Home / Romansa / Love You Mr. Arrogant / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Love You Mr. Arrogant: Chapter 121 - Chapter 130

196 Chapters

Membalas Dendam

Hari ini salon sangat sibuk sekali. Sudah tidak kaget lagi jika weekend salon akan padat dua kali lipat bahkan sampai mengantri panjang. Anya yang baru tiba merasa sesak dengan menumpuknya pelanggan di sana.  Rendi benar menepati janjinya, dia tidak hanya mengantar Anya saja, tapi dia juga mengantarnya kembali ke salon setelah makan siang bersama tadi lalu pergi dari sana. Antrian bahkan sampai meluber ke luar salon, dan Anya tidak bisa diam begitu saja.  Setelah meletakkan tasnya, dia kembali keluar dan membantu mereka tipis-tipis seperti mencuci rambut atau sekedar mengeringkan rambut dengan hair drayer.  "Mbak Anya jangan capek-capek dulu, kita masih bisa mengatasinya kok," salah satu dari mereka menyahut dan memperingatkannya.  "Ya tidak apa-apa, juga kali! Cuma gini doang masak iya, bisa bikin orang pingsan?" celetuk Mira dengan ketus.  Anya merasa terganggu sekarang. Jika tadi dia seolah pura-pura tidak tahu, mak
last updateLast Updated : 2021-10-26
Read more

Kita Hanya Bermain Trik

Gadis yang membawa kotak nasi itu masih terbengong dengan menatap isi dalam kotak itu. Salah satu dari mereka menyadari perubahan temannya, dia seperti orang yang tengah melihat hal yang luar biasa saja.  "Mel, kamu kenapa?" tanya gadis itu.  "Ah, tidak. Hanya saja ... kenapa Mira tidak membawanya pulang tadi. Sayang sekali, padahal Pak Kaisar melebihkan banyak sekali lauk di dalam sini."  "Benarkah? coba aku lihat!" Dia juga penasaran dan mendekat ke arah Melisa. "Wah iya, Pak Kasiar perhatian sekali dengan Mira. Sayang kalau itu basi nanti. Kita bagi sama-sama saja."  "Kita akan melakukannya nanti." Lalu Melisa meletakkan kotak nasi milik Mira dengan tangannya yang gemetaran. Setelah tidak ada orang yang melihat dia, Melisa mengeluarkan tangan dan kembali membuka genggaman tangannya.  "Bodoh sekali kamu Mira," ucapnya lirih dengn memandangi benda itu di atas telapak tangannya. Rupanya itu adalah cincin berlian yang s
last updateLast Updated : 2021-10-26
Read more

Cemburumu Berlebihan

Kaisar menyuruh Anya menutup salon tepat pukul sepuluh. Dia tidak mau tahu lagi, dan menolak customer yang datang di pukul delapan. Jika tidak begitu, maka salon tidak akan pernah tutup dan bisa-bisa sampai malam juga. Seperti biasa, Kaisar tidak menginginkan Anya untuk membawa mobil sendiri. Dia sudah menyuruh sopir rumah untuk membawa mobil Anya terlebih dulu. Semua karyawan sudah pulang, hanya menyisakan mereka berdua saja yang sekarang masih mematikan semua lampu sebelum Anya mengunci salon. Saat Anya hendak mematikan lampu utama, tangannya tertahan dan dia menariknya kembali. Dia menyeret kursi dan memasang wajah serius sembari berkata, "Kai, apa aku bisa berbicara sebentar denganmu?" "Silakan." "Apa kamu sedang bertengkar dengan Mira?" "Anda sudah mengatakan itu berulang kali." "Tapi kamu selalu menutupinya." Anya kembali berdiri dan menatap Kaisar dalam. "Aku tidak mau kalian bertengkar hanya karena
last updateLast Updated : 2021-10-28
Read more

