Beranda / Romansa / Love You Mr. Arrogant / Bab 181 - Bab 190

Semua Bab Love You Mr. Arrogant: Bab 181 - Bab 190

196 Bab

Merubah Rencana

Lyan nampak bersemangat saat mendengar itu. Seringai tipis muncul di wajahnya sekilas yang menunjukkan pria itu punya banyak pikiran licik. “Tidak banyak, aku hanya ingin kamu pergi ke cafe, dan temukan semua alat penyadap yang diletakkan oleh Regan di sana. Kamu tidak akan mendapatkan masalah hari ini, karena malam ini Regan akan sedikit sibuk. Manfaatkan waktumu dengan sebaik mungkin, sebelum mereka sadar jika semua alat penyadapnya sudah dipindahkan.”“Jadi ... kau ingin aku memindahkannya? Padahal aku lebih suka menghancurkan karena itu hanya akan membuat pekerjaanku repot dua kali lipat.”“Benar, aku tidak ingin mereka tau jika kita sudah tau. Kau mengerti maksudku, ‘kan?”“Sepertinya kau semakin licik di sana. Atau ... kau yang terlalu nyaman?”“Apa ada perbedaan di antaranya?” Lyan tertawa hambar. “Sudah, cepatlah bergerak sebelum pelayan cafe menimbulkan masalah baru untukku.&
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-09
Baca selengkapnya

Musuh dari Musuh

Regan tersenyum miring setelah mendengar penjelasan dari pria yang menelponnya. Dia menjelaskan jika kemungkinan besar rencanya telah tercium oleh mereka. Saat ini, ada seorang lelaki yang terlihat mencurigakan dan mondar-mandir mencari sesuatu.“Lumayan, kalian tidak sebodoh yang aku kira.” Regan bergumam dengan masukkan ponsel ke dalam sakunya.Pria itu terdiam dengan menyandar di tembok. Jelas ini bukanlah kelakuan Raisa, dia tahu jika wanita itu hanya wanita arogan yang tidak akan pernah berpikir sampai sejauh itu. Jika memang dia tahu, maka dia tidak akan bisa menemukan alat penyadap yang disebar oleh Wira karena pria itu menggunakan alat penyadap yang bahkan tidak akan bisa dibedakan dengan benda disekelilingnya.Namun, pria yang disebutkan oleh orang suruhannya ini menemukan semuanya yang artinya dia sudah sangat berpengalaman. Raisa tidak punya koneksi dengan orang-orang seperti itu, kecuali ... Lyan. Iya, pria itu mempunyai koneksi luas dan
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-11
Baca selengkapnya

Memburu Lyan

“Jadi, kamu mau berkompromi denganku?” Regan tersenyum miring. “Enyahlah!”Regan benar-benar tidak memiliki rasa simpati sedikit pun dengan Manda. Jika tidak karena mencari tahu informsi tentang Lyan, dia juga tidak mungkin memanggil Manda ke ruangannya. Manda sangat takut hingga lututnya gemetar. Selain dia tidak ingin berhubungan dengan Lyan, dia juga tidak ingin kehilangan pekerjaan yang akan menjadi kesempatan terakhirnya.Manda berlutut di bawah Regan dengan menundukkan kepala menyesal. Seharusnya dia tahu, jika tidak akan ada yang bisa berkompromi dengan Regan. Apalagi dia yang hanya merupakan karyawan biasa dan bukan siapa-siapanya.“Pak, saya minta maaf, saya tidak bermaksud berkompromi dengan anda. Hanya saja, saat ini saya sudah memiliki anak dan saya tidak bisa membiarkan kehidupan anak saya terancam. Lyan itu berbahaya, saya hanya meminta perlindungan saja.”“Baiklah, sampai aku bisa membereskannya kam
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-11
Baca selengkapnya

