Semua Bab CEO Nakal Kekasihku: Bab 191 - Bab 200

296 Bab

Kemarahan Brigita

“Proses? Bukankah kamu sendiri yang menyuruhku pergi karena tidak memiliki identitas?” Hafiza memasang mata pisaunya seakan di matanya. Sangat tajam dan membunuh. “Kamu sendiri yang bilang begitu, makanya saya marah. Pikir harusnya? Bagaimana keadaanku saat datang. Kamu lihat luka ini? Lihat nggak?”   Hafiza menunjukkan sudut bibirnya. Lelaki itu terdiam, dia baru sadar bahwa yang dilakukannya memang keterlaluan. Terkadang, aturan tidak dapat diguna mutlak seperti perintah yang tercatat. Ada kondisi darurat yang banyak terjadi tidak terelakkan.  “Sarsan Randy, biarkan saya yang mengatasi. Bagaimana, Nona? Apa keluahan Anda?” tanya lelaki dewasa, di dadanya dengan papan nama Inung. Ah, polisi itu bernama Inung. “Pak Inung,  saya diculik oleh seseorang. Begini saja, agar lebih jelasnya boleh saya meminjam telepon untuk menelepon rumah?” Hafiza akan menelepon Keano. Dia pasti s
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-01
Baca selengkapnya

Gairah (21+)

Brigita memijit pelipisnya, sambil terus menenggak minuman tersebut. Dia melepaskan satu buah batang rokok dan mengisapnya dalam-dalam. Asap mengepul memenuhi ruangan itu. Dia mematikan AC, membuka jendela. Terlihat hanya aura gelap saja di luar. Dia menyesap kembali minuman setan itu, dipadu dengan rokok yang mengepul. Tidak ada yang dipikirkan selain menyelamatkan diri dan hartanya. Dia berkemas, untuk lari dari tempat itu. Tidak banyak yang dibawa. Hanya tas kecil tenteng. Semua aset sudah diamankan. ***Meyyis*** Brigita lari dari rumah tersebut. Keano sudah menjemput sang istri di kantor polisi. Dia tidak peduli ada banyak orang di sana. Lelaki itu memeluk sang istri sangat erat dan lama, hingga Hafiza mengeluh sesak napas. “Kamu lapar? Siapa yang Kurang ajar telah menculik istriku? Katakanlah! Aku akan meremukkan tulangnya,” marah Keano. “Brigita … kau memelihara ular, Ke. Wanita itu selain
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-03
Baca selengkapnya

Lagi? (21+)

Hafiza hanya pasrah menikmati sentuhan hangat yang membuatnya menggila. Dia sudah berbaring di atas bar kecil dapurnya, menyerahkan kemolekan yang dimiliki, untuk menikmati perjalanan cinta malam ini. hasrat mulai datang tidak dapat teratasi. Wanita itu menggoda belahan jiwanya, untuk bergerak lebih dengan deru napasnya yang kian menuntut. “Jangan menantangku,” ucap Keano serak, karena napas sudah menunjukkan keangkuhan untuk membuat gairah semakin bersatu. ***Meyyis*** Keano dan Hafiza terkapar di dapur tersebut, setelah sesi panas adegan keduanya. Terlihat, seluruh pakaian berserakan entah di mana-mana. Teronggok, membuat Hafiza tersipu malu mengingat adegan mereka baru saja yang terasa sangat brutal. “Apa yang kamu tertawakan?” tanya Keano. Dia memeluk tubuh tersebut yang masih tanpa penutup. “Aku malu.” Hafiza menyembunyikan wajahnya di tubuh sang suami.
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-04
Baca selengkapnya

