Tanpa mengganti sepatu pantofelnya dengan sandal rumah, Mai terus berjalan tergesa memasuki rumah untuk mencari Pras. Tidak melihat sang ayah berada di ruang kerjanya maupun perpustakaan seperti biasa, Mai langsung tergesa pergi ke rumah belakang. “Enda, ayah di mana?” tanya Mai berhenti sebentar ketika melihat Sinar berada di ruang keluarga bersama Sila. Kedua wanita itu terlihat sibuk melihat beberapa brosur yang kini terhambur di sofa. “Ayah di atas,” jawab Sinar melambaikan tangan untuk meminta Mai menghampirinya. “Sini deh, Mai. Ini ada paket bulan madu--” “Sorry, Nda,” potong Mai yang sungguh tergesa ingin menemui Pras, sepulang ia kerja malam ini. Lagi pula, untuk apa Mai melihat brosur paket bulan madu, memangnya siapa yang mau menikah, hingga ia harus ikut melihat tumpukan kertas tersebut. “Urgent,
Baca selengkapnya