Home / Romansa / Konspirasi Cinta Pertama / Bersembunyi Dari Kenyataan

Share

Bersembunyi Dari Kenyataan

Author: Faiqa Eiliyah
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Nayra masih betah memeluk batu nisan di atas gundukan tanah merah yang telah penuh bertabur bunga. Dia tersedu, dengan racau tak jelas yang lolos dari mulutnya. Mata itu menyiratkan kelelahan yang sangat jelas. Sudah semalaman dia menangis. Ditinggalkan oleh orang yang sangat dicintai memang menjadi pukulan yang sangat berat bagi setiap mahkluk Allah yang bernama manusia. Bahkan hewan pun kadang memiliki naluri alamiah untuk merasakan kehilangan ketika anak atau pasangannya tiba-tiba kehilangan nyawa.

Nathan hanya mampu menatap kosong ke arah onggokan tanah yang telah menyembunyikan jasad wanita yang sudah melahirkannya. Mereka berdua, Nathan dan Nayra saling berhadapan, saling menatap ke arah yang sama. Meski mungkin dengan pikiran yang berbeda.

                                    ***

Ini sudah hari ketujuh Karina di Surabaya. HP-nya sengaja dia

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Konspirasi Cinta Pertama   Terjerat Dalam Jelaga

    Karina menyapu air mata yang tiba-tiba menyembul keluar dari balik kelopak matanya, dia merasa sesak melihat Nayra yang begitu berani memeluk mantan pacarnya di depan Adnan, suaminya. Karina bahkan tak sanggup menatap wajah Adnan saat ini. Dia yakin Adnan pasti sangat malu dan kehilangan muka dengan ulah Nayra yang sama sekali tak menghargai dirinya sebagai seorang suami.Karina akhirnya duduk tanpa tahu harus berkata apa. Dia hanya melihat Nayra dan Adrian dari kejauhan. Mereka tengah asyik tertawa dan bersenda. Seolah tak ada dirinya dan suaminya di tempat itu. "Ad ... kau baik-baik saja, kan?" tanya Karina kemudian setelah lama mereka tenggelam dalam pikiran masing-masing.Tak mendapati sahutan dari Adnan, Karina menoleh menatap pria di sampingnya. Karina terbelalak mendapati Adnan yang sama sekali tidak terlihat sedih, menatap dirinya dengan tatapan aneh yang tak bisa dia fahami apa maksudnya. Dengan ragu Karina melambaikan tangan di dep

  • Konspirasi Cinta Pertama   Kembali Ke Titik Penuh kenangan

    "Apa kamu kecewa, pada apa yang sudah dilakukan Nayra?""Sama sekali tidak, setiap orang punya kisah mereka. Sama sepertiku, sepertimu, Nayra juga begitu. Dia punya kisahnya sendiri.""Tapi kisahmu dan kisah Nayra adalah sebuah kesatuan. Kalian sudah ditakdirkan mengukir kisah bersama." Karina mengutarakan apa yang ingin dia katakan tanpa perduli apa Adnan mau mendengarnya atau tidak."Tidak. Kami memang hidup bersama, tapi kami menulis takdir kami masing-masing." Adnan kembali menatap langit, membuat Karina ikut melakukan hal yang sama.Karina tertegun cukup lama saat menyadari langit malam yang bertaburan bintang tanpa purnama. Langit begitu bersih dipenuhi kerlip bintang, tanpa ada cahaya bulan di antaranya. Langit yang sama seperti langit malam itu, saat mereka berdua terakhir bertemu sebagai sepasang kekasih. Karina menelan Saliva susah payah, menoleh ke arah lain. Menyadari detik-detik mendebar

  • Konspirasi Cinta Pertama   Terperangkap Dalam Kenangan

    "Hey! Kamu baik-baik saja, kan?" tanya Nadine."I -iya aku baik-baik saja, apa kita akan di sini saja?""Iya, di sini lebih nyaman, udaranya sejuk."Kriiing ... kriiing ...Bunyi ponsel Nadine, memotong perbincangan seru mereka."~~~""Ya, Wa'alaikumussalaam!" jawab Nadine pada lawan bicaranya."~~~""Iya, ini aku lagi bertamu ke rumah Karin!""~~~""Saya tanya sama Karin dulu, ya?""Adnan!" Sebut Nadine menatap Karina seolah minta persetujuan, sementara jantung Karina seketika itu juga bergemuruh hebat. Dia bahkan merasa susah menelan salivanya sendiri."Dia mau bicara!" terang Nadine, memberikan ponselnya pada Karina yang duduk bersebelahan. Tangan Karina bergetar hebat memegang ponsel. Ponsel yang sekecil itu tiba-tiba terasa sangat berat di tangannya."Assalamu alaikum!" sapa Kar

