Gita melompat ke arah pria itu, dia mencium bibir Levi dengan seluruh perasaan romantis yang selalu dia rasakan ketika sedang berada di dekat pria ini.
Dia ingin mencumbu pria itu hingga tidak ada lagi logika di antara mereka berdua, dia ingin membebaskan malam yang indah ini dengan gairah dan desahan di antar dua insan yang saling beradu kasih.
Gita tidak ingin Levi menahan diri lagi, dia mengarahkan pria itu untuk meremas-remas buah dadanya yang saat ini hanya mengenakan sehelai baju tipis tanpa bra.
Levi meremas buah dada gadis itu dengan ganas, saking besarnya bahkan tangannya cukup kesulitan untuk bisa memegang seluruh bagian buah dadanya.
Gita pun mencumbu kembali bibir pria itu dengan bergairah sambil menikmati sentuhan dan remasan di buah dadanya.
Gita mendesah setiap kali pria itu memelintir dan memainkan jari jemarinya di bulatan kecil buah dadanya. Bulatan kecil itu se
Levi mengikuti permintaan Gita, dia mengarahkan batang miliknya untuk masuk ke dalam lubang kenikmatan milik gadis itu.Setelah yakin sudah berada pada posisi yang tepat, Levi mendorong batangnya secara perlahan, memastikan gadis itu bisa menikmatinya.Baru saja batang itu hendak masuk, Gita sudah terlihat meringis kesakitan, dia meremas tangan kiri Levi.Levi berdiam diri sejenak. Dia tidak yakin apa yang sebenarnya sudah terjadi, apakah batang itu menyakitinya. Baru saja dia berpikir seperti itu, Gita memintanya untuk memasukan lagi batang itu lebih dalam.“Gita, apakah kamu yakin?”Gita kembali meremas tangan Levi, dia mengangguk, meminta pria itu untuk melanjutkan.Levi mulai menekan kembali batang miliknya sambil tetap memperhatikan reaksi gadis itu.Saat batang itu masuk lebih dalam, Gita langsung meremas tangan Levi, ju
Suara bel kembali berdering nyaring, meminta penghuni kamar untuk segera membukakan pintu. Levi tidak tahu siapa orang yang datang mengunjungi kamarnya sepagi ini, tapi dia harus ke sana dan melihat sendiri siapa orang itu.Levi mengintip dari lubang pintu.Dari lubang itu, dia melihat ada seorang pria berumur 60 tahunan mengenakan baju resmi resort, berdiri di depan pintu kamarnya.“Pak Alvin,” ucap Levi pelan.Levi mengingat siapa pria ini, dia adalah Pak Alvin kepala pelayan yang sangat dipercaya oleh Tuan Baron Lee. Tapi untuk apa dia ke tempat ini?Levi melihat ke sekeliling, baju tidur Gita berada di dekat kakinya. Dia segera mengambil baju itu dan melemparnya ke dalam kamar mandi.“Gita,” teriak pelan pria itu memanggil namanya.Gita berjalan cepat menghampiri Levi.“Apa?”
Pak Alvin terus memperhatikan celana dalam hitam berenda milik Gita. Levi bergerak cepat ke arah Pak Alvin, dia datang untuk mengambil celana itu. “Maaf Pak Alvin tapi tolong jangan dilihat lagi, celana dalam itu milik saya.” “Ah maafkan saya, saya tidak tahu kalau Pak Levi punya hobi seperti ini. Tentu saja saya akan mengembalikannya Pak.” Levi mengambil celana dalam itu dari Pak Alvin, melipatnya dengan cepat dan menaruh celana itu di dalam lemari nakas yang ada di dekat ranjang. “Tenang Pak Levi, Bapak tidak perlu malu seperti itu. Saya tahu kalau pria muda seperti Bapak pasti punya hasrat seksual yang tinggi, apalagi saat kita harus bekerja jauh dari keluarga. Apakah itu milik Istri Pak Levi?” “Maaf Pak Alvin, tapi sebenarnya sampai saat ini saya belum berkeluarga. Saya tidak punya Istri.” “Jadi, maksud Pak Levi, celana dalam itu bukan milik i
