Beranda / Fantasi / Penguasa Benua Timur / 223 - Permata Qi Lin

Share

223 - Permata Qi Lin

Penulis: Banin SN
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-12 14:49:35
217

“Qi Lin….”

Patriark Yuan Kai menelan ludah berulang kali. Ia teringat beberapa saat sebelumnya jika Qi Lin mengatakan bahwa ia adalah makhluk tercantik di muka bumi. Nyatanya hal tersebut bukan bualan semata. “Qi Lin memiliki wujud wanita yang sangat cantik?!” Patriark Yuan Kai tertegun kembali.

“Paman, itu tak penting untuk sekarang! Lihat, bayi Qi Lin sepertinya membutuhkan pertolongan. Pundaknya mengalami lebam, mungkin pukulan paman sempat mengenai tubuh bayi itu!” Zhou Fu sudah berada di tempat Qi Lin berada. Saat itu, mata Zhou Fu tertuju pada permata yang berpendar mengeluarkan cahaya, sekaligus juga pada tubuh bayi Qi Lin yang mengalami luka.

“Ah, aku merasa berdosa karenanya! Minggir, aku akan melakukan penyembuhan padanya. Kau coba beri bantuan pada Qi Lin, bayinya harus segera mendapat air minum dari ibunya!” pinta Patriark Yuan Kai setelah berada cukup dekat dengan bayi Qi Lin yang meronta-ronta.

“Baik, Paman! Serahkan Qi Lin, maksudku, Bibi Qi Lin padaku!” Setelah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
mazlan mohammad
mana pergi nya penulis buku ini masih tidur lagi ke
goodnovel comment avatar
Edwin Octo
malas baca , updatenya ???
goodnovel comment avatar
Yommy Chan
up nya yg byk jgn dikit-dikit
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Penguasa Benua Timur   224 - Pertanyaan Penting

    “Jangan gegabah! Permata ZhijuMoya akan menjadi petaka jika Kau tak bisa mengendalikannya!” Kim Yin Song menghardik Zhou Fu, membuat bayi mungilnya tersentak kaget dan menjerit sejadi-jadinya. “Bayiku… Ah, ini semua gara-gara kau!” Kim Yin Song mendaratkan kepalan tangannya di kepala Zhou Fu lalu beralih menimang-nimang bayinya yang menangis keras. “Mengapa aku yang disalahkan?! Bibi yang membuat bayi bibi menjerit!” “Cukup, jangan berdebat di sini, lebih baik kita bersegera ke Distrik Dalam! Fu’er, gendong bayi itu sementara aku akan menggendong Qi Lin! Kita berangkat sekarang!” “Tuan Pendekar, ah.. Aku tahu Kau pasti akan jatuh cinta padaku jika melihat wujud asliku ini! Hi hi, aku tersanjung… Akhirnya, bayiku akan segera memiliki ayah sekarang,” ucap Kim Yin Song malu-malu. Patriark Yuan Kai memijit keningnya sendiri dan bergumam setengah mengumpat “Haish!!! Bedakan antara peduli dan cinta, Nyonya Qi Lin! Jika semua kebaikan pria kau anggap sebagai cinta, bersiap-siaplah untuk p

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-14
  • Penguasa Benua Timur   225 - Permata Induk Yokomoya

    “Bibi, jangan pura-pura tidur. Aku tahu orang yang tidur detak jantungnya tak mungkin seperti ini!” Zhou Fu sedikit mengguncang-guncang tubuh Kim Yin Song tetapi perempuan tersebut tetap diam tak bergerak. Saat itu, Zhou Fu dan Kim Yin Song telah berada di luar wilayah pegunungan Namhanshan. Zhou Fu mengambil jalur sedikit memutar karena ia hendak mampir ke salah satu hutan yang kemungkinan menyimpan satwa-satwa yang bisa diburu. Selama ia menggendong Kim Yin Song, Zhou Fu sempat mendengar perut perempuan itu berbunyi menandakan jika pemiliknya sedang kelaparan. “Bibi Kim, aku akan mencari buruan sebentar. Bibi bisa beristirahat di sini selagi menungguku berburu.” Zhou Fu menyandarkan tubuh Kim Yin Song pada sebatang pohon maple terbesar. Tak lupa, ia memasang segel pelindung di tempat tersebut sebab Kim Yin Song yang baru, hanyalah seorang perempuan yang tak memiliki ilmu bela diri sedikit pun. “Oh ya, aku suka harimau betina… Apa kau bisa membawakannya untukku?!” Kim Yin Song tiba

