Grace berlari panik menuju balkon rumah sakit di lantai teratas. Tempat biasa yang sering Eric kunjungi satu minggu terakhir. Memantau keselamatan Mlathi dari jauh, meski tidak pernah menemuinya sama sekali. Tetapi, Iman tidak pernah lengah perihal perawatan Mlathi. Setelah berada di lantai atas, Grace mengatur napasnya terlebih dahulu karena lelah terus berlari panik dari lantai bawah ke lantai atas. "Tuan ... Tuan, gawat, gawat Tuan. Anu ... Nyonya," teriak Grace tidak tahu menyusun kalimat dengan benar. Rasa paniknya telah menguasai dirinya hingga ia tidak bisa mengontrol emosi. Eric langsung berbalik ketika Grace menyebut nama Mlathi. Takut, jika terjadi sesuatu yang beruk terhadap wanita itu. "Ada apa, Grace? Tenangkan dirimu, setelah itu baru bicara," ucap Eric. Meski tenang, tetapi hatinya begitu gelisah melihat kepanikan Grace. Grace mengatur napasnya dengan terus menarik lalu menghembus napasnya perlahan. Setelah m
Last Updated : 2021-09-12 Read more