Home / Romansa / Jerat Cinta CEO Mesum / Chapter 421 - Chapter 430

All Chapters of Jerat Cinta CEO Mesum: Chapter 421 - Chapter 430

524 Chapters

( S2 ) Bab 243. Dukun Beranak Gratis

"Bener, Nay, lo emang cantik dari orok. Dukun beranak yang nanganin emak lo lahiran pernah bilang ke emak gue," kata Topik dengan serius."Sok tahu lo!" sewot Naya. "Emak gue lahiran di klinik, walaupun belum ada BPJS, tapi bapak gue masih sanggup bayar!" "Hahaha ... sewot amat lo!" Topik tertawa melihat sahabatnya marah. "Emak gue lahiran di dukun beranak, bebas biaya walau tanpa BPJS," lanjutnya."Bebas biaya, apa bapak lo yang nggak punya duit?" cibir Adit pada sahabatnya."Dukun beranaknya nenek gue," jawab Topik sambil tertawa. "Kan mau ngeberojolin cucunya masa iya harus bayar juga.""Kampret lo!" Adit menoyor kepala Topik."Hahaha .... gue kan nggak salah ngomong, kenapa lo noyor gue?" Topik tertawa melihat ekspresi wajah kesal kedua sahabatnya. Pemuda itu pun mencondongkan wajahnya pada Naya. "Emang bener sih, Naya emang tambah cantik sejak menikah, apalagi sekarang lagi hamil, katanya kalau cewek hamil lebih gur
last updateLast Updated : 2022-03-22
Read more

( S2 ) Bab 244. Makin Cinta

"Kok gitu? Rugi dong!" Naya berkomentar."Katanya, yang penting tiap malam dinaikin sama lakinya." Topik tertawa terbahak-bahak."Lo ngintip emak sama bapak gue ya?" tukas Sita sambil menunjuk hidung kekasihnya."Gue nggak ngintip, cuma lagi lihat tutorial aja, buat nanti malam pertama kita." Topik terkekeh sambil menjawil dagu kekasihnya."Dasar pasangan gila!" cibir Naya. "Udah ah gilanya, kenalin nih, temen gue. Kakak ipar Mia."“Hai, namaku Hanna.” Wanita jutek itu mengulurkan tangannya kepada Adit lebih dulu.Adit menerima uluran tangannya sambil tersenyum. “Adit, Mbak.”“Jangan panggil Mbak, usiaku sama Lura cuma selisih dua tahun kok,” jawab Hanna sambil tersenyum. “Cukup Lura aja yang manggil aku Hanna.”Hanna buru-buru melepas jabatan tangannya karena ia yakin Haris pasti akan memantaunya.“Lura itu siapa?” Sita bingung mendengar ucapan Hanna.“Mia Allura, keluarganya manggil Lura.” Na
last updateLast Updated : 2022-03-22
Read more

( S2 ) Bab 245. Ikhlas Dimadu

“Kamu dapat kata-kata ini dari mana?” tanya Haris sambil menjawil dagu istrinya.“Dari Naya, tadi dia juga dipuji sama temannya dan dia jawab kayak gitu," kata Hanna. "Apa kamu senang berteman dengan Nona Naya dan teman-temannya?"Hanna mengangguk, lalu menjawabnya dengan yakin. "Iya, aku senang. Mereka memang konyol, tapi sangat menyenangkan.""Saya memakluminya dan saya tidak akan melarangmu berteman dengan mereka," jawab Haris sambil tersenyum."Apa kamu juga bersikap seperti mereka saat seusia kami?" tanya Hanna pelan."Saya tidak mempunyai banyak teman karena saya tidak pandai bergaul."'Sudah kuduga, mana ada yang mau berteman dengan manusia goa sepertimu di zaman kayak sekarang,' batin Hanna sambil menahan senyumnya."Sayang, kenapa kamu diam saja?"Hanna tersenyum, lalu berkata, "Naya itu 'kan wanita yang baik dan cantik, banyak yang suka sama dia. Apa kamu juga pernah menyukainya? Kamu dulu de
last updateLast Updated : 2022-03-24
Read more

