“Kenichi, Kenichi” teriak Tomoko dan Kyoka bersamaan. “Bertahanlah sayang.”
Mereka berdua terus menerus memanggil nama kenichi dengan perasaan khawatir.
“Permisi Nona,” ucap salah satu dari tenaga tim medis yang sudah berada di lapangan tenis. “Maaf tapi tolong bisa beri kami sedikit ruang, kami akan membawa pria ini ke mobil ambulans.”
Meskipun mereka tidak mengerti apa yang dikatakan oleh tim medis itu, Tomoko dan Kyoka merasa bersyukur setelah melihat mereka datang memberikan pertolongan. Para tim medis bergerak cepat membawa Kenichi menuju mobil ambulans.
Sewaktu Tomoko dan Kyoka hendak berlari mengikuti tim medis, sebelumnya mereka sempat mendatangi Levi dan mengata-ngatai pria itu dengan kata-kata makian berbahasa Jepang. Dua gadis itu juga melemparkan ludah untuk mengotori tubuh Levi.
Levi hanya berdiam diri saja tidak membal
Cukup lama Chery menangis dan memeluk Pak Levi. Dia anak semata wayang, selama ini Chery jarang sekali mendapatkan perhatian dari kedua orang tuanya. Levi adalah satu-satunya pria dewasa yang sering menyempatkan waktu untuk dirinya.Berada di dekat Pak Levi dia selalu merasakan seperti punya seorang kakak laki-laki yang bisa dia percaya. Levi selalu memberikan Chery nasihat-nasihat yang menguatkan hatinya, tapi sekarang pria ini sedang terpuruk pada suatu kondisi di mana pria itu harus kehilangan pekerjaan tetapnya.Levi berulang kali meyakinkan Chery untuk tidak terlalu khawatir dengan keadaan dirinya, karena saat ini dia sudah punya pekerjaan lain yang harus dia lakukan dengan sebaik mungkin. Levi juga memberitahu Chery di mana dia bekerja saat ini.Chery sempat marah beberapa kali, dia kesal karena Pak Levi tidak pernah mau membicarakan masalah yang sedang dia hadapi. Chery menawarkan bantuan dan meminta Pak Levi untu
“Hai Brandon bukankah itu kamu? Bagaimana dengan ayahmu Mr. Bruce, apakah dia juga akan datang hari ini?”Terdengar sapaan dari seorang pengusaha ternak lobster terbesar di asia Mr. Fisher. Dia menyapa Brandon seperti seorang sahabat yang sudah kenal lama dengan ayahnya.“Hello Mr Fisher, long time no see. Ya Mr. Bruce tidak bisa datang hari ini, dia harus bertemu dengan beberapa rekan bisnis di Amerika.”Setelah itu Mr Fisher memperkenalkan Brandon dengan beberapa rekan relasi bisnis yang lain. Mereka semua tampak akrab saling menyapa satu sama lain.Di tempat lain Gita yang baru saja masuk ke dalam ruang Ballroom disambut oleh beberapa tamu undangan. Dia tampak sangat cantik sekali malam ini. Gita mengenakan gaun malam berwarna putih mutiara dengan belahan dada yang rendah, pada lehernya menempel perhiasan berlian mewah yang berkilauan. Saat dia sedang berjalan, dari belahan
Tatapan tajam mata Brandon menembus masuk ke dalam pikirannya, walau terlihat berbahaya, penampilan dan wajah pria asing ini cukup menawan, dia terlihat seperti seorang pria dewasa yang bisa memanjakan para gadis belia hanya dengan tatapan mata liarnya.Chery merasa pria itu bahkan bisa membaca apapun yang sedang dia pikirkan saat ini. Segalanya terlihat terbuka di hadapan mata pria itu.Chery merasa jantungnya berdebar kencang, dia tidak tahu perasaan apa itu. Mungkinkah dia menyukai pria ini?Tidak, itu tidak mungkin. Chery ingin secepatnya menghindar dan menolak ajakan berdansa pria itu, tapi menolak ajakan seorang pria berdansa di sebuah acara Ballroom Night seperti ini tentu saja akan dianggap menghina.Brandon juga tidak memberikan kesempatan pada gadis itu untuk memikirkan alasan lain, dia segera mengambil tangan Chery dan membawanya berdansa bersama pasangan-pasangan lain yang ada di tempat i
Pagi ini Gita berolahraga di kolam renang pribadi yang tersedia di rumahnya.Karena jadwal hari ini tidak harus pergi keluar rumah, Levi jadi bisa cukup bersantai tanpa harus mengalami kejadian-kejadian menyulitkan seperti hari-hari sebelumnya.Levi berjalan dengan langkah ringan menuju teras kolam renang.Di sana dia melihat ada berbagai macam perabotan dan peralatan mewah khusus untuk di luar ruangan seperti 6 set kursi tidur santai, satu set meja tamu, satu set meja panggang barbeque, hiasan taman bertema pantai dan 6 buah papan selancar yang tertata rapi.Kolam renangnya sendiri terdiri dari kolam bersuhu hangat dan kolam khusus yang dirancang memberikan aliran arus ombak sehingga bisa dipakai untuk bermain papan selancar.Di dekat kolam itu juga terlihat ada sebuah kolam bulat kecil yang biasanya lebih dikenal sebagai kolam Jacuzzi Whirlpool.Menunggu Gi
