/ Romansa / Jerat Cinta CEO Mesum / 챕터 311 - 챕터 320

Jerat Cinta CEO Mesum의 모든 챕터: 챕터 311 - 챕터 320

524 챕터

( S2 ) Bab 133. Rela Melepasnya

“Aku nggak mau seperti itu, tapi kamu kakaknya, kalau kamu tidak mengizinkan adikmu berada di sampingku karena akan membahayakan dirinya, aku ikhlas menerimanya.”“Sejujurnya saya mengkhawatirkan keadaan Lura, tapi saya tidak bisa memaksa atau mengambil keputusan sendiri. Ini hidupnya, walaupun saya ini kakaknya, tapi yang berhak menentukan ya dirinya sendiri. Saya yakin kamu mampu menjaganya.”Haris mematikan televisi, lalu bangun dan berdiri. “Saya akan mendukung apa pun keputusan Lura.”"Baiklah, besok aku bicarakan dengan Lura." Evans juga berdiri. "Aku sangat mencintainya, tapi kalau berada di sisiku membuatnya terancam, aku rela melepasnya."Haris pergi meninggalkan Evans tanpa berkata-kata lagi. Bukannya ia tidak peduli dengan adiknya, tapi ia tidak mau mencampuri terlalu jauh karena ia tahu adiknya mencintai Evans sejak lama."Kamu kenapa?" tanya Hanna kepada suaminya yang terlihat sangat bingung.
last update최신 업데이트 : 2022-02-06
더 보기

( S2 ) Bab 134. Aku Cemburu

"Bukan itu maksudku," elak Hanna. Padahal ia malu kalau Haris sudah mengetahui maksudnya."Lura memang bukan adik yang lahir dari rahim Mama, tapi dia adik istimewa yang Tuhan titipkan dengan cara yang berbeda." "Jujur aku cemburu," ucap Hanna. "Tapi, bukan cemburu yang kayak kemarin. Aku cemburu karena nggak punya seorang kakak yang baik sepertimu.""Sejak awal kamu memang sudah cemburu padanya." Haris tertawa pelan sambil mencubit hidung istrinya. "Kamu tidak perlu khawatir karena cinta saya hanya untuk wanita jutek ini.""Apa aku terlihat sangat jutek?" Hanna mendorong tubuh suaminya."Itu ada cermin, silakan kamu bercermin," tunjuk Haris pada meja rias sang istri sambil terkekeh."Apa aku harus tersenyum kepada semua orang?" Hanna menaikkan sudut bibirnya ke atas dengan jari-jarinya."Itu tidak perlu. Tetaplah menjadi wanita jutek, senyummu hanya untuk suamimu ini."Hanna mengangguk-anguk sambil tersenyum. "Sayang, pe
last update최신 업데이트 : 2022-02-06
더 보기

( S2 ). Bab 135. Diperjuangkan

"Saya juga mencintaimu dan tidak mau kehilanganmu. Begitupun dengan Lura, dia sangat mencintai Evans. Pastinya dia juga tidak akan mau berpisah dengan calon suaminya.""Tapi, kalau Evans sendiri menyerah begitu aja, Lura pasti merasa nggak diperjuangkan. Walaupun dia cinta sama Evans, tapi kalau Evans kayak gitu, jadi terkesan nggak ingin memperjuangkan cinta mereka.""Kamu benar juga," sahut Haris. "Setelah menyatakan cinta, lalu dibuang begitu saja. Itu pasti sakit.""Lalu, apa yang kamu katakan saat Evans berkata seperti tadi?""Saya bilang, apa pun keputusan Lura, saya akan mendukungnya.""Aku yakin dia tidak akan mau meninggalkan Evans, apa pun yang terjadi," kata Hanna."Itu benar. Walaupun kami bukan saudara kandung, tapi kami sangat mirip. Dia tidak mungkin menyerah begitu saja.""Apanya yang mirip?"Hanna melirik suaminya dengan sinis. "Eh tapi, Lura beneran mirip sama Mama Riska.""Kami sama-sama keras kepala," jawab H
last update최신 업데이트 : 2022-02-07
더 보기