( S2 ) Bab 246. Keceplosan

Haris mengajak istrinya untuk duduk setelah Gilang pergi.“Sayang, kenapa tiba-tiba kamu ingin dipoligami?” tanya Haris ketika mereka sudah duduk. “Apa kamu tidak mencintai saya lagi? Ucapanmu tadi seolah-olah kamu bosan dengan suamimu ini dan ingin memberikannya kepada wanita lain.”"Aku cuma pura-pura di depan Mas Gilang." Hanna tersenyum sambil meraih tangan suaminya. "Lagian wanita mana yang ingin cintanya dibagi? Walaupun ada istri yang mau dimadu, tapi tidak ada yang tahu kalau hatinya sedang menjerit. Tidak mungkin kalau ia tidak cemburu kan?”"Ada rasa cinta, pasti ada rasa cemburu," kata Haris membenarkan."Dan cemburu itu sakit." Hanna menatap lekat wajah suaminya.Haris mengerti maksud ucapan istrinya. "Saya tidak sengaja membuatmu cemburu.""Aku tahu. Dan aku bersyukur menyadari perasaanku lebih awal sebelum aku benar-benar menggugat cerai kamu dan menjadikan itu sebagai alasannya."Hanna bersyukur Tuhan
last updateLast Updated : 2022-03-24
Read more

( S2 ) Bab 247. Keputusan Terbaik

“Kenapa kamu berpikir seperti itu? Saya ini sangat mencintai kamu."Haris membingkai wajah istrinya dengan kedua telapak tangan. Ia menatap lekat manik indah itu."Saya tidak akan memberitahukan Bos Gilang tentang rencana kalian karena saya juga tidak setuju mereka bercerai. Saya tahu bagaimana Boss dan Nona ketika memperjuangkan cintanya.”"Suamiku yang tampannya nggak ada obat, terima kasih ya. Aku makin sayang sama kamu.” Hanna merasa bahagia karena sang suami lebih berpihak padanya."Hanna, apa kamu masih meragukan saya?" ucapnya pelan, terdengar rasa kecewa karena sang istri tidak memercayainya.Hanna menggenggam tangan Haris sambil menatapnya. “Kamu baru mengenal aku beberapa minggu lalu, tentu saja aku akan berpikir kamu lebih berpihak kepada Mas Gilang yang sudah kamu kenal sejak dulu. Apalagi kamu pernah bilang kalau keluarga Sebastian akan menjadi prioritas utamamu.”“Sekarang tidak lagi. Kamu istri saya,
last updateLast Updated : 2022-03-24
Read more

( S2 ) Bab 248. Masih Sakit Hati

Naya berjalan menghampiri Lura dan yang lainnya. Wanita hamil itu duduk di antara mereka. “Apa aku terlalu kejam padanya?” tanya Naya pada orang yang hanya diam ketika dia datang.“Nggak!” Lura, Evans, dan Hanna menjawabnya serentak, kecuali Haris yang hanya diam sambil memandang boss-nya yang masih berlutut sambil menundukkan kepalanya.Bukan rasa malu yang Gilang rasakan sekarang, tapi penyesalan karena telah menyakiti hati wanita yang sangat dicintainya. Ia merasakan apa yang Naya rasakan akibat ulahnya.‘Apa dia juga merasakan sakit seperti ini ketika aku mengatakan akan menceraikannya?’ Gilang bertanya-tanya dalam hatinya.Laki-laki itu mengangkat kepalanya, memandang sang istri yang sedang duduk bersama teman-temannya. “Aku nggak boleh menyerah, aku harus mendapatkan maaf darinya.”Gilang bangun dan berdiri, lalu berjalan menghampiri Naya untuk meminta maaf padanya.“Dia ke sini, Nay,” kata Lura pelan sambil melir
last updateLast Updated : 2022-03-24
Read more

( S2 ) Bab 249. Berusaha Feminim

"Mbak Hanna, apa Mas Haris tahu tentang rencana kita?" tanya Lura setelah kakaknya pergi, sesekali ia melirik sang kakak yang berjalan menghampiri keluarganya."Maafkan aku, Ra," ucap Hanna terdengar sangat menyesal. "Aku tadi keceplosan, tapi tenang aja, aku pastikan dia nggak bakal ngomong apa pun tentang ini pada boss-nya."Aku percaya karena kamulah pawangnya, nggak mungkin dia berani berkhianat padamu, Kakak ipar," balas Lura sambil tertawa."Astaga, Ra, pelanin suaramu." Hanna menempelkan jari telunjuknya di bibir sambil melirik ke kiri dan ke kanan.Mereka menjadi pusat perhatian bukan karena ada sepasang pengantin duduk di antaranya, tapi karena suara tawa pengantin wanitanya."Mi, lo malah di sini, sana kumpul sama keluarga kalian." Naya melirik pasangan pengantin yang duduk santai di meja tamu bersamanya. "Gue yang punya hajat, kenapa lo ngusir gue?" tanya Lura terlihat serius, namun beberapa detik kemudian tertawa. "W
last updateLast Updated : 2022-03-25
Read more

