Home / Romansa / CEO Nakal Kekasihku / Chapter 151 - Chapter 160

All Chapters of CEO Nakal Kekasihku: Chapter 151 - Chapter 160

296 Chapters

Pembalut

“Minggir!” Jovanka tersenyum sinis. Dalam persahabatan mereka, tersimpan rasa yang tidak tulus. Sebenarnya, Jovanka juga memiliki misi tertentu. Dia juga menyukai Keano. Lissa menghentakkan kaki, kemudian menyusul Keano dan Hafizah ke ruang UKS. Dia akan bikin onar, kalau ternyata Hafizah pura-pura. Soalnya, baru saja mulai, masa sudah pingsan? Jovanka dan Riyana mengikuti dari belakang. Lissa semakin geram melihat Keano yang menggenggam erat jari-jari Hafizah. Lissa membuat keributan di UKS, sehingga semakin membuat Keano geram. Keano menarik Lissa ke luar. “Aku tidak tahu apa masalahmu! Tapi gadis murahan seeprtimu banyak di jalan.” Keano kembali ke dalam UKS dan menyaksikan Hafizah memegang perutnya kesakitan. “Apa yang terjadi sebenarnya, Dok?” ucap Keano. “Yang terjadi sebenarnya sudah sering. Jadi kram perut selalu dialaminya saat menstruasi. Ditambah,
last updateLast Updated : 2021-10-11
Read more

Aku Salah

“Hafizah, entah untuk urusan apa? Aku sangat ingin melindungimu. Bantu aku mewujudkannya.” Keano meletakkan mangkuk yang sudah habis isinya itu. “Ke, kamu tidak masuk kelas?” ucap Hafizah. “Aku akan menemanimu. Masuk kelas aku bisa belajar sendiri.” Hafizah menggeleng. “Kamu tetap harus masuk. Aku tidak apa-apa sendirian.” Keano menggeleng. “Aku susah ijin untuk kita berdua. Fiz, kamu minum obat dulu.” Hafizah tidak melawan lagi. Entah karena apa? Sudah tidak punya nafsu untuk menentang Keano lagi. Keano menyuruhnya membuka mulut, dengan menurut dia membuka mulutnya. Keano tersenyum. “Gadis penurut. Sekarang kamu tidur. Aku akan menemanimu.” Keano mengelus puncak kepala Hafizah. Setelah beberapa saat, reaksi obat membuatnya terlelap dan Keano kembali duduk menjauh dari Hafizah. Namun saat ingin menjauh, Hafiz
last updateLast Updated : 2021-10-12
Read more

Rencana Jovanka

“Harus biasa. Bayi awalnya juga hanya suka ASI, kalau tidak enak, pandang aku biar gurih.” Hafizah menarik sudut bibirnya. Sejak kapan Keano jadi lelaki perayu? Apakah begitu? Sehingga semua wanita jadi tergila-gila padanya? Berpikir begitu,  Hafizah jadi keki sendiri. “Aku makan sendiri saja.” Keano mengerutkan kening karena Hafizah jadi sewot. “Ada yang salah?” Hafizah menggeleng dan melanjutkan makannya. ***Meyyis*** “Kok jadi manyun? Ada yang salah?” Hafizah melirik kea rah Keano dan mencebikkan bibirnya. “Nggak usah bicara lagi!”  Hafizah berbalik dan memandang kea rah tembok. Keano tersenyum samar melihat wanita pujaannya ngambek. Sedangkan di luar, Lissa memandang ke arah mereka berdua merasa hatinya teriris. “Lis, kamu merasa sakit? Keano tidak mungkin dekat dengan Hafizah kal
last updateLast Updated : 2021-10-14
Read more

