“Kemana Pak Levi? Kenapa bajunya bisa ada di sini?”
Rupanya gadis itu belum menemukannya. Dia hanya melihat kemeja dan sepatu milik Pak Levi yang ditaruh dekat kolam renang.
Bella, itu suara Bella.
Levi bergerak cepat mengenakan kembali celananya.
Bella melirik ke arah kolam bersuhu hangat, dia mencari di sana berharap bisa menemukan pria itu. Tapi tidak ada Levi di sana.
“Kemana yah Pak Levi?”
Saat Bella masih kebingungan, Levi sudah ada di belakangnya.
“Bella, apa yang kamu lakukan di sini?” tanya Levi berupaya bersikap tenang sambil menepuk punggungnya.
“Pak, aduh Bella sampai kaget. Bapak tadi ada di mana? Kenapa celananya sampai basah seperti itu? Bapak ikut berenang sama Putri Gita yah?”
“Eh iyah tadi Putri Gita meminta saya untuk membant
Levi tahu Gita melirik ke arahnya untuk meminta pertolongan, tapi Tuan Baron Lee meminta Gita yang maju bukan dia, jadi apa yang harus dia lakukan sekarang.Levi tetap memberanikan diri maju ke depan, dia menunduk memperlihatkan hormat kepada Tuan Baron Lee juga kepada para petinggi yang ada di ruangan itu.“Tuan Baron Lee maaf, tapi apakah sebagai pengajar Putri Gita saya boleh bantu mewakilkan? Ada beberapa solusi yang ingin saya sampaikan.”“Pak Levi? Hmm jadi kamu sudah punya solusinya? Okay kalau begitu silahkan, kamu boleh mewakili Putri Gita.”Beberapa petinggi yang di sana saling berbisik satu sama lain, mereka mempertanyakan tentang kapabilitas pria itu. Siapa dia? Dia bukan siapa-siapa di tempat ini. Mengapa Tuan Baron Lee membiarkan pria itu membuat lelucon di rapat sepenting ini.“Selamat siang semuanya, perkenalkan nama saya Levi. Saat i
“Kyaaaaaaaaa, hahahaha senangnya bisa berlibur bebas hari ini.” Gita saat ini sedang berada di kapal boat mewah di tengah lautan pulau seribu bersama Levi. Dia membiarkan tangannya ke atas melayang mengikuti arah angin.Saat ini dia sedang terbang melayang bersama Levi di udara dengan menggunakan parasailing.Di depan roda kemudi kapal boat ada Willy dan Tommy yang sedang bertugas mengendalikan kapal, sedangkan Billy dan Johan mereka berjaga di resort Paradise Land.Levi tersenyum ke arahnya, Gita terlihat sangat cantik, dia tidak tahu kalau gadis ini benar-benar sudah memikat hatinya. Levi selalu suka melihat Gita saat dia sedang tertawa bebas.Sekarang Willy sudah mulai memainkan kecepatan kapal boat hingga parasailing yang sedang dikendarai oleh Gita dan Levi mulai bergerak turun mendekati permukaan laut.Rasanya senang dan cukup menakutkan, Gita terus berteriak-te
Gita melompat ke arah pria itu, dia mencium bibir Levi dengan seluruh perasaan romantis yang selalu dia rasakan ketika sedang berada di dekat pria ini.Dia ingin mencumbu pria itu hingga tidak ada lagi logika di antara mereka berdua, dia ingin membebaskan malam yang indah ini dengan gairah dan desahan di antar dua insan yang saling beradu kasih.Gita tidak ingin Levi menahan diri lagi, dia mengarahkan pria itu untuk meremas-remas buah dadanya yang saat ini hanya mengenakan sehelai baju tipis tanpa bra.Levi meremas buah dada gadis itu dengan ganas, saking besarnya bahkan tangannya cukup kesulitan untuk bisa memegang seluruh bagian buah dadanya.Gita pun mencumbu kembali bibir pria itu dengan bergairah sambil menikmati sentuhan dan remasan di buah dadanya.Gita mendesah setiap kali pria itu memelintir dan memainkan jari jemarinya di bulatan kecil buah dadanya. Bulatan kecil itu se
Levi mengikuti permintaan Gita, dia mengarahkan batang miliknya untuk masuk ke dalam lubang kenikmatan milik gadis itu.Setelah yakin sudah berada pada posisi yang tepat, Levi mendorong batangnya secara perlahan, memastikan gadis itu bisa menikmatinya.Baru saja batang itu hendak masuk, Gita sudah terlihat meringis kesakitan, dia meremas tangan kiri Levi.Levi berdiam diri sejenak. Dia tidak yakin apa yang sebenarnya sudah terjadi, apakah batang itu menyakitinya. Baru saja dia berpikir seperti itu, Gita memintanya untuk memasukan lagi batang itu lebih dalam.“Gita, apakah kamu yakin?”Gita kembali meremas tangan Levi, dia mengangguk, meminta pria itu untuk melanjutkan.Levi mulai menekan kembali batang miliknya sambil tetap memperhatikan reaksi gadis itu.Saat batang itu masuk lebih dalam, Gita langsung meremas tangan Levi, ju
