Home / Romansa / Jerat Cinta CEO Mesum / Chapter 231 - Chapter 240

All Chapters of Jerat Cinta CEO Mesum: Chapter 231 - Chapter 240

524 Chapters

( S2 ) Bab 53. Pelakor Jalanan

Haris segera membetulkan posisi duduknya. Lalu berkata dengan keras. "Masuklah!"Lura masuk membawakan sepiring nasi komplit dengan lauknya khusus untuk sang kakak karena ia tahu pelayan di rumah itu hanya membawakan makanan untuk Hanna saja.Ia yakin kakaknya pasti kelaparan karena sejak semalam pengantin baru itu baru keluar kamar."Mas Haris makan dulu ya." Lura menaruh nampan makanan itu di atas nakas. "Mas Haris pasti udah laper, sejak pagi belum makan apa-apa.""Kenapa dibawa ke sini? Nanti juga saya turun dan makan bersamamu. Saya ingin mengobrol masalah yang kemarin.""Mas Haris di sini aja, temani Mbak Hanna. Aku bisa makan sendiri. Kamu harus lebih perhatian kepada istrimu, Mas," kata Lura. "Aku nggak akan memaksa Mas Haris, aku akan mengikuti semua ucapan kamu." 'Benar-benar seperti drama di televisi. Pelakor semakin di depan. Tapi, tidak jika berhadapan denganku, Pelakor jalanan.'Lura beralih menatap kakak iparnya s
last updateLast Updated : 2021-12-21
Read more

( S2 ) Bab 54. Petuah Sang Suami

"Mas Haris, Mbak Hanna, aku pulang dulu ya. Nanti kapan-kapan aku ke sini lagi.""Kenapa buru-buru? Tinggallah di sini lebih lama lagi," kata Hanna berpura-pura baik.Lura tersenyum senang melihat  sang kakak ipar baik padanya. "Nanti aku ke sini lagi, Mbak. Sekarang aku lagi ada janji sama seseorang." Haris mengerutkan dahinya, lalu berkata. "Janji? Memangnya kamu mau ke mana?" "Aku mau ke rumah Naya, Mas." Lura mencium tangan Haris yang membuat Hanna tidak suka melihatnya.'Pura-pura menjadi orang baik, tapi berada di antara hubungan suami istri yang baru menikah itu namanya apa ya? Pelakor terhormat?' ejek Hanna dalam hatinya. 'Menggelikan sekali pelakor jaman sekarang, merasa dirinya suci.' "Minta antar Bayu, jangan pulang sendiri," sahut Haris."Iya, Mas.""Mbak Hanna cepat sehat ya." Lura mengulurkan tangannya bersalaman dengan kakak ipar yang menuduhnya pelakor, namun Lura tidak me
last updateLast Updated : 2021-12-22
Read more

( S2 ) Bab 55. Terluka

"Ini sangat memalukan, Haris." Ia berbicara pada dirinya sendiri.Merasa tidak tahan lagi dengan si Bontot yang semakin mengembang di dalam celananya, Haris cepat-cepat ke kamar mandi untuk menenangkannya.Setelah satu jam berada di dalam kamar mandi ia kembali mendekati istrinya. 'Saya lupa menutupnya.'Haris segera naik ke tempat tidur berniat memakaikan kembali celananya. Namun, siapa sangka Hanna membalikkan tubuhnya hingga area sensitifnya terpampang jelas di hadapannya dengan jarak yang begitu dekat."Astaga!"Teriakan Haris membangun Hanna. Ia melihat ke bawah saat area sensitifnya terasa sangat dingin karena tidak ditutupi apa-apa.""Aargh ...! Apa kamu memperkosa aku?" Hanna menarik selimut untuk menutupi tubuhnya."Saya hanya memijat pinggang hingga pantat saja. Lalu saya ke  kamar mandi, tapi waktu kembali dan hendak menutupnya lagi, kamu berbalik, jadi itu kamu terlihat.""Alasan ...! Kamu kan tahu
last updateLast Updated : 2021-12-22
Read more

