Semua Bab Jerat Cinta CEO Mesum: Bab 191 - Bab 200

524 Bab

( S2 ) Bab 13. Si Mesum

Haris segera pergi ke rumah bosnya. Ia ingin meminta bantuan pada laki-laki itu supaya Evans tidak mengganggu Lura lagi.Sebelum pergi ia membeli rujak buah untuk istri sang bosnya yang sedang hamil muda. Di sepanjang perjalanan ia terus memikirkan bagaimana caranya menjauhkan Lura dari Evans.Sesampainya di rumah kediaman keluarga Sebastian, Haris langsung menuju taman belakang. Gilang sudah menunggunya di sana.“Selamat sore, Bos,” sapa Haris kepada atasannya yang sedang duduk di bangku panjang di taman belakang rumahnya. "Kamu bawa apaan itu!" tunjuk Gilang pada asistennya.“Ini rujak, Bos.” Haris mengulurkan tangannya memberikkan rujak buah pada Gilang.“Rujak apa?” tanya Gilang sebelum menerima bungkusan itu. “Saya sudah kekenyangan makan bakso beranak, rasanya tidak makan malam pun saya tidak akan kelaparan.”“Ini rujak buah mangga muda, Bos.”“Benark
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-15
Baca selengkapnya

( S2 ) Bab 14. Suami Takut Istri

"Pasti istri saya yang bilang," tukas Gilang sembari melirik Naya."Aku masuk dulu, kalian silakan bergosip ria." Naya cepat-cepat pergi meninggalkan Gilang dan Haris sembari tertawa.Gilang berteriak memanggil istrinya. "Naya! Jangan pergi! Dasar istri  tak berakhlak. Sini kamu! Berani menjelekkan suami di depan orang lain."Naya menghentikan langkahnya, lalu berbalik menghadap sang suami. Ia mengayunkan langkahnya kembali menghampiri Gilang dan Haris.'Perasaan gue nggak enak nih,' batin Gilang sembari menelan ludahnya dengan susah payah.'Nona Naya terlihat menyeramkan. Kalau sampai Nona Hanna menjadi istri saya, pasti dia lebih seram dari istri si Bos kalau lagi marah,' ucap Haris dalam hatinya. 'Astaga, kenapa saya menghayal dengan  wanita galak itu.' Pemuda itu baru sadar ternyata Naya mendekat pada suaminya. Mendekatkan bibirnya pada daun telinga sang suami, lalu berbisik, "Malam ini tidur di luar."
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-16
Baca selengkapnya

( S2 ) Bab 15. Membencinya

"Jangan, Bos. Dia hanya terlihat cantik dari luar saja. Tapi sifat aslinya sungguh menyeramkan."Masih terngiang kata-kata kasar pemilik kucing itu di telinganya. Sebenarnya ia merasa sakit hati dibentak di depan umum, tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa karena orang itu adalah seorang wanita. Ia tidak mau berlaku kasar kepada seorang wanita karena itu sama saja seperti sedang membentak ibunya sendiri. Sekasar apa pun kata-katanya, ia akan berusaha meredam amarahnya."Kalau dia beneran jodoh kamu bagaimana?" Gilang menoleh pada asistennya sambil menumpangkan kakinya."Saya akan berdoa supaya dijauhkan dengannya." Haris menengadahkan tangannya, lalu mengusapkan ke wajah tampannya."Semakin kamu berdoa minta dijauhkan, maka Tuhan akan semakin mendekatkanmu, jika memang dia itu jodohmu."Semakin Haris menolak, Gilang semakin senang menggodanya. Padahal ia pun belum pernah bertemu langsung dengan wanita itu. Ia tidak tahu apa yang dikatakan
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-17
Baca selengkapnya