Suara bel kembali berdering nyaring, meminta penghuni kamar untuk segera membukakan pintu. Levi tidak tahu siapa orang yang datang mengunjungi kamarnya sepagi ini, tapi dia harus ke sana dan melihat sendiri siapa orang itu.Levi mengintip dari lubang pintu.Dari lubang itu, dia melihat ada seorang pria berumur 60 tahunan mengenakan baju resmi resort, berdiri di depan pintu kamarnya.“Pak Alvin,” ucap Levi pelan.Levi mengingat siapa pria ini, dia adalah Pak Alvin kepala pelayan yang sangat dipercaya oleh Tuan Baron Lee. Tapi untuk apa dia ke tempat ini?Levi melihat ke sekeliling, baju tidur Gita berada di dekat kakinya. Dia segera mengambil baju itu dan melemparnya ke dalam kamar mandi.“Gita,” teriak pelan pria itu memanggil namanya.Gita berjalan cepat menghampiri Levi.“Apa?”
Pak Alvin terus memperhatikan celana dalam hitam berenda milik Gita. Levi bergerak cepat ke arah Pak Alvin, dia datang untuk mengambil celana itu. “Maaf Pak Alvin tapi tolong jangan dilihat lagi, celana dalam itu milik saya.” “Ah maafkan saya, saya tidak tahu kalau Pak Levi punya hobi seperti ini. Tentu saja saya akan mengembalikannya Pak.” Levi mengambil celana dalam itu dari Pak Alvin, melipatnya dengan cepat dan menaruh celana itu di dalam lemari nakas yang ada di dekat ranjang. “Tenang Pak Levi, Bapak tidak perlu malu seperti itu. Saya tahu kalau pria muda seperti Bapak pasti punya hasrat seksual yang tinggi, apalagi saat kita harus bekerja jauh dari keluarga. Apakah itu milik Istri Pak Levi?” “Maaf Pak Alvin, tapi sebenarnya sampai saat ini saya belum berkeluarga. Saya tidak punya Istri.” “Jadi, maksud Pak Levi, celana dalam itu bukan milik i
Setelah perjalanan panjang dengan menggunakan pesawat terbang, Levi dan Gita akhirnya sampai di wilayah Gunung Tianmen. Di sana orang-orang di sekitar menggunakan bahasa mandarin yang tidak Levi mengerti, bahkan beberapa petunjuk yang ada di bandara pun lebih banyak menggunakan huruf kanji.Beruntung Gita memiliki kemampuan menggunakan 5 bahasa asing, dia bisa membaca dan berbicara menggunakan bahasa mandarin.Saat mereka baru saja keluar dari pintu gerbang bandara, seorang gadis cantik berumur 25 tahun sudah datang menyambut kedatangan Gita dan Levi dari Indonesia.Dia adalah nona Mei Li, sekretaris pribadi Tuan Dylan Wang. Selain cantik seperti bintang film hongkong, Mei Li juga terlihat seksi saat dia menggunakan pakaian traditional Cina yang memperlihatkan belahan pahanya.“Selamat pagi,” sapa Mei Li dengan menggunakan bahasa Inggris. “Selamat datang di Tianmen. Perkenalkan nama
Suara kehebohan yang terjadi di sekitar meja Levi membuat Gita melirik ke arah mereka berdua. “Tenang saja,” ujar Dylan Wang menenangkan Gita. “Mei Li pasti bisa membantunya.” Gita mengikuti kata-kata Dylan, dia membiarkan Levi di urus oleh Mei Li. “Oh ya boleh saya tahu siapa pria itu?” “Dia adalah guru pribadi saya yang dipekerjakan oleh Kakek,” jawab Gita menjelaskan. “Sepertinya dia sudah cukup berumur, apakah dia sudah berkeluarga?” “Belum, tapi dia memang ahli dalam hal manajemen keuangan, saya belajar banyak darinya.” “Menarik, kalau begitu di lain kesempatan kamu juga bisa belajar dengan saya, saya senang bisa mengajarkan kamu beberapa tips dan pengalaman saya dalam mengelola bisnis resort ini.” Gita tersenyum kepadanya. “Tentu saja, saya menunggu hari itu.” Dylan tertawa
Beberapa bulan kemudian, pada hari minggu pagi anak-anak yatim sedang bermain dengan ceria di sekitar pelataran taman rumah. Levi terlihat sedang bercanda gurau dengan mereka semua.Tito sedang mengejar Maria yang sedang menjerit-jerit kegirangan. Bunda Reyha sedang duduk di dekat pintu masuk. Dia senang melihat anak-anak yang dia asuh terlihat bahagia.Bunda Reyha juga melihat Levi sudah semakin dewasa, sudah waktunya bagi pria itu untuk mencari pasangan hidup. Sekarang keadaan di rumah yatim sudah jauh lebih baik, dengan memanfaatkan uang kiriman dari Tuan Baron, Levi telah membelanjakan uang itu untuk membeli makanan, beberapa peralatan, juga memperbaiki rumah yatim yang sudah sangat tua.Bunda Reyha memang sudah sembuh dari sakitnya, tapi karena usianya sudah sangat tua, sekarang dia tidak boleh bekerja terlalu banyak. Bunda Reyha duduk di kursi sambil menikmati alunan musik dan angin sepoi-sepoi.