Levi memuncratkan sisa makanan yang ada di dalam mulutnya tanpa sengaja, tepat ketika dia baru saja mendengar pertanyaan gadis itu.Levi semakin salah tingkah, baru kali ini dia bertemu dengan gadis berkepribadian unik seperti Gita. Gadis itu mengatakan semua hal yang ada di dalam kepalanya dengan mudah tanpa keraguan.Gita kembali tertawa menikmati keluguan pria itu.Gita kemudian duduk menempelkan bokong padatnya pada sofa yang ada di sebrang Levi.Sementara menunggu Ibu pelayan mempersiapkan piring-piring yang berisi makanan untuknya, Gita bertanya kepada Levi.“Kemarin malam, saya lihat kamu berdansa dengan seorang gadis. Siapa dia?”Pertanyaan Gita kali ini terdengar lebih serius, dia menunggu Levi memberikan jawaban.“Eh? Oh maksudnya gadis yang kemarin. Dia mantan murid saya, gadis yang sama dengan yang mengobati
“Ahhh Git. Mmmphhh.”Mereka berdua terus bercumbu dengan mesra, tidak peduli dengan apa yang ada di sekitar mereka.Saat ini kedua insan ini hanya ingin memuaskan hasrat yang ada pada diri mereka. Levi tanpa sadar sudah menyambut apa yang Gita lakukan, sepertinya dia juga sudah merindukan bibir ranum milik gadis itu.Mendapat sambutan, Gita menyerang lebih ganas, dia memasukan lidahnya, bermain di dalam mulut pria itu. Levi tentu saja pernah berciuman dengan beberapa gadis sebelumnya, tapi tidak pernah seperti ini. Bagi dia berciuman seperti ini adalah sebuah pengalaman yang baru.Gita menekan bongkahan buah dadanya hingga menempel lebih erat pada tubuh pria itu. Levi tentu saja semakin merasakan kenikmatan yang diberikan oleh gadis bertubuh montok ini.Dia merasakan tonjolan kecil dari buah dada milik gadis itu semakin mengeras. Gita menciumi bibirnya sambil terus be
“Kemana Pak Levi? Kenapa bajunya bisa ada di sini?”Rupanya gadis itu belum menemukannya. Dia hanya melihat kemeja dan sepatu milik Pak Levi yang ditaruh dekat kolam renang.Bella, itu suara Bella.Levi bergerak cepat mengenakan kembali celananya.Bella melirik ke arah kolam bersuhu hangat, dia mencari di sana berharap bisa menemukan pria itu. Tapi tidak ada Levi di sana.“Kemana yah Pak Levi?”Saat Bella masih kebingungan, Levi sudah ada di belakangnya.“Bella, apa yang kamu lakukan di sini?” tanya Levi berupaya bersikap tenang sambil menepuk punggungnya.“Pak, aduh Bella sampai kaget. Bapak tadi ada di mana? Kenapa celananya sampai basah seperti itu? Bapak ikut berenang sama Putri Gita yah?”“Eh iyah tadi Putri Gita meminta saya untuk membant
Levi tahu Gita melirik ke arahnya untuk meminta pertolongan, tapi Tuan Baron Lee meminta Gita yang maju bukan dia, jadi apa yang harus dia lakukan sekarang.Levi tetap memberanikan diri maju ke depan, dia menunduk memperlihatkan hormat kepada Tuan Baron Lee juga kepada para petinggi yang ada di ruangan itu.“Tuan Baron Lee maaf, tapi apakah sebagai pengajar Putri Gita saya boleh bantu mewakilkan? Ada beberapa solusi yang ingin saya sampaikan.”“Pak Levi? Hmm jadi kamu sudah punya solusinya? Okay kalau begitu silahkan, kamu boleh mewakili Putri Gita.”Beberapa petinggi yang di sana saling berbisik satu sama lain, mereka mempertanyakan tentang kapabilitas pria itu. Siapa dia? Dia bukan siapa-siapa di tempat ini. Mengapa Tuan Baron Lee membiarkan pria itu membuat lelucon di rapat sepenting ini.“Selamat siang semuanya, perkenalkan nama saya Levi. Saat i
Beberapa bulan kemudian, pada hari minggu pagi anak-anak yatim sedang bermain dengan ceria di sekitar pelataran taman rumah. Levi terlihat sedang bercanda gurau dengan mereka semua.Tito sedang mengejar Maria yang sedang menjerit-jerit kegirangan. Bunda Reyha sedang duduk di dekat pintu masuk. Dia senang melihat anak-anak yang dia asuh terlihat bahagia.Bunda Reyha juga melihat Levi sudah semakin dewasa, sudah waktunya bagi pria itu untuk mencari pasangan hidup. Sekarang keadaan di rumah yatim sudah jauh lebih baik, dengan memanfaatkan uang kiriman dari Tuan Baron, Levi telah membelanjakan uang itu untuk membeli makanan, beberapa peralatan, juga memperbaiki rumah yatim yang sudah sangat tua.Bunda Reyha memang sudah sembuh dari sakitnya, tapi karena usianya sudah sangat tua, sekarang dia tidak boleh bekerja terlalu banyak. Bunda Reyha duduk di kursi sambil menikmati alunan musik dan angin sepoi-sepoi.
