Home / Romansa / CEO Nakal Kekasihku / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of CEO Nakal Kekasihku: Chapter 141 - Chapter 150

296 Chapters

Rahasia Hafizah

“Ah, iya, Sayang.” Zahwa keluar dari tempat persembunyiannya. “Ma, aku mua mengantar Hafizah pulang.” Zahwa memanggil sang supir untuk mengantarkan mereka. Sebenarnya, Keano tidak harus mengantarkan Hafizah, cukup sopirnya saja. Namun saat ini dia mempergunakan kesempatan untuk kenal lebih dekat dengan keluarga Hafizah, seperti petunjuk yang diberikan oleh Pak Hendri.  Keano membukakan pintu untuk Hafizah. Seperti seorang gentlement, dia memperlakukan Hafizah dengan baik layaknya saat papanya kalau mengajak sang mama pergi jalan-jalan. “Terima kasih sudah menjengukku. Maaf membuatmu khawatir.” Keano mengucapkan kata itu setelah mereka berdua siap dengan sabuk pengaman yang sudah terpasang. Pak Yanto segera melajukan mobilnya. “Bukankah, katamu aku sahabatmu? Hal yang wajar ‘kan?” Keano mengangguk. Dalam hati Hafizah berkata. Keano macam bungl
last updateLast Updated : 2021-10-02
Read more

Tidak Seperti Kelihatannya

 “Kau tahu, terkadang yang tampak mata tidak sama seperti kelihatannya.” Hafizah terlihat tidak mengerti yang dikatakan Keano. “Au!” Keano menjitak kepala Hafizah. “Jangan banyak berpikir. Hahhh, kadang kita tidak harus selalu mengerti yang terjadi. Tapi menerimanya jauh lebih lega.” Keano bangkit karena  akan membeli permen kapas yang dijual tidak  jauh dari tempat mereka duduk. Hafizah hanya memandang kepergian Keano. Lelaki itu mengantongi tangannya sambil berjalan menuju ke penjual permen kapas tersebut. Keano membeli permen kapas itu dan memberikan kepada Hafizah. “Kekanak-kanakan,” bisik Hafizah. Tapi dia menerima permen kapas berwarna merah muda itu. Lelaki itu tersenyum. “Kadang kita perlu ke kanak-kanakan dalam melepaskan masalah yang membelenggu kita.” Keano mulai memakan permen kapas itu, de
last updateLast Updated : 2021-10-02
Read more

Demi Umi

“Alasannya, umi tidak lagi bisa melayani abi secara batin. Aku bukan gadis kemarin sore yang tidak mengerti tentang hal itu. Tapi, apakah abi tidak berpikir hancurnya umi? Umi sakit, Ke. Umi sakit dan abi malah mendua. Dan kamu lihat tadi … umi masih melayani abi dengan lembut. Kamu tahu … kenapa abi tidak sedikit lagi bersabar … aku … aku menjadi tidak percaya dengan adanya pernikahan dan cinta.” Keano menelan salivanya. “Jangan mengeneralisasikan semua keadaan.” Hafizah menoleh dan menggeleng. “Bukan aku menggeneralisasikan. Tapi kamu lihat, betapa lelaki begitu egois?” Keano tidak mungkin langsung memberikan pemaksaan perasaan dengan Hafizah. Dia cukup mengetahui latar belakang masalahnya. Dia cukup mengerti bahwa Hafizah begitu karena sesuatu hal, diantaranya keadaan orang tuanya. “Oke, kita lupakan sejenak. Kamu tidak mau pulang? Biar aku menemani
last updateLast Updated : 2021-10-03
Read more

