Home / Romansa / Story of Kris & Liora / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of Story of Kris & Liora: Chapter 1 - Chapter 10

16 Chapters

One

Di pagi yang cerah, ada seorang gadis yang sedang berjalan membawa sebuah tas kecil yang bertengger di pundaknya.Dia Liora, gadis cantik dan lugu yang baru saja lulus dari masa putih abu-abu. Masalah ekonomi membuatnya harus bekerja. Di sinilah dia sekarang, di sebuah toko perhiasan yang tidak terlalu besar."Permisi mba, saya dengar di sini sedang membuka lowongan pekerjaan, apa benar?" tanya Liora sopan."Benar mba, silahkan duduk terlebih dahulu, akan saya panggilkan Bu Mirna selaku pemilik toko" jawab sang penjaga toko."Iya mba, terima kasih" ucap Liora sambil duduk di kursi panjang yang ada di pojok ruangan.Setelah menunggu beberapa menit, seorang wanita paruh baya datang."Jadi kamu yang ingin melamar pekerjaan di sini?" tanya Bu Mirna."Iya Bu, saya Liora" jawab Liora ramah."Bisa tunjukan identitas kamu?" ucap Bu Mirna.k
Read more

Two

kringg kringg kringg.Suara alarm yang keras membangunkan lelaki tampan yang sedang tertidur pulas. Benar, lelaki itu adalah Kristaldo, atau yang kerap di panggil Kris.Kris mulai membuka mata indahnya, melihat cahaya matahari yang menyoroti wajah tampannya. Ia kemudian bergegas ke kamar mandi, melakukan ritual pagi yaitu mandi.Kris hanya tinggal sendiri di rumah besar itu, kedua orang tua nya ada di Los Angeles karena ada urusan perusahaan.Setelah siap, Kris turun ke lantai bawah untuk makan, tetapi, yang dia dapatkan hanya sepotong roti sisa kemarin?"Astaga, kalau begini apa yang harus aku makan?" gumam Kris. Lalu, Kris ingat bahwa dia sekarang mempunyai seorang asisten."Aku kan punya asisten, kenapa harus bingung coba. Ahh ini otak kenapa baru fungsi sih" gerutu Kris pada dirinya sendiri.***Sedangkan di tempat lain, ada seorang gadis yang s
Read more

Three

"Jadii, bahaya yang akan datang adalah mama dan papa, mereka akan tiba besok!" ucap Kris serius."Kamu ini memang aneh ya, orang tua datang bukannya senang malah tegang" timpal Liora merutuki Kris."Kamu ini tidak tau masalahnya tetapi tidak mau diam, biarkan aku menyelesaikan ceritanya dulu baru kamu berkomentar" ucap Kris kesal. Lalu, ia pun melanjutkan ceritanya."Yang aku takutkan jika mama dan papa datang adalah, mereka akan menagih permintaan mereka padaku. Apa kamu tau permintaan mereka?" tanya Kris yang mendapat gelengan kepala dari Liora."Permintaannya adalah, ketika mereka kembali ke Indonesia, aku harus sudah mempunyai pasangan, sedangkan pacar saja aku tidak punya. Argghh ini membuatku pusing" jelas Kris sambil memijat keningnya yang sudah semakin pusing."Hahaha Kris, kamu membuat perutku sakit hahaha" ucap Liora sambil tertawa."Apakah ini lucu? Kamu seharusnya member
Read more

Four

"Kris, Liora. Kenapa malah diam begitu?" ucap Rena membuyarkan pandangan Kris dan Liora."Eh, tidak kok ma, kami hanya merasa sedikit malu saja hehe" balas Kris gugup."Jadi, bagaimana? Apa sudah ada rencana untuk menikah dalam waktu dekat ini?" tanya Fahri lagi."Maaf om, tante. Sebenarnya kami masih belum memikirkan tentang pernikahan, kami masih ingin seperti ini. Apa om dan tante keberatan?" ucap Liora memberanikan diri."Ah jadi begitu, ya sudah tidak apa-apa. Mama dan papa ngerti kok, iya kan pa?" ucap Rena meminta tanggapan dari Fahri."Iya, papa maklumi. Tetapi pesan papa, jika kalian berdua memang sudah siap dan yakin, segeralah berlanjut ke hubungan yang lebih serius" pesan Fahri untuk Kris dan Liora."Benar, mama juga sudah tidak sabar ingin menggendong cucu " timpal Rena girang."Mama, menikah saja belum sudah memikirkan perkara anak, malu tauu" rengek K
Read more

Five

"Bukankan ini, tante Rena?" ucap Liora cukup keras.Ucapan Liora mampu mengejutkan Dian. Pasalnya, ucapan yang keluar dari mulut Liora memanglah benar bahwa di foto itu tidak lain adalah Rena, ibu Kris."Bagaimana kamu bisa tau kalau teman ibu itu bernama Rena? Apa kamu mengenalnya?" tanya Dian."Jadi ini benar tante Rena bu? tanya Liora tidak percaya."Iya,biru memang Rena. Apa kamu mengenalnya?" tanya Dian lagi. Liora pun terkejut mendengarnya."Apa ibu tau? Tante Rena atau teman SMA ibu itu adalah ibunda Kris, laki-laki yang aku ceritakan waktu itu" jawab Liora."Benarkah? Ternyata dunia ini memang sempit ya, dulu kami yang berteman, dan sekarang anak-anak kami, hehe" ucap Dian sambil tertawa kecil."Ibu, aku dan Kris tidak berteman, ingat itu ya" ucap Liora kesal sambil berdiri dari duduknya."Mau kemana nak?" tanya Dian."Mau b
Read more

