Home / Romansa / CEO Nakal Kekasihku / Chapter 201 - Chapter 210

All Chapters of CEO Nakal Kekasihku: Chapter 201 - Chapter 210

296 Chapters

Merindu (21+)

“Boleh, Pak. Kita masuk.” Zahwa dan supinya menuju ke bagian bahan pokok kebutuhan sehari-hari. Seperti dugaan sang supir, nyonyanya memasukan banyak bahan masakan ke dalam keranjang. Keranjang satu, sudah penuh dengan berbagai macam sayuran segar. Semua jenis yang ada di sana masuk keranjang. Keranjang dua berisi daging dan ikan. Semua jenis ikan masuk dalam keranjang. Keranjang tiga, keranjang empat sampai keranjang lima. Selain supir, ada pelayan juga yang ikut melayaninya. Pak supir sampai geleng-geleng kepala. Tapi hanya sekejap, setelahnya memilih nurut. Dia sudah terbiasa dengan nyonyanya tersebut kalau lagi kesepian. Tapi, hari ini super duper lebih. “Kalian antar ke alamat ini, ya? Ayo Pak Supir. Kita tunggu saja di rumah. Tenang, nanti akan saya masakkan yang enak untuk bawa pulang juga.” Pak Supir mengikuti langkah majikannya. ***Meyyis*** Mama Zahwa seperti kesetanan memasak tidak hent
last updateLast Updated : 2021-12-14
Read more

Mandi Bareng (21+)

“Nya, Saya buatkan minuman. Saya masuk, ya?” “Bi, aku lemes banget. Terima kasih.” Bi Siti keluar dari ruangan tersebut. Dia mengembuskan napas panjang, melihat majikannya tidak punya tenaga. “Sepertinya, Nyonya merindukan Tuan. Selalu kalau ditinggal dinas sedih sampai begitu.” Bi Siti terkekeh kecil.    ***Meyyis*** Pagi hari Damian sudah mendarat. Dia menunggu agak siang agar dapat menemukan toko bunga yang buka. Dia tersenyum waktu istrinya menelepon. Dia tidak mengangkatnya. Biar menjadi kejutan nanti. Dia hampir saja tertidur di ruang tunggu bandara, setelah menyadari sudah pukul delapan. Lelaki itu menelepon supir untuk menjemputnya. “Berhenti di toko bunga, Pak. Aku ingin memberikan istriku bunga.” Pak Yanto mengangguk. Mereka melaju dengan sedikit cepat, karena kebetulan lalu lintas sudah lancar. 
last updateLast Updated : 2021-12-15
Read more

Kau Sangat Cinta

“Tangkap aku!” Zahwa berlari menuju kamar mandi masih dengan badan polosnya. Damian menyusul masih dalam keadaan yang sama. Mereka bercinta sekali lagi di dalam kamar mandi. Memang tidak akan cukuo sekali jika mereka baru berpisah berhari-hari. Mereka melakukannya hingga puas di bawah pancuran shower. ***Meyyis*** Keano sudah besiap dengan kemeja yang baru  saja dimasukkan lengannya. Zahwa datang masih dengan handuk kimononya. “Aku akan melayanimu. Sebagai sekretaris maupun istrimu.” Keano tersenyum. Lelaki itu mengalah dan membiarkan sang istri melayaninya. Hafiza mengancingkan baju sang suami. Setelah baju rapi, giliran mengenakan dasi. Hafiza berjinjit, sedangkan Keano yang sangat tinggi menunduk. Dengan cekatan, wanita itu mengikatkan dasi. “Kamu tahu, aku latihan beberapa waktu sebelum praktek di lehermu. Aku tidak bisa mengikatkan dasi, tiba-tiba suamiku menyuruh mengikatkan dasi
last updateLast Updated : 2021-12-16
Read more