Gadis itu menyukai Levi, pikir Dylan. Baru kali ini dia sadar kalau pria yang dicintai oleh Gita selama ini adalah pria itu.Itulah alasannya kenapa Gita selalu ingin berada di dekat pria itu, alih-alih bersama dengannya.Gita waktu itu tidak berani menyatakan perasaannya, karena saat itu Levi juga tidak pernah mengatakan kalau dia menyukai gadis ini.Tapi sekarang mereka berdua harus menikah, tidak mungkin mereka menghentikan acara ini.Dylan merasa ragu apakah dia harus meneruskan resepsi pernikahan, tapi bagaimana dengan para tamu undangan yang sudah datang, itu akan sangat buruk kalau mereka menghentikannya sekarang.*****Enam bulan telah berlalu, selama masa-masa itu Levi bekerja di kampus menyibukan dirinya dengan pekerjaan tanpa kenal lelah.Dia ingin melupakan segala hal yang terkait dengan keluarga Wang dan Lee, walau begitu tet
“Pak Levi, kemari.” Billy memanggil Levi untuk berkumpul bersama mereka berempat. Walau singkat tapi mereka berlima pernah menjadi satu tim menjaga Gita. Tak terasa sudah 3 bulan lamanya Levi bekerja di kediaman Tuan Baron Lee. Di waktu yang sangat singkat itu banyak hal yang sudah terjadi. Levi kembali teringat saat pertama kali dia bertemu dengan Gita adalah karena sebuah kecelakaan, setelah itu mereka kembali dipertemukan karena Levi harus mengikat perjanjian kerja dengan Tuan Baron demi melunasi hutang-hutangnya kepada para rentenir. Di kesempatan lain, Levi juga teringat dia harus berkelahi dengan beberapa preman di klub malam karena harus menyelamatkan Gita dari tangan lelaki busuk. Setelah itu kejadian demi kejadian tak terduga bersama Gita membuat dia menjadi semakin menyukai gadis itu. Kenangan malam hari di Paradise Land, adalah kenangan yang paling sulit untu
Pagi itu Gita terbangun dari tidurnya. Dia meminta Ibu Asti untuk memanggil Levi datang menghadap ke kamarnya, tapi sepertinya ada sesuatu yang tidak diketahui oleh gadis itu.Kemarin malam Levi sudah pergi meninggalkan kediaman Tuan Baron Lee, tanpa meminta ijin terlebih dahulu kepadanya.Gita tiba-tiba saja merasa seperti ditinggalkan, sudah dua kali dia diperlakukan seperti ini oleh pria itu dan kali ini juga jantung Gita kembali terasa sakit.Gita tidak tahu apa yang terjadi pada perasaannya, tapi setiap kali dia mendengar kalau pria itu pergi meninggalkannya, jantungnya selalu terasa sangat sakit.Ada perasaan penolakan, perasaan ditinggalkan, perasaan diacuhkan juga perasaan ingin mengejar pria itu untuk membawanya kembali di sisinya.Gita tahu hanya tersisa beberapa minggu lagi saja sebelum dia menikah dengan Dylan, tapi apa yang terasa pada hatinya saat ini membuat dia in
Dylan datang ke Indonesia untuk mempersiapkan resepsi pernikahan yang akan mereka selenggarakan 1 bulan lagi.Dylan benar-benar sangat menyukai gadis ini. Setiap hari dia selalu membelikannya berbagai macam barang-barang mewah.Gita sering merasa tidak nyaman melihat perlakukan berlebihan yang diberikan oleh Dylan kepadanya.Akhir-akhir ini Gita jadi sering melamun, dia sering berpikir tentang perasaannya sendiri terhadap Dylan.Apakah dia benar-benar menyukai pria ini?Dylan adalah pria yang baik. Dia tampan, kaya raya, dan selalu berupaya menyenangkan hatinya.Tapi apa yang membuat dia selalu merasa gundah hingga detik ini.Bayangan Levi selalu muncul di dalam benak pikirannya.Gita tidak mengerti mengapa walau pria itu sering membuatnya kesal, tapi Gita selalu mengingat canda tawa, kata-kata, bahkan perintah pria i