Dengarkan Lagu Bersama

“Apa pun alasannya, kamu akan kembali sekarang dan menemani umimu. Kalau abimu masih di rumah, cukup anggap yang sepantasnya saja.” Akhirnya Keano berhasil membujuk Hafizah. Dia mengantarkan pulang dengan berjalan kaki. Hari semakin larut, Keano pamit sama Umi Maryam setelah Hafizah masuk dengan menghentakkan kakinya. Umi Maryam menunduk sekejap dan tersenyum sama Keano. “Saya permisi, Tante. Suasana hati Hafizah sedang buruk. Besok mungkin dia akan lebih baik.” Keano mengangguk demikian juga dengan Umi Maryam mengiyakan yang dikatakan Keano. “Keano, tunggu!” Keano berbalik. “Terima kasih,” ucap Umi Maryam. Wanita itu memang terlihat tegar. Namun Keano bisa memahami dari sorot matanya yang meronta.  Tidak salah memang jika sebagai orang terdekatnya, Hafizah membenci  abinya. Keano hanya mengangguk sekilas kemudian berjalan menuju ke arah mobil yang sudah menyala m
last updateLast Updated : 2021-10-04
Read more

Sarapan Untuk Hafizah

“Maafkan Umi, Nak. Umi tidak berdaya. Semoga kamu menghentikan kebencianmu. Umi mencintai Abi, karena itu tidak mau menyiksa Abi.” Umi Maryam tergugu duduk di tepian ranjang. Dia membekap mulutnya sendiri karena takut Hafizah terbangun. Setelah merasa sangat tenang, maka dia keluar dari kamar Hafizah. Hafizah sendiri tidak mendengar bahwa uminya sangat menderita sebenarnya. Jika dia tahu tadi uminya menangis, maka dia pasti akan mengamuk pada abinya. Setelah kemarin Keano mengetahui akar masalah yang dihadapi dari Hafizah, maka dia lebih perhatian. Kali ini, dia bangun pagi sekali untuk beribadah. Setelah itu membangunkan Hafizah dengan meneleponnya. “Halo, siapa? Pagi-pagi kurang kerjaan.” Suara serak khas bangun tidur terdengar oleh telinga Keano. “Bangun! Salat!” Keano mengatakan keperluannya menelepon. “Aku masih mengantuk.” Keano menghela napas. Di
last updateLast Updated : 2021-10-05
Read more

Enak

“Ah, wangi banget? Kamu mau buat Hafizah pingsan?” ucap Zahwa. “Terlalu wangi, Ma?” Keano mencium lengannya kanan dan kiri. Zahwa hanya mengangguk. Keano berlari kembali ke kamarnya untuk ganti dengan seragam yang lain. Kenao sudah siap dengan performa yang menurutnya sangat perfek. Dia melangkah menuju ke arah mobilnya yang sudah disiapkan oleh sopir. Dia masuk ke dalamnya. “Tuan Muda, apakah hari ini ada yang special?” Keano memang tidak banyak bicara. Namun, dia sangat suka mendengarkan orang lain berbicara. Keano hanya menggeleng ragu. “Kalau tidak mau cerita tidak masalah.” Keano tersenyum. Sepertinya, memang tidak ada yang bisa disembunyikan dari lelaki yang selama ini menjadi sopirnya itu. Dia yang sehari-hari menemani dirinya dan sang mama. Bahkan lebih dekat dari pada papanya sendiri. “Om ceritakan sedikit. Saat peras
last updateLast Updated : 2021-10-06
Read more

Genk Sekolah

“Tunggu! Habiskan dulu. Pak Yanto akan menunggu.” Hafizah mengangguk. Dia menghabiskan roti tersebut. Sedangkan Keano menemaninya. Setelah selesai, mereka berdua turun. Maka hebohkah sekiolahan itu. Sang Pengeran membawa Hafizah bersamanya. Hafizah menghabiskan makanannya di dalam mobil di temani dengan Keano juga. Setelah makanan Hafizah habis, mereka turun dari mobil. Ada beberapa siswa memperhatikan mereka karena memang Keano sangat popular. Namun, Keano selalu abai terhadap mereka. Terutama salah satu genk yang merajai sekolah. Gank perempuan yang juga popular, mendapat julukan ratu sekolah. “Ada yang mau melawanku ternyata,” ucap gadis dengan pakaian yang agak minim. Namun saat ada Keano, gadis itu hanya mengamati saja. “Lis, kita mau eksekusi kapan?” tanya Jovanka. “Nanti saat istirahat.” Lisa bersedakap. “Tapi Keano men
last updateLast Updated : 2021-10-07
Read more

