka suara. “Atau, mungkin ada suatu benda langka yang berada di dalam bangunan makam Feng Yaoshan, aku tak tahu. Haku, apa gelombang alarm di matamu mengarah pada

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-08
  • Penguasa Benua Timur   425 - Ganggang Merah Purba

    Ketika melihat Bao Yun dan Bao Yin gelisah atas sebab terlampau penasaran dengan kode yang muncul di pupilnya, Haku menampilkan senyum kecut dan meminta maaf pada dua kultivator tersebut. Andai pengalaman dan kemampuan Haku berada di tingkat praktik yang mumpuni, ia mungkin bisa memberikan penjelasan yang memuaskan. Untuk memastikan sesuatu, Bao Yin pada akhirnya memberi usul untuk masuk ke makam Feng Yaoshan dan bertanya langsung pada Zhou Fu. Mencari informasi apakah Zhou Fu menyimpan rahasia tertentu hingga keberadaannya bisa membuat Heavenly Eyes mengeluarkan alarm deteksi. “Tidak perlu, setidaknya untuk sekarang.” Bao Yun menarik lengan Bao Yin yang telah bersiap memasuki makam Feng Yaohan. “Biarkan dia sendiri, mari kita kembali ke gubuk. Dan kau, Haku, terima kasih untuk semua kerja kerasmu hari ini. Kau bisa kembali ke laut.” “Kakak, tidakkah kau merasa terganggu dengan rasa penasaran seperti ini?” Bao Yin mengernyitkan dahi, ia selalu heran mengapa selalu hanya dirinya yang

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-10
  • Penguasa Benua Timur   426 - Gunung Berapi Pulau Huizhuan

    “Apa?!!!” Bao Yin dan Li Xian bertanya tak sabar ketika Bao Yun memotong ucapannya dan hanya terdiam cukup lama setelah itu. “Adik, apakah itu artinya, bocah itu memiliki sejenis tubuh istimewa?!” Bao Yun memalingkan wajahnya ke arah Bao Yin yang mendadak juga mengerutkan dahi karena dipaksa untuk mengingat sesuatu. “Berkah tubuh istimewa? Tidak, kurasa bukan itu, Kakak.” Bao Yin menggeleng cukup yakin setelah ia mengingat-ingat tentang pemahamannya seputar ragam konstitusi tubuh istimewa. Bao Yin memberi penjelasan jika Tubuh Istimewa yang kedapatan dimiliki oleh seorang kultivator akan membuat pemiliknya memiliki semacam keunikan atau keunggulan tertentu tanpa terikat pada variabel lain. Sementara, kejadian yang dialami Zhou Fu memiliki hubungan dengan suatu tanaman yang disebut sebagai Ganggang Merah Purba. Seketika, keduanya saling berpandangan dan bangkit berdiri secara bersamaan. “Saudara Li, antar kami ke tempat di mana Ganggang Merah Purba itu berada!” Li Xian mengangguk

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-11
  • Penguasa Benua Timur   427 - Reaksi di Tubuh Bao Bersaudara

    “Kepadatan Qi?!” Li Xian menggaruk kepalanya lagi setelah mendengar penjelasan dari Bao Yin bahwa wilayah gunung berapi di Pulau Huizhuan memiliki kepadatan Qi yang jauh berbeda dengan lokasi-lokasi lain di pulau tersebut, atau juga di seluruh Benua Timur sekali pun. “Qi adalah energi yang berada di alam dan keberadaannya tak bisa dipisahkan dari kehidupan para kultivator.” Bao Yun memberi penjelasan pada Li Xian sebagaimana literature tentang energi Qi dan berikut dunia Kultivator memang sepertinya tidak ada di Benua Timur. “Lalu, apa maksudnya jika gunung ini memiliki kepadatan Qi, Tuan?” Ketika mendengar pertanyaan tersebut, secara bersamaan Bao bersaudara menggeleng pelan. “Fenomena ini juga tergolong aneh bagi kami.” Bao Yun membuka suara. “Gunung ini seolah-olah mengumpulkan energi Qi dari area lain. Tapi masalahnya, setahuku tak ada benda mati yang bisa melakukannya. Gunung ini adalah benda mati, seharusnya fenomena ini tak bisa terjadi.” “Kakak, apakah itu ada kaitannya den

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-11
  • Penguasa Benua Timur   428 - Fenomena Asing