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-14
  • Penguasa Benua Timur   226 - Ambisi adalah Kunci

    Malam itu, Zhou Fu dan Kim Yin Song akhirnya mengobrol banyak tentang Permata Induk Yokomoya. Kim Yin Song dengan sukarela membeberkan cara-cara agar manusia bisa menguasai permata induk Yokomoya tanpa mengalami kutukan. “Apakah seorang manusia bisa melakukan itu semua?” Zhou Fu menelan ludah begitu mendengar penjelasan panjang dari Kim Yin Song. “Kabarnya, manusia memang memiliki kemampuan tak terbatas. Ambisi dan impian disebutkan sebagai dalang dari terciptanya manusia-manusia dengan kekuatan yang tak terbayangkan,” tutur Kim Yin Song seraya menghangatkan tubuhnya di depan api unggun buatan Zhou Fu. “Dari ingatanku yang tersisa, Sang Kaisar adalah bocah lemah dengan ambisi yang melampaui ambisi manusia. Ambisinya itulah yang kemudian membentuk dirinya menjadi monster dengan kekuatan yang mengerikan.” Zhou Fu tersentak kaget ketika mendengar Kim Yin Song menyinggung soal masa kecil Sang Kaisar. “Bibi juga mengetahui tentang masa lalu Sang Kaisar? Bibi, tolong ceritakan, siapa ibuk

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-14
  • Penguasa Benua Timur   227 - Nyawa Zhou Fu

    Hari masih cukup pagi ketika Distrik Dalam telah digemparkan dengan datangnya seorang pendekar berjubah putih dengan torehan darah berada di hampir seluruh pakaiannya. Dari atas menara pengintai, seorang penjaga bisa melihat raut wajah khawatir si pria berjubah putih itu. Para penjaga menara pengintai dibuat kaget dengan kedatangan pria jubah putih tersebut, tetapi sedetik berikutnya, mereka juga dibuat sedih. “Bunyikan loncengnya!” tutur kepala penjaga menara kepada salah seorang prajurit yang ada di bawah komandonya. Wajahnya muram setelah sebelumnya sempat terkejut sebentar. Si Prajurit menelan ludah, ia menggeleng-gelengkan kepala pelan lantas mengambil terompet penanda. Sebelum membunyikan lonceng, prajurit tersebut terlebih dahulu meminta izin untuk membunyikan terompet. “Baiklah. Lakukan semaumu!” jawab si kepala penjaga dengan nada lesu. Prajurit itu segera membunyikan terompet tanda adanya hal penting yang terjadi di gerbang Distrik Dalam. Lalu, prajurit tersebut juga tak

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-15
  • Penguasa Benua Timur   228 - Tempat dalam Mimpi Qi Lin

    “Apa pun yang terjadi, selamatkanlah nyawa bayi ini!” Patriark Yuan Kai memberi pesan para tabib istana untuk segera melakukan perawatan pada bayi Kim Yin Song. Setelah para tabib mengangguk mengiyakan, Patriark Yuan Kai berpamitan dan meninggalkan ruang pengobatan bayi Kim Yin Song. Begitu Patriark Yuan Kai membuka pintu ruang pengobatan untuk keluar dari tempat tersebut, betapa kagetnya ia setelah melihat adanya sosok pria yang tengah menempelkan keningnya ke tanah sembari menghadap ruang pengobatan. “Kau masih bersujud sampai saat ini?!” Patriark Yuan Kai menggeleng-gelengkan kepalanya. Beberapa saat lalu, ketika ia baru tiba di depan ruang pengobatan, Panglima Yeongjo datang dan langsung bersujud tanpa mengucap sepatah kata pun pada Patriark Yuan Kai. “Hei, bangunlah! Tak ada satu pun Dewa yang membatu kami, jika Kau ingin berterima kasih, ucapkan terima kasihmu padaku. Karena aku yang menyelamatkan diriku sendiri!” tegur Patriark Yuan Kai seraya menggoyang-goyangkan bahu Pangli

