“Ah, iya, Sayang.” Zahwa keluar dari tempat persembunyiannya. “Ma, aku mua mengantar Hafizah pulang.” Zahwa memanggil sang supir untuk mengantarkan mereka. Sebenarnya, Keano tidak harus mengantarkan Hafizah, cukup sopirnya saja. Namun saat ini dia mempergunakan kesempatan untuk kenal lebih dekat dengan keluarga Hafizah, seperti petunjuk yang diberikan oleh Pak Hendri. Keano membukakan pintu untuk Hafizah. Seperti seorang gentlement, dia memperlakukan Hafizah dengan baik layaknya saat papanya kalau mengajak sang mama pergi jalan-jalan. “Terima kasih sudah menjengukku. Maaf membuatmu khawatir.” Keano mengucapkan kata itu setelah mereka berdua siap dengan sabuk pengaman yang sudah terpasang. Pak Yanto segera melajukan mobilnya. “Bukankah, katamu aku sahabatmu? Hal yang wajar ‘kan?” Keano mengangguk. Dalam hati Hafizah berkata. Keano macam bungl
Last Updated : 2021-10-02 Read more