    Di gubuknya, ketika Li Xian tengah nyaris terlelap tidur, ia mendadak teringat sesuatu. Seketika, Li Xian bangun dari ranjang kecilnya dan bergerak keluar untuk pergi ke gunung berapi. Sejatinya, dengan kekuatannya saat itu, Li Xian juga bisa dengan mudah untuk pulang pergi ke gunung berapi, tetapi, beberapa waktu sebelumnya, Bao bersaudara mengantarnya pulang sebab mereka berdua melihat manusia-manusia di Benua Timur layaknya makhluk lemah yang butuh dilindungi dan dijaga. “Sial! Bagaimana bisa aku melupakan hal itu!” Li Xian mengeluh sambil terus melesat menuju ke gunung berapi. Li Xian lupa jika ia pernah hampir mati karena mengonsumsi Ganggang Merah Purba. Awalnya, karena tubuh Zhou Fu bisa menerima dengan baik Ganggang Merah Purba yang ia bawakan, Li Xian berpikir ia seharusnya juga mengonsumsi tanaman tersebut. Tetapi, ketika Zhou Fu bahkan mampu mengunyah ganggang merah purba layaknya sapi mengunyah rumput, Li Xian justru melewati penderitaan hidup dan mati ketika mencoba meng

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-11

Bab terbaru

  • Penguasa Benua Timur   Hadiah Menarik di Hari Terbaik

    Semakin lama, semakin Zhou Fu yakin jika tak ada orang yang lebih pandai daripada Shen Shen dalam hal mencari masalah. Ketika ia teringat kembali awal pertemuan mereka, Zhou Fu seolah-olah menyadari jika ia memang hidup dengan membawa takdir untuk membereskan semua masalah yang menjerat Shen Yang.Seperti hari itu, mengingat Zhou Shan telah memasang perisai kuat di area kapal, jelas tertangkapnya Shen Shen tidak disebabkan oleh kerusakan arai yang dibuat oleh Zhou Shan. Dalam artian, Shen Shen secara sengaja keluar dari perlindungan Zhou Shan dan seperti biasanya, melangkah menghampiri masalah.Pada saat itu, dihadapkan dengan informasi dibawanya Shen Shen ke istana walikota, Zhou Fu dan Zhou Shan menunda agenda makan siang mereka. Keduanya bergegas keluar dari rumah makan lalu menyewa kuda-kuda terbaik untuk digunakan pergi menuju ke istana walikota.“Mengapa kita harus repot-repot menyewa kuda jika kita bisa melesat cepat ke istana? Menjengkelkan!” gerutu Zhou Fu sesaat sebelum mena

  • Penguasa Benua Timur   Dewi dari Kayangan

    Tampaknya, pertanyaan yang baru saja dilontarkan oleh Zhou Shan adalah pertanyaan yang paling dihindari oleh sang walikota. Tak peduli apa pun keadaannya, sang walikota tetap terkesan menghindari menjawab pertanyaan itu. Dalam keadaan antara hidup dan mati, pria itu bahkan meludah sembari tersenyum mengejek kepada Zhou Shan.“Kau tak akan pernah mendapatkan jawabannya!” ucap Gao Shan sembari sebelah tangannya melakukan gerakan khusus dari balik jubah.Seketika itu juga, kilatan cahaya terang benderang membutakan mata semua orang, termasuk Zhou Fu dan Zhou Shan. Dengan sigap Zhou Fu melesat menarik tubuh Zhou Shan mundur, sekadar berjaga-jaga pada sesuatu yang mungkin tak mereka ketahui.Ketika ledakan cahaya telah berakhir, Zhou Fu dan Zhou Shan melihat hanya ada bekas-bekas keberadaan walikota bersama putranya di ruangan itu. Keduanya telah menghilang entah ke mana.“Sepertinya walikota menggunakan teknik atau spirit tool teleportasi,” gumam Zhou Shan seraya mengamati bekas keberadaan

