Home / Romansa / Love You Mr. Arrogant / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of Love You Mr. Arrogant: Chapter 141 - Chapter 150

196 Chapters

Wanita Iblis

Mira tidak bisa diam saja dan menunggu hingga Regan mengetahui semuanya. Saat ini, mereka pasti tidak akan diam saja dan akan melakukan sesuatu untuk melanjutkan pencariannya. Gadis itu segera mencabut infus tanpa seizin dokter dan melunasi semua biaya rumah sakit.“Taxi!” teriaknya dengan melambaikan tangan. Salah satu mobil taxi yang berwarna biru dengan logo burung mendekat dan menepi. “Pak, antar ke lapas sekarang juga ya! Kalau bisa secepatnya.”“Baik, Non.”Mira sungguh tidak sabar sekali! Taxi sudah melaju lebih cepat dan karena macet, taxi itu tidak bisa langsung menyalip-nyalip saja. Namun, Mira terus saja menyuruh untuk menambah kecepatan lagi, dan lagi. Hingga mereka tiba di sebuah lapas dengan penjagaan ketat.Selesai membayar itu, dia dengan segera masuk ke dalam sana dengan sedikit terburu-buru padahal jam kunjung baru saja dibuka. Ruang kunjungan pun masih sangat sepi, dan saat dia mengatakan hendak menca
last updateLast Updated : 2021-11-12
Read more

Kesempatan Satu-satunya

Di sana, Regan segera berdiri dengan menatap beberapa layar monitor. Mereka dengan senang hati menunjukkannya, tapi sayangnya tidak ada CCTV yang berada di jalan sepi itu sama sekali. Hanya ada di persimpangan tepat saat Mira kecelakaan saja, dan itu semakin menyulitkan Regan.Kaisar sudah menyelidiki ini, dan memang benar, saat Mira keluar dari jalan tersebut dia memang seorang diri saja dan berakhir dengan motornya yang ditabrak seseorang dari arah lain.“Apa ada lagi yang bisa kami bantu, Pak?” tanya salah satu dari petugas itu.“Apa jalan keluar hanya di persimpangan itu saja?”“Mm ... sebenarnya ada jalan tikus di sana, tapi tidak ada CCTV yang mengakses, karena itu hanya jalan sempit yang bisa dilalui oleh roda dua saja. Itu menuju kompleks perumahan kecil yang jarang penduduk.”Regan tersenyum miring. Dia sangat yakin jika preman itu tidak terlihat di persipangan jalan, maka mereka pasti keluar dari jalan
last updateLast Updated : 2021-11-12
Read more

Sagat Terlambat

Anya sudah tidak kuat lagi untuk beranjak. Perutnya terasa sangat sakit sekali, hingga dia merunduk dan mencekramnya. “Sakit sekali! Tolong bawa aku ke rumah sakit.”“Kamu tidak akan bisa menipu kita lagi!”Mereka benar-benar menyeret Anya sekarang. Tidak ada perlawanan sama sekali, hanya dia yang terus merintih menahan sakit di perutnya. Sampai akhirnya dia tidak tahan lagi dan tergeletak tidak berdaya.  “Wanita ini benar-benar merepotkan!” gerutu salah satu dari mereka dan dia segera menggotong Anya layaknya orang yang membawa beras.Di sisi yang lain, rombongan Regan datang dengan arak-arakan. Sebenarnya tidak susah untuk mencari keberadaan mereka, hanya melacak plat motornya saja mereka sudah tiba di sebuah rumah di mana Anya baru saja kabur dari sana.Regan yang masuk terlebih dulu dengan berlarian, sayangnya mereka tidak meneukan apa pun di dalam sana. Namun, yang mereka tahu tempat itu baru saja mere
last updateLast Updated : 2021-11-14
Read more

