Share

Masih Rasa yang Sama

Penulis: Fn. Nurmala17
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-01 09:30:13

<span;>Eric berjalan tegap dengan wajah datar dan tegas menaiki anak tangga, setelah berada di depan kamarnya ia segera membuka daun pintu dan segera masuk, membuat Mlathi yang sedang menonton TV terkejut dan reflek mematikan siaran TV.

<span;>"Kau sudah pulang? Kenapa begitu cepat?"

<span;>Pertanyaan Mlathi bukannya dijawab tapi malah membuat Eric memicingkan matanya dan terus membungkuk mendekatkan wajah mereka. Dengan perasaan takut, Mlathi berusaha menjauhkan diri sebisa mungkin. Namun belum sempat sempurna ia berdiri, Eric telah lebih dulu mengunci tubuhnya membuat ia tidak bisa lagi bergerak.

<span;>"Ada apa? Kenapa kau-"

<span;>"Ssstt, kenapa aku merasa sekarang kau semakin pintar saja? Apa karena aku terlalu baik padamu?"

<span;>"Apa maksudmu?" seru Mlathi yang memalingkan wajahnya karena sekarang ia sudah mulai merasai deruh napas hangat menerpa wajahnya.

<span;>
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Nikah Kontrak Ketika Hamil   Boleh Kita Berteman?

    Tepat pukul delapan malam, mobil ferarri hitam masuk ke pekarangan halaman rumah yang sangat luas. Terdapat beberapa mobil yang telah terparkir rapi di sana. Mlathi melihat sekitar dengan perasaan gugup, sedari tadi ia terus memainkan jemarinya karena pasalnua ia tidak pernah ikut perjamuan seperti ini apalagi jamuan orang-orang kaya dan berpendidikan, ia juga takut nanti akan mempermalu Eric. Saat Eric melepas sabuk pengaman, ekor matanya melirik Mlathi yang masih tidak bergeming. Terlihat wajah itu sangat gugup. "Kau takut?" "Tidak, hanya sedikit gugup." Eric merubah posisi duduknya menghadap Mlathi lalu memegang tangannya. "Tenang saja, semuanya akan baik-baik saja selagi kau bersamaku. Kau percaya?" Mlathi menatap manik hitam Eric lalu mengangguk pelan. Eric tersenyum dan hendak melepaskan pegangan tangan mereka. Tetapi kemudian Mlathi menahan tangan itu. "Tapi, bagaimana jika aku melakukan kesal

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-01
  • Nikah Kontrak Ketika Hamil   Mulai Merasa Tidak Tenang

    "Bisakah kau menyingkirkan tangan busukmu itu dari istriku!" Eric langsung menarik tangan Mlathi menjauh dan berakhir jatuh ke pelukannya. Alian yang melihat itu seketika hatinya merasa panas apalagi saat Eric menyebutkan istri pada wanita yang baru saja ia tahu namanya. Eric terus menatap tajam tidak suka ke arah Alian yang juga membalas tatapan itu dengan sengit. Dua tatapan saling beradu, layaknya seorang petinju yang berusaha menjadi sang juara. Mlathi yang menyadari kucing dan tikus saling bertemu, membuatnya langsung berdehem dan itu berhasil membuat kedua pria itu saling berkedip. "Sudah malam, ayo pulang," ajak Eric hendak menarik tangan Mlathi pergi. "Alian, aku pulang dulu. Sampai ketemu lagi, dah," pamit Mlathi sembari melambaikan tangannya. Alian hanya tersenyum genting menyaksikan kepergian wanita yang telah berhasil membuat ia mau berubah menjadi lebih baik. Apalagi wanita itu pergi bersama pria la

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-01
  • Nikah Kontrak Ketika Hamil   Apa Dia Cemburu?

