“Dengarksn aku, aku paham perasaanmu, Sayang. Tapi jangan seperti itu, oke? Paru-parumu menyempit sejak kecelakaan itu. Minimal, biar sedikit lebih rileks dulu.” Damian menarik tangan sama agar wanita itu duduk di pangkuannya. “Sudah kuatkah?” Zahwa mengedipkan mata. “Sudah, dong. Lihat dia sudah menginginkan.” Damian menunjuk ke sebuah rasa yang tidak dapat di jamah, jamah hanya untuk wilayah istrinya saja. Zahwa sadar bahwa suami memang sudah siap menyerangnya mala mini. Dia juga bersiap memberikan pengalaman bercinta, tanpa ada jeda. Namun kemudian diurungkan niatnya karena memikirkan kondisi sang suami. Memikirkan kemesraannya saja, membuat Zahwa ingin sekali membuncahkan jiwa yang sudah meronta meminta untuk di sentuh. Mereka saling melumat dengan napas yang memburu karena saling menginginkan. Hasrat sudah membuncah, dengan gerakan liar, Zahwa sedikit mengguncang
Terakhir Diperbarui : 2021-08-19 Baca selengkapnya