  • Konspirasi Cinta Pertama   Keterpurukan Raka

    Sementara itu, jauh di Makassar sana ...Raka menatap jendela kamarnya dengan tatapan kosong. Peristiwa malam itu masih mengganggunya. Dia yang sebelumnya tak pernah merokok karena Karina tidak menyukai aroma rokok, kini puntung rokok bertebaran di lantai kamarnya. Aroma asap rokok pun memenuhi ruangan tempat dia duduk sekarang. Dia kembali flashback ke malam itu, malam yang mungkin akan jadi awal kehancuran rumahtangganya.FlashbackRaka duduk mengerjakan berbagai perencanaan tentang restoran baru di Makassar yang sudah berjalan sekitar sembilan puluh persen. Sekitar seminggu lagi dia akan pulang ke Makassar, menetap di sana. Raka mengerjakan semua itu dengan senyum-senyum sendiri, membayangkan bisa kembali dalam kehangatan keluarga kecilnya sebentar lagi.Suara pintu terbuka membuat Raka mendongak, mengangkat wajah ketika Gadis memasuki ruangan kerjanya tanpa mengetuk pintu terlebih dulu. Wanita berparas menawan itu den

  • Konspirasi Cinta Pertama   Masih Bersama Masa Lalu

    "Aku tidak pernah menyesal mencintaimu Karin, kau adalah simbol ketulusan yang mengajarkan aku tentang keihklasan. Satu-satunya manusia yang mengajarkan aku untuk bisa berlapang dada membuat orang lain bahagia, meski aku sendiri terluka." Adnan menatap lepas ke depan, menerawang jauh di sela-sela dedaunan yang berkilauan diterpa cahaya lampu-lampu taman. Meluapkan segenap rasa yang dia pendam selama ini."Apa kau melakukannya karena aku, Ad? Apa kau bersedia seperti ini dengan Nayra karena aku?" tanya Karina terisak, ada rasa sakit yang menghujam ke lubuk sukmanya setelah tahu ketidak berdayaan Adnan selama ini."Aku hanya ingin menghukum diriku sendiri. Meskipun tanpa sepengetahuanku, ternyata aku sudah menyakitimu di masa lalu. Selama ini aku berpikir kau pergi karena telah lelah mencintaiku. Aku lupa kalau kata-kataku malam itu telah menggores luka terlalu dalam. Maukah kau memaafkan aku, Karin?" tanya Adnan menoleh menatap Karina. Karina

  • Konspirasi Cinta Pertama   Adnan Kembali

    "Apa kau sudah membicarakannya dengan suamimu?" Karina menggeleng dengan pertanyaan istri dari kakak sepupunya itu."Temui dia sekarang juga dan katakan yang sebenarnya! Jangan sampai terjadi kericuhan di rumah ini dan kau juga yang akan malu nantinya!""Kakak bisa nggak seh, tidak membuatku merasa panik begini!" pekik Karina tertahan."Sekarang Karin! Sebelum keburu orang itu datang," Karina buru-buru mencuci tangan dan setengah berlari ke luar menuju kamar Idham, tempat di mana suami dan buah hatinya tengah bermain tadi. Saat ditinggal mencuci piring bersama Nhysa."Kak," panggil tertahan saat melihat Ayub sudah tertidur pulas di atas dada suaminya, dalam posisi tengkurap. Sementara Raka masih terus membelai tubuh putranya dengan penuh kasih sayang. Sama seperti dia memperlakukan Karina ketika dia yang sedang berada dalam rangkulan pria itu.Air mata Karina perlah

