“Adam, pinggirin mobilnya, Dam!” Tiga puluh menit Yara menahan diri untuk menyampaikannya kepada Adam, tapi setelah Adam hampir melewatkan lampu merah di perempatan sebelumnya, Yara tidak bisa hanya diam saja. “Kenapa? Kamu mau ke toilet? Atau ke minimarket?” Beruntung tidak jauh di depan mereka, memang ada sebuah minimarket, dan Yara menunjuk dengan dagunya. “Belok dulu ke minimarket.” Tanpa banyak bertanya, Adam membelokkan mobilnya ke area parkir minimarket. Namun setelah mobilnya berhenti, Yara tidak kunjung turun dari mobil. “Loh, nggak jadi turun? Mau ditemenin?” “Aku aja yang nyetir. Kamu nggak fokus, Dam. Aku belum nikah, belum mau mati muda.” Satu helaan napas berat keluar dari Adam. Setelah tadi Adam mendengar jawaban dari Lintang, otaknya memang dipaksa berputar ekstra keras, mengingat masa-masa ia pernah berhubungan dengan Lintang. “Sorry. Abis ini aku bakal fokus.” “Aku turun dulu, mungkin nggak lama, jadi
Read more