  • Penguasa Benua Timur   Tujuan Mendarat di Benua Timur

    Zhou Shan tak mau membuang waktu. Dalam sekejap, ia melangkah maju, tangannya terangkat dan udara di sekitarnya berubah drastis. Aura emas yang kuat mulai membungkus tubuhnya, membuat Gao Shan dan Gao Ren merasakan tekanan yang luar biasa."Masa-masa kejayaanmu sudah hampir kadaluarsa, Tuan Walikota," ucap Zhou Shan menyeringai. "Aku akan memberimu salam perkenalan, Prelude Strike!"Zhou Shan mengayunkan tangannya ke arah Gao Shan. Udara di sekelilingnya bergetar hebat ketika rune-rune bercahaya emas muncul di udara, membentuk lingkaran rumit yang tiba-tiba mengeluarkan petir emas. Kilatan petir itu melesat cepat ke arah Gao Shan, seperti kehendak langit yang tidak dapat dihindari.Gao Shan dengan cepat mengangkat tangannya, membentuk perisai energi merah yang berasal dari spirit tool Crimson Essence Flask. "Blood Shield!" teriaknya. Perisai itu terbentuk dari darah kental yang berputar cepat, memblokir petir yang datang dari Zhou Shan.Ledakan keras terdengar saat petir dan perisai d

  • Penguasa Benua Timur   Teknik Tersembunyi

    Gao Ren merasa darahnya berhenti mengalir. Tubuhnya bergetar ketakutan. Ia tak pernah membayangkan akan berada dalam situasi seperti itu, Sun Hao yang selalu ia anggap tak terkalahkan ternyata bisa dikalahkan dengan begitu mudahnya.Zhou Fu berjalan mendekat, setiap langkahnya seakan menjadi dentang lonceng kematian bagi Gao Ren. Namun, Gao Ren menolak menyerah begitu saja. Ia masih punya kartu truf yang belum dimainkan.“Kau akan menyesal berurusan denganku!” ucap Gao Ren memberi ancaman, meski saat itu suaranya terdengar ketakutan.Dengan tangan gemetar, Gao Ren mengeluarkan sebuah bola permata dari spatial ringnya. Tak berlama-lama, Gao Ren mencengkeram bola permata itu hingga membuatnya pecah berkeping-keping. Suara retakan bola permata itu terdengar memekkakkan telinga. Di saat yang sama, muncul ledakan di udara, menciptakan kepulan kabut debu yang tebal selama beberapa detik. Gao Ren mundur selangkah, membuat Zhou Fu mengerutkan kening karena penasaran dengan apa yang akan munc

  • Penguasa Benua Timur   Arogansi Putra Walikota

    “Spirit Formation Mid Stage. Kau sebut itu kuat? Kau sedang melawak?” cibir Zhou Fu yang serta merta membuat mata Gao Ren memerah karena marah. Kebanggaan yang beberapa detik lalu meledak di kepala Gao Ren kini terasa sirna dan tergantikan oleh amarah yang tertahan.Di saat yang sama, Sun Hao juga dibuat terkejut oleh ucapan Zhou Fu. Dari caranya berbicara, jelas sekali bahwa Zhou Fu menganggap rendah seorang kultivator di ranah Spirit Formation, yang mana ranah tersebut sudah termasuk ajaib untuk diraih oleh seseorang semuda Gao Ren.Dengan gerakan cepat, Sun Hao melangkah maju dan meminta Gao Ren mundur di belakangnya. "Tuan Muda, biarkan saya yang menangani mereka. Saya akan memastikan mereka tidak akan keluar dari ruangan ini hidup-hidup."Zhou Shan yang sedari tadi diam kini hanya tersenyum sinis melihat adegan itu. "Apakah kalian berdua benar-benar berpikir bisa menahan kami dengan kekuatan sekecil itu?" tanyanya, sengaja terdengar mengejek.Gao Ren mendekati Sun Hao lalu berbis

  • Penguasa Benua Timur   Sisi Menarik Berkuasa

    Seseorang yang baru saja memasuki ruangan tersebut memberi tatapan intimidasi kepada enam pria yang berada di dalam rumah makan. Empat pria yang berasal dari Teratai Hitam dan Safir Biru tampak gugup dan gelisah sebab mereka tahu siapa sosok yang baru saja menegur mereka. Sementara Zhou Fu dan Zhou Shan merasa tak perlu gelisah atau khawatir sedikit pun sehingga ketika pria itu muncul di dalam ruangan, Zhou Fu dan Zhou Shan hanya melipat tangan di dada sembari mengamati apa yang akan dilakukan pria tersebut.“Maafkan atas keributan yang terjadi, Tuan Sun. Kami hanya berniat mengusir dua pengacau ini,” ucap Hong Tian kepada Sun Hao, pemimpin tertinggi pasukan pengawal walikota.Sun Hao tak merespon permintaan maaf dari Hong Tian, melainkan kini menghunuskan tatapan mematikan ke arah Zhou Fu dan Zhou Shan secara bergantian.Dalam hati, Hong Tian merasa sangat puas karena itu artinya Sun Hao akan segera memberi pelajaran berharga kepada Zhou Fu dan Zhou Shan.“Di mana letak sopan santun