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-15
  • Penguasa Benua Timur   229 - Tujuan Patriark Yuan Kai

    Markas Yianju adalah markas penelitian terbesar yang berlokasi di Negeri Shamo. Markas tersebut pernah mendapat kecaman dari Asosiasi Tabib Dunia tepat ketika mereka menciptakan variasi baru dari binatang yang bernama cacing surai kuda. Cacing surai kuda adalah sejenis parasit yang biasa hidup di tubuh serangga utamanya belalang dan mampu mempengaruhi pikiran inangnya untuk melakukan bunuh diri. Cacing surai kuda baru yang dibuat oleh markas Yianju, pernah membinasakan penduduk di suatu kota di negeri Shamo. Sayangnya, meski kerap menerima kecaman dari berbagai pihak, Markas Yianju tetap kokoh berdiri karena kabarnya, markas tersebut memiliki dekengan yang cukup kuat di belakang mereka. “Fu’er, apa kau yakin apa yang disebutkan Kim Yin Song adalah kebenaran?” Patriark Yuan Kai membalas bisikan dari Zhou Fu. “Bagaimana jika itu hanyalah sebuah bunga tidur?” “Paman, ingat, Bibi Kim tak pernah menginjakkan kakinya di negeri Shamo! Bagaimana dia bisa menyebut nama sebuah tempat yang bah

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-15
  • Penguasa Benua Timur   230 - Menyerap Permata ZhijuMoya

    Zhou Fu telah mengetahui bagaimana cara menyerap permata induk ZhijuMoya lewat penjelasan dari Kim Yin Song. Hanya saja, ia sangat yakin jika Patriark Yuan Kai belum memiliki kesiapan untuk menggunakan permata induk ZhijuMoya di tubuhnya. Ada lima jurus kuno yang harus dikuasai sebelum seseorang menyerap permata induk ZhijuMoya, itu hanya salah satu dari sederet syarat yang telah disebutkan oleh Kim Yin Song. “Tidak lama. Aku berjanji akan melepaskannya segera jika sudah muncul jawaban di mana persembunyian nyawa Sang Kaisar.” Patriark Yuan Kai meyakinkan Zhou Fu jika ia akan baik-baik saja. “Baiklah.” Zhou Fu akhirnya membuka pelan-pelan perban kain di telapak tangan kirinya. Dengan sekali ayunan tangan, sebuah benda bulat terbungkus sobekan pakaian, keluar dari lubang Zuchun dan menggelinding sebentar ke lantai. “Paman, silakan pusatkan tenaga dalam ke kedua telapak tangan paman!” Zhou Fu memungut permata induk ZhijuMoya yang mulai mengeluarkan cahaya berpendar. Sedikit demi sedik

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-19
  • Penguasa Benua Timur   231 - Pengetahuan dari Permata ZhijuMoya

    “Fu’er, kita harus segera kembali ke Caihong!” Setidaknya, Patriark Yuan Kai telah mengucapkan kalimat tersebut sebanyak lebih dari sepuluh kali. Setiap kali Zhou Fu bertanya mengapa, pria itu menjawabnya dengan kalimat yang sama. Hanya berputar-putar tanpa memberi satu jawaban. “Paman, pikiran paman sepertinya sedang terganggu!” “Fu’er, kita harus segera kembali ke Caihong!” “Ini tidak bisa dibiarkan!” Zhou Fu meraih dua tangan Patriark Yuan Kai dan melingkarkannya ke leher. Ia berencana menggendong Patriark Yuan Kai ke pusat pengobatan istana agar pria itu segera mendapatkan perawatan. “Aduh…!” seketika, rembesan darah dari punggung Zhou Fu mulai keluar lagi ketika luka menganga tersebut terkena tekanan dari tubuh Patriark Yuan Kai. Pemuda tersebut tak ambil peduli, ia berjalan setengah berlari menuju ke pusat pengobatan istana. “Fu’er, apa yang terjadi dengan Pendekar Yuan?” Panglima Yeongjo berjalan cepat tatkala ia melihat Zhou Fu menggendong Patriark Yuan Kai yang tak bisa

