Home / Fantasi / Penguasa Benua Timur / Chapter 221 - Chapter 230

All Chapters of Penguasa Benua Timur: Chapter 221 - Chapter 230

794 Chapters

215 - Mencari Kecurangan

Tiga hari berikutnya… “Hhhh… Hhh… Hhhh… Tunggu dulu…” Patriark Yuan Kai terengah-engah menerima serbuan pedang kayu dari Zhou Fu. Ia sedikit heran sebab seingatnya, beberapa saat sebelum latih tanding, ia telah menyiapkan pedang kayu yang cukup rapuh untuk Zhou Fu. “Kita akhiri dulu latihan hari ini!” pinta Patriark Yuan Kai dengan harapan Zhou Fu akan menurutinya sebab firasatnya mengatakan ia akan kalah di sesi latihan hari itu. “Sayang sekali, aku tak mau berhenti setidaknya setelah membuat seratus luka lebam di tubuh Paman! Ha ha ha!” kelakar Zhou Fu seolah ia tengah menirukan ulang apa yang diucapkan Patriark Yuan Kai tiga hari sebelumnya. Zhou Fu memang jarang ingkar janji. Tiga hari sebelumnya, ketika dia menegaskan bahwa kali itu akan menjadi kekalahannya yang terakhir pada Patriark Yuan Kai, pemuda itu seolah mampu menyulap janjinya menjadi kenyataan. Pada hari berikutnya, duel latih tandingnya berakhir seri. Begitu juga di hari setelahnya, Zhou Fu berhasil meraih posisi im
last updateLast Updated : 2021-09-09
Read more

216 - Ayah Zhou Fu???

“Aku pasti akan menemukan kecurangan yang kau lakukan! Bajingan tengik!” Patriark Yuan Kai masih tak terima, ia membolak-balik pedang Zhou Fu, berharap menemukan adanya pusaka khusus yang menempel di sana yang sekiranya bisa membuat tebasan pedang Zhou Fu menjadi sangat bertenaga. “Ah, cobalah untuk menerima kekalahanmu, Paman! Aku memang menambah jadwal latihanku beberapa hari ini!” Zhou Fu bersikeras membantah jika ia tak melakukan kecurangan apapun. Sebenarnya, Zhou Fu sendiri juga sedikit heran sebab dari hari ke hari, ia merasa kekuatan Patriark Yuan Kai menurun, atau mungkin juga kemampuannya yang meningkat. “Aku tidak kalah! Aku yakin kau cur… “Tunggu!” Zhou Fu tiba-tiba meminta lawan debatnya untuk berhenti mengoceh, pemuda itu lantas menoleh ke arah dua orang yang telah duduk bersantai menikmati kudapan. “Nah, sepertinya kecurigaanku benar!” Zhou Fu menelan ludah setelah melihat kegelisahan di wajah Putri Misil. “Apa maksudmu… Dia menggunakan…” Panglima Yeongjo seolah meng
last updateLast Updated : 2021-09-09
Read more

217 - Pegunungan Namhansan

Hari penting itu akhirnya tiba. Zhou Fu dan Patriark Yuan Kai digiring menuju ke sebuah tempat di pegunungan Namhansan. Di pegunungan yang menyerupai deretan batu raksasa tersebut, terdapat sebuah lubang hitam besar pada salah satu gunung dengan diameter lubang selebar dua puluh kaki. Seterik apa pun matahari bersinar, cahaya surya tak pernah bisa menembus kegelapan dari lubang Namhansan tersebut. “Karena tak pernah ada yang bisa kembali setelah memasuki lubang di pegunungan Namhansan ini, leluhur kami menyebutnya sebagai Gerbang Penyesalan!” celetuk Raja Jo Sun tepat ketika ia dan rombongannya telah berada cukup dekat dengan pintu masuk Gerbang Penyesalan. “Sungguh aneh, bukankah ini musim semi? Bagaimana bisa pegunungan Namhansan kering meranggas seperti ini?” Patriark Yuan Kai menghela napas panjang, ia mulai berpikiran buruk tentang sesuatu yang berada di dalam Gerbang Penyesalan di pegunungan Namhansan tersebut. “Qi Lin yang menyebabkan pegunungan Namhansan menjadi gersang dan
last updateLast Updated : 2021-09-09
Read more