( S2 ) Bab 16. Kesialan

‘Sepertinya mulai sekarang, hidup saya tidak akan pernah tenang kalau urusan saya dengannya belum selesai,' gumam Haris dalam hatinya.“Apa kamu siap untuk tanggung jawab?” tanya Hanna seakan meremehkan Haris.“Saya sudah mendapatkan kucing yang sama persis dengan kucing anda, Nona.”“Aku nggak mau. Nggak akan ada yang bisa menggantikan Molly!" tegas Hanna.“Nona bisa melihatnya lebih dulu, kucingnya sangat mirip dengan kucing peliharaan milik, Nona Hanna."“Baiklah. Besok pagi bawa ke rumahku! Selama kucing itu belum nurut kepadaku, kamu harus menjadi asisten pribadiku selama satu bulan.”“Besok pagi saya harus kerja, Nona. Bagaimana kalau sore saja? Saya usahakan akan pulang cepat dari kantor.”“Baiklah,” balas Hanna. “Kamu akan menjadi asisten pribadiku selama dua bulan, dimulai dari jam empat sore sampai jam sembilan malam.”“Maa
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-17
Baca selengkapnya

( S2 ) Bab 17. Menikahlah denganku

"Ya ampun, Mas, bercandanya, hampir aja aku pingsan," ucap Lura sembari tertawa.Ia pikir laki-laki itu sedang bercanda, tidak mungkin pengusaha sukses sepertinya serius ingin menikah dengan wanita biasa yang tidak bisa berjalan.Kalau dilihat dari luar, ia termasuk laki-laki sempurna. Mempunyai paras yang tampan rupawan, pimpinan perusahaan besar. Sukses di usianya yang masih muda, wajar saja jika banyak wanita yang mendekatinya.Walaupun Lura mencintainya, tapi ia tidak berharap untuk menjadi istri Evans. Ia sadar diri kalau dirinya hanyalah wanita miskin yang beruntung sejak bertemu keluarga Haris."Aku serius, Lura!" "Aduh Mas, nanti aku baper beneran nih." Lura tertawa untuk menyembunyikan rasa senangnya.Walaupun ia yakin Evans hanya bercanda, tapi ia begitu senang mendengar pria yang ia cintai melamarnya untuk dijadikan seorang istri."Lura, jangan tertawa! Aku serius.""Iya iya aku juga serius nanggapin candaan ka
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-19
Baca selengkapnya

( S2 ) Bab 18. Salah Paham

"Udah ah, jangan kebanyakan! Ngidam sih ngidam, tapi nggak kayak gini juga kali," omel Naya pada suaminya. "Kamu nggak biasa makan pedes, kalau kamu diare bagaimana?""Tapi, aku masih lapar, Hunny," jawab Gilang sembari memegangi perutnya."Jangan panggil aku Hunny! Nanti dikira namaku Hani!"Naya sangat marah kalau suaminya memanggil Hunny, padahal nggak ada yang salah dengan nama panggilan itu, tapi bagi orang lain yang tidak tahu artinya pasti menganggap Hunny itu sebuah nama."Hahaha ... itu sih karena orangnya aja yang nggak gaul.""Mereka nggak terbiasa menggauli kayak kamu!" sahut Naya sembari mendelik pada Gilang."Kenapa sih akhir-akhir ini kamu sering bahas masa lalu aku?"Gilang tidak senang dengan sikap Naya akhir-akhir ini yang selalu menyinggung masa lalunya."Emang kenyata-"Suara dering ponsel yang ada di atas meja menghentikan ucapan Naya.Wanita hamil itu mengalihkan pandangannya pada benda pipih
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-20
Baca selengkapnya

( S2 ) Bab 19. Keputusan Evans

“Vans, lo serius mau menikahi Lura? Lo cinta sama nggak sama dia?"Gilang sedikit ragu dengan sahabatnya, Evans memang sudah banyak berubah, tapi ia tidak yakin kalau laki-laki itu mencintai Lura.“Gue serius. Lo takut gue mempermainkan Lura? Lo takut gue nyakitin Lura?”Evans tahu apa yang dikhawatirkan Gilang, terlebih lagi, Lura adalah sahabat Naya, pasti Gilang merasa khawatir kalau Evans hanya akan mempermainkannya saja.Walaupun belum mencintai Lura, tapi ia akan berusaha mencintai calon ibu dari anak-anaknya. Lura, wanita yang baik, ia begitu menyayangi kelurganya. Evans yakin Lura adalah calon Ibu dan Istri yang akan membawa kebaikan untuknya.“Buktikan pada Haris kalau lo serius! Gue akan selalu mendukung lo, jangan pernah menyerah untuk menjadi lebih baik lagi, walaupun banyak yang meragukan, tapi gue yakin lo pasti bisa.”Gilang sama sekali tidak meragukan kalau sahabatnya sudah berubah, tapi ia hanya
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-22
Baca selengkapnya