Membunuh Dua Burung dengan Satu Batu

Regan terdiam beberapa saat, sebelum akhirnya menyuruh Wira pergi dari sana.  “Kita kembali ke perusahaan, Tuan?”“Tidakkah kamu lapar?”“Ini ... masih belum masuk waktu makan siang. Apa anda ingin mampir ke rumah makan?” Wira mengernyit, tidak biasanya juga Regan akan makan sebelum masuk waktu makan siang. Padahal, jelas tadi dia melihat kalau Regan sarapan bersama dengan istrinya.“Apa salahnya jika belum masuk waktu makan siang? Bagaimana jika ke Cafe Monalisa, aku rasa makanan di sana lumayan.”“Baik.”Wira sadar, Regan tidaklah memburu makan siang kali ini. Namun, entah apa yang dia rencanakan, dia juga tidak bisa menebak untuk kali ini. Yang dia tahu, Cafe Monalisa bukanlah seleranya.Dalam tiga puluh menit, mobil mereka sudah tiba di tempat parkir. Meskipun bukan jam makan siang, tapi cafe itu sudah ramai pengunjung. Wira turun terlebih dulu, membukakan pintu untuk Regan
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-11
Baca selengkapnya

Tidak Dianggap Lagi

Sejak saat malam itu, di mana salah satu pelayan mendatanginya di rumah sakit hingga tiga hari sampai saat ini, Regan tidak mengambil langkah sama sekali. Bahkan Raisa berpikir jika Regan sudah tidak memikirkan dan mencampuri urusan di cafenya lagi.Namun, tidak dengan Lyan. Semakin Regan diam, semakin Lyan curiga jika Regan merancang rencana besar yang hanya menunggu waktu kapan itu akan meledak. Akhirnya Regan menemukan lawan yang seimbang.Dia sudah membuat lelaki itu jempalitan di dalam penjara hingga merasa setiap menit bagaikan berada di sisi timer bom. Jika sebelumnya dia hanya mempercayakan semuanya kepada Raisa, sekarang dia lebih sering untuk bertanya langsung kepada pelayan cafe tentang keadaan di sana.“Apa yang terjadi di cafe hari ini?”Salah satu dari pelayan itu menjawab dengan tenang di sana. Dia adalah lelaki yang membantu Jihan mencari taxi waktu itu. “Tidak ada, Pak. Cafe berjalan seperti biasa. Semuanya normal.&rdquo
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-12
Baca selengkapnya

Mencari Gara-gara

Anya menghentikan langkah tepat di belakang Mira. Meskipun dia tidak menyebut nama Akbar, jelas perkataan Mira itu hanya untuk menyinggungnya dengan Akbar. Memangnya kenapa jika dia dekat dengan Akbar? Pasti kedekatan dia dengan Kaisar sangat menyinggung perasaannya hingga Mira tidak bisa berpikir jernih lagi sekarang.Dengan tenang Anya berbalik dan memperhatikan Mira yang saat ini memalingkan pandangan dan tidak mau melihatnya. “Oh, tentu saja. Apa kamu tidak dihiraukan lagi sama Kaisar?”Sekarang, Anya tidak akan sungkan-sungkan lagi untuk melawan perkataan Mira setelah apa yang sudah dilakukan oleh wanita itu. Anya mendekat, hingga kepala mereka sejajar sekarang. “Kamu sedang tidak menyalahkan kegagalanmu pada orang lain, ‘kan?”Mira tersenyum kaku. “Aku memang gagal, tapi setidaknya aku hanya memperjuangkan satu lelaki.”Anya mengerti, jika saat ini Mira mencoba untuk memprovokasinya. Namun, karena Anya juga
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-13
Baca selengkapnya

Tidak Melewatkan Kesenangan

Di Rumah Sakit Medika ....Jihan tetaplah harus menebus apa yang sudah dia janjikan pada Kaisar waktu itu. Selain dia juga akan membayar rawat inap Kasiar, dia juga berjanji untuk merawat dia hingga membaik. Namun, selama tiga hari juga tidak ada yang berbeda di antara mereka selain hanya sebatas atasan dan bawahan.Mungkin lebih dari itu, karena Kaisar hanya memerintahkannya mirip seperti pelayan dengan seenaknya sendiri. Bahkan untuk mengganti channel TV pun, dia enggan melakukannya sendiri. Jihan sampai meremat kedua tangannya sendiri hingga kuku-kukunya memutih.Kaisar memang tahu, tapi pada akhirnya dia juga tidak mau tahu. Hanya tertawa dalam hati seolah sangat terpuaskan. “Kau mencari saluran televisi saja tidak becus,” cibirnya. “Tidak ada yang bagus yang bisa aku tonton.”“Pak, jika anda tidak berselera dengan saluran televisinya, bukankah itu karena anda sendiri?”“Apa kamu mencoba mengatakan jika
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-13
Baca selengkapnya

