Home / Romansa / Jerat Cinta CEO Mesum / Chapter 321 - Chapter 330

All Chapters of Jerat Cinta CEO Mesum: Chapter 321 - Chapter 330

524 Chapters

( S2 ) Bab 143. Mencurigakan

"Sayang, kamu 'kan udah lama tinggal di rumah Haris, apa dia nggak punya teman untuk diajak bercanda atau sekedar mengisi waktu senggang ketika libur kerja?""Mas Haris cuma punya satu teman dekat, itu pun sama-sama gila kerja, paling juga mereka komunikasi kalau ada kerjaan aja," jawab Lura. "Memangnya kenapa kamu nanya kayak gitu?""Nggak. Aku heran aja kenapa kata nyipok aja nggak ngerti," sahut Evans sambil menatap punggung Haris yang sudah semakin menjauh. Lalu menoleh kepada wanita di sampingnya. "Apa kamu juga nggak ngerti apa itu nyipok?" Lura menggeleng sambil tersenyum. "Nggak. Coba ajarin dong!""Hahaha ...." Evans mencubit pipi calon istrinya dengan gemas, kemudian berkata dengan mesra. "Dengan senang hati, aku akan mengajarimu, Sayang."Baru saja Evans memegangi tengkuk Lura, terdenagr suara dering ponsel dari saku celananya. Dengan terpaksa Evans mengurungkan niatnya. Lalu, merogoh ponselnya, ternyata orang kepercayaannya yang m
last updateLast Updated : 2022-02-09
Read more

( S2 ) Bab 144. Gagal Lagi

Evans dan Lura langsung membenarkan posisi duduknya ketika mendengar suara anaknya."Gagal lagi," gumam Evans sambil menggaruk kepalanya."Anak-anakmu mendukung tobatmu," ucap Lura sambil tersenyum."Dia anakmu juga," sahut Evans."Iya, mereka juga anakku," ucap Lura sambil merentangkan tangannya untuk Qenan."Sayang, kok kamu tahu Mommy ada di sini?" Lura menyisir rambut Qenan dengan jari-jarinya."Kata Om Haris, Mommy dan Daddy manggil kami," jawab Azzam.Anak laki-laki itu duduk di samping sang daddy."Haris," gumam Evans dengan sangat pelan."Ah iya, tadi Mommy berpesan sama Om Haris." Lura tersenyum pada anak-anaknya padahal dalam hati ia sangat kesal dengan kakaknya. Sejak siang tadi ia dimarahi terus."Mommy, apa aku boleh minta buah itu?" tunjuk Qenan pada buah belimbing yang ada di atasnya."Boleh, Sayang," jawab Lura sambil menepuk bahu Evans. "Apa?" Evans menoleh pada wanitanya.
last updateLast Updated : 2022-02-09
Read more

( S2 ) Bab 145. Rencana Hanna

“Sayang, kamu di sini aja ya, jaga Qenan!” Evans membelai pipi kekasihnya sebelum masuk ke dalam rumah.“Aku ikut, Mas!” teriak Lura, tapi Evans tidak mendengarkannya, ia terus berlari dengan cepat.Lura memberikan Qenan kepada tukang kebun di rumah kakaknya. “Pak Udin tolong jaga Qenan ya. Jangan ke mana-mana ya di sini aja.”“Baik, Nona," jawab Pak Udin dengan sopan.Pak Udin mengajak anak kecil itu mengambil buah-buahan yang ada di kebun itu supaya Qenan tidak ingin ikut dengan orang tuanya.Lura berlari hendak masuk ke dalam rumah, namun dihalangi oleh Hanna. “Tunggu, Lura!” Hanna mencekal tangan adik iparnya.“Mbak, gimana Azzam?” Lura terlihat sangat khawatir dengan anak angkat calon suaminya.“Kamu tenang dulu, Azzam anak yang pintar, dia tidak terlihat ketakutan sama sekali," jawab Lura. "Kita harus atur strategi Lura. Aku ingin memberi pelaja
last updateLast Updated : 2022-02-10
Read more

