Aku terkekeh, merasa tak percaya akan kalimat tanya yang baru saja di lontarkan Athala. Lelucon macam apa ini?Apa dia anggap aku gadis kecil yang mudah sekali di bohongi?Demi apapun, lelucon yang baru saja dilontarkannya hanya kalimat singgat. Tetapi mengapa aku merasa lucu dan sesak sekaligus, tuhan?Tidak mungkin jika…,“Kau tidak mengenalku?” tanyaku hati-hati. Dalam hati, aku berharap Athala menjawabnya dengan kalimat menyenangkan yang bisa mengembalikan moodku yang kini meluruh karena ucapannya waktu lalu.“Tidak, aku tidak mengenalimu sama sekali. Maaf, mungkin kau salah orang,” ujarnya enteng dengan satu alis yang terangkat.Harapanku diluruhkannya begitu saja, tubuhku terkuai lemas, terjatuh di atas rerumputan hijau di dunia pikiran dengan padangan kosong menerawang, berniat memikirkan apa yang baru saja terjadi.Bagaimanaa raut wajah Athala yang serius, bola mata yang tak ada celah sedikitpun kebohongan, juga tubuh rileksnya yang tampak baik
Last Updated : 2021-05-14 Read more