"Dia siapa, Lu?" tanya Lee. Jari telunjuknya menunjuk sebuah sketsa wajah Athala yang baru kubuat tiga hari yang lalu. Aku menoleh setelah meletakan buku-buku sejarah yang baru saja baca, lalu berjalan menuju tempat Lee berdiri dengan netra memandangi sketsa laki-laki itu. Aku tersenyum getir, kembali mengingat Athala dan serpihan memori yang ada. "Kau sudah punya pacar, Lu?" tanya Lee dengan kedua alis yang terangkat. Raut wajah tidak percayanya malah membuatku sedikit salah tingkah. "P-pacar?" tanyaku balik dengan sedikit terbata. Lee manatapku bingung, mungkin karena mendengar respon tak biasa yang keluar dari mulutku. Ia menghela napas, kemudian mendudukan tubuhnya di atas ranjang milikku dengan kedua tangan yang bersedekap dada. "Aku hanya mengenalinya," ujarku masih dengan netra memandangi sketsa itu. "Juga mencoba memahami rumitnya dia," sambungku. Pacar? Tidak, aku dan Athala tak pernah
Last Updated : 2021-04-30 Read more