Beranda / CEO / My Bitchy Lady / Bab 21 - Bab 30

Semua Bab My Bitchy Lady: Bab 21 - Bab 30

56 Bab

Bab 21 : Senyuman Penuh Arti

Di balik kursi penonton Audy, Tomoko dan Anna sepertinya sedang membuat sebuah liputan live channel Bigobi. Mereka sempat merekam aksi luar biasa yang dilakukan oleh Kenichi kepada pria bodoh itu. Kenichi yang dikenal sebagai salah satu pemain top rank 5 pada kejuaraan tenis putra di Jepang tentu saja menjadi primadona dari acara live hari itu. Banyak orang mengomentari tayangan live itu dengan bertanya kepada pembuat konten siapa pria bodoh yang baru saja dikerjai oleh Kenichi. Tayangan live telah dikunjungi oleh 535 orang dalam waktu yang sangat singkat. Tentu saja mereka suka melihat konten acara ini, kapan lagi mereka bisa menyaksikan sebuah pertunjukan tenis di mana ada pria-pria tampan dan gadis-gadis cantik yang terliput di acara itu. “Hei Kenichi apa yang baru saja kamu lakukan pada teman kita,” tanya Brandon berlagak pura-pura bego. “Ayo kamu harus segera meminta maaf pada teman kita, sepertiny
Baca selengkapnya

Bab 22 : Tidak Secepat itu Ferguso

[Wakakak manusia bodoh seperti apa yang berani melawan Kenichi top rank 5 dari Jepang] [Bukankah itu Brandon, dia itu mantan top rank 1 dari Amerika, gila dua pemain hebat seperti itu datang ke Indonesia, apa yang sebenarnya sedang terjadi di sini] [Hahaha entahlah ini yang buat konten kasih tahu dong pria bodoh itu siapa? Apakah ini video prank? Tapi boleh juga sih idenya] “Hai di sini dengan Audy, terima kasih yah kalian sudah pada menyaksikan acara live hari ini. Ya ini seperti sebuah prank, kita lagi kerjain pria itu yang sudah buat salah satu dari teman kami yang cantik ini merasa kesal. Lihat dia sangat cantik kan?” [Waw tolong di zoom lagi dong, gila montok benar itu cewek] [Bahenol Kak muehehehe] [Kurang ajar juga pria itu, ayo hajar lagi, saya ingin lihat pria itu mampus, berani sekali dia buat cewek secantik itu marah] 
Baca selengkapnya

Bab 23 : Perasaan yang Selama ini Terpendam

“Kenichi, Kenichi” teriak Tomoko dan Kyoka bersamaan. “Bertahanlah sayang.” Mereka berdua terus menerus memanggil nama kenichi dengan perasaan khawatir. “Permisi Nona,” ucap salah satu dari tenaga tim medis yang sudah berada di lapangan tenis. “Maaf tapi tolong bisa beri kami sedikit ruang, kami akan membawa pria ini ke mobil ambulans.” Meskipun mereka tidak mengerti apa yang dikatakan oleh tim medis itu, Tomoko dan Kyoka merasa bersyukur setelah melihat mereka datang memberikan pertolongan. Para tim medis bergerak cepat membawa Kenichi menuju mobil ambulans. Sewaktu Tomoko dan Kyoka hendak berlari mengikuti tim medis, sebelumnya mereka sempat mendatangi Levi dan mengata-ngatai pria itu dengan kata-kata makian berbahasa Jepang. Dua gadis itu juga melemparkan ludah untuk mengotori tubuh Levi. Levi hanya berdiam diri saja tidak membal
Baca selengkapnya

Bab 24 : Sebuah Ancaman Perang

Cukup lama Chery menangis dan memeluk Pak Levi. Dia anak semata wayang, selama ini Chery jarang sekali mendapatkan perhatian dari kedua orang tuanya. Levi adalah satu-satunya pria dewasa yang sering menyempatkan waktu untuk dirinya. Berada di dekat Pak Levi dia selalu merasakan seperti punya seorang kakak laki-laki yang bisa dia percaya. Levi selalu memberikan Chery nasihat-nasihat yang menguatkan hatinya, tapi sekarang pria ini sedang terpuruk pada suatu kondisi di mana pria itu harus kehilangan pekerjaan tetapnya. Levi berulang kali meyakinkan Chery untuk tidak terlalu khawatir dengan keadaan dirinya, karena saat ini dia sudah punya pekerjaan lain yang harus dia lakukan dengan sebaik mungkin. Levi juga memberitahu Chery di mana dia bekerja saat ini. Chery sempat marah beberapa kali, dia kesal karena Pak Levi tidak pernah mau membicarakan masalah yang sedang dia hadapi. Chery menawarkan bantuan dan meminta Pak Levi untu
Baca selengkapnya

Bab 25 : Ballroom Night Dinner

“Hai Brandon bukankah itu kamu? Bagaimana dengan ayahmu Mr. Bruce, apakah dia juga akan datang hari ini?” Terdengar sapaan dari seorang pengusaha ternak lobster terbesar di asia Mr. Fisher. Dia menyapa Brandon seperti seorang sahabat yang sudah kenal lama dengan ayahnya. “Hello Mr Fisher, long time no see. Ya Mr. Bruce tidak bisa datang hari ini, dia harus bertemu dengan beberapa rekan bisnis di Amerika.” Setelah itu Mr Fisher memperkenalkan Brandon dengan beberapa rekan relasi bisnis yang lain. Mereka semua tampak akrab saling menyapa satu sama lain. Di tempat lain Gita yang baru saja masuk ke dalam ruang Ballroom disambut oleh beberapa tamu undangan. Dia tampak sangat cantik sekali malam ini. Gita mengenakan gaun malam berwarna putih mutiara dengan belahan dada yang rendah, pada lehernya menempel perhiasan berlian mewah yang berkilauan. Saat dia sedang berjalan, dari belahan
Baca selengkapnya