Dikira Miskin

“Pagi,” jawab Hafiza. Dia menarik selimut untuk menutupi rona pipinya yang malu karena mengingat semalam, betapa dia sangat menikmati seluruh proses percintaan yang penuh gairah dan mendebarkan. Rasanya, tidak dapat terlukiskan bahagianya, ingin mengulang lagi dan lagi. “Kenapa? Kamu seksi kalau bangun tidur. Aku menyukainya,” tutur Keano. Hafiza semakin menutup wajahnya. ***Meyyis*** Setelah kejadian kemarin, hari ini Hafiza tidak diijinkan Keano pergi kerja. Dia bosan ada di rumah. Setelah mengirim SMS kepada suaminya, wanita itu pergi ke salon untuk memanjakan diri. Dia ketemu dengan Lisa, teman SMA yang dulu selalu membully dirinya. “Kamu? Hafiza? Ngapain di salon ini? Tidak salah sekarang jadi feminism? Dulu ‘kan berandalan.” Hafiza diam saja, mendapat perlakuan seperti itu. Dia melenggang masuk ke bagian pendaftaran, Lisa mengikuti. 
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-05
Baca selengkapnya

Jadi Sekretaris

Mood Hafiza sudah hancur. Lebih baik, kembali ke rumah masak dan makan. Sebelumnya, belanja sayuran ke pasar tradisional lebih menyenangkan. Hafiza tersenyum sendiri, menaiki ojek online yang sudah dipesan. Salah dirinya juga, jika orang-orang menyangka dia orang miskin. Pakaiannya juga sangat sederhana, hanya long dres yang dibelinya saat mampir ke pasar. Sebenarnya, bukan tidak punya pakaian bagus. Tapi lebih nyaman jika dianggap orang biasa. Hafiza sudah sampai di pasar. ***Meyyis*** “Ah, saatnya masak.” Hafiza memasaka banyak makanan. Dia melakukannya mirip orang kesetanan. Semua yang dibeli di pasar, dimasak hingga tandas. Sampai Keano pulang kerja, wanita itu masih menguasai dapurnya. Sekarang tinggal bersih-bersih saja. “Sayang, ada pesta apa? Mejanya penuh.” Keano mengabsen satu-satu masakan itu. “Tidak ada, maaf. Boros, ya? Aku tadi hanya niat masak rendang. Tap
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-06
Baca selengkapnya

Pindahan

“Baiklah, terserah kamu saja,” pungkas Hafiza. Mereka menyelesaikan makan hingga tandas. Setelahnya, mencuci piring bersama. Seperti biasa, bukan hanya mencuci piring saja, tapi kebanyakan adegan lain, yang menjadikan mencuci piring yang seharusnya hanya sepuluh menit menjadi satu jam. Mereka bercumbu di depan wastafel dengan air yang masih menyala. ***Meyyis*** Pagi ini, tidak seperti biasanya. Hafiza mengikuti suaminya sampai ke depan lobi. Semua orang memandangnya, karena Hafiza turun dari mobil Keano. “Ha? Dia bareng Big Bos, nggak salah?” tanya salah satu temannya. “Sudah kubilang, Pak Keano itu baik. Bahkan staf saja diajak bareng sama dia. Lelaki paket sempurna pokoknya.” Salah satu wanita memegang pipinya sendiri dengan manja. “Kamu tidak lihat? Sepertinya bukan sekedar staf dan bawahan. Mereka pacarana!” pekik salah satu, sehingga Keano berhent
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-07
Baca selengkapnya

Bercinta Di Ruang Kerja (21+)

“Berarti dia membuka tabirnya sendiri. Kamu kenal dia? Sepertinya memang … pakaiannya seksi ….” Hafisa menghibur sahabatnya itu. “Berarti dia wanita seperti itu? Maksudmu begitu?” Rani bertanya maksud Hafiza. “Lupakan, kembali bekerja. Aku juga akan kembali bekerja. Hari ini harus memiliki tenaga ekstra, karena pindahan ke kantor sekretaris.” ***Meyyis*** Hafizah sudah ada di ruangannya. Keano tersenyum kepadanya. Dia menutup pintu ruangan Hafiza yang ada di depan ruangannya, menguncinya dari dalam. “Ini sangat bahaya jika aku yang jadi sekretarismu. Kamu nggak akan kerja hanya mengusiliku saja,” tukas Hafiza. “Sekali saja,” pinta Keano. “No, aku sekarang karyawan. Jadi, Pak Keano tidak boleh mencampurkan hubungan pribadi dengan hubungan professional, oke?” Keano tidak mengg
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-09
Baca selengkapnya

