Home / Romansa / Jerat Cinta CEO Mesum / Chapter 411 - Chapter 420

All Chapters of Jerat Cinta CEO Mesum: Chapter 411 - Chapter 420

524 Chapters

( S2 ) Bab 233. Menikahi Banyak Pria

Gilang menyelimuti istrinya, lalu naik ke tempat tidur dan duduk di samping sang istri sambil menatap wajah cantik Naya."Aku pikir dengan cintaku yang besar padamu, aku bisa membahagiakan kamu, Nay, tapi nyatanya aku menyakitimu karena kecemburuan ini."Laki-laki tampan itu meraih tangan Naya, lalu menciumnya dengan mesra. "Aku sangat mencintaimu, Nay. Kamu akan bebas, Sayang, semoga kamu bahagia setelah terbebas dari laki-laki sepertiku."Gilang pun merebahkan tubuhnya di samping Naya. Ingin sekali ia memeluk wanita yang sedang hamil itu, tapi ia harus membiasakan diri tidur tanpa istrinya.Akhirnya ia pun memiringkan tubuhnya membelakangi sang istri.Perlahan Naya membuka sebelah matanya, ia melirik pada sang suami yang membelakanginya.'Ada ya laki-laki begini, di mana-mana kalau cinta ya berusaha untuk mempertahankan ini malah melepas demi kebahagiaan. Kamu pikir aku bakal bahagia jauh darimu,' gumam Naya dala
last updateLast Updated : 2022-03-18
Read more

( S2 ) Bab 234. Kegelisahan Gilang

"Lo yang gila!" Evans tidak kalah sewot dengan Gilang. "Naya lagi hamil kenapa mau lo ceraikan? Jangan cuma merusak anak orang! Naya masih sangat muda, dia mengorbankan kuliahnya demi lo. Sekarang dia lagi hamil mau lo buang.""Gue nggak buang dia, gue cinta mati sama Naya, tapi gue nggak bisa ngontrol emosi kalau lagi cemburu.""Andai aja lo ada di depan gue, udah gue tebas leher lo!" geram Evans. "Lo talak dia sekarang, biar gue carikan laki-laki yang yang waras.""Gue-""Gue nggak mau lagi punya sahabat gila kayak lo!" Evans memotong pembicaraan Gilang dan langsung menutup panggilan teleponnya.Laki-laki itu langsung menelepon calon istrinya dan menceritakan semua yang Gilang bicarakan padanya."Naya nggak pernah cerita sama aku, Mas," kata Lura yang terdengar sangat sedih mendengar kabar tentang permasalahan sahabatnya."Kita kan mau menikah, Sayang, mungkin dia nggak mau membebani pikiran kamu.""Iya, padah
last updateLast Updated : 2022-03-19
Read more

( S2 ) Bab 235. Pembalasan Naya

"Hahaha ... yakin itu si Evans Prasetyo bakal setia sama si Lura," tanya Lura sambil terkekeh."Aku jamin dia bakal setia."Evans sedang mempromosikan dirinya di hadapan wanita yang akan segera ia nikahi itu."Jaminannya apa?" tanya Lura lagi.""Jaminannya nyawa!" jawab Evans dengan yakin."Astaga kok serem dengernya. Dahlah aku mau tidur dulu, omonganmu makin ngaco. Sebaiknya kamu minum obat dulu sebelum tidur."Lura menutup teleponnya, lalu merebahkan tubuhnya dan kembali tertidur."Sejak dekat denganmu si Evans emang makin ngaco." Evans terkekeh sambil memandangi wajah Lura yang menjadi wallpaper ponselnya. "Aku juga nggak mengira bakal ditaklukan gadis manis sepertimu, Sayang."Lelaki tampan itu berkali-kali menciumi wajah Lura yang nampak di layar ponselnya"Kenapa nggak dari dulu aku jatuh cinta padamu, Sayang. Mungkin dosaku tidak akan sebanyak ini kalau aku tobat lebih awal."Evans
last updateLast Updated : 2022-03-19
Read more