  • Penguasa Benua Timur   Incaran Yuan Kai

    Tak mau terlalu peduli dengan suasana di ruangan itu, Zhou Fu mengajak Zhou Shan untuk duduk tak begitu jauh dari dua meja yang terlebih dahulu terisi. Sembari menunggu pelayan menghampiri, baik Zhou Fu dan Zhou Shan mulai berkonsentrasi untuk mendengar percakapan yang tengah terjadi di meja-meja yang terisi.“Kami membawa hasil bumi terbaik dari pulau Teratai Hitam, kami yakin walikota akan sangat senang menjalin kerja sama dengan warga di Teratai Hitam,” ucap seorang pria berjubah gelap kepada dua pengunjung restoran yang berasal dari pulau Safir Biru. Matanya menyipit tajam, menunjukkan bahwa ia merasa unggul.“Jangan buru-buru percaya diri, Tuan Hong. Hasil bumi dari pulau Safir Biru jelas lebih unggul ketimbang milik kalian. Walikota pasti akan mengutamakan membangun cabang sekte Darah Suci di pulau kami,” timpal si pria lain menanggapi ucapan Hong Tian.Rekan Hong Tian menepuk pundak Hong Tian, memberi isyarat kepadanya agar tak memperpanjang perdebatan dengan Duan Lei yang bera

  • Penguasa Benua Timur   Memasuki Kota Aneh

    Beberapa jam kemudian, Zhou Fu dan Zhou Shan telah tiba di gerbang depan kota Lembah Angin Abadi. Dari luar, kota itu tampak seperti sebuah oasis yang hidup di tengah padang tandus. Pohon-pohon rimbun dan bunga berwarna-warni yang bertebaran di seluruh penjuru kota menciptakan pemandangan yang kontras dengan tanah gersang di sekelilingnya. Tak akan ada orang yang tak keheranan menyaksikan anomali tersebut.“Aku semakin yakin, pemimpin di kota ini merupakan seorang kultivator dari dunia atas,” gumam Zhou Shan saat merasakan keberadaan energi Qi yang cukup memadai meski tak terlalu tinggi kepadatannya. “Hanya saja, bagaimana bisa dia turun ke tempat ini?”“Apa dia juga memiliki artefak suci?” tanya Zhou Fu.Zhou Shan melotot kesal dan menyebutkan jika artefak suci sejenis alat transportasi beda alam milik Holy Light bukanlah spirit tool yang bisa dimiliki sembarang kultivator. Sekte bintang 10 dengan kekayaan berlimpah pun belum tentu memiliki spirit tool semacam itu.“Lalu, bagaimana c

  • Penguasa Benua Timur   Seorang Penyihir Ulung

    Tak ada hal yang bisa dikulik dari Jiang Hao mengingat pria itu sebenarnya juga tak benar-benar tahu apa kesalahannya sehingga ditempatkan di wilayah pengasingan tersebut. Maka, demi memuaskan rasa penasaran, Zhou Fu mengajak Zhou Shan pergi ke utara, ke kota Lembah Angin Abadi.“Tuan-Tuan sekalian,” ucap Jiang Hao menyela percakapan Zhou Fu dan Zhou Shan. “Maaf jika ucapanku lancang, tetapi, bukankah lebih elok jika kalian menyelamatkan kami dulu sebelum kalian pergi ke utara? Maksudku, biasanya orang baik akan berbuat demikian,” ucap Jiang Hao lagi dengan wajah penuh harap.Zhou Shan mengerutkan kening, ia baru teringat satu hal yang juga mengganggu pikirannya. “Itu yang sebelumnya ingin kutanyakan. Tempat ini memiliki suhu ekstrim yang berbahaya. Jika kalian ingin selamat, bukankah kalian hanya perlu pergi dan mencari pemukiman baru?”“Bodoh!” Zhou Fu menjitak kepala Zhou Shan, terkesan sangat kurang ajar di mata Jiang Hao yang melihat wajah Zhou Fu jauh lebih muda dari Zhou Shan.

DMCA.com Protection Status