Home / Romansa / Jerat Cinta CEO Mesum / Chapter 331 - Chapter 340

All Chapters of Jerat Cinta CEO Mesum: Chapter 331 - Chapter 340

524 Chapters

( S2 ) Bab 153. Ketulusan Evans

“Lura, aku mencintaimu karena kamu wanita yang baik, bukan hanya karena kamu cantik. Wanita cantik dan seksi itu banyak di luar sana, tapi wanita cantik, baik hati, dan menyenangkan itu langka. Kamu termasuk wanita langka yang patut dilestarikan,” jawab Evans sambil terkekeh.“Aku serius, Mas. Aku bertanya seperti ini karena aku tahu teman kencanmu dulu mempunyai tubuh kayak model, tipis dan jangkung kayak Stella. Sedangkan aku ….”Lura merasa minder saat tahu teman kencan calon suaminya wanita cantik bak model. Jika dibandingkan dengannya itu sangat jauh. Ia hanya gadis kampung yang sederhana yang beruntung mendapatkan cinta dari laki-laki seperti Evans.“Stella lagi.” Evans menggelengkan kepalanya. “Dengarkan calon suamimu ini Lura! Aku menyukai semua yang ada padamu, hidungmu, bibirmu, matamu , semua aku suka, terutama pipi kamu yang chubby ini.” Evans mencubit dengan gemas pipi Lura. “
last updateLast Updated : 2022-02-12
Read more

( S2 ) Bab 154. Kejujuran

“Kamu gombal banget sih, tapi aku suka,” ucap Lura sambil tertawa pelan. “Itulah bodohnya perempuan walau udah tahu ucapan kekasihnya hanya sekedar gombalan, tapi mendengar kata-kata manis yang keluar dari mulutmu, membuatku meleleh.”“Aku bukan seorang penggombal.” Evans menyentil kening Lura, lalu mencium kening itu dengan lembut. “Seumur hidupku, aku belum pernah menyatakan cinta kepada wanita. Aku belum pernah mencintai wanita seperti aku mencintaimu sekarang.”“Apa dari sekian banyak wanita nggak ada yang kamu gombalin?" Lura melipat tangannya di bawah dada sambil menyipit dan mendekatkan wajahnya pada Evans.“Ada sih, tapi hanya untuk merayu supaya mereka memuaskanku. Aku hanya memuji kecantikan dan kehebatannya di atas ranjang, itu aja. Aku nggak pernah mengucapkan kata cinta kepada teman kencanku dulu," jawab Evans dengan jujur. Ia tidak mau ada kebohongan di antara mereka supaya Lura tidak mera
last updateLast Updated : 2022-02-12
Read more

( S2 ) Bab 155. Nasihat Haris

“Yah, ambyar dah.” Evans dan Lura tertawa, lalu laki-laki itu memeluk Lura sambil merogoh ponselnya. Ia menjawab panggilan telepon itu sambil memeluk calon istrinya. Kini tidak ada lagi yang ia sembunyikan karena masalahnya telah selesai. Ia tidak khawatir Lura akan cemas lagi.“Baiklah, lima belas menit lagi aku sampai," ucap Evans, lalu dengan cepat menutup panggilan teleponnya."Sayang, aku mau ke kantor polisi, kamu nggak usah ikut ya, kamu istirahat aja di rumah.”“Aku mau ikut!” sahut Lura dengan cepat. “Aku ngak mu Stella merayu kamu lagi.” Lura benar-benar cemburu dengan Stella. Apalagi kalau ia tahu, banyak model cantik yang pernah berkencan dengan calon suaminya. “Di kantor polisi dia bakal dicecar banyak pertanyaan, mana ada waktu untuk merayuku," kata Evans.“Tapi kamu banyak waktu untuk merayunya," sahut Lura dengan kesal, terlihat api cemburu d
last updateLast Updated : 2022-02-12
Read more