( S2 ) Bab 236. Balas Dendam

Gilang semakin stress mendengar racauan Naya yang sedang tertidur."Naya, aku berubah pikiran. Aku nggak akan melepaskanmu sampai kapan pun," ucap Gilang. "Aku nggak mau menjadi orang gila setelah kita berpisah."CEO mesum itu memeluk tubuh istrinya dengan erat sambil menciumi kening istrinya. "Maafkan aku yang sudah menyakitimu, Sayang."Naya menutup mulutnya rapat-rapat. Sebisa mungkin ia menahan tawanya. Tapi, wanita hamil itu belum puas melihat kegelisahan sang suami.'Baru segitu aja kamu udah hampir gila, Mas. Aku akan mengacaukan hati dan pikiranmu. Selama seminggu ini kamu sudah membuatku menderita, kamu juga harus merasakan apa yang aku rasakan kemarin supaya kamu tahu gimana sakitnya hatiku akibat ucapanmu,' batin Naya dalam hati."Kita akan hidup bahagia dengan anak-anak kita sampai ajal menjemput kita, Sayang." Tak henti-hentinya, Gilang menciumi wajah istrinya yang sudah seminggu ia abaikan, jangankan mencium mendek
last updateLast Updated : 2022-03-19
Read more

( S2 ) Bab 237. Pura-pura Tak Peduli

Naya tersenyum puas sudah membalas perbuatan suaminya. Ia menarik selimut dan mulai memejamkan matanya.Setelah satu minggu tidak pernah bisa tidur dengan nyenyak, akhirnya malam ini ia bisa tidur pulas setelah sang suami mengurungkan niatnya untuk bercerai.Naya bangun pagi-pagi sekali untuk bersiap-siap ke tempat diadakannya acara pernikahan sahabatnya.Naya terkejut saat hendak keluar, ternyata sang suami tidur di depan kamarnya sambil bersandar pada daun pintu, hingga ia terjatuh saat pintu itu terbuka.'Ya ampun, Mas Gilang,' ucap Naya dalam hatinya.Sejujurnya ia merasa kasihan melihat Gilang, tapi ia harus berpura-pura tidak peduli supaya sang suami tidak semena-mena lagi terhadapnya.Gilang langsung terbangun dan berdiri, ia meraih tangannya istrinya, namun Naya menepisnya dengan kasar."Aku sedang buru-buru, Mia pasti udah nungguin aku." Naya berjalan cepat menuju kamarnya dan Gilang.Wanita hamil itu l
last updateLast Updated : 2022-03-20
Read more

( S2 ) Bab 238. Jangan Pura-pura

Astaga, kenapa aku segugup ini." Lura menarik napas panjang, lalu mengembuskannya perlahan. "Naya mana sih ini?" Lura berkali-kali menatap pintu ruang rias yang tertutup rapat."Adinda apose sih, Cin?" ( Ada apa sih, Cin?" tanya perias pengantin bernama Yani."Apaan sih Tante, aku nggak ngerti," balas Lura sambil menatap pintu, berharap Naya segera datang, namun wanita hamil itu tidak kunjung datang."Tante? Panggil eike Yani," sahut perias pengantin itu dengan bahasa banci."Kamu siapanya mang Yana yang hilang misterius itu?" Lura terkekeh sambil menatap laki-laki cantik itu.Yani menempelkan jari telunjuknya di bibir. "Jangkar bersisik!" ( Jangan berisik )"Kamu saudaranya?" Lura menoleh pada Yani."Buku kawin eike," ( Bukan aku ) jawab Yani dengan bahasa banci."Tahu ah, aku makin pusing denger kamu ngomong," ucap Lura. "Kamu udah makan belum?""Sutra. Makarencong juga sutra." ( Sudah. Mak
last updateLast Updated : 2022-03-20
Read more

( S2 ) Bab 239. Hari Bahagia

"Lo cantik banget, Mi," puji Naya saat Lura selesai di-make up.Lura terlihat sangat cantik dengan kebaya putih panjang yang dipenuhi payet berkilauan. Ditambah siger berwarna silver menghiasi kepalanya."Lo juga cantik banget, Nay," balasnya. "Kita bikin Mas Gilang nyesel udah nyakitin lo" Lura mengusap-usap lengan sahabatnya."Hahaha ... kenapa di acara bahagia lo, malah jadi ajang balas dendam ke laki gue? Lo fokus aja dengan pernikahan lo. Jangan mikirin yang macem-macem, nikmati hari bahagia lo." Naya memeluk sahabatnya. "Semoga lo bahagia, Mi.""Lo juga harus bahagia," balas Lura. "Lain kali apa pun keadaannya lo harus cerita sama gue.""Lo juga." Naya memeluk wanita yang terlihat anggun dengan kebayanya. "Pastinya dong!"Saat mereka sedang berpelukan pintu ruangan itu terbuka, Hanna yang memakai kebaya berwarna senada dengan yang dipakai Naya, masuk dengan senyuman indah di wajahnya."Kamu cantik banget,
last updateLast Updated : 2022-03-21
Read more