( S2 ) Bab 56. Bukan Cemburu

"Haris, aku benar-benar minta maaf," ucap Hanna saat mereka berada di dalam mobil."Saya tidak apa-apa," jawab Haris sambil tersenyum. "Hanna, apa kamu takut darah?"Hanna mengangguk pelan. "Aku sangat takut melihat darah, makanya aku nggak mau ke rumah sakit kalau bukan karena terpaksa.""Ya sudah kamu tidak perlu ikut, biar saya diantar Bayu."Haris mengusap-usap tangan istrinya yang masih terasa dingin. "Bayu, putar balik, antarkan dulu Hanna pulang!""Nggak mau," jawab Hanna dengan cepat. "Cepatlah sedikit Bayu.""Baik, Nona." Bayu lebih patuh kepada istri bosnya karena ia takut dengan wanita itu.Walau takut dengan darah, tapi Hanna lebih takut lagi kalau suaminya kenapa-kenapa. Terlebih lagi Haris terluka akibat ulahnya.Gadis itu mengambil banyak tisu untuk mengelap darah yang terus menetes dari pelipis suaminya."Tidak usah, biar saya saja." Haris mengambil tisu dari tangan Hanna. Lalu, mengelap sendiri darahnya.
last updateLast Updated : 2021-12-23
Read more

( S2 ) Bab 57. Suami Di Atas Kertas

Bayu menghampiri Hanna sambil membawakan air minum untuk sang nona. Ia khawatir melihat wajah istri bosnya yang terlihat pucat. "Nona, ini untuk anda." Bayu mengulurkan tangannya menyerahkan botol air mineral.Gadis itu menatap sopir suaminya. Ia ragu menerima air dari laki-laki itu."Tenang saja Nona. Ini cuma air minum biasa, nggak ada racunnya kok," kata Bayu sambil tersenyum. "Sekarang anda sudah menjadi istri Bos Haris. Saya akan menghormati Nona seperti saya menghormati Bos."Terpaksa ia menerima air mineral itu karena tenggorokannya sejak tadi sudah terasa kering."Terima kasih," ucapnya."Sama-sama, Nona."Hanna langsung menenggak minuman itu hingga tersisa setengahnya."Apa kamu nggak dendam sama aku?" tanya Hanna setelah menenggak minuman itu."Kenapa saya harus dendam sama Nona?" tanya laki-laki yang berdiri di hadapan Hanna."Aku udah memperlakukan Bos kamu dengan buruk," jawabnya."Sa
last updateLast Updated : 2021-12-24
Read more

( S2 ) Bab 58. Tidak Mau Bertahan

Mendengar ucapan bosnya, Bayu tiba-tiba mendadak batuk dan menghentikan mobilnya.  "Kenapa kamu?" "Maaf, Bos, tiba-tiba tenggorokan saya terasa kering." Bayu kembali melajukan mobilnya setelah meminum setengah botol air mineral. 'Sejak kapan Bos pintar menggombal kayak gitu?' ucap Bayu dalam hatinya sambil menahan tawa. Haris kembali menyandarkan tubuhnya, lalu memejamkan mata. Sang istri mengguncang bahu suaminya sambil bertanya, "Haris, kamu belum jawab pertanyaanku." "Saya tadi udah menjawabnya. Itu jujur dari hati saya yang terdalam." Pria berkaus putih itu memiringkan duduknya membelakangi sang istri. 'Kenapa dia yang marah?' batin Hanna. Gadis berambut coklat itu menarik bahu sang suami supaya menghadap dirinya. “Kamu marah sama aku?” “Saya tidak ada hak untuk marah sama kamu. Saya cukup tahu diri, saya ini cuma suami di atas kertas.” Haris kembali membelakangi istrinya. 
last updateLast Updated : 2021-12-24
Read more

( S2 ) Bab 59. Sama-sama Plin-plan

"Kamu tidak buruk, tapi saya yang buruk. Saya tidak pantas menjadi suami Nona muda dari keluarga Jay Mahaprana.""Kenapa jadi dia yang seolah-olah terlihat lebih tersakiti dengan pernikahan ini?" gumam Hanna sambil memandang punggung sang suami yang menapaki anak tangga menuju kamarnya."Harusnya aku yang tersakiti di sini. Menikah dengan seorang pembunuh kucing kesayanganku itu adalah kenyataan yang sangat pahit."Di sepanjang jalan ia terus ngoceh walaupun Haris tidak akan mendengarnya karena laki-laki itu sudah masuk ke dalam kamarnya."Apa alasannya aku menggugat cerai dia? Kalau perselingkuhannya yang jadi alasan akan sangat memalukan bagiku."Hanna berjalan pelan menapaki anak tangga menuju kamarnya sambil mencari cara untuk bisa terlepas dari ikatan suci pernikahan bersama laki-laki yang ia benci. "Apa dia baik-baik saja?" Gadis itu memandang pintu kamar sang suami sebelum memutar kenop pintu kamarnya.Walau benci, tapi i
last updateLast Updated : 2021-12-26
Read more