Wanita Penggoda

Seharusnya Anya berdiam saja di rumah sekarang. Seharusnya dia hanya perlu duduk manis, dan beristirahat satu hari sesuai dengan perintah Kaisar. Namun sayangnya, keinginan Anya juah lebih besar dan tidak mau terkalahkan lagi.  Akhirnya, Kasiar yang mengantar dia ke salon dan dengan perjanjian kalau hari ini dia tidak akan pulang melewati jam makan malam. Kedatangan mereka tepat sekali dengan kedatangan Mira sekarang. Motor Mira pun dia parkiri di sebelah mobil Kaisar seolah sengaja mendekat ke arah mereka.  "Hai, Mira," sapa Anya. Sebenarnya dia pun ragu untuk menyapanya tadi, karena dia masih mengira kalau Mira akan kembali menjawabnya dengan ketus.  "Hai," balasnya cepat dengan senyum lebar. Dia hanya melirik ke arah Anya saja, tidak ke arah Kaisar. Dia seolah tidak melihat pria yang tengah menatapnya sekarang.  "Semangat sekali! Sudah sehat?"  "Sudah, dong! Ayo masuk." Dia menggandeng lengan Anya dengan wajahnya ya
last updateLast Updated : 2021-10-29
Read more

Tepati Janjimu!

Taxi yang membawa Anya berhenti tepat di depan sebuah rumah yang terlihat sangat sepi. Anya sempat berpikir, kalau Manda keluar tadi. Jadi dia meminta sopir itu untuk menunggu sebentar. Setelah dia mengetuk pintu dan belum mendapatkan jawaban, dia mencoba membuka knop dan ternyata tidak terkunci.  "Manda?" tanyanya sekali lagi dengan celingukan.  "Nya," sahutnya lirih.  Suara Manda terdengar bergetar, dia segera berlari dan mencari sumber suara itu. "Astaga Manda!" teriaknya saat dia melihat Manda yang tergeletak di kamar mandi dengan darah yang mengalir di bawahnya. "Kamu kenapa?"  "Sakit sekali! Sepertinya aku mau lahiran."  Anya terlihat sangat panik sekali. Dia kembali berlari keluar dan maminta bantuan kepada sopir taxi itu. Pria itu dengan segera berlari ke dalam dan membantu Manda untuk naik ke dalam taxinya.  "Sabar, ya! Kamu masih kuat, 'kan?"  "Sakit sekali, Nya! Sakit sekali!" renge
last updateLast Updated : 2021-10-29
Read more

Kumpulkan Semua Bodyguard!

Kaisar bergegas ke mobilnya, dia terus menghubungi Anya, tapi itu hanya sia-sia saja. Nomornya tidak aktif lagi. Padahal, tadi dia sempat membuat status yang sepertinya itu adalah anak Manda, karena hanya Manda yang dalam masa hamil tua sekarang.  Lalu, kenapa cepat sekali tidak aktifnya?  Meskipun dia tidak tahu di mana rumah sakit yang dituju Manda, dia akan mencarinya sampai mendapatkan Anya. Mungkin akan butuh sedikit waktu, tapi dia sama sekali tidak akan membuatnya berhenti untuk mencari.  Ada tiga rumah sakit yang terdekat dengan rumah Manda, dia memulainya dari salah satu rumah sakit itu. Bertanya, apa ada pasien bernama Manda yang sedang melahirkan di rumah sakit mereka atau tidak.  Rumah sakit pertama, nihil. Kedua, hingga ketiga dan saat resepsionis itu mencari daftar pasien yang melahirkan, ternyata benar. Ada nama Manda yang tertera di sana.  "Di kamar nomor berapa?"  "Kamar VIP nomor tiga, Pa
last updateLast Updated : 2021-10-31
Read more

Kau Tidak Berhak Menyentuhku

Rendi memang berniat untuk menemui Anya di salon hari ini. Dia ingin mengajaknya untuk pergi jalan-jalan sekaligus makan malam bersama. Pria itu memutuskan untuk datang lebih sore berharap kalau Anya masih belum pulang.  Saat dia tiba di sana, dia tidak menemukan mobil Anya yang biasanya terparkir. Rendi sempat berpikir kalau Anya tidak datang ke salon. Namun tetap saja dia mencoba masuk untuk menanyakannya.  Ada Mira yang kebetulan dia lihat terlebih dulu. "Mir," panggilnya tiba-tiba.  Mira yang sedang bekerja tersentak dengan kedatangan Rendi. Hanya sesaat, kemudian dia memalingkan pandangan dengan sinis. "Jangan tanya Anya ke aku, aku gak tau dan gak mau tau. Kalau kamu mau mencari dia, cari saja sendiri."  Belum juga Rendi mengatakan apa pun, Mira sudah terlebih dulu berkata dengan ketus. Bahkan Rendi tidak pernah menyangka Mira menanggapinya sampai seperti itu.  "Aku saja belum berkata apa-apa padamu." 
last updateLast Updated : 2021-10-31
Read more