( S2 ) Bab 136. Nona Jutek

“Kenapa kamu berbicara seperti itu? Apa kamu yang bosan dengan saya? Apa permainan saya kurang memuaskan? Bicaralah biar tahu kesalahan saya apa?”"Bukan itu maksudku. Tadi siang kita udah melakukannya. Aku nggak tahu kamu emang menginginkan seorang anak atau emang kamu hobi ngelakuin itu, tapi yang jelas walaupun sesering mungkin kita melakukannya, kalau Tuhan belum berkehendak, tetap aja sia-sia.”“Ya sudah kita tidur saja.” Haris merebahkan tubuhnya, lalu menarik selimut hingga lehernya.Hanna malah tertawa terbahak-bahak melihat tingkah suaminya. “Kamu marah?”Wanita itu menarik selimut yang menutupi tubuh suaminya. "Kamu lucu banget kalau lagi marah, aku suka melihat kamu marah."Haris kembali menarik selimutnya, lalu memiringkan tubuhnya membelakangi Hanna. "Saya sudah sangat mengantuk, jangan mengganggu saya!""Haris, apa nggak ada yang bisa kamu lakuin selain marah? Apa ini jalan ninjamu supa
last update최신 업데이트 : 2022-02-07
더 보기

( S2 ) Bab 137. Masak Untuk Calon Menantu

"Ini aku, Dad." Azzam tertunduk karena merasa bersalah atas perbuatannya. "Maafkan aku membuatmu terkejut.""Astaga, Kakak! Kamu kenapa jam segini bangun? Ngagetin Daddy aja." Evans mengelus dadanya berkali-kali."Daddy kenapa belum tidur? Apa perutmu sakit lagi?" "Nggak. Daddy baik-baik aja." Evans bangun dari duduknya, lalu merangkulkan tangannya pada bahu Azzam. "Ayo kita tidur!""Tapi beneran 'kan Daddy nggak sakit?"Evans menggelengkan kepala sambil tersenyum. "Terima kasih sudah mengkhawatirkan Daddy. Tapi, Daddy memang baik-baik aja.""Nanti kalau perut Daddy sakit lagi, bilang sama Kakak ya!" titah Azzam setelah naik ke tempat tidur."Siap, Boss!" jawabnya dengan tegas, lalu Evans menyelimuti anak-anaknya dan juga dirinya. Akhirnya ia bisa tertidur, melupakan sejenak masalahnya. Hingga matahari memancarkan sinarnya semua orang masih terlelap, kecuali pelayan di rumah itu yang sudah berkutat deng
last update최신 업데이트 : 2022-02-08
더 보기

( S2 ) Bab 138. Datang Untuk Pergi

"Mas ... aku nggak mau berpisah denganmu ... aku mencintaimu," ucap Lura sambil terisak.Lura menyatakan cintanya supaya Evans mengurungkan niat untuk mengakhiri yang telah ia mulai. Namun, laki-laki itu tetap memutuskan hubungannya dan pergi begitu saja meninggalkan Lura yang sedang menangis.Ia menangis tersedu-sedu karena laki-laki yang dicintainya dan ia percaya akan membahagiakannya malah membatalkan pernikahan yang tinggal menghitung hari."Aku mencintaimu, Mas ...!" teriak Lura, tapi itu percuma saja karena mobil yang ditumpangi kekasihnya sudah melesat kencang.Lura duduk bersimpuh sambil menunduk, buliran bening terus bercucuran membasahi tangannya yang ia taruh di pangkuan."Aku lebih baik mati daripada harus berpisah denganmu, Mas," ucapnya Lirih sambil terus menangis. "Kenapa kamu datang kalau hanya untuk pergi."Lura masih saja menangisi kepergian Evans. Ia menangis sambil berteriak memanggil nama kekasihnya. "Aku mencintaimu, s
last update최신 업데이트 : 2022-02-08
더 보기

( S2 ) Bab 139. Mimpi Jadi Nyata

Hanna hanya bisa menahan senyum saat adik iparnya mengancam sang suami. Sejujurnya setelah minum teh,  Haris mengajaknya ke kamar hendak melancarkan aksinya yang semalam tertunda, tapi ketika hendak masuk ke kamarnya terdengar suara teriakan dan tangisan Lura dari kamar di sebelahnya karena itulah Haris marah pada Lura yang menggagalkan rencananya.“Awas aja kalau dia butuh bantuanku, aku nggak akan mau membantunya,” ucap Lura dengan kesal pada kakaknya. “Tapi, selama ini aku terus yang merepotkan, terakhir minta bantuanku waktu membeli kucing untuk Mbak Hanna aja."“Apa kamu yang membeli kucing itu?” tanya Hanna.“Bukan aku, tapi Mas Haris. Dia minta anter aku untuk milih kucing yang bagus, soalnya dia nggak suka binatang, makanya waktu bawa itu kucing ke rumah, Mama penasaran sama Mbak Hanna karena Mas Haris bela-belain beli kucing itu padahal dia nggak suka sama bulunya yang mudah nempel di mana pun.”&ldq
last update최신 업데이트 : 2022-02-08
더 보기

