"Apakah kau mencintai Nayra, Ad?" tanya Karina tiba-tiba, mengingat semua cerita Nayra tentang pernikahan mereka selama ini. Tubuh Karina terlempar ke depan saat bunyi rem berdecit secara mendadak. "Adnan!!" pekik Karina kaget, sekali lagi mobil yang mereka tumpangi nyaris saja menabrak. "Maaf!" lirih Adnan. Fokusnya terpecah dengan pertanyaan berani Karina barusan, "Apa itu penting?" tanyanya setelah lama mereka terjebak dalam keheningan. "Apanya?" tanya Karina ambigu. "Tentang perasaanku pada Nayra." "Emh, aku cuma mau tau saja, daripada sepanjang perjalanan ini kita hanya terdiam seperti patung," elak Karina. "Ya, aku mencintainya! Dia istriku, bukan?" ucap Adnan dengan bola mata menari-nari seolah tengah mencari sesuatu, "Kalau sekarang giliran aku yang mau bertanya, boleh?" tanya Adnan balik dengan bola mata berputar memindainya. &nbs
Baca selengkapnya