Setelah perjalanan panjang dengan menggunakan pesawat terbang, Levi dan Gita akhirnya sampai di wilayah Gunung Tianmen. Di sana orang-orang di sekitar menggunakan bahasa mandarin yang tidak Levi mengerti, bahkan beberapa petunjuk yang ada di bandara pun lebih banyak menggunakan huruf kanji.Beruntung Gita memiliki kemampuan menggunakan 5 bahasa asing, dia bisa membaca dan berbicara menggunakan bahasa mandarin.Saat mereka baru saja keluar dari pintu gerbang bandara, seorang gadis cantik berumur 25 tahun sudah datang menyambut kedatangan Gita dan Levi dari Indonesia.Dia adalah nona Mei Li, sekretaris pribadi Tuan Dylan Wang. Selain cantik seperti bintang film hongkong, Mei Li juga terlihat seksi saat dia menggunakan pakaian traditional Cina yang memperlihatkan belahan pahanya.“Selamat pagi,” sapa Mei Li dengan menggunakan bahasa Inggris. “Selamat datang di Tianmen. Perkenalkan nama
Suara kehebohan yang terjadi di sekitar meja Levi membuat Gita melirik ke arah mereka berdua. “Tenang saja,” ujar Dylan Wang menenangkan Gita. “Mei Li pasti bisa membantunya.” Gita mengikuti kata-kata Dylan, dia membiarkan Levi di urus oleh Mei Li. “Oh ya boleh saya tahu siapa pria itu?” “Dia adalah guru pribadi saya yang dipekerjakan oleh Kakek,” jawab Gita menjelaskan. “Sepertinya dia sudah cukup berumur, apakah dia sudah berkeluarga?” “Belum, tapi dia memang ahli dalam hal manajemen keuangan, saya belajar banyak darinya.” “Menarik, kalau begitu di lain kesempatan kamu juga bisa belajar dengan saya, saya senang bisa mengajarkan kamu beberapa tips dan pengalaman saya dalam mengelola bisnis resort ini.” Gita tersenyum kepadanya. “Tentu saja, saya menunggu hari itu.” Dylan tertawa
Hujan badai yang lebat menyulitkan Levi untuk melihat jalan. Dia hanya bisa terus berjalan menuju arah tebing gunung yang dipanjat oleh Gita dan Dylan sebelumnya.Apa yang harus dia lakukan di tengah hujan badai seperti ini, apakah mungkin dia bisa menemukan Gita?“Levii,” terdengar suara teriakan samar-samar dari belakang.Levi tahu itu pasti suara Mei Li yang sedang mengejar dirinya, tapi dia tidak ingin dihentikan, dia harus mencari cara untuk menyusul Gita.“Levi hentikan, dengarkan saya.”Mei Li terus memaksa Levi untuk menunggu dan mendengarkannya.Levi menahan langkahnya, dia menoleh ke belakang, melihat wanita itu sedang berlari ke arahnya.“Tunggu Levi, dengarkan saya. Kamu tidak mungkin bisa menyusul mereka berdua kalau terburu-buru seperti ini.”“Jadi apa yang bisa
Gita mulai melepaskan pakaiannya satu per satu, hingga menyisakan pakaian dalamnya saja. Dylan sudah beberapa kali menelan ludah saat melihat kemolekan tubuh gadis ini.Di balik sinar cahaya merah perapian, Gita terlihat sangat sensual dan eksotis. Tubuhnya memang sangat sempurna, dengan lekuk pinggul yang seksi, pinggang yang langsing, Gita juga memiliki bulatan indah sempurna pada buah dadanya yang menggoda mata pria.Gita meminta Dylan untuk tidak terus melirik ke arahnya. Dylan yang sejak tadi sudah lupa diri, mulai sadar kalau apa yang dia lakukan tadi itu tidak sopan. Bagaimanapun Gita adalah cucu dari Tuan Baron Lee yang merupakan sahabat baik dari ayahnya.Dylan segera menutup matanya dan melihat ke arah lain.“Maafkan saya,” ucap pria itu menenangkan Gita yang saat ini sedang menutupi kemolekan tubuhnya dengan kedua tangan.Setelah Gita menjemur pakaiannya di
Awalnya Mei Li tidak paham apa yang hendak dilakukan oleh pria ini, tapi saat Levi memijat kakinya dia sadar kalau pria itu sedang memperhatikan kondisi kakinya yang terluka.Mei Li meringis kesakitan saat tangan Levi memijat tepat pada bagian kakinya yang terkilir.“Tahan rasa sakitnya sebentar,” seru Levi kepada Mei Li.Dengan kuat dan tegas Levi mengarahkan pergelangan kaki Mei Li ke arah yang benar. Terdengar suara tulang yang bergemeretak saat Levi melakukannya.Mei Li berteriak pelan menahan rasa sakit sambil meremas pundak Levi.Levi melirik ke arah matanya, dia ingin memastikan gadis itu sudah tidak merasa sakit lagi.Levi menggerak-gerakan kaki Mei Li. Mei Li tidak merasakan rasa sakit lagi, kakinya yang terkilir sudah berhasil disembuhkan.Mei Li tersenyum senang kepadanya.“Terima kasih Le