Ingin Mandiri

“Fiz, dah sampai.” Hafizah tergagap. Dia tersenyum kemudian turun dari mobil. “Terima kasih, Ke. Nggak mau mampir?” Keano menggeleng, karena sore ini dia banyak kegiatan. Dia langsung tancap gas meninggalkan lokasi rumah Hafizah. Sedangkan Lissa berhasil mengikuti mereka. “Tunggu!” Setelah Keano pergi, Lissa muncul. “Ada apa?” Hafizah merasa ada yang tidak beres dengan kemunculan Lissa. “Kamu memang bandel, ya? Keano milikku! Jangan pernah mendekatinya.” Hafizah tertawa mendengarnya. “Apa dia suamimu?” Hafizah mencondongkan tubuhnya. “Bukan! Tapi dia gebetanku.” Hafizah tersenyum. “Ambil sendiri kalau bisa. Satu lagi, jangankan gebetan yang belum jelas dia suka atau tidak, suami resmi saja bisa direbut. Lis, aku lelah meladeni kamu. Jadi jangan paksa
last updateLast Updated : 2021-10-16
Read more

Artikel

“Sayang, jangan bicara begitu. Umi hanya seorang istri, kamu tahu ‘kan? Istri harus patuh?” “Hah, meskipun diinjak-injak? Kalau begitu, aku tidak akan pernah jadi istri.” Umi Maryam menunduk. Dia bingung harus bagaimana? Namun sepertinya Hafizah juga akan menurut kali ini. Dia mengangguk dan menutup jendelanya yang dari tadi memang sengaja dia buka. Sedangkan Umi Maryam percaya bahwa putrinya kali ini tidak akan bertindak bodoh. Dia akan bicara dengan abinya. Hafizah sendiri, sepertinya merasa kesal. Dia naik ke atas ranjang dan menarik gulig kesayangannya. Dia memukul guling itu. Saat ini, dia ingin ke tempat Latihan, namun tidak akan mungkin, karena hari sudah malam. Sudah pasti, gedung itu sudah tutup. Seandinya, di rumah abinya mengijinkan dia berlatih,  maka saat ini dia akan menyalurkan emosinya. Sebuah notifikasi masuk ke ponselnya yang ada di nakas. Dia menyambut ponsel tersebut
last updateLast Updated : 2021-10-17
Read more

Tanpa atau Dengan

“Semoga mimpi indah, Hafizah. Semoga kamu menemukan segala yang kau cari.” Keano memejamkan matanya, dengan sekejap mulai terlelap saat jarum jam menunjukan pukul setengah dua belas malam. ***Meyyis*** Pagi menjelang. Hafizah sudah rapi, walau hari ini akhir pekan. Dia akan mengatakan keinginannya dengan abinya, karena semalam dia lihat abinya ada. Setelah restu dikantongi, dipastikan dia akan langsung meluncur untuk mencari kosan yang sesuai kantong anak SMA. Dia sudah keluard ari kamarnya. Setelah membuka pintu, Hafizah memejamkan mata untuk mengumpulkan kekuatan. Saat ini, dia akan menjadi gadis dewasa yang menaklukkan orang lain. Dia melangkah dengan pasti menuju ke ruang makan. Abinya sudah ada di sana, sedang membaca koran. Uminya menyiapkan sarapan. “Senang bisa semeja dengan pemimpin keluarga ini. Hari ini, anak buah mau melaporkan. Saya akan kos di tempat lain. Ini sebuah p
last updateLast Updated : 2021-10-18
Read more

Ingin Tapi ....

“Aku bisa menahannya. Jika memang ini takdirku, bantu aku agar ikhlas.” Mereka berpelukan dan saling mengungkapkan perasaannya. Umi Maryam melayani suaminya walau sebenarnya, jujur hatinya terasa sangat pedih. ***Meyyis*** Zahwa keluar dari kamarnya melihat sang putra sudah rapi, padahal hari Minggu. Zahwa memandang jam dinding menunjukkan pukul tujuh pagi. “Ke, mau ke mana? Kita nggak jalan bareng?” Khusus hari Minggu, biasanya mereka akan berkuda ke puncak. Damian sendiri bahkan masih bermain dengan ikan di belakang. Karena, Minggu ini hanya akan jalan-jalan ke mall saja. “Mama dan papa mau kencan ‘kan? Aku nggak masalah. Yang mesra, ya?” Keano  berlari kecil keluar. Kali ini, dia memakai mobil di jalan untuk yang pertama kali. Kenao memang sangat suka balapan di sirkuit. Tapi di jalan, dia tidak akan berani saat mamanya tidak mengijinkannya. Keano mengendarai mobilnya den
last updateLast Updated : 2021-10-20
Read more

