Beranda / Romansa / Love You Mr. Arrogant / Bab 171 - Bab 180

Semua Bab Love You Mr. Arrogant: Bab 171 - Bab 180

196 Bab

Titik Gelap Kaisar

“Kurang ajar!” teriak salah satu dari mereka.Tidak ada serangan sembunyi-sembunyi lagi, karena Kaisar pun sudah berniat untuk memukul rata. Tidak ada ampun! Dia melesat terlebih dulu dengan membawa dua pisau lagi di kedua tangan sementara Wira berada tepat di belakangnya.Kaisar hanya memberikan luka kecil untuk menyibakkan mereka, karena tujuannya sekarang hanya ke arah Jihan. Wanita itu menekuk tubuhnya dengan luka di lengan yang menganga lebar. “Kau tidak apa-apa?”“Aku baik-baik saja, terima kasih anda sudah datang.”Melihat tetesan darah itu, emosi Kaisar semakin tersulut dan membakar tubuhnya. Dia kembali bangkit dan menghabisi mereka semua dengan brutal. Jihan sampai takut melihatnya, dia tidak pernah melihat Kaisar menjadi semarah itu hingga dia melihat titik gelap yang tersembunyi di wajahnya.Dia seperti pemburu berdarah dingin, menancapkan pisau, mencabutnya, dan memberikan luka mematikan. Darah di ma
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-04
Baca selengkapnya

Sajian Legendaris

Di luar ruangan, Wira menggenggam ponsel Kaisar sekarang. Ada panggilan dari nama Tuan Muda, dan dia segera mengangkatnya.“Iya, Tuan?”Di sana, Regan jelas mengetahui jika itu bukan suara Kaisar. Hampir dua puluh empat jam dia berinteraksi dengan Kaisar, dan suara Sekretarisnya itu sudah melekat. “Di mana Kaisar?”“Pak Kaisar sedang di dalam IGD, saya Wira.”“Apa yang terjadi?”“Pak Kaisar terkena tembakan di pundak belakang, sementara Jihan mengalami luka sayat dan luka di kening.”“Apa ada yang serius?”“Saya rasa tidak. Untuk lebih pastinya, saya akan mengabari setelah dokter keluar nanti.”Di sana, Regan menghela napas lega. Dia berdiri dengan memandangi istrinya yang masih terlelap tanpa pergerakan dan kembali keluar dari kamar. “Apa yang kalian dapatkan?”“Saya belum mengetahui dengan persis karena saya belum mene
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-04
Baca selengkapnya

Kesempatan Terakhir

“Kamu tidak menanyakan dia siapa?”“Tidak, tapi ... bubur ini enak sekali!”Sepertinya sukma Anya belum lengkap. Perkataan yang keluar dari mulutnya tiba-tiba berbalik arah. Regan mengelus kepala istrinya lalu naik ke atas. Benar saja, ada tiga panggilan masuk dan itu dalam waktu beberapa detik saja. Tidak ada yang mengetahui nomornya selama ini, kecuali hanya orang-orang tertentu. Jadi ... ini pasti penting.Regan melakukan panggilan balik.“Siapa?” tanyanya langsung saat ponsel mereka terhubung.“Saya Wira. Saya menelpon anda berkali-kali, tapi istri anda sudah mengatakan jika salah sambung.” Di sana, Wira juga ingin tertawa sekaligus kesal. Bagaimana tidak, setiap kali mulutnya baru terbuka, Anya sudah mengatakan salah sambung dan langsung memutus sambungan. Terus saja seperti itu hingga dia lelah sendiri.Regan tertawa dalam hatinya. “Hm. Bagaimana?”“Ada salah satu
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-04
Baca selengkapnya