Menjadi Beban

Mendengar suara Mira, Regan membalikkan tubuhnya. Sorot mata yang masih bersahabat tadi tidak lagi sama. Dendam, penuh kebencian dan amarah yang dia tahan. Suasana kamar mendadak hening dan terasa berat. “Keluar,” ucapnya lirih tapi sangat menekan.“Tidak. Aku hanya ingin melihat temanku, atas dasar apa kalian mengusirku?”Regan tersenyum miring, dia mendekat dengan kedua tangannya yang dia sembunyikan di dalam saku. Sebenarnya di dalam sana kedua tangan itu mengepal keras. Kalau saja Mira yang di depannya ini seorang lelaki, maka Regan tidak akan menahan diri lagi.“Benar. Aku tidak punya dasar untuk mengusirmu, tapi sebentar lagi aku akan mendapatkan semua alasan untuk mengusirmu. Bahkan menjebloskanmu ke dalam penjara.”Di atas brankar itu Anya mulai mendengar suara beberapa orang samar-samar. Semakin lama suara itu semakin nyata dan salah satu sura itu sangat ia kenali. Anya membuka matanya perlahan. Dilihatnya seke
last updateLast Updated : 2021-11-15
Read more

Membalikkan Fakta

Kaisar tiba dengan cepat ke kantor polisi. Wira mengatakan jika mereka tidak mau mengaku siapa yang menyuruh mereka dan mengatakan jika mereka tidak pernah berhubungan dengan Mira sekali pun. Tidak ada bukti apa pun yang menyangkut pautkan dengan Mira.Di ruang introgasi itu salah satu yang diduga menjadi bos mereka masih dalam proses penyelidikan. Kaisar masuk dengan langkah tenang. “Aku akan melipatkan bayaran yang sudah kalian terima jika kamu mau mengaku.”“Aku sudah mengaku, apalagi yang kamu inginkan?”“Sekali lagi aku tanya padamu. Apakah Mira yang membayar kalian?”“Mira lagi, Mira lagi. Aku harus katakan berapa kali pada kalian, jika aku tidak mengenal dia sama sekali.” Preman itu masih bersikukuh, karena mereka sudah mendapatkan bayaran yang setimpal. Meskipun mereka akan dijebloskan ke dalam penjara, mereka tidak akan asing lagi dengan itu.Dengan menggunakan alasan jika mereka hendak memer
last updateLast Updated : 2021-11-15
Read more

Hubungan Tidak Sehat

Jihan kembali membalikkan tubuhnya dengan merapikan baju serta duduknya kembali. Kejadian yang tadi sangat membuat mereka menjadi canggung kembali. “Aku sempat melihat mereka bertemu di cafe yang di dekat salon Anya waktu itu. Aku yakin, pasti mereka sedang merencanakan penculikan waktu itu.”“Kamu mendengarnya?”“Tidak. Saat aku mau mendekat, ternyata mereka berdua malah pergi.” Jihan menghela napas kecewa.“Hanya begitu saja?”“Tidak, tidak. Mereka pergi bukan pulang, tapi semakin masuk ke dalam. Aku tidak bisa mengikuti mereka, karena aku tidak punya keberanian untuk masuk ke sana. Aku hanya mengintip, ruangan itu terlihat lebih gelap, remang-remang dan sepertinya mengerikan.”  Kaisar terdiam beberapa saat.“Baiklah, kamu boleh pergi.”Jihan mencebik. Jangankan mengucap terima kasih, Kaisar bahkan tidak menoleh kepadanya. Dia meliriknya sekilas, lalu kelu
last updateLast Updated : 2021-11-16
Read more

Lihat Aku Seorang

Kaisar terenyum tipis. “Tidak ada cinta yang seperti itu.”Regan mendekat, dia menepuk pundak Kaisar dan kembali berkata, “Aku harap kamu menemukan orang yang tepat.”“Terima kasih.”Kaisar keluar dari kamar itu, dia berdiri di sisi jendela rumah sakit dengan merogoh ponselnya. Saat ini, dia sedang ingin menghubungi seseorang untuk memberikan dia tugas yang bersangkutan dengan cafe itu sesuai keinginan Regan. Hanya dalam beberapa sambungan, sudah terdengar suara seorang lelaki dari sebrang sana. Jika Kaisar yang menelpon, maka setiap orang pun akan dengan cepat mengangkatnya tanpa berpikir dua kali, apalagi sampai menolak panggilan.“Aku ingin kamu menyelidiki Brown Cafe. Laporkan apa saja kegiatan mereka, terutama di bagian dalam. Siapa saja yang masuk ke dalam sana, dan siapa saja yang terlibat di dalamnya.”Setelah mendapat persetujuan dari sambungan itu, Kaisar menutup panggilan begitu saja. Dia k
last updateLast Updated : 2021-11-18
Read more