( S2 ) Bab 60. Calon Kakak Ipar

Sejak melihat wanita yang ia pikir kekasih sang suami, Hanna selalu tersenyum. Entah apa yang ada di pikirannya, yang pasti ia bahagia melihatnya."Nona, kita sudah sampai," ucap Bayu kepada wanita yang sejak tadi senyum-senyum sendiri.Hanna tersadar dari lamunannya, lalu berkata, "Bilang sama bosmu, aku akan pulang agak sore.""Baik, Nona, nanti akan saya sampaikan.""Terima kasih, Bayu," ucap Hanna dengan tulus setelah turun dari mobil. "Sekarang pulanglah, mungkin Haris akan membutuhkanmu.""Baik, Nona."Bayu segera kembali ke rumah majikannya setelah mengantar sang nona.Di rumah Haris sudah ada Lura, Qenan, dan Evans yang sedang menjenguk Haris. Gadis cantik itu mendekati kakaknya sambil memerhatikan pelipis sang kakak yang diperban. "Mas Haris lagi berantem sama Mbak Hanna? Kok bisa kayak gini?""Kamu mau apa ke sini? Bukannya tadi kamu baru saja pulang?""Mas Haris kok gitu? Udah punya i
last updateLast Updated : 2021-12-27
Read more

( S2 ) Bab 61. Kesempatan

Lura menoleh pada Evans, ia tidak tahu harus menjawab apa. Lura tidak mau berjanji apa-apa karena ia tahu kalau sang kakak tidak menyukai calon suaminya."Qenan, dengarkan Daddy! Kalau kamu menjadi anak baik dan pinter, Mommy akan tinggal sama kita. Jadi, kamu harus nurut sama Daddy, jangan memaksa Mommy untuk tinggal bersama kita.""Ok, Dad." Qenan tersenyum pada daddy-nya, lalu kembali menatap Lura dan mencium pipi sang mommy. "Qenan janji akan menjadi anak yang baik."Anak kecil itu mengacungkan jari kelingkingnya di depan wajah Lura."Mommy janji akan selalu menyayangi kamu walaupun kita nggak tinggal bersama."Lura menautkan jari kelingkingnya pada anak itu  yang membuat Qenan tersenyum bahagia.Evans menoleh pada gadis yang duduk di sampingnya. "Lura, apa kamu bisa mengajak Qenan bermain di halaman?" tanya Evans sambil mengedipkan matanya."Iya, Mas." Lura menurunkan Qenan dari pangkuannya. "Sayang, kita main d
last updateLast Updated : 2021-12-27
Read more

( S2 ) Bab 62. Ilmu Bercinta

"Aku pulang dulu, lain kali aku ke sini lagi." Evans bangun dari duduknya, lalu bersalaman dengan calon kakak iparnya. "Istrimu cantik dan ganas, jangan dilepas kalau kamu nggak mau menyesal nantinya.""Anda tidak pernah berubah," cibir Haris."Aku akan berusaha menjadi lebih baik lagi, tapi tidak bisa dipungkiri kalau ilmu dalam bercinta tidak akan pernah bisa aku lupakan."Evans tertawa sambil melangkahkan kakinya menuju halaman belakang rumah calon kakak iparnya.Begitu pun dengan Haris, ia mengikuti Evans dari belakang."Sayang, ayo kita pulang!" teriak Evans kepada anaknya yang sedang bermain dengan calon istrinya.Anak laki-laki itu berlari menghampiri Evans dan memeluk laki-laki yang berjongkok sambil merentangkan tangannya."Dad, aku senang main di sini. Apa nanti aku boleh main lagi ke sini?""Minta izin sama Om Haris dulu!" kata Evans sambil melirik laki-laki yang berdiri di sampingnya.Qenan menoleh pada Haris
last updateLast Updated : 2021-12-28
Read more
PREV
1
...
2223242526
...
53
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status