( S2 ) Bab 156. Dia Kakakku

“Aku akan selalu membahagiakannya, kamu jangan khawatirkan itu. Aku mencintainya karena dia wanita terbaik yang pernah aku kenal. Terima kasih udah mempercayakan adikmu padaku.”“Kalau Lura tidak mencintaimu, sudah dari dulu saya melarangnya untuk dekat denganmu karena jujur saja saya khawatir penyakit  lamamu kambuh lagi dan tentunya itu akan sangat melukai adik saya, tapi memisahkan Lura dengan laki-laki yang dicintainya itu jauh lebih sakit lagi.”Hanna sejak tadi mendengarkan pembiraan suaminya dengan Evans diujung tangga. Ia menghentikan langkah kakinya saat hendak menuruni tangga ketika mendengar suara suaminya.“Dulu aku memang bejat, sekarang pun aku bukan laki-laki yang baik, tapi aku akan berusaha menjadi suami terbaik untuk Lura. Percayalah kepadaku. Aku akan mencintai adikmu dengan tulus tanpa syarat.”“Sekarang saya percaya padamu, maka dari itu saya tidak melarang Lura untuk tetap bersamamu, wal
last updateLast Updated : 2022-02-12
Read more

( S2 ) Bab 157. Jutek Dan Dingin

“Aku juga sangat menyayangimu, Mas. Aku bersyukur mempunyai Kakak sepertimu.”“Aku juga bersyukur mempunyai suami sepertimu, walau kamu nggak romantis, tapi aku tetap suka mempunyai suami langka sepertimu.”“Hahaha … Kakak ipar, kamu kira kakakku ini manusia purba.”“Dia manusia goa kesayanganku, Lura.”“Saya sangat menyayangi kalian." Haris merangkulkan tangannya pada bahu kedua wanita yang memeluknya. "Jika kalian bahagia, sayalah orang yang paling bahagia di antara kalian.” Haris mencium kening Hanna, lalu mencium kening Lura dengan penuh kasih sayang.“Apa nggak ada yang mau meluk aku?” ucap Evans sambil mencebik.Lura melepas pelukannya pada Haris, lalu menghampiri Evans dan memeluk laki-laki itu. “Cuma aku yang boleh memeluk kamu.”“Kalau begitu, peluklah aku, jangan kamu lepaskan!”Gadis cantik yang memakai kaus berwarn
last updateLast Updated : 2022-02-12
Read more

( S2 ) Bab 158. Ancaman Evans

Lura memukul Evans dengan keras. “Aku juga ingin cantik di hari pernikahanku. Kamu tega banget aku disuruh pakai baju begini di hari bahagiaku nanti. Pokoknya kamu harus antar aku memilih gaun pengantin yang kamu suka.”“Kenapa yang aku suka?"“Karena aku ingin tampil cantik di matamu, kalau aku suka, tapi kamu nggak suka 'kan percuma aja.”"Denger ya, Sayang! Apa pun yang kamu pakai, aku pasti suka. Aku akan lebih suka lagi kalau kamu nggak pakai apa-apa," sahut Evans sambil tersenyum."Dasar Kadal mesum, emang nggak pernah bisa berubah." Lura memukuli calon suaminya karena sudah membuatnya malu terhadap dua pengawal yang ada di dalam mobil bersamanya."Mesumku udah mendarah daging, yang penting aku hanya mesum kepada wanita yang akan mendampingiku sampai aku tua nanti.""Sekarang pun kamu udah tua." Lura melirik Evans sambil menahan senyum."Usia kita nggak terpaut jauh, bisa-bisanya kamu bilang aku tua
last updateLast Updated : 2022-02-14
Read more

( S2 ) Bab 159. Iblis Berwujud Wanita

"Kamu itu iblis berwujud wanita!" hardik Evans sambil menatap tajam Stella, napasnya memburu karena kesal melihat wanita itu menyakiti calon istrinya. "Aku bahkan ingin mencabik wajahmu!""Jangan, Boss!" Robby menghalangi tuannya ketika ingin memukul wanita itu lagi. "Kendalikan diri anda!""Sayang, sudahlah, aku nggak apa-apa." Lura memeluk calon suaminya untuk menenangkan. Evans membelai lembut rambut Lura, lalu mencium keningnya. "Maafkan aku yang gagal menjagamu.""Kamu ngomong apa sih?" Lura menengadah sambil tertawa kecil. ""Pastikan dia mendekam di sini dengan waktu yang lama!" titah Evans pada Robby sambil menunjuk Stella yang sudah digiring oleh petugas."Saya jamin dia akan mendapatkan hukuman yang setimpal," sahut Robby.Kemudian laki-laki itu menghadap Lura, lalu menunduk hormat pada wanita itu. "Maafkan saya atas ketidaknyamanan anda, Nona.""Nggak apa-apa, Mas." Lura tersenyum manis pada asisten calon suami
last updateLast Updated : 2022-02-14
Read more