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-19

Bab terbaru

  • Penguasa Benua Timur   Hadiah Menarik di Hari Terbaik

    Semakin lama, semakin Zhou Fu yakin jika tak ada orang yang lebih pandai daripada Shen Shen dalam hal mencari masalah. Ketika ia teringat kembali awal pertemuan mereka, Zhou Fu seolah-olah menyadari jika ia memang hidup dengan membawa takdir untuk membereskan semua masalah yang menjerat Shen Yang.Seperti hari itu, mengingat Zhou Shan telah memasang perisai kuat di area kapal, jelas tertangkapnya Shen Shen tidak disebabkan oleh kerusakan arai yang dibuat oleh Zhou Shan. Dalam artian, Shen Shen secara sengaja keluar dari perlindungan Zhou Shan dan seperti biasanya, melangkah menghampiri masalah.Pada saat itu, dihadapkan dengan informasi dibawanya Shen Shen ke istana walikota, Zhou Fu dan Zhou Shan menunda agenda makan siang mereka. Keduanya bergegas keluar dari rumah makan lalu menyewa kuda-kuda terbaik untuk digunakan pergi menuju ke istana walikota.“Mengapa kita harus repot-repot menyewa kuda jika kita bisa melesat cepat ke istana? Menjengkelkan!” gerutu Zhou Fu sesaat sebelum mena

  • Penguasa Benua Timur   Dewi dari Kayangan

    Tampaknya, pertanyaan yang baru saja dilontarkan oleh Zhou Shan adalah pertanyaan yang paling dihindari oleh sang walikota. Tak peduli apa pun keadaannya, sang walikota tetap terkesan menghindari menjawab pertanyaan itu. Dalam keadaan antara hidup dan mati, pria itu bahkan meludah sembari tersenyum mengejek kepada Zhou Shan.“Kau tak akan pernah mendapatkan jawabannya!” ucap Gao Shan sembari sebelah tangannya melakukan gerakan khusus dari balik jubah.Seketika itu juga, kilatan cahaya terang benderang membutakan mata semua orang, termasuk Zhou Fu dan Zhou Shan. Dengan sigap Zhou Fu melesat menarik tubuh Zhou Shan mundur, sekadar berjaga-jaga pada sesuatu yang mungkin tak mereka ketahui.Ketika ledakan cahaya telah berakhir, Zhou Fu dan Zhou Shan melihat hanya ada bekas-bekas keberadaan walikota bersama putranya di ruangan itu. Keduanya telah menghilang entah ke mana.“Sepertinya walikota menggunakan teknik atau spirit tool teleportasi,” gumam Zhou Shan seraya mengamati bekas keberadaan

  • Penguasa Benua Timur   Tujuan Mendarat di Benua Timur

    Zhou Shan tak mau membuang waktu. Dalam sekejap, ia melangkah maju, tangannya terangkat dan udara di sekitarnya berubah drastis. Aura emas yang kuat mulai membungkus tubuhnya, membuat Gao Shan dan Gao Ren merasakan tekanan yang luar biasa."Masa-masa kejayaanmu sudah hampir kadaluarsa, Tuan Walikota," ucap Zhou Shan menyeringai. "Aku akan memberimu salam perkenalan, Prelude Strike!"Zhou Shan mengayunkan tangannya ke arah Gao Shan. Udara di sekelilingnya bergetar hebat ketika rune-rune bercahaya emas muncul di udara, membentuk lingkaran rumit yang tiba-tiba mengeluarkan petir emas. Kilatan petir itu melesat cepat ke arah Gao Shan, seperti kehendak langit yang tidak dapat dihindari.Gao Shan dengan cepat mengangkat tangannya, membentuk perisai energi merah yang berasal dari spirit tool Crimson Essence Flask. "Blood Shield!" teriaknya. Perisai itu terbentuk dari darah kental yang berputar cepat, memblokir petir yang datang dari Zhou Shan.Ledakan keras terdengar saat petir dan perisai d