  • Konspirasi Cinta Pertama   Malam Yang Melelahkan

    Karina susah payah menelan saliva, 'Apa dia berusaha memancing amarah suamiku? memancing adanya sebuah pertarungan!' bisik hati kecil Karina melihat semua tindak tanduk Adnan.Sampai suara tangis Ayub memecah semua kebuntuan di sana, "Maaf Ad, putraku bangun, aku duluan!" pamit Karina, memberi isyarat pada Nadine dan Lintang agar tetap di sana mengawasi keduanya."Itu karena kau terlalu berisik!" sungut Adnan seperti menahan kesal."Hah?" Karina melongo tak percaya dengan ucapan yang baru saja keluar dari mulut Adnan.Karina masuk kamar, mendapati Ayub yang sudah duduk dan menangis karena tidak melihat siapa-siapa di sampingnya, "Ough anak gantengnya ibu cari siapa hem?" Karina mengulurkan tangan yang disambut Ayub kecil dengan menggapaikan kedua tangannya minta digendong. Karina menggendong dan membawa Ayub keluar. Kembali duduk di samping Raka suaminya.Melihat Ra

  • Konspirasi Cinta Pertama   Pria Misterius Di Kamar Nayra

    Karina menggeliat ketika terjaga dari lelap. Dia bersyukur bisa tertidur setelah pikirannya lelah mengambang kemana-mana. Kejadian malam ini bener-benar membuatnya kacau. Karina berniat mempererat pelukan pada guling saat tak sengaja ekor matanya menangkap sesosok bayangan hitam tengah duduk di depan meja rias Nayra. Seketika Karina bangun untuk memperjelas apa yang dia lihat.Jantung Karina berdetak tak karuan, wajahnya memanas. Ketakutan membuat darah di tubuh memompa lebih cepat. Dia menatap sekeliling kamar dan benar masih gelap. 'Siapa dia, kenapa orang ini ada di sini? Itu tak mungkin hantu, hantu tak akan masuk ke dalam ruangan yang di dalamnya sering mengalun ayat-ayat suci Al-Qur'an," bisik hatinya."Si-siapa kau?" Setelah susah payah melawan rasa takut, Karina memberanikan diri untuk bertanya. Sosok itu bergerak memutar, penglihatan Karina mulai terang. Dia menutup mulut menyadari sosok tersebut duduk me

Latest chapter

  • Konspirasi Cinta Pertama   Kembali Pada Cinta Yang Halal

    Karina duduk di sisi taman menerawang jauh ke masa lalu, masa di mana ketika dia masih berjuang. Bergelut dengan kehidupan, mencari makna dan kemana arah langkah yang akan ditempuh.Tak jauh dari tempatnya duduk, Raka dan Ayub terus berlari memperebutkan bola ke sana ke mari seolah tak pernah lelah. Mereka tertawa lepas, seolah duka tak pernah singgah pada raut wajah itu.Wajah-wajah yang pernah disinggahi rindu yang sangat menyiksa. Mata yang pernah dibanjiri oleh air mata kekecewaan dan penyesalan. Itulah hidup, sejatinya tak ada yang mudah. Semua butuh pengorbanan, perjuangan, dan kesabaran.Tak ada seorang pun manusia yang dilahirkan, bisa memilih jalan dan akhir dari hidupnya sendiri. Karena takdir selalu melenggang mengikuti kehendak SANG Pencipta. Sedang manusia hanya bisa berusaha semampu, sebisa mereka. Karena pinish-nya tetap urusan Allah.Karina pernah begitu mencintai Adnan. Pernah

  • Konspirasi Cinta Pertama   Badai Akhirnya Usai

    Raka dan Ayub tengah tertidur dengan saling memeluk satu sama lain. Mereka begitu damai dalam lelap mereka. Seulas senyum merekah di sudut bibir Karina menatap kedua prianya.'Makasih Tuhan, telah membuka mataku untuk dapat melihat semua kebenarannya sebelum terlambat. Jika tidak, mungkin aku akan jadi manusia yang paling menyesal karena telah salah menilai Kak Raka.' bisik hati Karina. Dia menutup mata merafal syukur pada Sang Pemilik segala dalam hati.Ponsel-nyq berdering, tepat saat akan merebahkan tubuh di samping sang suami. Dia membatalkan niat untuk tidur dan segera beranjak menjauh dari kedua orang yang tengah terlelap itu. Takut suaranya akan mengganggu atau bahkan bisa membangunkan mereka.Dengan perlahan membuka pintu kamar, lalu menutupnya kembali begitu sudah berada di luar. Melangkah menuju halaman belakang dan menjawab panggilan yang sudah berdering dari tadi.Karina menjawab panggila