( S2 ) Bab 240. Bikin Nagih

"Kalau sakit mah ya gue nggak bakal mau lagi, tapi buktinya gue ketagihan sampai melendung begini." Naya terkekeh sambil mengelus perutnya. "Berarti bikin nagih ya?" Lura juga ikut tertawa."Nagih banget, Mi. Gue yakin lo yang bakal nangkring duluan di atas Mas Evans." Naya tertawa terbahak-bahak begitu pun dengan Lura."Hahaha ... kalian ini." Hanna menggelengkan kepalanya melihat kelakuan dua sahabat itu. "Udah ayo, nanti Evans nungguin lama, dikira pengantinnya kabur."“Bentar, Mbak, aku masih deg-degan.” Lura mengatur napasnya berulang kali untuk menenangkan dirinya.“Gue ada permen, lo mau?” Naya merogoh tasnya lalu memberikan permen itu kepada Lura.“Boleh deh.” Lura mengambilnya, lalu memakan permen karamel dari itu. “Enak, Nay. Satu lagi dong!” pintanya sambil menadahkan tangannya.Naya memukul telapak tangan sahabatnya. “Lo gugup apa laper sih?” Wanita hamil itu memberikan satu lagi permen karamel untuk sang pengantin.
last updateLast Updated : 2022-03-21
Read more

( S2 ) Bab 241. Transfer Vitamin

Evans melepas pelukannya sambil berkata. "Iya, Mama mertua." Laki-laki itu tersenyum malu.Lura dan Evans melakukan serangkaian acara. Dari penandatanganan buku nikah, serah terima mahar, dan bertukar cincin, hingga sungkeman pun sudah dilakukan. Kini mereka bersiap untuk acara resepsi yang akan digelar hari itu juga.Lura dan Evans sudah berada di ruang rias pengantin untuk berganti pakaian.Evans menarik pinggang istrinya, lalu mencium bibir sang istri di depan Yani sang perias pengantin yang cantik."Aw ... aw ... aw ...." Yani menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan. "Sayang, aku keluar duluan ya," ucap Evans setelah melepas ciumannya.“Tunggu dulu!” Lura mengambil tisu di atas meja rias. “Lipstikku nempel di bibirmu.” Pengantin wanita itu tertawa sambil mengelap bibir suaminya. “Sudah.”“Nanti aku suruh Naya ke sini.” Evans membelai pipi istrinya dengan lembut.“Iya, Mas, aku mau menyusun rencana untu
last updateLast Updated : 2022-03-22
Read more

( S2 ) Bab 242. Cantik Dari Orok

“Asem lo!” balas Lura yang sudah berubah menjadi cinderela."Kayaknya kalau para tamu udah pada pulang, lo langsung diterkam buaya mesum." Naya tertawa terbahak-bahak sambil berjalan mendekati sang pengantin."Nay, gue punya rencana." Lura menarik tangan sahabatnya, lalu berbisik di telinga wanita hamil itu."Kalian bisikin apa sih? Apa aku nggak boleh tahu?” Hanna melipat tangannya di bawah dada sambil cemberut.“Tapi, Mbak janji ya jangan bilang-bilang ke Mas Haris,” kata Lura.“Memangnya apaan?”“Janji dulu!” titah Lura pada kakak iparnya.“Iya, aku janji nggak akan bilang-bilang sama dia,” jawab Hanna sambil mengacungkan dua jarinya membentuk huruf v.Akhirnya Lura membeberkan rencananya untuk memberi pelajaran kepada Gilang.“Ya sudah ayo kita keluar, temen-temen kamu juga udah pada datang tuh,” kata Hanna.Ketiga wanita cantik itu berjalan dengan senyuman yang tidak pernah pudar dari wajah cantik mereka.
last updateLast Updated : 2022-03-22
Read more
PREV
1
...
4041424344
...
53
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status