( S2 ) Bab 146. Jus Untuk Stella

“Ternyata kamu hanya seorang pengecut, beraninya menyandra anak kecil. Bahkan kamu takut denganku yang tidak memegang senjata atau apa pun.”Lura mengangkat tangannya tinggi-tinggi menandakan ia tidak bersenjata.“Bernyali juga simpanan kekasihku,” ucap si wanita berparas cantik itu sambil tersenyum sinis.“Kalau kamu ingin permintaanmu dikabulkan kekasihmu, sandralah aku! Anak itu bukan siapa-siapa, percuma kamu menyandranya, sejak tadi si Kadal mesum itu nggak berbuat apa-apa 'kan?” Lura terus berjalan sambil menatap Azzam dan tersenyum kecil pada anak itu. Ia terus bernegosiasi dengan wanita yang menodongkan pisau pada Azzam."Jangan membahayakan dirimu, Lura!” teriak Evans saat Lura sudah berdiri di hadapan Wanita bernama Stella. Lura berbalik menghadap calon suaminya. “Aku lebih baik kehilangan dirimu Evans daripada harus mengorbankan orang lain. Lagi pula aku nggak mencintaimu,
last updateLast Updated : 2022-02-10
Read more

( S2 ) Bab 147. Harta Dan Jiwaku Untukmu

Evans menghampiri Lura, lalu memeluk wanita cantik itu. "Kamu keren, Sayang."Lura melepas pelukan kekasihnya. "Apa yang dikatakan wanita itu benar? Dia itu kekasihmu dan aku ini simpananmu?""Sayang, kenapa kamu lebih percaya padanya daripada calon suamimu sendiri?""Mereka yang tahu kelakuanmu dulu, pasti nggak akan pernah percaya padamu.""Tapi, aku yakin, kamu percaya pada laki-laki tampan ini.""Tampan sih tampan, tapi udah nggak ada saripatinya," balas Lura."Kamu kira aku ini santan kelapa?" Evans mencubit dengan gemas pipi Lura. "Sayang, apa benar yang kamu katakan tadi? Kamu hanya mencintai hartaku aja?""Iya, itu seratus persen benar.""Kamu tenang aja, seluruh harta dan jiwaku uakan aku serahkan pada wanita chubby di hadapanku ini.""Bagus!" Lura mengacungkan jempolnya di hadapan Evans."Segitu cintanya dia sama Lura," gumam Mami Mala sambil tersenyum bahagia, akhirnya Evans menemukan cintanya dan benar
last updateLast Updated : 2022-02-10
Read more

( S2 ) Bab 148. Hanya Masa Lalu

Hanna sengaja mengangkat lututnya tinggi-tinggi, hingga mengenai aset berharga milik Haris.  “Kalau sampai kamu berani melirik wanita lain, jangan salahkan aku jika kepala adikmu melayang,” ucap Hanna sambil memelotot, lalu pergi meninggalkan Haris yang sedang kesakitan.“Hahaha ….” Evans dan Lura malah tertawa terbahak-bahak melihat Haris kesakitan sambil memegangi asetnya.“Apa kalian tidak mau membantu saya?” tanya Haris sambil meringis.“Tidak!” jawab Lura dengan tegas, lalu mengajak Evans dan Azzam pergi. 'Rasain tuh, sejak tadi siang marah-marah mulu, kayak nenek-nenek kehabisan beras aja,' gumam Lura dalam hatinya.“Maaf, Haris, Tante nggak bisa bantu.” Mami Mala juga pergi setelah Haris sudah tidak meringis lagi.“Sayang, apa kamu tadi nggak takut, berani sekali kamu melawannya?" tanya Evans setelah mereka berada di ruang keluarga.“Aku lebih takut la
last updateLast Updated : 2022-02-10
Read more

( S2 ) Bab 149. Jiplakan Kadal Mesum

“Anak Mommy.” Lura memeluk Azzam, lalu melepas pelukannya dan mengajak anaknya ke halaman belakang untuk menemui Qenan. “Ayo kita samper adek.”“Mulai sekarang, aku harus waspada padanya karena dia dan kakak iparnya benar-benar sadis, hanya saja dia nggak terlihat karena wajahnya yang imut dan menggemaskan, padahal dia begitu bar-bar,” gumam Evans sambil mengikuti calon istri dan anaknya yang berjalan lebih dulu menuju halaman belakang."Qenan ...!" panggil Lura sambil tersenyum bahagia karena satu masalahnya telah selesai.Gadis cantik dengan senyumannya yang manis itu berjongkok sambil merentangkan tangannya.Anak laki-laki itu berbalik, lalu berteriak. "Mommy!" Qenan berlari menghampiri Lura dan memeluknya.“Sayang, Maaf ya, tadi kamu Mommy tinggal sebentar,” ucap Lura pada anak laki-laki yang sedang memeluknya.Qenan melepas pelukannya  lalu menaruh kedua tangannya di pinggang. “
last updateLast Updated : 2022-02-11
Read more