  • Penguasa Benua Timur   Teknik Tersembunyi

    Gao Ren merasa darahnya berhenti mengalir. Tubuhnya bergetar ketakutan. Ia tak pernah membayangkan akan berada dalam situasi seperti itu, Sun Hao yang selalu ia anggap tak terkalahkan ternyata bisa dikalahkan dengan begitu mudahnya.Zhou Fu berjalan mendekat, setiap langkahnya seakan menjadi dentang lonceng kematian bagi Gao Ren. Namun, Gao Ren menolak menyerah begitu saja. Ia masih punya kartu truf yang belum dimainkan.“Kau akan menyesal berurusan denganku!” ucap Gao Ren memberi ancaman, meski saat itu suaranya terdengar ketakutan.Dengan tangan gemetar, Gao Ren mengeluarkan sebuah bola permata dari spatial ringnya. Tak berlama-lama, Gao Ren mencengkeram bola permata itu hingga membuatnya pecah berkeping-keping. Suara retakan bola permata itu terdengar memekkakkan telinga. Di saat yang sama, muncul ledakan di udara, menciptakan kepulan kabut debu yang tebal selama beberapa detik. Gao Ren mundur selangkah, membuat Zhou Fu mengerutkan kening karena penasaran dengan apa yang akan munc

  • Penguasa Benua Timur   Arogansi Putra Walikota

    “Spirit Formation Mid Stage. Kau sebut itu kuat? Kau sedang melawak?” cibir Zhou Fu yang serta merta membuat mata Gao Ren memerah karena marah. Kebanggaan yang beberapa detik lalu meledak di kepala Gao Ren kini terasa sirna dan tergantikan oleh amarah yang tertahan.Di saat yang sama, Sun Hao juga dibuat terkejut oleh ucapan Zhou Fu. Dari caranya berbicara, jelas sekali bahwa Zhou Fu menganggap rendah seorang kultivator di ranah Spirit Formation, yang mana ranah tersebut sudah termasuk ajaib untuk diraih oleh seseorang semuda Gao Ren.Dengan gerakan cepat, Sun Hao melangkah maju dan meminta Gao Ren mundur di belakangnya. "Tuan Muda, biarkan saya yang menangani mereka. Saya akan memastikan mereka tidak akan keluar dari ruangan ini hidup-hidup."Zhou Shan yang sedari tadi diam kini hanya tersenyum sinis melihat adegan itu. "Apakah kalian berdua benar-benar berpikir bisa menahan kami dengan kekuatan sekecil itu?" tanyanya, sengaja terdengar mengejek.Gao Ren mendekati Sun Hao lalu berbis

  • Penguasa Benua Timur   Sisi Menarik Berkuasa

    Seseorang yang baru saja memasuki ruangan tersebut memberi tatapan intimidasi kepada enam pria yang berada di dalam rumah makan. Empat pria yang berasal dari Teratai Hitam dan Safir Biru tampak gugup dan gelisah sebab mereka tahu siapa sosok yang baru saja menegur mereka. Sementara Zhou Fu dan Zhou Shan merasa tak perlu gelisah atau khawatir sedikit pun sehingga ketika pria itu muncul di dalam ruangan, Zhou Fu dan Zhou Shan hanya melipat tangan di dada sembari mengamati apa yang akan dilakukan pria tersebut.“Maafkan atas keributan yang terjadi, Tuan Sun. Kami hanya berniat mengusir dua pengacau ini,” ucap Hong Tian kepada Sun Hao, pemimpin tertinggi pasukan pengawal walikota.Sun Hao tak merespon permintaan maaf dari Hong Tian, melainkan kini menghunuskan tatapan mematikan ke arah Zhou Fu dan Zhou Shan secara bergantian.Dalam hati, Hong Tian merasa sangat puas karena itu artinya Sun Hao akan segera memberi pelajaran berharga kepada Zhou Fu dan Zhou Shan.“Di mana letak sopan santun