  • Konspirasi Cinta Pertama   Kembali Menata Hati

    Adnan yang saat itu kebetulan keluar rumah mematung takkala mendapati sosok Karina dari kejauhan. Wanita itu tengah berjalan santai bersama suami dan putranya yang tampan. Mereka perlahan menjauh meninggalkan pekarangan rumah.Sudut bibir Adnan tersungging saat mengingat reaksi kedua Suami-Istri itu, saat tadi dia menggoda mereka tentang Furqon. Adnan begitu menikmati sekelebat kecemburuan yang berkilat di mata Raka setiap kali dia dengan sengaja menggoda Karina."Karin, aku mengikhlaskan kau bahagia dengannya. Bukan karena di hatiku tak ada lagi cintamu, tapi karena aku ingin kau bahagia. Cukup sudah derita kau pikul, cukup beban duka menghimpitmu. Kini saatnya kau tersenyum dan bahagia," bisiknya.Adnan menutup pintu, kembali ke dalam. Semua barang-barang yang akan dia bawa besok, sudah terkemas rapi dalam ransel besar berwarna hitam yang tergeletak di sudut ruangan. Raka terlentang dengan tatapan kosong menerawang jau

  • Konspirasi Cinta Pertama   Nafas Cinta

    Setelah salat Isya, Karina dan Raka kembali ke ayunan di taman belakang, tempat favorit mereka sejak pertama kali mereka berdua menempati rumah itu. Mengulang kembali setiap detik indah yang sempat terenggut paksa oleh jarak dan situasi.Berkali-kali Raka mendekap erat Karina dengan penuh cinta, melepaskan semua kerinduan yang selama ini mengendap di dasar jiwanya. Sama seperti Karina yang tak bisa lepas lagi. Mereka kembali menikmati kebersamaan yang indah di atas ayunan yang menjadi sejarah indah awal mula cinta antara mereka tumbuh.Karina tak lagi segan membiarkan Raka tenggelam dalam kisah Karina tentang Surabaya dan semua yang dia alami di sana. Beberapa kali kilatan amarah terlihat di mata Raka ketika Karina sampai pada kisah tentang Nathan.Karina sangat lega. Lewat sudah duka yang selama ini memayungi rumah tangga mereka. Kini saatnya membuka lembaran baru, menata kembali semua yang sempat terserak di anta

  • Konspirasi Cinta Pertama   Ketegangan Raka Dan Adnan

    Air mata menetes satu persatu luruh menindih ketegaran seorang Karina yang memang berhati selembut kapas, dia menatap Adnan yang juga mulai berkaca. Pria itu pasti sangat menyesal ... telah menyakiti Nayra selama ini meski mungkin tanpa menyadarinya."Aku akan ke Surabaya menyusul Nayra, dia pasti terpuruk sendiri di rumah sebesar itu. Ibu baru saja meninggal dan aku satu-satunya orang yang seharusnya menguatkan, justru menjadi manusia yang paling menyakiti," ucap Adnan penuh penyesalan."Kau tidak salah, Ad. Bukankah selama ini kau tidak tahu dengan perasaan Nayra yang sebenarnya?" ucap Karina berusaha menguatkan Adnan, tak ingin melihat pria itu rapuh di saat-saat seperti ini."Aku telah jadi teman berbagi kepahitan dengannya, tapi aku bahkan tak bisa peka untuk menyadari. Kepahitan yang justru aku sendirilah penyebab dari itu semua." Adnan mulai meracau menyalahkan diri sendiri."Ad, kapan kau aka

