Eric menjitak kepala Mlathi sedikit keras membuat yang empunya mengeringis sembari mengerucut. Lalu memasukkan ponsel butut Mlathi ke sakunya. "Tidak ada penolakan, kau hanya bisa memakai yang ini. Mengerti." "Tapi, aku tidak bisa menggunakannya. Ponsel ini jauh berbeda dari yang lama. Aku tidak mengerti," protes Mlathi lagi sembari membolak balikkan benda pipih itu. "Tenang saja selagi kau bersamaku, semua masalahmu akan terselesaikan. Akan aku ajarkan sampai kau bisa." Mlathi hanya bisa menghela napas pasrah, ia tidak bisa lagi memberi alasan untuk menolak. Lagi pula ponsel lamanya telah berada di genggaman Eric, mana bisa merebutnya kembali. "Baiklah." Eric tersenyum kemudian mengacak rambut Mlathi dengan gemes. "Pintar, patuh yah." *** Malam hari, Mlathi duduk di sof
Last Updated : 2021-09-03 Read more