( S2 ) Bab 250. Janda Anget

"Bungkus aja sekalian." Naya terkekeh melihat sahabatnya yang tidak pernah berubah sejak dulu."Gue nggak bawa kertas nasi, Nay," jawab Topik dengan serius."Set dah, lo pada malu-maluin banget ah." Sita berkomentar. "Kalau ada tupiwer boleh tuh Nay.""Yey, sama aja." Topik menyenggol bahu kekasihnya."Dasar pasangan koplak!" Lura menggelengkan kepalanya sambil tersenyum. Lalu menoleh pada Adit. "Tante mana?""Lagi sama Tante Riska," jawab Adit sambil memerhatikan wajah Lura. "Mantan gue cantik banget," puji Adit pada wanita yang sempat menjadi kekasihnya walau hanya beberapa bulan saja. "Itu artinya mata lo masih normal," sahut Lura sembari mengacungkan jempolnya."Kalau lo bukan sepupu gue, nggak bakalan gue putusin." Adit tertawa sambil mengulurkan tangan pada Lura. "Selamat ya.""Sepupu?" Alis Evans tertaut sambil menatap sang istri dan Adit penuh kebingungan."Iya, Bang. Mamanya Mia itu kakak kand
last updateLast Updated : 2022-03-25
Read more

( S2 ) Bab 251. Cintaku Terkubur Sakit Hati

"Lo mau jadi janda, Nay?" Adit mencondongkan wajahnya pada Naya. Ia tidak tahu kalau suami sahabatnya itu ada di belakangnya."Iya," jawab Naya. "Nggak lama lagi gue bakal menjanda."Naya juga tidak tahu kalau di belakangnya sudah ada Gilang. Namun, ia sudah menduganya pasti laki-laki yang dicintainya itu sudah bergabung tanpa sepengetahuannya."Janda anget, Dit," sahut Topik sambil terkekeh. "Kalau nggak ada dia, gue juga bakal ikutan antre di belakang janda," lanjutnya sambil melirik Sita yang sedang menatapnya tanpa ekspresi."Kutunggu jandamu, Nay," tabungan gue udah cukup kok buat kita nikah, buat biaya lahiran lo juga lebih dari cukup.""Aku tidak akan menceraikan istriku," ucap Gilang dengan tegas. Adit langsung menoleh ke belakang. "Astajim ...!" Pemuda yang memakai kemeja batik bercorak mega mendung itu bangun dari duduknya. "Maaf, Bang."Adit segera berpindah ke kursi kosong yang ada di samping Evans. "Numpang
last updateLast Updated : 2022-03-26
Read more

( S2 ) Bab 252. Luka Batin

"Lo kapan pergi bulan madu, Mi?" tanya Naya pada sahabatnya.Wanita itu mengabaikan sang suami yang duduk di bersebelahan dengannya. Topik dan yang lainnya hanya diam sambil menyimak setiap ucapan Naya dan sang suami. Mereka tahu kalau sahabatnya tidak baik-baik saja.Topik tidak tahu kalau awal permasalahannya adalah kata-kata ambigu yang ia ucapkan pada Naya waktu itu.Lura menoleh pada Gilang sebelum menjawab pertanyaan Naya. Ia merasa iba pada laki-laki itu."Kayaknya gue nggak bulan madu deh," jawab Lura sambil menoleh pada suaminya. "Gue nggak tega ninggalin Qenan. Kasihan dia kalau harus ditinggal, dia seneng banget pas gue bilang mulai sekarang kita akan tinggal satu rumah.""Gue seneng dengernya, lo benar-benar sayang sama Qenan, walau dia bukan anak kandung lo sendiri," kata Naya sambil tersenyum. "Gue suka heran, ada gitu orang tua kandung yang ingin berpisah dengan anak yang bahkan masih di dalam kandungan."Lura tida
last updateLast Updated : 2022-03-27
Read more
PREV
1
...
4142434445
...
53
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status