    Mata Eric langsung mengkilat marah, jika di film anime maka ada semburat api di sekitar matanya. Ia langsung melangkah lebar ke arah dua orang yang kini tengah saling tertawa. Dan itu semakin membuat hatinya semakin meledak.Eric langsung menarik tangan Mlathi hingga berdiri membuat dua orang itu terkejut dan saling menoleh. Eric terus-terusan menatap berang ke arah Alian. Ternyata lelaki itu lagi dan lagi, kenapa ia selalu berada di sekitaran Mlathi?"Kau ... kenapa ada di sini? Bukankah kau sedang di kantor?" tanya Mlathi penuh dengan raut kebingungan."Kau membuatku tidak tenang."Mlathi semakin memperdalam kerutan di dahinya akan jawaban Eric yang begitu membingungkan. Eric tidak peduli lalu kembali menatap nyalang ke arah Alian."Kau lagi, kenapa kau terus menerus berada di sekitar istriku. Taukah kau kalau dia sudah berstatus sebagai istri oran

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-02
  • Nikah Kontrak Ketika Hamil   Inilah Hukumannya

    Matahari telah tenggelam hingga menyisakan kegelapan yang menyelimuti bumi. Cahaya lampu langsung merayap ke seluruh seantero permukaan bumi, terlihat sangat cantik jika dilihat dari permukaan lebih tinggi.Mlathi baru saja keluar dari kamar mandi dalam keadaan bersih dan bersiap untuk tidur. Jalan-jalan tadi siang membuat ia begitu kelelahan dan rasanya ingin segera tidur dengan nyenyak."Eheemmm."Suara deheman panjang memenuhi gendang telinganya. Otomatis ia langsung menoleh ke arah kasur yang di atasnya terdapat sosok lelaki yang sedang membaca majalah."Ada apa kau sakit tenggorokan?" tanya Mlathi polos, Eric menggeleng.Mlathi hanya mengangguk lalu hendak berjalan menuju sofa."Hey, kau mau ke mana?"Mlathi berhenti dan berbalik. "Mau tidur.""Sini," ucap Eric semb

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-02
  • Nikah Kontrak Ketika Hamil   Ponsel Baru

    Sejak kepergian Eric ke kantor, Mlathi terus-terusan senyam-senyum sendiri sembari memegangi pipinya yang masih terasa panas. Kalimat Eric masih sangat jelas terngiang di telinganya. Sungguh, tadi ia tidak salah mendengar. Eric benar-benar sedang memujinya.Oh Tuhan, keberuntungan apa ini?Mlathi seketika berputar tidak karuan seperti orang yang sedang mendapatkan bonus gaji dua kali lipat."Nyonya hati-hati. Anda bisa membahayakan diri sendiri," tegur Grace ketika melihat Mlathi terus menerus berputar tanpa henti.Mlathi tersadar dan seketika menghentikan tindakannya barusan sembari mengelus perut buncitnya. "Sayang, maafin Ibu yah."Grace menuntun Mlathi duduk di sofa ruang tamu dengan hati-hati, bagaimanapun dengan kondisi Mlathi yang hamil empat bulan harus dijaga dengan baik dan itu sudah menjadi tanggung jawabnya."Ny

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-03
  • Nikah Kontrak Ketika Hamil   Merindukan Ayah

    Eric menjitak kepala Mlathi sedikit keras membuat yang empunya mengeringis sembari mengerucut. Lalu memasukkan ponsel butut Mlathi ke sakunya."Tidak ada penolakan, kau hanya bisa memakai yang ini. Mengerti.""Tapi, aku tidak bisa menggunakannya. Ponsel ini jauh berbeda dari yang lama. Aku tidak mengerti," protes Mlathi lagi sembari membolak balikkan benda pipih itu."Tenang saja selagi kau bersamaku, semua masalahmu akan terselesaikan. Akan aku ajarkan sampai kau bisa."Mlathi hanya bisa menghela napas pasrah, ia tidak bisa lagi memberi alasan untuk menolak. Lagi pula ponsel lamanya telah berada di genggaman Eric, mana bisa merebutnya kembali."Baiklah."Eric tersenyum kemudian mengacak rambut Mlathi dengan gemes. "Pintar, patuh yah."***Malam hari, Mlathi duduk di sof

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-03
  • Nikah Kontrak Ketika Hamil   Tidak Mungkin!