218 - Makhluk Penjaga Nyawa

Qi Lin tertawa terkekeh dengan suara yang hampir-hampir tak terdengar di telinga. Yang artinya, makhluk tersebut telah berkeliaran dengan jarak yang cukup dekat Zhou Fu dan Patriark Yuan Kai. Anehnya, baik Zhou Fu maupun Patriark Yuan Kai, mereka sama-sama tak mendengar pergerakan tubuh makhluk tersebut. “Tak usah bergidik ketakutan begitu… Bukankah sepekan lalu kalian justru tak sabar ingin bertemu denganku? Bagaimana? Apakah aku cantik? Hi hi hi hi!” Qi Lin bersuara seperti berbisik, meski suaranya bisa didengar telinga, sayangnya pergerakan tubuhnya sama sekali tak bisa dideteksi oleh indra pendengaran. “Bagaimana Kau tahu tentang hal tersebut?” dari nada suara Zhou Fu, bisa ditebak jika pemuda itu tengah dijalari rasa khawatir dan gelisah. “Namamu adalah Zhou Fu, sementara pria tampan itu adalah Yuan Kai dengan julukan Pendekar Harimau Utara. Kalian berada di negeri Yeongsan dengan tujuan melakukan latihan fisik guna meningkatkan kualitas tulang Zhou Fu yang payah. Namun, sesuat
last updateLast Updated : 2021-09-11
Read more

219 - Dendam Pada Zhou Fu

“Hi hi hi, harus kukatakan jika dugaanmu keliru, Pendekar Tampan! Kuharap kau tak perlu bersedih karenanya! Sepertinya aku juga belum pernah bertemu dengan seseorang yang kau sebut sebagai Sang Kaisar tersebut!” Qi Lin bersuara menanggapi isi pikiran Patriark Yuan Kai. “Sial! Kau juga bisa membaca isi kepalaku?! Makhluk seperti apa dirimu ini?!” Patriark Yuan Kai lantas memundurkan langkahnya lagi, tetapi… “Kau telah mencapai batas mundur, Tampan! Sekarang kau bahkan telah menubruk tubuhku! Hi hi hi” Patriark Yuan Kai berjingkat dan melompat ke depan setelah ia merasakan adanya seolah ada puluhan ular menggeliat-geliat di lehernya. “Bajingan! Seperti apa wujudmu itu?!” Patriark Yuan Kai merasa bergidik mengingat lehernya yang terasa basah dan sedikit geli oleh belaian sesuatu yang seolah menggeliat liar di kulitnya beberapa saat lalu. “Paman, aku izin menyembuhkan lukaku sebentar! Dia sepertinya berwujud kijang, Paman Yuan sering-seringlah melayang sebab seingatku Kijang tak bisa t
last updateLast Updated : 2021-09-11
Read more

220 - Serangan Pendekar Harimau Utara

Bruak!!! “Sudah kubilang, menjauh dulu selagi aku membereskan bocah congkak itu!” Qi Lin menyabet tubuh Patriark Yuan Kai menggunakan ekornya yang berbulu di ujung, tetapi juga bersisik di bagian yang memanjang. “Uhuk! Fu’er, dia mengincarmu! Berpindah-pindah tempatlah di udara. Kosongkan pikiranmu, sepertinya dia tersinggung dengan apa yang telah kau pikirkan!” Patriark Yuan Kai menekan dadanya yang nyeri, sabetan ekor Qi Lin ternyata tepat mengenai ulu hatinya, membuat pria itu harus menggunakan beberapa detik waktunya untuk melakukan pemulihan. “Paman, jurus apa yang harus kukeluarkan di saat-saat yang seperti ini?!” Zhou Fu memilih untuk bertanya sebab dengan begitu ia bisa membiarkan kepalanya tetap kosong, sepertinya Qi Lin memang memilih untuk selalu menyerangnya sebab kepala Zhou Fu selalu diisi dengan strategi-strategi mengalahkan Qi Lin. “Hi hi hi, kau pintar juga rupanya!” Qi Lin menyeringai ketika mendapati bahwa isi kepala Zhou Fu telah benar-benar kosong. “Fu’er, jur
last updateLast Updated : 2021-09-11
Read more

221 - Pertanyaan Paling Penting

“Diam di tempatmu! Segera lakukan penyembuhan jika kau mengalami luka-luka!” Patriark Yuan Kai belum menjawab pertanyaan dari Zhou Fu terkait mengapa ia justru berbalik menyerang Zhou Fu. “Tapi… Mengapa? Qi Lin terdengar terluka, ini adalah kesempatan bagus bagi kita untuk mengalahkannya, Paman!” “Keparat! Sudah kubilang diam!” Patriark Yuan Kai membentak dengan suara lantang, di saat yang bersamaan, Qi Lin mengeluarkan ringkikan rintihan yang memekakkan telinga. Patriark Yuan Kai membiarkan kepalanya dipenuhi dengan rupa-rupa pikiran, berharap Qi Lin akan mengetahui tentang segala sesuatu yang ada di kepalanya. “Kau benar-benar tak berniat menyerangku, Pendekar Harimau Utara?” Qi Lin bersuara di tengah ringkikannya yang melengking memenuhi goa. “Bibirku mungkin bisa berdusta, tetapi, kau bisa menjelajah isi kepalaku bukan? Jika pun ada kedustaan yang kusimpan, kau akan bisa mengetahuinya!” Patriark Yuan Kai diam di tempatnya, benar-benar tak berniat mencelakai Qi Lin yang sedang d
last updateLast Updated : 2021-09-11
Read more