( S2 ) Bab 140. Semua Karena Cinta

“Mau ngomong empat mata atau dua mulut?” tanya Lura sambil terkekeh untuk menghibur hatinya yang sedang waswas karena takut mimpinya jadi kenyataan.Evans mencubit pipi Lura yang tembem dengan gemas. “Kamu ini nggak bisa diajak serius."“Lah … aku serius, kamu mau ngomong empat mata atau dua mulut?” tanya Lura sekali lagi.“Mulutmu ada dua, Lura, kalau ditambah mulutku ya jadi tiga,” jawab Evans yang membuat Lura kebingungan. “Dua?” Lura meraba bibirnya. “Mulut mana lagi?”“Mulut bawah,” bisik Evans sambil terkekeh, lalu berlari meninggalkan Lura.“Kadal mesum …!” Lura berteriak sambil mengejar calon suaminya yang berlari menuju meja makan.Lura memukuli Evans saat laki-laki itu sudah duduk di kursi dengan meja panjang yang sudah terhidang banyak menu masakan untuk makan siang.“Kalian seperti anak kecil saja. Apa
last update최신 업데이트 : 2022-02-08
더 보기

( S2 ) Bab 141. Terlalu Bucin

Evans menciumi tangan Lura berkali-kali. "Aku akan menjagamu, nggak akan aku biarkan siapa pun menyakitimu."Evans tersenyum bahagia, hatinya merasa lega mendengar ucapan sang kekasih. Ia berjanji akan memperjuangkan wanita yang bersedia menemaninya dalam suka dan duka."Evans Prasetyo ... jangan lupa kalau calon istrimu ini mantan pembunuh bayaran," kata Lura sambil terkekeh.Laki-laki jangkung itu mengusap wajah calon istrinya. "Sudah kubilang, jangan memanggilku seperti itu!" ucap Evans dengan tegas, lalu mendekati wajah calon istrinya. "Dibayar berapa kamu waktu jadi pembunuh semut?""Kok semut? Mana ada orang menyewa pembunuh bayaran cuma untuk membunuh semut?" Lura menarik satu sudut bibirnya ke atas sambil mendelikkan mata pada Evans.Evans tertawa melihat wajah kekasihnya. Lalu menjawil dagu gadis itu. "Mana ada pembunuh bayaran menangis waktu dapat teror," cibir Evans sambil mencebikkan bibir meledek Lura."Hahaha ... ketahuan juga.
last update최신 업데이트 : 2022-02-09
더 보기

( S2 ) Bab 142. Bukan Buaya Buntung

Ucapan Haris membuat Evans dan Lura kelabakan. Mereka langsung membenarkan posisi duduknya masing-masing.Lura melihat sang kakak yang berdiri di samping istrinya sambil melipat tangan di depan dada. Sorot tajam sang kakak membuat Lura menundukkan kepalanya."Kenapa kalian diam saja? Apa kalian tuli?" Haris bertanya dengan sinis pada adik dan calon suaminya. "Apa perlu saya bertanya sekali lagi?""Tadi aku mau mencium Lura," jawab Evans dengan jujur. "Kenapa kamu harus datang dan mengganggu kesenanganku? Haris, tolong biarkanlah kami bahagia merayakan bersatunya cinta ini.""Lura itu adik saya, dia masih tanggung jawab saya sebelum dia menjadi istrimu. Saya akan melindunginya dari buaya buntung macam kamu," ucap Haris sambil menunjuk Evans."Aku bukan buaya buntung, ekorku masih ada, tapi di depan," jawab Evans sambil terkekeh. Tapi, tidak dengan Haris, laki-laki itu sama sekali tidak tertawa, bahkan tersenyum pun tidak. Berbeda
last update최신 업데이트 : 2022-02-09
더 보기
이전
1
...
3031323334
...
53
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status