( S2 ) Bab 160. Merasa Minder

“Ya udah kita pulang aja.” Evans membelai rambut wanita yang sejak tadi cemberut terus. “Kamu capek ya?”“Iya ... capek hati, cape pikiran, capek tenaga juga,” jawab Lura dengan ketus. Lalu segera masuk ke dalam mobil. Evans segera menyusulnya. “Apa kamu lelah menjadi pacarku? Kalau kamu ingin membatalkan pernikahan ini, aku nggak apa-apa. Aku nggak mau memaksa kamu masuk ke kehidupanku yang rumit ini.”“Aku cuma capek dengan diriku sendiri. Aku percaya kalau kamu udah berubah, tapi aku nggak suka melihat mantan kamu lebih cantik dari aku,” jawab Lura sambil mengerucutkan bibirnya. "Aku jadi berpikir macam-macam terus. Aku jadi merasa nggak pantas jadi istrimu."“Kata siapa dia lebih cantik?” Evans mencengkram dagu kekasihnya dengan lembut sambil mengamati wajah cantik wanita calon istrinya. “Kamu itu sempurna, tidak ada yang lebih pantas menjadi istriku selain dirimu.&rdq
last updateLast Updated : 2022-02-15
Read more

( S2 ) Bab 161. Mantan Terindah

“Ini nggak bisa dibiarin,” ucap Evans dengan kesal.“Apa perlu kami yang membereskannya, Tuan.”“Nggak perlu! Ini urusan hati.” Evans segera turun dari mobil, lalu berjalan cepat menghampiri kekasihnya yang sedang mengobrol dengan laki-laki yang seumuran dengan Lura.“Sayang, kamu kok nggak ngajakin aku.” Evans melingkarkan tangannya di pinggang Lura, lalu menariknya hingga tubuh mereka menjadi rapat tanpa celah.“Aku kira kamu nggak suka makan bakso,” jawab Lura sambil melepas tangan kekasihnya. “Mas, kenalin ini Adit.”“Ini Om kamu ya,” kata Adit sambil mengulurkan tangannya pada Evans. “Kenalin saya Adit, Om, teman Mia waktu SMA. Kami dulu pernah pacaran, tapi  akhirnya kami putus, tapi kami putus juga baik-baik, jadi sampai sekarang masih berteman baik.”Lura menahan senyumnya sambil melirik Evans yang sudah terlihat marah.Evans m
last updateLast Updated : 2022-02-15
Read more

( S2 ) Bab 162. Bahagia Bertemu Mantan

“Mi, sampai jumpa.” Adit menaiki sepeda motor yang sama seperti waktu ia masih pacaran dengan Lura.“Motormu belum ganti, Dit?” tanya Lura pada laki-laki yang sudah menunggangi kuda besinya.“Ini motor sejarah kita berdua, banyak kenangan indah yang kita lalui dengan motor ini, sampai kapanpun aku nggak akan pernah mengubah ataupun menjualnya.”Lura tersenyum sambil melirik Evans yang sejak tadi hanya diam saja. “Sampai jumpa lagi.” Adit melambaikan tangannya kepada Lura.Lura pun membalasnya. “Hati-hati, Dit!”Setelah bertemu dengan Adit Lura selalu menyunggingkan sudut bibirnya, terpancar aura kebahagiaan pada wanita cantik itu. “Apa kamu bahagia bertemu dengan mantanmu?” tanya Evans kepada kekasihnya yang sejak tadi senyum-senyum sendiri.“Bahagia banget,” jawab Lura sambil mencubit kedua pipi calon suaminya. “Aku sangat bah
last updateLast Updated : 2022-02-16
Read more
PREV
1
...
3233343536
...
53
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status