Mainan Baru

 “Tidak ada, aku ke ruangan dulu. Sudah  jangan membuang waktu lagi, oke?” Hafiza mencium pipi suaminya, sehingga dia bisa lepas dengan pertanyaan suaminya. Hafiza menarik napas panjang, setelah lepas dari  suaminya. Dia mulai duduk dan mengerjakan pekerjaannya. Dia membuka komputernya dan memeriksa dokumen-dokumen yang sudah dikirim lewat surel. Dia tersenyum menyaksikan suaminya juga serius mengerjakan tugasnya. “Kamu sangat tampan kalau sedang serius.” Wanita itu tersenyum melihat suaminya dari kaca yang tirainya terbuka. Keano menyadari istrinya memandangnya lekat.  ***Meyyis*** “Hmmm, Bu bos, bikin kopi untuk Pak Bos, ya?” goda Rani sahabat Hafiza. “Ish, bagaimana posisi administrasi? Bukankah harusnya aku dapat teraktiran?” Hafiza melirik kea rah sahabatnya itu. “Aish, Bu Bos, tanggal
last updateLast Updated : 2021-12-17
Read more

Beruang Gila

“Dasar mesum, idiot, tidak masuk akal!” Rani berlari ke ruangannya. Gilang hanya tersenyum, sepertinya sangat menarik mengerjai karyawan ceroboh seperti Rani. Dia mengantongi tangannya berjalan menuju ke ruangan Keano untuk memberikan beberapa berkas yang sudah disusunnya rapi.“Sepertinya, menggoda wanita itu akan menjadi kesenangan baru. Bukankah dia terlalu polos?” ***Meyyis*** Rani menggetok meja hingga tangnnya sendiri merasakan sakit. Dia mengangkat tinjunya seakan Gilang ada di depan matanya. Dia sangat kesal sekarang. Wanita berambut lurus itu berlari  ke ruangannya untuk menenangkan diri. Bagaimana bisa memiliki bos yanf sangat mesum seperti Gilang? “Kenapa?” tanya salah satu temannya yang ada di ruangan itu. “Tidak apa-apa,” ucap Rani. Dia mengenbuskn napas panjang, kemudian memilih melanjutkan pekerjaanya, atau akan lembur malam i
last updateLast Updated : 2021-12-18
Read more

Diganggu (21+)

“Pak, restoran ini pasti sangat mahal. Boleh aku tidak makan?” Gilang menyorot tajam ke arah Rani tidak menyukai kalimat itu. Rani hany dapat pasrah, jika tengah bulan gajinya sudah habis karena makan di restoran mahal. ***Meyyis*** Gilang mengantar Rani setelahnya. Wanita itu menurut saja, karena sedikit takut dengan atasannya tersebut. “Di mana rumahmu?” tanya Gilang. “Hmmm, depan belok kanan, Pak.” Rani mengatakannya sedikit takut. “Oke, bisa nggak saat hanya berdua jangan panggil pak? Kelihatan tua banget.” Rani menganga dengan permintaan bosnya itu. “Tapi ….” Gilang menekan mulut Rani dengan telunjuknya. Membuat wanita itu gelagapan. “Baiklah akan saya coba.”  Gilang tersenyum melihat Rani yang gugup. Dia menghentikan mobilnya saat sudah berada di depan rumah  Rani. Tepatnya, kos-kosan.
last updateLast Updated : 2021-12-19
Read more

Gilang Sensi

“Iya, dia datang. Makanya aku bisa lanjutin ngobrol sama kamu. Tadi sampai mana?” Rani tertawa karena dia membayangkan hal yang porno terjadi pada sahabarnya itu. “Enak nggak kalau begituan?” Hafiza nyngir sendiri. “Masa aku harus cerita. Nanti rasakan sendiri saja, entar kamu pingin?” Hafiza malah menggoda Rani. “Aish … kita lajutin ngobrolin si bos?” Rani mengalihkan topik. ***Meyyis*** Di kantor, Rani masih kebingungan dengan perilaku Gilang yang di luar kebiasaan. Dia  kopi instan dan memberikannya pada Rani langsung. “Untukmu.” Rani yang sedang serius melihat ke arahnya. Matanya memandang hingga Gilang masuk ke ruangannya. Temannya satu ruangan tidak kalah bengong. Gilang yang biasanya melihat Rani bagai kucing lihat tikus, kini berubah jadi baik. Tapi, Rani malah merasa ngeri sendiri. Dia mengguncangkan
last updateLast Updated : 2021-12-20
Read more

