Nah, itu ‘kan kamu yang bilang sendiri, kalau kita teman.” Hafizah tidak lagi dapat berdebat dengan Keano. “Serah kamu, deh.” Keano tersenyum melihat kepasrahan dari Hafizah. Wanita itu bangkit dan meninggalkan Keano, duduk lesehan di salah satu batu buatan di tepian Danau. Sedang mengawasi Hafizah, Keano mendapatkan telepon dari sang mama. Keano mengerutkan kening, kemudian melihat ke arah pergelangan tangannya. Pantas saja, sekarang sudah waktunya pulang. “Ya, Ma,” ucap Keano. “Kamu ada di mana, Sayang. Mama lihat sudah pada pulang. Kok kamu nggak ada?” Keano berpikir sebentar. “Keano pulang sendiri nanti, mama nggak usah nunggu Keano.” Mama Keano, Zahwa akhirnya menyerah membuat Keano merasa lega. “Kenapa? Dasar anak manja!” Keano tersenyum. “Siapa pun
Last Updated : 2021-09-17 Read more