Kemenangan yang Menyenangkan

“Aku sudah bilang padamu! Apalagi yang harus aku katakan?”Pria itu tetap saja tidak mau mengaku padahal nyawanya sudah di ujung tanduk. Memangnya dia dibayar berapa oleh mereka? Apa binis mereka sepenting itu, hingga nyawa sendiri pun tidak ada gunanya.“Aku pikir kamu sudah bosan hidup.” Regan mulai mengalirkan cairan infus itu dan membuatnya semakin cepat.“Bangsat! Kau tidak akan mendapatkan apa pun!”“Kita lihat saja nanti.” Regan mengibaskan kedua tangan, seolah telah menyentuh benda kotor dengan tersenyum miring. “Ayo, biarkan dia menikmati waktunya.”Pria itu sudah terlihat kejang-kejang, kedua matanya melotot ke atas dan Regan membiarkannya begitu saja. Dia pergi dengan Wira menuju ke ruangan Kaisar. Di dalam sana, Kaisar masih di bawah pengaruh obat bius. Regan hanya memperhatikannya saja, lalu kembali mengajak Wira untuk pergi bersamanya.Sebelum mereka pergi, dia sudah m
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-05
Baca selengkapnya

Kembalinya Sang Pemilik

Tidak ada yang sadar jika Regan dan rombongannya berdiri di halaman cafe, mereka terlalu sibuk bertengkar hingga salah satu dari karyawan cafe itu melihat kedatangan mereka. Pelayan wanita itu segera mendekat ke arah mereka dan berdiri di tengah-tengah. “Maaf, jika kalian masih ingin ribut di sini, sebaiknya segera keluar! Karena, pengunjung kami tidak bisa masuk.”“Berani-beraninya kamu-“Perkataan Raisa tercekat, ketika pelayan itu melotot ke arahnya. Dia mengisyaratkan agar mereka berhenti berbicara, atau semuanya akan terbongkar dengan sangat mudah. Regan dan yang lainnya tidak bisa melihat ekspresi pelayan itu, karena tubuhnya tertutup dengan tubuh Raisa.Raisa yang sadar dengan keadaan segera merubah topik tanpa melihat ke belakang seolah dia tidak menyadari sesuatu. “Maaf, karena wanita yang ada di depan saya ini berpura-pura aku belum membayar barang yang sudah aku pesan.”Regan sadar, dan menyadari perubahan Ra
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-06
Baca selengkapnya

Membalas Utang Budi

Di rumah sakit sana, Jihan mulai sadar dengan rasa pening di kepalanya. Dia mengerjap beberapa kali sebelum mengingat semuanya dengan jelas. Terutama Kaisar, yang juga terluka karenanya. Tidak ada siapa pun saat ini, hanya suster yang kebetulan sedang memeriksanya.“Apa anda baik-baik saja?”“Hm, saya tidak apa-apa. Sus, bagaimana keadaan pria yang bersama saya kemarin? Dia yang mengalami luka tembak di punggung belakang.”“Pak Kaisar sedang berada di ruangan sebelah.” Semua orang di rumah sakit itu tahu dan mengenal jelas siapa Kaisar dan Regan itu. Pria yang menguasai semua kota dalam kendalinya.“Apa dia baik-baik saja?”“Kami belum memastikannya karena saat ini dia belum sadar. Hanya saja ... Pak kaisar memang kehilangan banyak darah.”Jihan jadi merasa bersalah. Apalagi dengan sikap Kaisar padanya kemarin, jelas dia kesal dengannya karena dia tahu jika Kaisar tidak suka orang y
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-06
Baca selengkapnya

Aku Tidak Akan Pergi

Pada akhirnya, Anya tetap bersikukuh untuk menyuruh Kaisar kembali terbaring. Saat ini, meskipun Regan sedang sendirian, tapi dia punya keyakinan yang besar terhadap suaminya. Selama ini, dia juga tidak pernah meragukan Regan sama sekali.Di sana, Regan benar-benar melakukan rapat besar dengan mengundang para petinggi perusahaan. Tidak ada yang direkayasa, karena memang itulah jadwal dia yang sesungguhnya. Regan memang sedang bekerja, melakukan pertemuan besar di salah satu ruangan yang dijaga oleh pengawal.Namun, tidak dengan Wira. Saat ini, dialah yang harus mengambil peran dan bertindak. Dia berkeliling, mengamati ruangan yang sedang mereka gunakan untuk rapat. Menurut penuturan Regan yang dia dapat dari Kaisar, ruangan itu seperti dimensi waktu yang bisa menghilang setelah masuk ke dalam sana.Penjaga yang bekerja untuk cafe itu sendiri masih berdiri di depan ruangan, dan Wira tidak menghiraukan mereka sama sekali. Dia berputar-putar, mengamati setiap inci
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-08
Baca selengkapnya

Regan yang Mengerikan!