Gilang Gabut

“Ada apa?” tanya Keano. Gilang meletakkan berkas yang baru dibawanya di atas meja sedikit membanting. “Weh, kamu baru makan apa? Marah begitu?” Keano memeriksa dokumen yang baru saja diletakkan  oleh Gilang. Tidak ada masalah. Tapi mengapa Gilang sensi? Keano mengerutkan kening. ***Meyyis*** “Bagaimana aku nggak kesel. Dia? sudah baik-baik aku membelikan kopi untunya, jalan ke kantin. Dia menolak. Kesel nggak, tuh?” Keano menutup mulitnya agar tidak tertawa. “Kamu malah senyum-senyum? Kamu merasa empati nggak, sih?” “Tuan Gilang, kamu tahu dia suka nggak? Bisa jadi karena nggak suka.” Krik-krik … krik-krik. “Jadi?” Gilang kembali duduk yang sebelumnya pecicilan mencak-mencak. “Ya cari tahu kesukaannya. Gitu aja diajarin?” Keano bangkit dan mengambil minuman di dala
last updateLast Updated : 2021-12-21
Read more

Aneh

“Ini, Pak.” Gilang memeriksa berkas tersebut. “Duduklah.” Rani menganga. “Ada sedikit kesalahan. Aku akan tunjukkan.” Rani semakin bingung.ari “Pak Gilang salah minum obat?” batin Rani.     ***Meyyis*** Rani menurut saja. Gilang membantunya menyelesaikan pekerjaaannya. Saat salah tadi, Gilang menyuruh Rani mengambil laptopnya dan mengerjakan pekerjaan itu di depannya. Dari belakang, lelaki itu mencoba membimbingnya. Sesekali, aroma  wangi jasmin yang menghiasi rambut Rambut Rani, membuat lelaki itu memajamkan mata karena merasakan wangi itu menenangkan.“Ini bagian ini ….” Mereka kompak saling menoleh karena menyadari betapa sangat dekatnya mereka. “Kita lanjut ….” Gilang mengarahkan kursor ke bagian yang akan diedit. Suara ketukan pintu membuat keduanya saling menjauh. 
last updateLast Updated : 2021-12-22
Read more

Salah Sangka (21+)

Hafiza membukakan pintu untuk sang bos, berakting totalitas. Mereka ketemu dengan klien dari luar negeri. Setelah berjabat tangan dan saling menyapa, mereka lantas melanjutkan perbincangan di meja. Hafiza sudah menyiapkan segalanya. Makanan juga sudah terhidang dengan wine sebagai jamuan. Sedangkan untuk Keano sendiri non alcohol,  sebagian orang akan menghormati karena tahu bahwa mereka berdua seorang muslim. Pembicaraan mereka cukup singkat sudah sepakat. Hanya perubahan sedikit saja, berkas kostrak sudah dapat lolos ditanda tangani. Selanjutnya hanya acara ramah tamah saja. ***Meyyis*** Setelah acara ramah tamah, Keano memutuskan untuk tinggal di hotel tersebut, demikian juga dengan tamunya. Dasar dia, tidak sabar menunggu sampai masuk ke dalam kamaar, sudah langsung mencium panas bibir sang istri di depan pintu kamar. Hal itu dikerahui oleh tamunya tersebut, membuat sang tamu salah paham. Dia tersenyum miring. K
last updateLast Updated : 2021-12-23
Read more
PREV
1
...
1920212223
...
30
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status