    Malam hari, bintang begitu cantik bersinar di atas sana. Menghiasi langit hitam hingga tampak tidak menyeramkan. Kedua mata wanita sedari tadi hanya terus tertuju pada langit, menghembus napas berkali-kali. Otaknya terus berputar sebuah kaset kenangan saat ia remaja dulu. Saat-saat ia bersama keluarganya. Ayah, Ibu. Semuanya serasa begitu hangat. Senyuman mereka masih sangat jelas terlintas. Mlathi menghela napas panjang sembari memindai tatapannya menembus cakrawala di depannya, angin malam yang menerpa tubuhnya tidak lagi ia rasakan, bahkan itu terasa lebih nikmat dari pada berada di dalam. Tiba-tiba sebuah jaket tebal terbalut di kedua pundaknya membuat ia menoleh dan melihat senyum tegas dari bibir seorang lelaki. Ia membalas senyum itu dengan kecut. Eric berjalan ke samping Mlathi sembari mengantongkan kedua tangannya di saku celana. "Kenapa berdiri di sini? Angin malam t

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-04
  • Nikah Kontrak Ketika Hamil   Lanjutkanlah Hidupmu

    Eric mengeram marah, ia langsung menoleh ke arah wanita paruh baya itu yang bahkan tidak merasa bersalah sama sekali. Ia tetap duduk tenang tanpa merasa khawatir terhadap anaknya. Apakah ia patut disebut ibu? "Hey, kau masih berani duduk di sini dengan tenang setelah apa yang kau lakukan! Cepat pergi dan jangan pernah lagi menampakkan wajah licikmu itu di kehidupan Mlathi!" teriak Mlathi dengan wajah yang merah padam, seperti kepiting yang baru saja direbus. Konah tidak bergeming atau sedikit pun merasa takut. "Salah sendiri, coba tadi kau langsung berikan saja uang itu padaku. Ini semua pasti tidak akan terjadi." Emosi Eric semakin menaik, ia sudah tidak memiliki kesabaran lagi terhadap wanita itu. Tidak peduli ia siapa, sekarang ia akan menunjukkan kepada wanita tua itu siapa dirinya. "Tony, cepat panggil semua bodyguardku ke sini!" Satu perintah tegas itu, dalam lima menit semua pria berjas hitam berbondong-bondong masuk

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-04

Bab terbaru

  • Nikah Kontrak Ketika Hamil   Akhir dari Cerita

    Mereka bertiga telah terpasang sabuk pengaman di tubuh. Semua kursi telah diisi oleh semua pengunjung. Elvina berada diantara lelaki kecil, dengan ekpresi takut, ia memegang erat sabuk pengaman di sampingnya. Alvin menoleh dan terlihat khawatir. "El, jika kau merasa takut, kita berhenti sekarang. Ok," ujar Alvin. Dengan menarik napas dalam, Elvina menggeleng. "Kita sudah naik, daripada turun lebih baik kita mencobanya." Dua orang pengawas lelaki berkeliling memastikan jika semua peserta wahana itu telah terpasang sabuk dengan aman. "Kalian semua sudah siap. Kita mulai sekarang," teriak lelaki berseragam itu dengan lantang. Semua para peserta wahana serempak berkata siap. Setelah itu, benda panjang itu mulai bergerak ke atas. Perlahan namun pasti dan akhirnya mulai bergerak dengan cepat. Suara teriakan langsung memenuhi sekitaran ketika wahana itu terbang dengan menjungkir-balikkan, seolah merasa tubuh

  • Nikah Kontrak Ketika Hamil   Wahana Menguji Adrenalin

    Mobil BMW seri 2 berwarna hitam itu melintas dengan kecepatan normal di tengah kendaraan lainnya. Tampak dua anak kembar duduk di jok belakang.Bocah laki-laki bersikap santai dengan tangan menyedekap di depan dada, sedang bocah perempuan itu mengedarkan pandangannya ke luar jendela. Melihat ramainya kota Jakarta."Lihat, orang itu hebat sekali dalam memainkannya," ujar Elvina takjub ketika melihat antraksi seorang badut sedang memutarkan beberapa bola tanpa henti.Alvano yang mendengar langsung melihat dengan ekor matanya, ia berdecak dengan senyum miringnya."Ck, apanya yang hebat? Mereka bisa melakukan itu karena telah berlatih keras selama bertahun-tahun. Aku juga bisa jika begitu," sahut Alvano memandang remeh.Elvina yang mendengar menatap jengkel ke arah saudaranya itu. "Kau memang selalu begitu. Hanya bisa mengatakan omong kosong tanpa pembuk

