Ketika Judith menutup pintu, mau tak mau Kendra harus mundur. Dia terpaksa menunda niatnya untuk segera bertemu dengan Maxim.“Betul, Mbak. Saya memang bekerja di The Matchmaker. Saya, Kendra. Apa kabar Mbak Judith?” Kendra menjabat tangan perempuan di depannya. Sekejap, Kendra mengira bahwa Judith tampak tegang saat dia menyebutkan nama. Namun sesaat kemudian dia memutuskan bahwa itu hanya ilusi optik. Judith tersenyum lebar di depan Kendra.“Kamu mau bertemu siapa? Maxim, ya?” tembaknya tanpa basa-basi.Kendra mengangguk. “Iya, betul. Saya dan Maxim ada sedikit urusan.”“Oh, begitu. Tapi urusannya bisa ditunda sebentar, kan? Saya mau mengajakmu minum kopi. Saya kan belum pernah berterima kasih padamu. Maxim sudah pernah bercerita kalau kamu yang punya jasa besar mempertemukan kami,” cerocos Judith. “Cuma minum kopi, kok! Tidak akan lama. Lagi pula, Maxim belum akan pulang. Tadi dia bilang, ada banyak
Terakhir Diperbarui : 2021-07-02 Baca selengkapnya