Gadis itu menyukai Levi, pikir Dylan. Baru kali ini dia sadar kalau pria yang dicintai oleh Gita selama ini adalah pria itu.Itulah alasannya kenapa Gita selalu ingin berada di dekat pria itu, alih-alih bersama dengannya.Gita waktu itu tidak berani menyatakan perasaannya, karena saat itu Levi juga tidak pernah mengatakan kalau dia menyukai gadis ini.Tapi sekarang mereka berdua harus menikah, tidak mungkin mereka menghentikan acara ini.Dylan merasa ragu apakah dia harus meneruskan resepsi pernikahan, tapi bagaimana dengan para tamu undangan yang sudah datang, itu akan sangat buruk kalau mereka menghentikannya sekarang.*****Enam bulan telah berlalu, selama masa-masa itu Levi bekerja di kampus menyibukan dirinya dengan pekerjaan tanpa kenal lelah.Dia ingin melupakan segala hal yang terkait dengan keluarga Wang dan Lee, walau begitu tet
“Pak Levi, kemari.” Billy memanggil Levi untuk berkumpul bersama mereka berempat. Walau singkat tapi mereka berlima pernah menjadi satu tim menjaga Gita. Tak terasa sudah 3 bulan lamanya Levi bekerja di kediaman Tuan Baron Lee. Di waktu yang sangat singkat itu banyak hal yang sudah terjadi. Levi kembali teringat saat pertama kali dia bertemu dengan Gita adalah karena sebuah kecelakaan, setelah itu mereka kembali dipertemukan karena Levi harus mengikat perjanjian kerja dengan Tuan Baron demi melunasi hutang-hutangnya kepada para rentenir. Di kesempatan lain, Levi juga teringat dia harus berkelahi dengan beberapa preman di klub malam karena harus menyelamatkan Gita dari tangan lelaki busuk. Setelah itu kejadian demi kejadian tak terduga bersama Gita membuat dia menjadi semakin menyukai gadis itu. Kenangan malam hari di Paradise Land, adalah kenangan yang paling sulit untu
Pagi itu Gita terbangun dari tidurnya. Dia meminta Ibu Asti untuk memanggil Levi datang menghadap ke kamarnya, tapi sepertinya ada sesuatu yang tidak diketahui oleh gadis itu.Kemarin malam Levi sudah pergi meninggalkan kediaman Tuan Baron Lee, tanpa meminta ijin terlebih dahulu kepadanya.Gita tiba-tiba saja merasa seperti ditinggalkan, sudah dua kali dia diperlakukan seperti ini oleh pria itu dan kali ini juga jantung Gita kembali terasa sakit.Gita tidak tahu apa yang terjadi pada perasaannya, tapi setiap kali dia mendengar kalau pria itu pergi meninggalkannya, jantungnya selalu terasa sangat sakit.Ada perasaan penolakan, perasaan ditinggalkan, perasaan diacuhkan juga perasaan ingin mengejar pria itu untuk membawanya kembali di sisinya.Gita tahu hanya tersisa beberapa minggu lagi saja sebelum dia menikah dengan Dylan, tapi apa yang terasa pada hatinya saat ini membuat dia in
Dylan datang ke Indonesia untuk mempersiapkan resepsi pernikahan yang akan mereka selenggarakan 1 bulan lagi.Dylan benar-benar sangat menyukai gadis ini. Setiap hari dia selalu membelikannya berbagai macam barang-barang mewah.Gita sering merasa tidak nyaman melihat perlakukan berlebihan yang diberikan oleh Dylan kepadanya.Akhir-akhir ini Gita jadi sering melamun, dia sering berpikir tentang perasaannya sendiri terhadap Dylan.Apakah dia benar-benar menyukai pria ini?Dylan adalah pria yang baik. Dia tampan, kaya raya, dan selalu berupaya menyenangkan hatinya.Tapi apa yang membuat dia selalu merasa gundah hingga detik ini.Bayangan Levi selalu muncul di dalam benak pikirannya.Gita tidak mengerti mengapa walau pria itu sering membuatnya kesal, tapi Gita selalu mengingat canda tawa, kata-kata, bahkan perintah pria i