  • Nikah Kontrak Ketika Hamil   Dua Pengganggu

    Lima tahun kemudian ....Seorang anak perempuan merangkak dengan hati-hati ke atas kasur. Ia terkekeh pelan melihat saudara kembarnya masih tertidur lelap, ada ide muncul untuk mengusil saudaranya.Gadis kecil itu mengulur tangannya yang memegang sebuah bulu merak lalu menggosoknya ke telinga sang kakak. Hingga membuat bocah lelaki itu mengeliat tidak nyaman. Gadis kecil itu tertawa pelan dan kembali menggosoknya ke lubang hidung sang kakak.Respon sama kembali terulang, bocah lelaki itu mengipas tangannya ke depan hidung untuk menyingkirkan benda yang mengusik tidurnya. Tentu saja hal itu mengundang tawa sang gadis."Aisshh, pergilah. Mengganggu saja," geram bocah lelaki itu yang masih belum membuka mata.Masih belum puas, sang gadis kecil kembali menggosok bulu merak itu ke telinga sang kakak lebih liar. Membuat bocah lelaki itu tidak

  • Nikah Kontrak Ketika Hamil   Dua Pangeran dan Satu Putri

    Tampak di ruang tamu, Mlathi sedang fokus membenahi dasi di kemeja Eric. Lelaki di depannya terus menatap wajah sang istri dengan tangan melingkar di pinggangnya."Kau sungguh tidak apa-apa jika aku tinggalkan? Apalagi sekarang kelahiranmu sebentar lagi," ucap Eric khawatir seraya tangannya mengelus lembut perut sang istri yang telah membesar."Tidak apa-apa, jangan khawatir. Bukankah ada Grace? Pergilah dan bekerjalah dengan tenang, ok. Apalagi hari ini kau ada rapat penting, kan?" Mlathi berucap dengan nada penuh keyakinan. Ia terus tersenyum untuk menghilangkan kecemasan sang suami.Eric menghela napas pelan, lalu menuntun Mlathi duduk di atas sofa. Ia menekukkan kedua lututnya ke lantai lalu mendekatkan wajahnya ke perut buncit sang istri."Juniorku, jangan nakal yah selagi Papa tidak ada. Jangan membuat Mama kalian merasa kesakitan, ok," ujar Eric menasehati hingga membua

  • Nikah Kontrak Ketika Hamil   Kesempatan Menjadi Ayah

    Setelah dua minggu keberangkatan Ara dan Kevin ke Islandia, negara di mana keluarga besarnya berasal. Karena perusahaan yang dipimpin Kevin mengalami kendala saat itu dan membutuhkannya. Jadi, ia terpaksa untuk pulang lebih awal setelah tiga hari pernikahan mereka. Cahaya matahari menyerbu masuk melewati tirai putih transparan itu, hingga membuat sang wanita yang sedang terlelap tidur di pelukan suaminya mengerjap. Ia langsung mengangkat tangannya untuk melindungi wajahnya dari paparan cahaya. Wanita itu menoleh, menatap lebih lekat wajah sang suami yang masih terlelap. Wajah tegas itu begitu teduh saat tidur. Membuat si wanita melekukkan bibirnya. "Good morning, Suamiku," bisik Mlathi tepat di dekat telinga sang suami lalu mengecup pipinya. Spontan membuat lelaki yang masih memejamkan mata itu tersenyum, lalu mengeratkan pelukannya. "Kenapa kau sangat suka memandangi wajahku saat baru bangun, hm?" tanya Eric yang belum mem

  • Nikah Kontrak Ketika Hamil   Kebahagiaan yang Mulai Menghampiri

    "Wah, Kak, kau benar-benar cantik," puji Mlathi dengan tatapannya tak berkedip lurus ke pantulan cermin.Tubuh Ara yang ramping telah dibaluti dengan gaun putih menjuntai hingga menyapu lantai. Gaun yang dirancang oleh desainer ternama tampak begitu elegan, kecantikan Ara semakin bersinar dengan bantuan sedikit make up. Senyum yang sudah lama hilang itu tidak menyurut saat tatapannya menelusuri penampilannya hari ini."Aku yakin, setelah Kakak ipar melihatmu. Ia pasti sudah tidak bisa menahan diri lagi," lanjut Mlathi seraya geleng-geleng kepala. Membuat Ara semakin bersemu merah karena malu.Ara berbalik menghadap Mlathi sepenuhnya, ia memegang tangan wanita itu. "Mlathi, setelah orang tua kami bercerai, akulah sumber kekuatan Eric saat ia begitu rapuh. Saat ia menyerah akan kehidupannya. Tapi, setelah aku sakit, ia pasti begitu menderita dan frustasi. Aku bahkan tidak sanggup membayangkannya saat tida

