Apa pun tugas yang dikira Kendra akan diembannya, jauh di luar dugaan gadis itu.“Kendra, tolong berikan dokumen ini pada Sean, ya?” perintah Rossa sembari meletakkan sebuah amplop cokelat di atas meja gadis itu.Kendra yang baru saja ke luar dari pantri dan berniat mendatangi ruang kerja atasannya, tersandung sesuatu hingga nyaris jatuh. Nama Sean membuat telinganya berdenging. Untung saja tangannya sempat menggapai dinding untuk menjaga keseimbangan. Dia juga lega karena botol minumannya tertutup rapat sehingga isinya tidak mengotori lantai.“Paling telat, sore ini sudah harus diterima Sean. Kalau kamu mau mengantarnya setelah pulang dari kantor, tidak masalah. Yang penting, harus hari ini. Ingat ya, Ken,” tegas Rossa sambil menatap Kendra. Setelahnya, perempuan itu berbalik dan mulai melangkah.“Dokumen apa itu, Mbak?” tanyanya. Alisnya berkerut. Seingat Kendra, dia sudah tidak memiliki urusan yang berkaitan dengan S
Read more