  • Penguasa Benua Timur   Incaran Yuan Kai

    Tak mau terlalu peduli dengan suasana di ruangan itu, Zhou Fu mengajak Zhou Shan untuk duduk tak begitu jauh dari dua meja yang terlebih dahulu terisi. Sembari menunggu pelayan menghampiri, baik Zhou Fu dan Zhou Shan mulai berkonsentrasi untuk mendengar percakapan yang tengah terjadi di meja-meja yang terisi.“Kami membawa hasil bumi terbaik dari pulau Teratai Hitam, kami yakin walikota akan sangat senang menjalin kerja sama dengan warga di Teratai Hitam,” ucap seorang pria berjubah gelap kepada dua pengunjung restoran yang berasal dari pulau Safir Biru. Matanya menyipit tajam, menunjukkan bahwa ia merasa unggul.“Jangan buru-buru percaya diri, Tuan Hong. Hasil bumi dari pulau Safir Biru jelas lebih unggul ketimbang milik kalian. Walikota pasti akan mengutamakan membangun cabang sekte Darah Suci di pulau kami,” timpal si pria lain menanggapi ucapan Hong Tian.Rekan Hong Tian menepuk pundak Hong Tian, memberi isyarat kepadanya agar tak memperpanjang perdebatan dengan Duan Lei yang bera

  • Penguasa Benua Timur   Memasuki Kota Aneh

    Beberapa jam kemudian, Zhou Fu dan Zhou Shan telah tiba di gerbang depan kota Lembah Angin Abadi. Dari luar, kota itu tampak seperti sebuah oasis yang hidup di tengah padang tandus. Pohon-pohon rimbun dan bunga berwarna-warni yang bertebaran di seluruh penjuru kota menciptakan pemandangan yang kontras dengan tanah gersang di sekelilingnya. Tak akan ada orang yang tak keheranan menyaksikan anomali tersebut.“Aku semakin yakin, pemimpin di kota ini merupakan seorang kultivator dari dunia atas,” gumam Zhou Shan saat merasakan keberadaan energi Qi yang cukup memadai meski tak terlalu tinggi kepadatannya. “Hanya saja, bagaimana bisa dia turun ke tempat ini?”“Apa dia juga memiliki artefak suci?” tanya Zhou Fu.Zhou Shan melotot kesal dan menyebutkan jika artefak suci sejenis alat transportasi beda alam milik Holy Light bukanlah spirit tool yang bisa dimiliki sembarang kultivator. Sekte bintang 10 dengan kekayaan berlimpah pun belum tentu memiliki spirit tool semacam itu.“Lalu, bagaimana c

  • Penguasa Benua Timur   Seorang Penyihir Ulung

    Tak ada hal yang bisa dikulik dari Jiang Hao mengingat pria itu sebenarnya juga tak benar-benar tahu apa kesalahannya sehingga ditempatkan di wilayah pengasingan tersebut. Maka, demi memuaskan rasa penasaran, Zhou Fu mengajak Zhou Shan pergi ke utara, ke kota Lembah Angin Abadi.“Tuan-Tuan sekalian,” ucap Jiang Hao menyela percakapan Zhou Fu dan Zhou Shan. “Maaf jika ucapanku lancang, tetapi, bukankah lebih elok jika kalian menyelamatkan kami dulu sebelum kalian pergi ke utara? Maksudku, biasanya orang baik akan berbuat demikian,” ucap Jiang Hao lagi dengan wajah penuh harap.Zhou Shan mengerutkan kening, ia baru teringat satu hal yang juga mengganggu pikirannya. “Itu yang sebelumnya ingin kutanyakan. Tempat ini memiliki suhu ekstrim yang berbahaya. Jika kalian ingin selamat, bukankah kalian hanya perlu pergi dan mencari pemukiman baru?”“Bodoh!” Zhou Fu menjitak kepala Zhou Shan, terkesan sangat kurang ajar di mata Jiang Hao yang melihat wajah Zhou Fu jauh lebih muda dari Zhou Shan.

DMCA.com Protection Status