Tidak Peduli

“Kamu istriku, seluruh dunia juga tidak akan menyalahkannya.” Keano memegang dagu sang istri dan menciumnya singkat. “Nggak usah khawatir. salah satu tujuanku menjadikan kamu sekretaris adalah itu.” Hafiza mendelik mendengarnya, sekaligus mencubit pinggang sang suami.    ***Meyyis***   Rapat kali ini di luar bersama beberapa investor. Rapat membahas tentang bagaimana meningkatkan pendapatan dengan lebih mengedepnkan iklan. Rapat hanya butuh waktu satu jam. Tapi mereka mengajak mengibrol. Salah satu investor tidak lekang memandang Hafiza. Keano tidak menyukainya. Dia sangat cemburu dengan itu.   “Sekretaris Anda sangat cantik. Bolehkah aku mengenalnya?” tanya lelaki tersebut.   “Maaf, sepertinya tidak. Saya permisi kalau tidak ada lagi,” tutur Keano berdiri.   “Nona, bolehkah aku mengenalmu?” Lelaki itu tidak memahami kemarahan Keano.   “Maaf, Tuan. Tidak
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-09
Baca selengkapnya

Di Tangga (21+)

“Belum.” Keano mencium sangat dalam, sehingga suara decakan terdengar di telinga masing-masing. Keano semakin menggila dengan kedua tangannya sudah menyusup ke dalam dada sang istri. “Kita lanjutkan di rumah. Kalau ketahuan sama orang lain malu. Apalagi sampai di bawa ke security,” bisik Hafiza.  ***Meyyis*** Keano dan Hafiza sudah sampai di rumah. Mereka melanjutkan sesi yang tertunda. Tanpa basa-basi, melumat bibir manis tersebut tepat di depan pintu. Bahkan sampai menekan sandi pintu saja salah beberapa kali. “Lepaskan dulu,” bisik Hafiza. Keano melepaskan ciumannya, sehingga Hafiza bisa menekan tombol dan pintu terbuka. Tapi Keano tetap tidak melepaskan sang istri. Dia menciumi leher belakang sang istri tersebut. Saat pintu terbuka, lelaki itu sudah tidak sabar menyerang sang istri dengan kecupan-kecupan. Hafiza menjambak rambut suaminya tersebut,
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-11
Baca selengkapnya

Pengusir Sepi

“Sayang, kalian baru bercinta? Ck, bikin iri. Papamu nggak pulang. Baru besok dia pulang. Mama pulang saja, ah. Ngeganggu kalian,” tutur Zahwa. “Kami sudah selesai, Ma. Ada apa?” Keano memunguti pakaiannya yang tercecer. ***Meyyis*** “Tidak apa-apa, mama pulang saja. Ini makanan untuk kalian. Sampaikan salam mama sama menantu mama kalau dia sudah selsai.” Mama Zahwa pamit pulang. Dia terlihat bingung mau ke mana? Damian pergi ke luar negeri. Dia tidak memiliki aktivitas lain. Mau kumpul bareng sosialita, dia tidak suka. Lagi pula, agak malas ketemu dengan Cassandra. Zahwa masih ingat saat terakhir ketemu dia di salah satu pesta. “Oh, Nyonya besar Damian? Ck ck ck ….” Cassandra mendekati Zahwa. “Kalian lihat wanita ini?” Cassandra memukul gelas cristal yang dia bawa, untuk mencari perhatian orang-orang. Semua yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-13
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1819202122
...
30
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status