Di sebuah gedung pencakar langit, seorang lelaki sekitar umur 25 tahun berdiri di dekat jendela dengan menyedekapkan tangannya. Tatapannya lurus ke depan tanpa ekspresi, entah apa yang sedang ia pikirkan. Sebuah ketukan tidak mampu membuat lelaki perjaka itu menoleh, bahkan bergerak seinci pun tidak. Hanya satu kata yang keluar dari mulutnya, nyaris membuat pintu itu terbuka. Suara high heels mulai terdengar, seiring dengan terus melangkah, suara ketukan itu seperti bernada. "Tuan Eric, setelah makan siang nanti ada rapat penting dengan kolega," ucap suara yang di lembut-lembutkan seperti seorang yang sedang menggoda. Hanya suara deheman yang terdengar, wanita dengan stelan kemeja dan rok mini berwarna merah mencolok, meletakkan dokumen ke atas meja. Setelah itu, mulai melangkah mendekati sang bos besar. Meski hanya diam bak patung, namun Eric bisa menebak bahwa sekretarisnya itu akan kembali menggodanya menggunakan tubuh modisnya. Seb
Last Updated : 2021-05-04 Read more