Ada senyuman yang terus diulas Aila. Gadis cantik bermata abu itu, untuk pertama kali setelah sekian lama, sekarang terlihat begitu senang."Bagaimana kalau yang ini? Menurut Ibu, warnanya sangat cocok kalau kamu pakai."Ivona menyodorkan satu baju bergaya empire line berwarna mint ke depan Aila. Meski nyatanya, di tangan gadis itu sudah ada setumpuk baju yang tadi Ivona pilihkan dan minta agar Aila coba satu persatu."Ah, lalu jangan lupa yang ini juga," imbuh Ivona, kali ini menyodorkan atasan bergaya ruffled top berwarna peach. "Oh, blouse ini juga sangat cantik. Jangan lupa untuk mencobanya juga, ya."Kewalahan membawa banyaknya baju yang terus Ivona sodorkan padanya, Aila akhirnya bersuara. "Sepertinya ini sudah terlalu banyak, Nyo—" Ivona memberinya pandangan memperingatkan. "Ehm, mak—maksud saya, Bu.""Sayang, kamu harus memanggilku apa?" Menyilangkan tangan, Ivona bertanya dengan nada menuntut. "Panggil aku apa, Sayang?"
Baca selengkapnya