  • Nikah Kontrak Ketika Hamil   Satu Bulan Berlalu

    Waktu terus berputar tanpa lelah, musim terus berganti hingga kini musim semi telah tiba. Kota Jakarta yang terkenal akan kemacetan lalu lintas akibat banyaknya manusia yang beraktivitas setiap harinya. Terus bergerak mengikuti roda waktu. Hingga ... satu bulan telah berlalu. Hari Minggu, tepat pada tanggal 3 Oktober 2021. Tanggal merah yang dimanfaatkan kebanyakan orang untuk bersantai atau sekedar jalan-jalan santai untuk menghilangkan penat setelah bekerja begitu keras beberapa hari. Sesosok lelaki tegap menatap lurus ke cakrawala yang terbentang di depannya, dengan sesekali menyeruput kopi latte kesukaannya. Ia terus menarik napas sedalam-dalamnya lalu mengembuskannya perlahan. Menikmati udara sejuk pagi hari itu. Kepalanya menoleh ketika seseorang memelukmya dari belakang. Kemudian ia memegang tangan yang ada di pinggangnya. "Kau sudah bangun?" tanyanya. Terasa anggukan kepala dari belakang sebagai jawaban.

  • Nikah Kontrak Ketika Hamil   Lima Ronde Sekaligus

    "Apa kau ingin mengatakan jika lelaki itu tidak bersalah? Maksudmu, ia bukanlah penyebab Kakakku kehilangan semangatnya, hah. Itu yang ingin kau katakan?" Eric mulai melepaskan tangannya dari tubuh Mlathi, ia menatap tidak percaya jika Mlathi lebih membela lelaki brengsek itu. "Bukan, bukan itu maksudku Eric. Ku mohon, dengarkan dulu penjelasanku," ucap Mlathi yang berusaha menghilangkan kesalahpahaman Eric. "Penjelasan apa lagi yang ingin kau katakan. Hah?" Eric bangkit lalu berjalan menuju jendela di ruangan itu, hatinya masih diselimuti rasa dendam sehingga lelaki itu sama sekali tidak ingin mendengarkan hal baik tentang lelaki brengsek yang telah menghancurkan hidup kakaknya. Tatapan Mlathi teralih ke arah kedua tangan Eric yang masih mengepal di sisi tubuhnya. Ia mengembus napas berat, agaknya ia sedikit sulit untuk membuka sisi gelap Eric. Tidak peduli apapun itu alasannya, Mlathi harus mengembalikan kebahagiaan kepad

  • Nikah Kontrak Ketika Hamil   Beri Satu Kesempatan Lagi

    Karena ponsel Mlathi tidak bisa dihubungi, Eric langsung pergi ke rumah sakit untuk memastikan alasan istrinya itu menemui Kakaknya. Langkah tegapnya terus berjalan menyusuri koridor rumah sakit dengan sedikit cepat. Entah kenapa ia merasa jiwanya terpanggil dan ingin segera sampai ke sana. Saat tangannya terangkat hendak menyentuh knop pintu, suara lelaki dari dalam membuat Eric memaku di tempat. Ia mengintip dari sela pintu yang terbuka sedikit. Eric tidak bisa mengenali siapa lelaki itu karena posisinya yang membelakanginya. Terlihat juga Mlathi yang berdiri tidak jauh dari mereka. Kedua alis Eric menyatu. "Kenapa Mlathi membiarkan pria itu mendekati Kakak? Apa ia mengenalinya?" gumam Eric. "Ara, Sayang. Ini bukanlah bayangan. Ini aku, Kevin kekasihmu." Kedua mata Eric seketika membulat ketika mendengar kalimat itu. Tanpa dicegah amarahnya langsung memuncak dengan kedua rahangnya telah mengeras. Jadi, lelaki di dalam adalah kekasih

DMCA.com Protection Status