( S2 ) Bab 20. kakak Ipar

"Maaf, hari ini saya tidak bisa ke rumah Nona Hanna. Besok pun saya tidak bisa memenuhi janji saya. Bagaimana kalau minggu depan, selama satu minggu saya akan datang pagi-pagi sekali?"Haris mengajukan sebuah penawaran kepada Hanna. Ia berharap wanita itu mau memberikannya waktu."Kamu mau lari dari tanggung jawab?" bentak Hanna."Tidak, Nona. Saya pasti akan bertanggung jawab, tapi kali ini saya benar-benar ada urusan keluarga.""Laki-laki tidak bertanggung jawab, asal mengucap janji, tapi tidak menepati. Kamu akan tahu akibatnya telah berurusan denganku!"Hanna menutup teleponnya tanpa menunggu penjelasan dari Haris."Tunggu, Nona ...."Haris merasa bimbang, di satu sisi ia ingin menemani Lura di saat sulitnya. Di lain sisi ia sudah terlanjur mengucap janji dengan Hanna.Melihat kakaknya sedang tidak baik-baik saja, Lura menggerakkan kursi roda untuk mendekati Haris sembari tersenyum, mencoba untuk terlihat tegar di depan san
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-22
Baca selengkapnya

( S2 ) Bab 21. Kelemahan Haris

“Maksudnya apa?” tanya Hanna dengan nada yang tidak bersahabat.“Maaf, Nona Hanna, dia salah paham,” kata Haris. “Ini kucing untuk menggantikan kucing Nona Hanna yang saya tabrak itu.” Haris mengalihkan pembicaraan supaya gadis itu melupakan ucapan sopirnya.“Bayu, kamu berikan kucing itu kepada Nona Hanna!”“Baik, Bos!” Bayu menaruh kandang kucing itu di depan Hanna, lalu mundur beberapa langkah. Ia tidak mau salah bicara lagi yang akan membuat bosnya marah.“Ambilkan kucingnya!” titah Hanna kepada Haris.Laki-laki tampan itu menoleh pada Bayu yang berdiri di belakangnya. “Keluarkan kucingnya, berikan kepada Nona Hanna!”“Siap, Bos!” Sopir pribadi itu melangkah dengan cepat. Namun, seruan Hanna menghentikan langkah Bayu."Tunggu! Berhenti di situ!" bentak Hanna pada Bayu.Bayu diam mematung sembari menunduk
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-23
Baca selengkapnya

( S2 ) Bab 22. Penderitaan Bos

Haris mengedarkan pandangannya, mencari seseorang untuk menemaninya masuk ke dalam kamar Hanna. Ia pun melihat pelayan wanita yang berdiri tidak jauh dari darinya.Ia  mendekati wanita itu. “Permisi, Bi. Bisa tolong temani saya untuk masuk ke dalam kamar Nona Hanna?”“Bisa, Tuan,” jawab pelayan itu dengan sopan.“Tolong temani saya di dalam kamar itu sampai kucing ini tertidur. Apa Bibi tidak keberatan?”“Tidak, Tuan. Mari kita masuk!”Pelayan wanita itu berjalan cepat supaya sang nona tidak marah lagi kepada pemuda itu.“Maaf, Nona, izinkan saya untuk menemani Nona di sini! Saya tidak bisa membiarkan orang asing berada di dalam kamar Nona. Saya khawatir dia akan berbuat jahat kepada Nona,” kata pelayan itu sembari membungkuk dengan hormat.Haris terkejut mendengar ucapan pelayan itu, tapi ia tidak memedulikannya, yang terpenting baginya ia tidak berdua saja dengan Hanna
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-23
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1819202122
...
53
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status