Setelah mendengar semua carita dari Kaisar, Anya hanya tidak ingin itu terulang kembali dan jangan sampai itu terjadi pada Regan. Meskipun keyakinan jika suaminya tidak akan pernah terkalahkan, tetap saja resiko terluka itu selalu ada. Mungkin selama ini memang tidak pernah terjadi apa pun, tapi bagaimana jika keberuntungan sedang tidak bersamanya?“Anya!”“Aku tidak akan pulang, dan aku akan tetap di sini.” Anya pura-pura tidak mendengar dan membalikkan badan.Regan yang di belakangnya mendekat dan memeluknya dari belakang. “Sayang, aku janji akan cepat pulang jika sudah selesai, ya!”“Kalaupun tidak langsung pulang, cepat berilah aku kabar.”“Aku akan selalu mengingatnya.” Regan menciumnya sekali lagi, hingga seolah mereka tidak akan pernah berhenti untuk melakukan itu. Kaisar memang terbiasa, tapi Wira tidak. Seolah dia tidak pernah melihat adegan seperti itu, Wira dengan cepat memaling
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-08
Baca selengkapnya

Mati Menggenaskan!

“Aku juga, aku tidak mau mati mengerikan seperti mereka. Mulai saat ini, aku akan berhenti dan mengundurkan diri dari sini.” Salah satu dari mereka juga menangis dan menyeka air matanya. Dia berdiri sambil melepas apron dengan kaki yang gemetar.“Jangan bodoh! Kalau kalian berhenti, kita juga akan tetap mati karena kalian tidak akan dibiarkan hidup setelah mengetahui semuanya!” Pelayan laki-laki yang membantu Jihan mencari taxi menghentikan mereka. “Lebih baik jaga sikap kalian agar mereka tidak mengetahui tempat apa ini sebenarnya.”“Kita tidak akan bisa mengalahkan mereka! Tuan Regan itu sangat pintar dan mengerikan. Apa kau pikir dia tidak akan tahu tentang ini?”“Kecilkan suaramu bodoh! Untuk saat ini dia memang tidak tahu, ‘kan? Jika dia tahu kita semua pasti sudah mati sekarang. Jadi kita tetap harus menjaga rahasia ini hingga kita menemukan celah untuk bisa meloloskan diri agar tidak terjebak den
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-08
Baca selengkapnya

Anjing Peliharaan

Raisa ditemani oleh temannya dan untuk pertama kalinya mereka berkunjung menemui Lyan. Bukan mereka yang tidak ingin, melainkan Lyan sendiri yang tidak ingin mereka menemui atau pun mengabarinya sampai dia keluar nanti.Karena temannya itu sudah menjanjikan jika mereka bisa menengok di jam yang seharusnya bukan waktu untuk berkunjung, maka itu yang terjadi sekarang. Raisa dan temannya itu memang diperbolehkan masuk, hanya dengan batas waktu yang sudah ditentukan.Mereka duduk di depan skat kaca, tidak lama setelah itu Lyan dibawa keluar oleh satu petugas dan mendudukkan dia di balik skat kaca itu. “Lama tidak melihatmu, kau semakin menawan.”“Lyan, kapan kau akan keluar dari sini? Tidakkah kau tau, kita semua kehilangan arah karena tidak ada kamu di sana.”“Sayang ... apa yang membuatmu setakut ini? Aku sudah membuat semua tempat itu sangat aman, tidak akan ada yang tahu tempat apa itu sebenarnya.”“Tapi, B
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-09
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
151617181920
DMCA.com Protection Status