Karina memeluk bu Haji erat, seolah enggan melepas wanita paruh baya itu. Seperti biasa ... air mata akan selalu tumpah setiap dihadapkan pada sebuah perpisahan. Pak Haji juga memeluk Adnan hangat, kedua Suami-Istri itu begitu enggan melepas pergi tamu mereka. Furqon tersenyum menatap orang tuanya, membayangkan kedua suami istri itu dia dan istrinya suatu saat nanti. Saat Adnan dan Karina sudah duduk di atas mobil, dia melangkah maju menyalami ibu ayahnya. Kembali ke kursi kemudi, menatap Karina dari kaca spion, tersenyum lalu menjalankan mobil menuju bandara. "Mas Adnan ini hebat, bisa membuat istrinya melawan phobia terbang demi bertemu," ucap Furqon dengan kerlingan nakal dan sekulum senyum manis pada Adnan yang tengah sibuk mengamati jalan di sisi kiri kanan mereka. "Kau juga akan melakukan hal yang sama suatu saat nanti. Saat kau sudah mencintai seseorang, kau akan melakukan apa saja demi membuatnya bahagia. m
Baca selengkapnya