"Mi, gue pulang dulu ya." Sita dan Topik bangun dari duduknya. Ia merasa tidak enak berada di tengah-tengah sahabatnya yang sedang beradu ego."Gue juga pamit, Mi." Adit juga bangun dari duduknya. "Gue ikut pulang, Dit!" seru Naya."Lah emak gue mau ditaro di mana? Lo mau boncengan bertiga kayak cabe-cabean," balas Adit sambil terkekeh. "Kan ada laki lo, ngapain lo ikut gue.""Gue mau cerai," ketus Naya."Kan baru mau, belum cerai," sahut Adit lagi. "Jangan begitu Nay, walau bagaimanapun Bang Gilang masih laki lo. Gue berharap kalian bisa bahagia sampai kakek nenek. Selesaikanlah dengan kepala dingin.""Gue nggak nyangka Presiden jomlo bisa bicara sebijak itu." Lura terkekeh sambil bertepuk tangan. "Keren banget dah mantan gue.""Jangan banggain mantan, sementara lo udah diiket orang lain. Sakit, hatiku, Mi." Adit memegangi dadanya. "Rasanya sangat sesak.""Lo mabok daging?" Topik tertawa sembari memukul bahu sahabatny
Last Updated : 2022-03-27 Read more