Hubungi Aku

“Tapi ….” Keano membungkam mulut Hafizah dengan telunjuknya. Dia tersenyum setelahnya, melihat Hafizah membeku. Hafizah sendiri, dadanya sudah sulit dikendalikan. Sentuhan ringan yang diberikan oleh Keano membuat dirinya salah tingkah. Keano juga demikian, dia merasakan hawa yang mengalir dalam seluruh tubuhnya. Keano menarik telunjuknya dari bibir lembut Hafizah. “Terima kasih.” Keano mengangguk. Dia membelai rambut Hafizah. Sebagai remaja yang sedang kasmaran, sungguh ingin mencium dan membelai wajah lembut Hafizah. Namun, dia menahannya.   ***Meyyis*** “Aku akan membuat makanan untukmu. Perlukah kita ke pasar dulu?” Hafizah sudah selesai menata baju di lemari. Dia melihat Keano yang tertidur pulas di sofa dengan memeluk bantal sofa. Hafizah tersenyum memandang wajah polos Keano yang damai. “Dia tidur, ganteng banget memang. Pantas saja, banyak
last updateLast Updated : 2021-10-21
Read more

Aku Akan Pergi

“Ck, narsis banget. Sudah selesaikan makanmu, habis itu go! Aku mau tidur.” Keano menggeleng. Tidurnya habis maghrib saja. Jangan nangung begini.” Hafizah menyembunyikan wajah merahnya. Dia merasa Bahagia atas perhatian Keano.   Hari demi hari terlewati tanpa ada hambatan. Sesekali Umi Maryam datang untuk menjenguk. Keano menjadi seseorang yang sangat berarti untuk Hafizah. hingga, tiba saatnya Keano harus sekolah ke luar negeri. “Fiz, aku mau ngomong.” Keano menemui Hafizah di kelasnya. Keano memang ikut kelas akslerasi, sehingga dia lulus satu tahun lebih dini. Hafizah berbalik badan dan tersenyum. “Ngomong saja.” Hafizah menatap Keano. Keano meraih tangan Hafizah untuk pergi ke atas atap. Hafizah mengikuti Langkah Keano. Setelah sampai di atas, Keano memandang lekat wajah wanita pujaan hatinya itu. “Mau ngomong apa? Jangan menatapku seperti itu.
last updateLast Updated : 2021-10-22
Read more

Mengukir Kenangan

“Tangkap aku kalau bisa, aku milikmu hari ini.” Keano turun dari teralis dan berlari mengejar Hafizah. mereka turun dari atap dengan berlari. Sehingga, siapa saja yang melihat mereka berlarian bingung. Hafizah baru tertangkap saat di lapangan basket. Semua siswa yang melihat mereka melongo, karena Keano menerobos anak-anak yang sedang main basket untuk bisa menangkap Hafizah. ***Meyyis*** “Kau tidak akan bisa lari lagi.” Hafizah terjebak di tengah lapangan. Permainan basket mereka terhentikan. Keano datang menghampiri Hafizah dan memegang pinggangnya. Salah satu pemain basket mengoper bola dan Keano menangkapnya. Dia mendribling bola dan berputar mengitari tubuh Hafizah, berakhir dengan shooting dan bola masuk ke keranjang. Setelah Hafizah terpana dengan aksinya, Keano menggenggam tangannya dan menariknya. Mereka berdua berlari bersama melewati teman-teman yang tepuk tangan melihat mereka. Para gu
last updateLast Updated : 2021-10-23
Read more
PREV
1
...
1415161718
...
30
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status