( S2 ) Bab 150. Sensitif

Evans berteriak memanggil anaknya karena belum selesai Lura berbicara, Qenan sudah lebih dulu lari.“Biar Kakak yang bicara sama Qenan,” kata Azzam.“Baiklah,” ucap Evans.“Gimana ini, Mas? Kayaknya dia marah banget sama aku?” ucap Lura yang terlihat sedih melihat Qenan seperti itu.“Kamu tenang aja, nanti juga dia lupa.” Evans merangkulkan lengannya pada bahu Lura.“Semoga Azzam bisa membujuk Qenan.” “Jangan dipikirkan! Ayo kita masuk!”“Iya, Mas.”Lura dan Evans masuk ke dalam rumah untuk menyusul kedua anaknya.“Sayang, Mami pulang sekarang ya, tadi Mami udah pamit juga sama kakakmu. Itu Qenan dari tadi ngajakin pulang ke rumah Mami," pamit sang mami ketika berpapasan di pintu belakang. Wanita itu memang hendak pamit kepada anaknya.“Iya, Mi,” jawab Lura lesu.“Kamu kenapa, Nak?” tanya
last updateLast Updated : 2022-02-11
Read more

( S2 ) Bab 151. Cinderella Di Dunia Nyata

“Maksudku bukan itu,” sahut Evans. “Bukannya kamu bilang nggak mau menyusahkan orang tuamu? Jadi, aku sekalian mengadakan lamaran sehari sebelum menikah supaya orang tuamu nggak ribet dua kali.”“Oh iya.” Lura tersenyum sambil menyenggol suaminya. “Tenyata kamu cerdas juga." "Iya tumben otakku lancar,” sahutnya sambil terkekeh."Mas, maafin aku ya udah berburuk sangka sama kamu," ucap Lura dengan tulus."Nggak apa-apa, Sayang. Aku akan selalu mengerti dirimu, calon istriku." Evans menangkup wajah kekasihnya sambil tersenyum manis pada wanita itu.Lura memerhatikan setiap inci wajah calon suaminya. Ditatapnya wajah tampan yang ia cintai sejak dulu.Ia merasa tidak percaya bisa bersama dengan laki-laki impiannya. Dulu bermimpi menjadi istrinya saja tidak berani karena ia sadar hanya seorang gadis kampung sedangkan Evans seorang pengusaha yang setiap hari di kelilingi wanita cantik dan seksi
last updateLast Updated : 2022-02-11
Read more

( S2 ) Bab 152. Lura Cemburu

Evans tersenyum tipis sambil menatap Lura dengan kedua telapak tangannya menyanggah dagu."Kenapa kamu ngelihatin aku kayak gitu? Aku tadi nanya kamu, Mas. Dijawab dong!" Lura menarik tangan Evans, hingga laki-laki itu hampir tersungkur.“Aku suka,” ucap Evans tanpa mengalihkan pandangannya. Ia terus memandang wajah calon istrinya yang sedang cemburu.“Kamu suka cewek yang tipis banget kayak Stella?” Lura marah mendengar jawaban Evans.Laki-laki itu menggeleng. “Aku suka kamu cemburu,” jawabnya sambil tersenyum.“Aku bukan lagi cemburu, tapi aku lagi nanya, kamu suka cewek kayak si Nenek lampir itu?” Sejujurnya memang dia cemburu karena menurut Lura, penampilan Stella jauh lebih baik darinya.Evans menegakkan duduknya, lalu menarik Lura ke dalam pelukannya. “Stella itu masa laluku, lagi pula aku nggak penah serius dengan wanita yang pernah aku kencani. Kamu tahu? Mereka tidak pernah aku k
last updateLast Updated : 2022-02-12
Read more
PREV
1
...
3132333435
...
53
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status