Istriku yang Mempesona

Selama dia berada di rumah sakit hingga dia keluar saat ini, ibu mertuanya pun tidak mau tahu keadaannya sama sekali. Keadaannya sudah membaik sekarang, dan selama itu juga Regan tidak pernah datang ke kantor. Dia merawat istrinya sendiri, sebagai tebusan rasa bersalah padanya.Namun, kali ini dia benar-benar kembali pulih dan dia bosan hanya di dalam rumah saja. Regan sudah memperlakukannya seperti orang patah tulang. Anya sampai kesal sendiri dan sesekali kabur dari pandangan Regan ke halaman belakang.Sekarang tidak lagi, dia sendiri yang datang dan menampakkan wajah berseri-seri mendekati Regan yang tengah bekerja di ruang tamu. Hanya meliriknya saja, Regan tahu jika kali ini Anya pasti ada maunya. Dia hanya pura-pura tidak tahu saja, meliriknya sekilas, lalu kembali fokus.“Re,” panggilnya dengan manja. Dia mendekatkan tubuhnya, bersandar di lengan Regan dan ikut memperhatikan layar. Deretan angka dengan tabel yang sama sekali tidak dia mengerti
last updateLast Updated : 2021-11-18
Read more

Kesempatan kedua

Regan mengerjap, dia baru tersadar saat Anya menggenggam telapak tangan kasarnya. "Sekarang kamu tau,  'kan? Kita tidak punya hak untuk menghukum seseorang karena perbuatannya. Dia mungkin kurang baik, dulu. Tapi sekarang tidak ada lagi yang tersisa."   "Apa yang kamu tanam, itu yang kamu tuai. Seharusnya dia belajar itu dulu."   "Tidak ada orang yang beruntung, selain orang yang masih diberi kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya. Ayo masuk! Jangan sampai Manda mengira kamu tidak mau menginjak rumahnya."   ‘Tidak ada orang yang beruntung, selain orang yang mendapatkanmu. Yaitu aku,’ ungkapnya dalam hati.   Sekarang Regan mengerti, kenapa Anya membeli banyak sekali perlengkapan bayi seolah-olah akan memindahkan semuanya ke rumah Manda. Keadaan di rumah ini tidak ada yang bisa dibilang bagus. Hanya sekedar cukup untuk berteduh.    "Manda," panggil Anya dengan mengetuk
last updateLast Updated : 2021-11-19
Read more

Menanti Keajaiban

Wajah yang sudah tidak ramah tadi, semakin terlihat mengerikan saat Regan memutar kepalanya dan melihat kedua matanya dengan tajam. “Apa jika suamimu mamberikan perintah, kamu akan terus menanyakan alasannya?” “Bukan begitu! Aku hanya ingin tahu saja, kenapa kalian terlihat tidak bisa menerima Mira sekarang? Padahal, sebelumnya kalian baik-baik saja.” “Jika menurutmu pacar dia sendiri saja memutus hubungan dengannya, apa kamu pikir orang lain akan percaya?” Sepertinya kemarahan Regan akan sulit direda sekarang. Entah ada apa dengan Mira, yang jelas dia tidak akan pernah meragukan suaminya. Jika terus dilawan, mungkin mereka akan terlibat pertegkaran sebentar lagi. Apalagi kaisar. Dia orang yang tidak akan pernah bertindak tanpa pertimbangan selama ini. Dia sudah melihat, jika Kaisar pun berlagak seolah dia tidak mengenal Mira. Jika mereka berdua sudah seperti itu, maka itu jelas! Ada yang tidak beres dengan Mira. Lagipula, dia juga punya kecur
last updateLast Updated : 2021-11-19
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
20
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status