  • Konspirasi Cinta Pertama   Konspirasi Nayra

    Sudah sebulan lebih sepasang suami istri itu dilanda perang dingin. Mereka hanya bicara satu sama lain ketika ada Ayub di tengah-tengah mereka atau saat ada orang luar yang datang bertamu.Seperti saat ini, mereka hanya diam dalam sekat ruang yang sama. Karina dengan novel tebal di tangan dan Raka dengan game di Hp-nya. Mereka laksana sepasang merpati terbang rendah yang tak saling menyapa.Suara ketukan dari arah pintu membuat Karina dan Raka yang tengah duduk berjauhan di ruang tamu seketika kompak menatap ke arah yang sama. Karina bangkit membuka pintu, untuk sejenak dia mencoba berdiskusi dengan akal sehatnya. Melihat Adnan berdiri mematung di ambang pintu membuat otak Karina bleng."Adnan, ka, kau ...?" tanya Karina dengan separuh nyawa yang tak lagi menetap.Wanita yang kini tengah mengenakan hijab hijau lemon itu panik bukan main, dia bisa mati berdiri kalau kedua pria ini bertemu. Raka

  • Konspirasi Cinta Pertama   Pertengkaran

    Usai makan malam bersama semua anggota keluarga mertuanya, Raka memboyong istri dan anaknya pulang. Ayub sudah keburu tidur di atas motor ketika mereka sampai. Raka mengambil alih putranya dari pangkuan Karina dan menggendong bocah itu hati-hati takut dia terbangun.Karina bergegas membuka pintu pagar dan pintu rumah, membiarkan Raka masuk lebih dulu. Tak ada percakapan ataupun gelak canda tawa romantis, seperti yang selalu tercipta di keluarga kecil mereka dulu. Hanya ada kebungkaman satu sama lain. Ada jarak tak kasat mata di antara mereka.Tepat saat tangan Karina sudah menyentuh stang motor, Raka muncul di ambang pintu, memintanya turun. Karina yang memang malas berdebat langsung patuh, dia memutar tubuh untuk menutup pintu gerbang.Tatapan mata mereka bertabrakan ketika Karina kembali masuk ke dalam ruang tamu. Raka sudah duduk di sana menatap tajam dengan tangan ditepuk-tepukkan pada paha. Karina membuang muka hend

  • Konspirasi Cinta Pertama   Air Mata Papa

    Karina bergegas turun dari motor ketika Kayra sudah berdiri menatap di ambang pintu dengan tatapan seolah melihat setan. Karina melangkah ragu menghampirinya pun saat tiba-tiba adiknya itu menghambur memeluknya dengan terisak."Kak, aku pikir aku akan kehilangan Kakak untuk selama-lamanya. Aku pikir aku akan kehilangan Kanseku!" ucapnya dengan bahu terguncang dalam pelukan Karina, membuat air mata Karina ikut luruh."Karin, Kau!?" pekik papanya dari dalam membuat Karina mengangkat wajah menatap pria tua itu dengan tubuh gemetar ketakutan.Pria tua itu melangkah maju menyingkirkan Kayra dari pelukan Karina dan memeluk putri sulungnya dengan erat, seolah Karina akan pergi jauh dari kehidupan mereka selamanya. Karina kaget dengan perlakuan papa yang tadinya dia pikir dirinya akan diamuk dan dimarahi habis-habisan, tapi justru diperlakukan sehangat ini."Jangan pernah pergi lagi, Nak! Kau bisa memb

  • Konspirasi Cinta Pertama   Amarah

    Karina melangkah ragu melintasi pagar, berdiri mematung di ambang pintu rumah sendiri. Menghela napas panjang dan menghembuskannya kasar. Sebelum dia memutuskan untuk masuk rumah menyeret koper dengan malas.Tepat saat akan masuk rumah, Raka dengan hanya menggunakan celana bokser pendek warna merah dengan baju kaos longgar berwarna putih, mendongak padanya. Pria itu tengah sibuk mengeringkan rambutnya dengan handuk. Melihat wanita yang begitu dia rindui itu membuat Raka berdiri mematung menatap Karina. Lama mereka terpaku satu sama lain.Raka menatap wanitanya penuh rindu, tapi tidak dengan Karina. Dia menatap Raka dengan amarah yang berkecamuk dalam dada. Wanita itu tidak bergerak karena pikirannya tengah sibuk mencerna untuk apa suaminya ada di sini, bukankah seharusnya saat ini dia di Surabaya mengangkangi wanitanya yang sangat cantik itu.Setelah Karina bisa menguasai situasi, dia berjalan masuk ke

DMCA.com Protection Status