"Mbak Hanna, apa Mas Haris tahu tentang rencana kita?" tanya Lura setelah kakaknya pergi, sesekali ia melirik sang kakak yang berjalan menghampiri keluarganya."Maafkan aku, Ra," ucap Hanna terdengar sangat menyesal. "Aku tadi keceplosan, tapi tenang aja, aku pastikan dia nggak bakal ngomong apa pun tentang ini pada boss-nya."Aku percaya karena kamulah pawangnya, nggak mungkin dia berani berkhianat padamu, Kakak ipar," balas Lura sambil tertawa."Astaga, Ra, pelanin suaramu." Hanna menempelkan jari telunjuknya di bibir sambil melirik ke kiri dan ke kanan.Mereka menjadi pusat perhatian bukan karena ada sepasang pengantin duduk di antaranya, tapi karena suara tawa pengantin wanitanya."Mi, lo malah di sini, sana kumpul sama keluarga kalian." Naya melirik pasangan pengantin yang duduk santai di meja tamu bersamanya. "Gue yang punya hajat, kenapa lo ngusir gue?" tanya Lura terlihat serius, namun beberapa detik kemudian tertawa. "W
Last Updated : 2022-03-25 Read more