Meruntuhkan Mereka

Baru juga mereka masuk, pelayan lelaki itu itu berdiri dan menghadang. “Maaf, Pak, untuk malam ini cafe tidak bisa dipesan karena sudah ada seseorang yang memesan untuk acara penting.”“Tenang saja, aku ke sini tidak untuk menyewa tempat ini. Aku hanya ingin sedikit melakukan renovasi.”“Mungkin kamu lebih butuh ini.” Kaisar menyodorkan pemukul itu ke arah Sandi dan dia dengan senang hati menerimanya.Sekali ayunan, dia memecahkan etalase kaca hingga membuat semua pengunjung ketakutan dan termasuk pelayan juga di dalamnya.“Maaf untuk ketidak nyamanannya, tapi kalian semua bisa pergi dari sini sekarang juga dan tidak perlu membayar makanan yang sudah kalian pesan.” Kaisar berteriak ke arah mereka semua dan di saat itu mereka berlarian sendiri-sendiri.“Pak, apa yang anda lakukan?” teriak salah satu dari pelayannya. Semuanya tampak panik, tapi hanya Kila yang sudah tidak terkejut sama sekal
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-14
Baca selengkapnya

Blokir Kota Ini!

“Benar, tampar aku! Tampar!” teriak Mira sekencang-kencangnya. Entah saat ini dia memang sedang menangis menyesal atau masih dengan kepura-puraannya, kedua mata wanita itu mengalirkan air mata. “Aku iri denganmu, aku benci melihat kehidupanmu yang sempurna sedangkan banyak orang yang menderita di bawahmu. Aku benci!”“Jadi kau menyalahkan semua orang yang menderita itu padaku? Apa kau tidak pernah berpikir, jika sikapmu sendiri yang membuat semua orang menjauhimu?”“Kau yang sudah merebut perhatian Kaisar! Kau merebut kasih sayangnya, hingga aku tidak akan pernah menjadi yang pertama baginya. Kau sudah memiliki Regan, dan kau masih serakah dengan merebut perhatian Kaisar! Aku membencimu!”PLAKKSekarang, bukan hanya Anya yang menampar dia, melainkan Akbar yang melakukan itu. “Salah Apa Nona Anya padamu hingga kau berulang kali ingin melenyapkan nyawanya, hah? Apa dia mencoba untuk membunuhmu? Hanya kar
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-14
Baca selengkapnya

Kematian Pun Tidak Pantas

Mobil yang membawa Anya bergerak dengan cepat sekali, tapi Wira sudah menyambungkan dengan sistem navigasi di mobil dan mereka tidak perlu untuk mencarinya.  Mereka pikir Lyan akan membawanya keluar dari Jakarta, tapi ternyata tidak.  Mobil mereka berbelok dan menuju ke suatu tempat.Melihat itu, Regan semakin menambah kecepatan, hingga Jihan kehilangan jejak mereka. Kaisar dengan cepat melacak mobil Regan, dan mengikuti rute mereka meskipun sudah tertinggal jauh.Saat Regan tiba di sana, tempat itu merupakan gedung kosong dengan bangunan terbengkalai. Semuanya gelap dan tidak terlihat cahaya apa pun. Meskipun begitu, Regan tidak merasa ragu sama sekali untuk meneruskan langkahnya. Ada Anya yang menunggu untuk diselamatkan di dalam sana.Mereka masuk dengan waspada, berbekal hanya lampu senter di ponsel dan mengarahkan itu segela arah. Awalnya tidak ada yang aneh, hanya saja tepat saat mereka masuk lebih dalam lagi, terlihat Lyan yang berdiri dengan me
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-15
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
151617181920
DMCA.com Protection Status