222 - Negeri Shamo

Patriark Yuan Kai melotot seketika. Sebenarnya, penawaran dari Qi Lin adalah sebuah harapan yang ia pendam selama bertahun-tahun. “Kebetulan sekali! Qi Lin, ada satu kenyataan yang sangat ingin kuketahui! Apakah Xiao Ling masih hidup? Di mana dia sekarang?!” “Tuan Pendekar, satu pertanyaan saja, ingat…,” tutur Qi Lin seraya mencoba berkonsentrasi mengumpulkan kemampuannya. “Baiklah, di mana Xiao Ling sekarang?!” Akhirnya, Patriark Yuan Kai memilih pertanyaan tersebut sebab satu pertanyaan itu kemungkinan juga akan menunjukkan apakah nama orang yang ia sebut itu masih hidup atau sudah mati. Qi Lin memejamkan matanya, menjelajahi isi kepala Patriark Yuan Kai untuk melihat sosok Xiao Ling yang disebut oleh pria itu. Setelah menemukan satu sosok perempuan cantik tersebut, Qi Lin memejamkan matanya lebih rapat lagi, makhluk itu sedang mencoba menemukan keberadaan Xiao Ling yang samar-samar masih terasa oleh instingnya. “Ini tak biasa! Xiao Ling ada di suatu tempat, tetapi aku tak bisa
last updateLast Updated : 2021-09-12
Read more

223 - Permata Qi Lin

217 “Qi Lin….” Patriark Yuan Kai menelan ludah berulang kali. Ia teringat beberapa saat sebelumnya jika Qi Lin mengatakan bahwa ia adalah makhluk tercantik di muka bumi. Nyatanya hal tersebut bukan bualan semata. “Qi Lin memiliki wujud wanita yang sangat cantik?!” Patriark Yuan Kai tertegun kembali. “Paman, itu tak penting untuk sekarang! Lihat, bayi Qi Lin sepertinya membutuhkan pertolongan. Pundaknya mengalami lebam, mungkin pukulan paman sempat mengenai tubuh bayi itu!” Zhou Fu sudah berada di tempat Qi Lin berada. Saat itu, mata Zhou Fu tertuju pada permata yang berpendar mengeluarkan cahaya, sekaligus juga pada tubuh bayi Qi Lin yang mengalami luka. “Ah, aku merasa berdosa karenanya! Minggir, aku akan melakukan penyembuhan padanya. Kau coba beri bantuan pada Qi Lin, bayinya harus segera mendapat air minum dari ibunya!” pinta Patriark Yuan Kai setelah berada cukup dekat dengan bayi Qi Lin yang meronta-ronta. “Baik, Paman! Serahkan Qi Lin, maksudku, Bibi Qi Lin padaku!” Setelah
last updateLast Updated : 2021-09-12
Read more

224 - Pertanyaan Penting

“Jangan gegabah! Permata ZhijuMoya akan menjadi petaka jika Kau tak bisa mengendalikannya!” Kim Yin Song menghardik Zhou Fu, membuat bayi mungilnya tersentak kaget dan menjerit sejadi-jadinya. “Bayiku… Ah, ini semua gara-gara kau!” Kim Yin Song mendaratkan kepalan tangannya di kepala Zhou Fu lalu beralih menimang-nimang bayinya yang menangis keras. “Mengapa aku yang disalahkan?! Bibi yang membuat bayi bibi menjerit!” “Cukup, jangan berdebat di sini, lebih baik kita bersegera ke Distrik Dalam! Fu’er, gendong bayi itu sementara aku akan menggendong Qi Lin! Kita berangkat sekarang!” “Tuan Pendekar, ah.. Aku tahu Kau pasti akan jatuh cinta padaku jika melihat wujud asliku ini! Hi hi, aku tersanjung… Akhirnya, bayiku akan segera memiliki ayah sekarang,” ucap Kim Yin Song malu-malu. Patriark Yuan Kai memijit keningnya sendiri dan bergumam setengah mengumpat “Haish!!! Bedakan antara peduli dan cinta, Nyonya Qi Lin! Jika semua kebaikan pria kau anggap sebagai cinta, bersiap-siaplah untuk p
last updateLast Updated : 2021-09-14
Read more
PREV
1
...
2122232425
...
80
DMCA.com Protection Status