Melihat buah dada besar yang menggantung sempurna di balik pakaian tidur seksi milik Ibu Diana membuat batang pria itu berdiri tegak tak terkendali. Batang milik Levi cukup besar untuk ukuran orang normal, jadi pada saat batang itu sedang berdiri tegak, itu sangat terlihat jelas menonjol di balik celana dalamnya. Ibu Diana tidak sengaja sudah melihat ereksi dari batang tangguh milik Levi. Sebagai seorang wanita tentu saja dia merasa malu melihat kejantanan milik pria itu sedang berdiri tegak. Levi sendiri masih belum sadar, dia masih terlalu sibuk memperhatikan keindahan dari kedua bukit kembar milik Ibu Diana. Ibu Diana yang sadar kalau pria itu sedang memperhatikan buah dadanya yang sedikit menyembul keluar segera menutup diri dengan menggunakan kedua tangannya. “Ma-maaf, sa-saya tidak bermaksud untuk melihat.” Muka Levi m
Gita tidak tahu apa yang sebenarnya direncanakan oleh Levi, kenapa dia dengan berani mengambil keputusan seperti ini.Ya, Gita tahu mungkin pria itu juga sudah kehabisan jalan, tapi apakah menyelesaikan masalah ini dengan menampilkan sebuah kebohongan lain akan membuat dirinya terbebas dari masalah.Tidak, Levi justru membawa dia pergi menuju ke tempat pembantaian, apa yang akan dikatakan orang-orang di sana saat mereka akhirnya melihat secara langsung kalau Gita tidak bisa bermain piano.Gita sudah tidak tahu lagi apa yang akan terjadi, dia hanya berjalan mengikuti petunjuk Levi menempati kursi piano.Gita menatap ke arah mata Levi dengan tatapan mata pasrah.Levi juga menatap ke arah mata Gita, mengedip dan mengangguk kepadanya seolah-olah dia yakin seratus persen kalau segalanya akan baik-baik saja.Levi meminta kepada sang maestro untuk segera memulai per
Dylan segera menenangkan mereka berdua dan meminta mereka tetap bekerja dengan baik. Dylan telah menjanjikan bonus yang sangat besar apabila mereka berhasil mengatasi kesulitan ini.Pemain bass dan terompet akhirnya kembali meneruskan gladi tanpa mempedulikan cacian Edward yang tidak kunjung berhenti.Levi memang sudah memberitahu kepada mereka semua tentang kondisi Edward yang sulit untuk dikendalikan, tapi di waktu yang sangat singkat ini mereka tidak punya pilihan lain selain mengandalkannya.Acara resepsi pernikahan sudah di mulai, para tamu undangan sudah mulai berdatangan menikmati jamuan acara yang dipersiapkan.Beruntung selain masalah pemain musik, tim penyelenggara acara rupanya menyiapkan gedung resepsi pernikahan ini dengan sangat baik.Keluarga mempelai pria dan wanita tampak menyukai apa yang telah mereka dapatkan dari pelayanan Paradise Land.P
“Wah cantik sekali,” ujar pegawai wanita yang sedang bertugas di sana.“Gita apakah menurut kamu kalung ini cukup cantik?”“Ya kalung ini bagus, pasti akan jadi hadiah yang berharga untuk Ibu kamu.”“Nona, tolong bungkuskan kalung ini. Saya akan membayarnya dengan kartu ini.”Pegawai wanita itu sangat senang menerima kartu transaksi pembayaran dari Dylan. Berhasil menjual sebuah kalung berharga miliaran akan membuat pegawai toko itu mendapatkan bonus yang besar dari manajernya.Beberapa pengunjung wanita merasa iri dengan Gita yang terlihat dekat dengan pria keren seperti Dylan Wang. Selain tampan, masih muda, dia juga sangat kaya raya, berani membeli kalung semahal itu.Pegawai wanita itu menyerahkan kotak kalung dengan dibungkus tas mewah yang merupakan hadiah dari toko.Dylan memberikan b