Jelang malam, satu per satu keluarga besar yang berkumpul itu pun, akhirnya pulang ke rumah masing-masing. Sedangkan Bira, setelah acara foto bersama selesai, pria itu langsung berpamitan pergi entah ke mana. Aida hanya bisa menduga, kalau Bira akan merayakan ulang tahunnya dengan teman-temannya di luar sana. Hanya satu pesan yang selalu diberikan Aida kepada ketiga anaknya ketika hendak bersenang-senang di luar sana. Jangan sampai menyentuh minuman keras, barang sedikit pun. Karena dari situlah nantinya, induk dari semua masalah bermula. “Kamu perhatiin Bira, gak, sih, dari tadi, Mas?” Sinar duduk di depan meja rias sembari melepas beberapa aksesoris yang ada di rambutnya. Melihat Pras yang tengah melepas baju Qaishar dari pantulan cermin. “Kayak lagi nungguin orang, mukanya juga suntuk.” “Bira itu sudah dewasa, jadi, biarlah dia urus masalahnya sendi— Qai …” Qaishar yang baru saja melepaskan seluruh baju itu, langsung berjalan pelan dengan t
Read more