Melihat buah dada besar yang menggantung sempurna di balik pakaian tidur seksi milik Ibu Diana membuat batang pria itu berdiri tegak tak terkendali. Batang milik Levi cukup besar untuk ukuran orang normal, jadi pada saat batang itu sedang berdiri tegak, itu sangat terlihat jelas menonjol di balik celana dalamnya. Ibu Diana tidak sengaja sudah melihat ereksi dari batang tangguh milik Levi. Sebagai seorang wanita tentu saja dia merasa malu melihat kejantanan milik pria itu sedang berdiri tegak. Levi sendiri masih belum sadar, dia masih terlalu sibuk memperhatikan keindahan dari kedua bukit kembar milik Ibu Diana. Ibu Diana yang sadar kalau pria itu sedang memperhatikan buah dadanya yang sedikit menyembul keluar segera menutup diri dengan menggunakan kedua tangannya. “Ma-maaf, sa-saya tidak bermaksud untuk melihat.” Muka Levi m
Gita tidak tahu apa yang sebenarnya direncanakan oleh Levi, kenapa dia dengan berani mengambil keputusan seperti ini.Ya, Gita tahu mungkin pria itu juga sudah kehabisan jalan, tapi apakah menyelesaikan masalah ini dengan menampilkan sebuah kebohongan lain akan membuat dirinya terbebas dari masalah.Tidak, Levi justru membawa dia pergi menuju ke tempat pembantaian, apa yang akan dikatakan orang-orang di sana saat mereka akhirnya melihat secara langsung kalau Gita tidak bisa bermain piano.Gita sudah tidak tahu lagi apa yang akan terjadi, dia hanya berjalan mengikuti petunjuk Levi menempati kursi piano.Gita menatap ke arah mata Levi dengan tatapan mata pasrah.Levi juga menatap ke arah mata Gita, mengedip dan mengangguk kepadanya seolah-olah dia yakin seratus persen kalau segalanya akan baik-baik saja.Levi meminta kepada sang maestro untuk segera memulai per
Dylan segera menenangkan mereka berdua dan meminta mereka tetap bekerja dengan baik. Dylan telah menjanjikan bonus yang sangat besar apabila mereka berhasil mengatasi kesulitan ini.Pemain bass dan terompet akhirnya kembali meneruskan gladi tanpa mempedulikan cacian Edward yang tidak kunjung berhenti.Levi memang sudah memberitahu kepada mereka semua tentang kondisi Edward yang sulit untuk dikendalikan, tapi di waktu yang sangat singkat ini mereka tidak punya pilihan lain selain mengandalkannya.Acara resepsi pernikahan sudah di mulai, para tamu undangan sudah mulai berdatangan menikmati jamuan acara yang dipersiapkan.Beruntung selain masalah pemain musik, tim penyelenggara acara rupanya menyiapkan gedung resepsi pernikahan ini dengan sangat baik.Keluarga mempelai pria dan wanita tampak menyukai apa yang telah mereka dapatkan dari pelayanan Paradise Land.P
“Wah cantik sekali,” ujar pegawai wanita yang sedang bertugas di sana.“Gita apakah menurut kamu kalung ini cukup cantik?”“Ya kalung ini bagus, pasti akan jadi hadiah yang berharga untuk Ibu kamu.”“Nona, tolong bungkuskan kalung ini. Saya akan membayarnya dengan kartu ini.”Pegawai wanita itu sangat senang menerima kartu transaksi pembayaran dari Dylan. Berhasil menjual sebuah kalung berharga miliaran akan membuat pegawai toko itu mendapatkan bonus yang besar dari manajernya.Beberapa pengunjung wanita merasa iri dengan Gita yang terlihat dekat dengan pria keren seperti Dylan Wang. Selain tampan, masih muda, dia juga sangat kaya raya, berani membeli kalung semahal itu.Pegawai wanita itu menyerahkan kotak kalung dengan dibungkus tas mewah yang merupakan hadiah dari toko.Dylan memberikan b