Six

"Ternyata kalian sudah saling mengenal ya, apa kalian berpacaran?" tanya Rey penasaran. Ada sedikit rasa sakit di dalam hatinya, tapi itu semua dia sembunyikan di balik senyum yang terukir di wajahnya."Dia asistenku" jawab Kris datar.Ternyata Kris dan Aldo adalah satu orang yang sama, hanya saja Rey dan Liora memanggilnya dengan nama yang berbeda.Mendengar jawaban dari Kris, Rey menjadi sedikit lega. Entah kenapa rasanya sakit jika tau bahwa Liora sudah mempunyai seorang kekasih. Apakah dia telah jatuh cinta pada Liora?"Oh ternyata hanya asisten, aku kira kalian adalah sepasang kekasih" ucap Rey dengan senyum yang memancar di wajahnya."Memangnya kenapa jika kami berpacaran?" tanya Liora lugu."Eh tidak apa-apa, aku hanya penasaran saja hehe" jawab Rey cengengesan. Akan tetapi, Kris memikirkan hal lain yang mungkin saja bisa terjadi.
Read more

Seven

Sesampainya di Kantor, banyak pasang mata yang melihat kagum ke arah Kris. Pasalnya, selain memiliki pesona bak Dewa Yunani, dia juga pintar dalam memimpin perusahaan. Bahkan perusahaan nya itu masuk dalam kategori 10 perusahaan terbesar di Indonesia. Perfect bukan?"Selamat pagi pak, klien sudah menunggu bapak di ruang rapat" ucap pak Dion, sekretaris kepercayaan Kris."Saya segera ke sana, bawakan berkas-berkas yang harus di urus" ucap Kris tegas. Sedangkan Dion langsung mengerjakan perintah bos nya."Sesuai perintah bapak, permisi pak" jawab pak Dion sopan, dia kemudian melangkah pergi."Tunggu pak" panggil Kris. Pak Dion yang di panggil pun menoleh ke belakang tempat Kris berada."Ada lagi yang bisa saya bantu pak?" tanya pak Dion."Tidak, saya hanya tidak ingin di panggil bapak, panggil Kris saja, bapak lebih tua dari saya" ucap Kris sopan.Memang benar bahwa p
Read more

Eight

Liora sedang menyiapkan makanan untuk Dian, karena tadi Dian bilang kepalanya mendadak pusing."Ibu makan dulu ya biar cepat sembuh" ucap Liora sambil duduk di samping Dian."Nak, jika ibu pergi kamu jaga diri baik-baik ya" ucap Dian yang membuat jantung Liora seakan berhenti."Ibu, jangan berkata seperti itu, Liora yakin ibu akan baik-baik saja, ini hanya sakit kepala biasa Bu" ucap Liora sambil meyakinkan Dian."Terserah kamu saja. Bisa ibu minta tolong?" tanya Dian dengan suara yang mulai lemah."Boleh Bu, ibu boleh minta apa saja ke, selagi Liora bisa pasti Liora lakukan" jawab Liora sambil tersenyum ke arah Dian.Jujur saja, melihat Dian dalam keadaan seperti ini, Liora seakan tidak kuat, tetapi demi ibunya, dia harus terlihat kuat."Tolong kamu suruh Kris dan Keluarganya kesini" ucap Dian sambil tersenyum."Tapi untuk apa Bu?" tanya Liora.
Read more

Nine

Setelah Fahri dan Rena pergi, Kris berusaha untuk menenangkan Liora."Liora, lihat aku" ucap Kris lembut. Liora yang dipanggil pun menoleh ke arah Kris. Mata mereka saling bertemu, membuat jantung mereka berdebar lebih kencang."Berhentilah menangis, kamu ikhlaskan kepergian tante Dian, jika tante Dian melihatmu seperti ini, maka dia akan sedih, begitu juga dengan ayahmu. Kamu mengerti kan?" ucap Kris lembut, seperti seorang ayah yang sedang menenangkan anaknya."Tapii, aku sendiri, aku tidak punya siapa-siapa lagi di dunia ini" lirih Liora yang sudah mulai berhenti menangis."Siapa bilang kamu sendiri? Aku dan orang tuaku akan ada bersamamu, jadi jangan pernah merasa sendiri lagi, oke?" ucap Kris meyakinkan. Liora yang mendengar ucapan Kris pun mengangguk."Baiklah, sekarang kita keluar dulu, biarkan warga yang mengurus ibumu" ajak Kris sambil mengulurkan tangannya, Liora hanya bisa menuruti Kris,
Read more

Ten

Kris dan Liora kaget bukan main, keduanya saling pandang, bergulat dengan fikiran masing-masing."Menikah? dengan Kris?" fikir Liora dalam hati."Menikah? dengan asistenku?" fikir Kris dalam hati.Secepat mungkin mereka memutuskan kontak mata, keduanya jadi salah tingkah."Kalian ini kenapa? kok kaget gitu sih. Seharusnya kalian itu senang dengan pernikahan ini, menunda nunda pernikahan itu tidak baik lo" ucap Rena menatap kedua insan di depannya."Ma, apa secepat itu?" tanya Kris ragu."Ini yang terbaik untuk kalian berdua, mama yakin kok kalau kalian bisa jadi keluarga kecil yang bahagia. Dan mama juga yakin kalau Liora nggak mau ngecewain ibu Liora kan?" ucap Rena meyakinkan mereka.Setelah mendengar ucapan Rena, Kris dan Liora kembali merenung. Mereka memikirkan hal yang sama.*Apa ini yang terbaik?*Apa kami bisa bahagia setelah menikah nanti?
Read more
PREV
12
DMCA.com Protection Status