Berantem

“Kamu dengar, ya? Aku bukan gadis upik abu yang bisa kamu tindas. Kamu akan menyesal memusuhiku.” Hafizah menghempaskan tangan Lissa. Setelahnya keluar dari kelas. Dadanya mendidih, namun dia sudah berjanji sama Keano tidak akan membuat kesalahan fatal lagi.    Lissa tidak terima dia bangkit dan menjambak rambut Hafizah. hafizah tidak terima, dia memutar diri dan alhasil Lissa jatuh tersungkur. “Heh, kamu berani-beraninya ganggu Lissa. Rasain ini!” Hafizah dikeroyok, namun karena dia bisa bela diri, maka dia menghindar dan menendang mereka bertiga sehingga tersungkur. “Dengar! Sudah aku bilang kamu jangan menggangguku.” Hafizah berbalik dan Keano ada di hadapannya. “Ikut aku!” Hafizah mengikuti Keano. Ternyata dia di bawa ke UKS. Keano mengobati luka yang diakibatkan tamparan bertubi-tubi ganknya Lissa. Sejujurnya, Hafizah tadi tidak akan terluka jika dari awal mau membel
last updateLast Updated : 2021-10-08
Read more

Rahasia Abi

“Ayo kita ke kelas saja dulu.” Bukan Keano bermaksud kurang ajar. Namun akan lebih baik, jika mereka tidak bertemu dulu. Hafizah baru saja emosi dan berantem. Tidak baik jika sekarang juga abinya muncul. POV AUTHOR Abinya Hafizah memang ke sekolahan. Dia merasa tidak tenang karena Hafizah dari rumah sudah marah-marah. Abinya Hafizah tidak tahu kalau ini yang keempat kalinya, Hafizah pindah sekolah. Baru tadi malam mengetahui, karena istrinya ceroboh meletakkan surat pindah tanpa disimpan. “Pak, boleh saya bertanya sesuatu?” Abinya Hafizah mulai dengan arah pembicaraanya. “Silakan, abinya Hafizah.” Abinya Hafizah menunduk sejenak. Ada aura penyesalan dari raut wajahnya. “Maaf, apakah putri saya bermasalah?” tanya abinya Hafizah. “Awalnya memang ada banyak laporan begitu. Tapi beberapa minggu ini, saya lihat
last updateLast Updated : 2021-10-09
Read more

Keras Kepala

Abinya Hafizah mulai mengerti, bahwa putrinya mungkin saja menyukai pemuda itu. Dia mengangguk dan melanjutkan perjalanan menyusuri koridor untuk sampai  ke depan. Dia membuka pintu mobilnya dan masuk ke dalam mobil. Tidak langsung menyalakan mesin, namun merenung terlebih dahulu. Dia akan menggunakan satu waktu yang memang khusus untuk menemui Keano.  Setidaknya, Keano harus mengetahui bagaimana keadaannya untuk menjelaskan kepada Keano. Abinya Hafizah mengangguk kemudian pergi dari sekolah itu. Sedangkan Keano melirik ke arah parkiran, terlihat abinya Hafizah sudah pergi. Dia menyusul Hafizah yang ada di ruang ganti. “Hai Keano.” Seperti biasa, dia sangat popular. Keano tidak menanggapinya. Dia menunggu Hafizah di depan. Berdiri, bersandar di tembok dengan kakinya menjejak ke tembok dan tangannya masuk ke saku celananya. “Ke, kamu bikin kaget. Ngapain?” ucap Hafiza
last updateLast Updated : 2021-10-10
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
30
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status