Bab 26 : Ketulusan Hati yang Terluka

Tatapan tajam mata Brandon menembus masuk ke dalam pikirannya, walau terlihat berbahaya, penampilan dan wajah pria asing ini cukup menawan, dia terlihat seperti seorang pria dewasa yang bisa memanjakan para gadis belia hanya dengan tatapan mata liarnya. Chery merasa pria itu bahkan bisa membaca apapun yang sedang dia pikirkan saat ini. Segalanya terlihat terbuka di hadapan mata pria itu. Chery merasa jantungnya berdebar kencang, dia tidak tahu perasaan apa itu. Mungkinkah dia menyukai pria ini? Tidak, itu tidak mungkin. Chery ingin secepatnya menghindar dan menolak ajakan berdansa pria itu, tapi menolak ajakan seorang pria berdansa di sebuah acara Ballroom Night seperti ini tentu saja akan dianggap menghina. Brandon juga tidak memberikan kesempatan pada gadis itu untuk memikirkan alasan lain, dia segera mengambil tangan Chery dan membawanya berdansa bersama pasangan-pasangan lain yang ada di tempat i
Baca selengkapnya

Bab 27 : Hari Kedua

Pagi ini Gita berolahraga di kolam renang pribadi yang tersedia di rumahnya. Karena jadwal hari ini tidak harus pergi keluar rumah, Levi jadi bisa cukup bersantai tanpa harus mengalami kejadian-kejadian menyulitkan seperti hari-hari sebelumnya. Levi berjalan dengan langkah ringan menuju teras kolam renang. Di sana dia melihat ada berbagai macam perabotan dan peralatan mewah khusus untuk di luar ruangan seperti 6 set kursi tidur santai, satu set meja tamu, satu set meja panggang barbeque, hiasan taman bertema pantai dan 6 buah papan selancar yang tertata rapi. Kolam renangnya sendiri terdiri dari kolam bersuhu hangat dan kolam khusus yang dirancang memberikan aliran arus ombak sehingga bisa dipakai untuk bermain papan selancar. Di dekat kolam itu juga terlihat ada sebuah kolam bulat kecil yang biasanya lebih dikenal sebagai kolam Jacuzzi Whirlpool. Menunggu Gi
Baca selengkapnya

Bab 28 : Kolam Cinta

Levi memuncratkan sisa makanan yang ada di dalam mulutnya tanpa sengaja, tepat ketika dia baru saja mendengar pertanyaan gadis itu. Levi semakin salah tingkah, baru kali ini dia bertemu dengan gadis berkepribadian unik seperti Gita. Gadis itu mengatakan semua hal yang ada di dalam kepalanya dengan mudah tanpa keraguan. Gita kembali tertawa menikmati keluguan pria itu. Gita kemudian duduk menempelkan bokong padatnya pada sofa yang ada di sebrang Levi. Sementara menunggu Ibu pelayan mempersiapkan piring-piring yang berisi makanan untuknya, Gita bertanya kepada Levi. “Kemarin malam, saya lihat kamu berdansa dengan seorang gadis. Siapa dia?” Pertanyaan Gita kali ini terdengar lebih serius, dia menunggu Levi memberikan jawaban. “Eh? Oh maksudnya gadis yang kemarin. Dia mantan murid saya, gadis yang sama dengan yang mengobati
Baca selengkapnya

Bab 29 : Benci dan Cinta

“Ahhh Git. Mmmphhh.” Mereka berdua terus bercumbu dengan mesra, tidak peduli dengan apa yang ada di sekitar mereka. Saat ini kedua insan ini hanya ingin memuaskan hasrat yang ada pada diri mereka. Levi tanpa sadar sudah menyambut apa yang Gita lakukan, sepertinya dia juga sudah merindukan bibir ranum milik gadis itu. Mendapat sambutan, Gita menyerang lebih ganas, dia memasukan lidahnya, bermain di dalam mulut pria itu. Levi tentu saja pernah berciuman dengan beberapa gadis sebelumnya, tapi tidak pernah seperti ini. Bagi dia berciuman seperti ini adalah sebuah pengalaman yang baru. Gita menekan bongkahan buah dadanya hingga menempel lebih erat pada tubuh pria itu. Levi tentu saja semakin merasakan kenikmatan yang diberikan oleh gadis bertubuh montok ini. Dia merasakan tonjolan kecil dari buah dada milik gadis itu semakin mengeras. Gita menciumi bibirnya sambil terus be
Baca selengkapnya

Bab 30 : Paradise Land

“Kemana Pak Levi? Kenapa bajunya bisa ada di sini?” Rupanya gadis itu belum menemukannya. Dia hanya melihat kemeja dan sepatu milik Pak Levi yang ditaruh dekat kolam renang. Bella, itu suara Bella. Levi bergerak cepat mengenakan kembali celananya. Bella melirik ke arah kolam bersuhu hangat, dia mencari di sana berharap bisa menemukan pria itu. Tapi tidak ada Levi di sana. “Kemana yah Pak Levi?” Saat Bella masih kebingungan, Levi sudah ada di belakangnya. “Bella, apa yang kamu lakukan di sini?” tanya Levi berupaya bersikap tenang sambil menepuk punggungnya. “Pak, aduh Bella sampai kaget. Bapak tadi ada di mana? Kenapa celananya sampai basah seperti itu? Bapak ikut berenang sama Putri Gita yah?” “Eh iyah tadi Putri Gita meminta saya untuk membant
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status