Pasangan Gila

"Iya, kenapa? Aku cemburu dan aku tidak suka kamu terus berada di dekatnya. Apa sekarang kamu menyadarinya, hah? Apa kamu pernah berpikir bagaimana perasaanku saat kamu memperhatikan orang lain?"  Kaisar terdiam. kedua matanya menyala tidak suka melihat Mira yang seperti itu. Dia merasa sudah tidak mengenal wanita yang berada di depannya ini. Mira seperti sosok wanita yang sangat berbeda saat ini. "Kau tidak bisa menajwab, 'kan? Aku bahkan pernah berharap kalau aku tidak pernah kenal Anya agar aku tidak selalu tersakiti saat melihatnya."  "Sepertinya duagaanku benar. Kamu alasan menghilangnya dia." Kaisar mencekram rahang Mira, dia mengangkat kepala gadis itu hingga mendongak menatapnya. "Kalau kamu masih tidak mau mengaku, aku tidak aka segan menyeretmu ke ranah hukum."  "Sekarang aku yakin, kau tidak pernah punya perasaan padaku. Setelah kamu lebih mengutamakan dia, sekarang kau
last updateLast Updated : 2021-11-02
Read more

Kedok Lyan

Anya tetap bersikukuh untuk berakting secakap mungkin. Kalau bisa, dia akan mengeluarkan suara-suara aneh, hingga pria yang di sebelahnya ini mengira kalau dia kelewat tertidur. Saat dia masih dengan kepura-puraannya, dia merasakan tangan kasar yang meraih tangan kanannya. Rupanya, dia sedang melepas ikatannya sekarang.Anya membuka matanya perlahan, dan yang dia lihat pertama kali itu wajah pria yang tepat sekali berada di atasnya, membuat dia tersentak kaget dan refleks menarik kepalanya.“Hai, sudah bangun, ‘kan?” Pria itu terlihat ramah dan tersenyum padanya.“Siapa kamu?”“Aku Sandi,” jawabnya dengan melepas semua ikatan di tubuh Anya. “Lupa denganku?”Anya mengernyit, pria di depannya ini sama sekali tidak terlihat berniat jahat padanya. Namun setelah lama dia terdiam, nama Sandi seolah familiar di telinganya. Wajahnya pun terlihat tidak asing baginya, tapi sayangnya dia tidak bisa menging
last updateLast Updated : 2021-11-02
Read more

Daftar Tersangka

“Aku sudah mencobanya, tapi tidak ada jawaban. Aku takut terjadi apa-apa denganmu, jadi aku memutuskan untuk menjemputmu sendiri. Naiklah cepat! Sebelum mereka menemukanmu.”Karena memang takut tertangkap kembali, apalagi Sandi sudah melakukan bagiannya dengan sempurna, Anya naik ke atas motor Mira dengan secepatnya. Pakaiannya yang hanya menggunakan dress mini membuat dia sedikit kesulitan untuk naik ke atas motor dan duduk dengan posisi menyimpang.Mira segera melajukan motornya dengan cepat, membelah malam dan menuju ke sebuah jalan untuk kembali. Namun Anya sedikit mengernyit saat Mira justru memilih jalan yang sepi. “Mir, kenapa lewat sini? Ini sudah malam, pasti sangat sepi sekali di sini.”“Aku sengaja memilih yang sepi agar aku bisa melaju dengan cepat. Aku khawatir Kaisar akan mencarimu nanti.”“Tapi di sini berbahaya! Sebaiknya kita putar balik dan lewat di jalan yang lebih ramai. Tidak apa-apa lama, kem
last updateLast Updated : 2021-11-03
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
20
DMCA.com Protection Status