"Gimana, Ra? Lima bulan kurungan dan satu tahun masa percobaan, apa kamu mau mengajukan banding?”Yara menggeleng. “Cukup, Kak. Yang penting kan bukan lama hukumannya, tapi efek jeranya. Justru sekarang aku yang nggak tega ngelihat dia harus dipenjara masalah kayak gini.”Aileen menggenggam tangan adiknya. “Nggak, Ra. Kamu nggak salah. Sejak dia jadiin kamu taruhan, itu udah menunjukkan kalau dia nggak menghormati dan menghargai orang lain. Ditambah dengan fitnah dia ke kamu, kamu bayangin kalo kita nggak ambil langkah tegas, yang rusak bukan cuma nama sama karirmu, tapi juga kantor Om Ranu dan Papa yang kena imbasnya.”Yara mendengarkan ucapan kakak sulungnya itu dengan seksama. Untuk urusan ketegasan, kakaknya itu memang menjadi panutannya.“Udah bisa pulang sekarang, Sen?” tanya Aileen. Ia memang mengambil jurusan hukum, tapi baru pertama kali ia melihat persidangan sesungguhnya karena sejak awal ia lebih fokus
Read more