Beranda / Romansa / Marriage Agreement / Bab 41 - Bab 50

Semua Bab Marriage Agreement: Bab 41 - Bab 50

97 Bab

Menyebut Zeline Wanita Penggila Uang

Sella yang sedang bersantai di ruang keluarga sembari mengecek pekerjaanya di laptop, menajamkan pengelihatannya saat melihat Zayn keluar dari kamarnya dengan penampilan rapi yang menunjukan jika di abak keluar."Zayn kamu mau ke mana?" tanya Sella, meletakkan laptopnya di atas meja lalu menghampiri Zidan."Aku ada keperluan di luar, apa kamu mau sekalian aku antar pulang?" tanya Zayn membuat Sella merengut kesal mendengarnya."Kamu mengusirku?" ucap Sella bertanya."Tidak, bukan seperti itu, aku pikir kamu mau pulang," jawab Zayn berusaha untuk lembut."Zayn, aku merasa nyaman tinggal di sini, apa aku boleh menginap lagi di sini?" tanya Sella manja pada Zayn."Tentu saja boleh, tunggulah di rumah aku ada keperluan di luar!" ucap Zayn asal, yang tidak ingin membuang waktunya di rumah, dan membiarkan Zeline di luar sana bersama pria lain."Kamu mau kemana hari libur seperti ini?" tanya Sella menempel pada Zayn  yang berusaha mengh
Baca selengkapnya

Berakhir di Ranjang

Zayn mengetuk pelan pintu kamar Zeline."Masuk saja, Dek. Nggak di kunci," ucap Zeline dari dalam sana tanpa bertanya siapa yang mengetuk pintu, sebab yang ia tau hanya ada dia dan kedua adiknya di rumah.Ceklek.Pintu di buka, namun Zeline masih saja tak menoleh, ia masih fokus menonton drakor di Handphonenya sebagai peralihan dari rasa sedih dan kesalnya atas ucapan Zayn."Ada apa?" tanya Zeline."Aku minta maaf, aku tidak bermaksud berbicara seperti itu," ucap Zyan berhasil mengejutkan Zeline yang seketika langsung menatap ke arah suara yang sangat di kenalnya."Kenapa kamu di sini?" tanya Zeline menatap tajam pada Zayn."Aku di sini karena istriku ada di sini," jawab Zayn santai."Zayn, aku tidak ingin berdebat denganmu. Bukankah kamu sendiri yang bilang untuk tidak ikut campur dalam urusan kita masing-masing, jadi, aku minta tolong pergilah!" ucap Zeline menatap Zayn."Kenapa aku harus pulang di saat istriku ada di
Baca selengkapnya

Yang Terakhir

Setelah pertempuran di ranjang yang terjadi antara Zayn dan Zeline, keduanya terlelap dengan posisi Zeline yang berada di dalam dekapan Zayn. Beberapa saat kemudian, Zayn terbangun lebih dulu dari Zeline. Ia membuka matanya dan langsung bertemu dengan wajah cantik Zeline yang ada di depan matanya.'Kenapa aku sanagt memuja tubuhnya? Jujur saja aku sangat menyukai apa yang ada pada dirinya, belum pernah aku merasakan sensasi bercinta senikmat dan sepuas ini. Bersamanya aku merasa begitu puas dan begitu nikmat, Apa aku mulai menyukainya? Bagaimana jika benar aku menyukai? Menyukainya hanya akan menggagalkan recanaku, jika benar aku menyukainya maka aku harus membuang rasa itu sebelum tumbuh semakin besar di hatiku!' batin Zayn.Zayn perlahan melepaskan Zeline dari dekapannya, menatap Zeline sesaat setelah itu mengecup lama dahinya. "Anggaplah ini sebagai yang terakhir kalinya antara kita Ze, aku tidak akan menyentuhmu lagi. Seperti yang kamu katakan, pernika
Baca selengkapnya

Salah Paham

Zayn terbangun dari tidurnya, melihat seseorang yang berada di sampingnya membuat Zayn tersenyum, ia ingin merapatkan tubuh mereka namun sesaat kemudian setelah mencium wangi yang berbeda dari wangi yang ia sukai belakangan ini membuat Zayn menyadari jika yang berada di sampingnya bukanlah Zeline.  Zayn seketika bangkit dari tempat tidur dan semakin di buat terkejut saat melihat tubuhnya polos tanpa tertutup sehelai benangpun. "Apa yang terjadi? Kenapa bisa aku berada di ranjang yang sama denganya? Kenapa juga dia bisa berada di dalam kamarku?" ucap Zidan mengusap kasar wajahnya. "Sella, bangun!" Zidan berkata sedikit kencang, mengusik tidur wanita yang berada di tempat tidurnya itu. "Selamat pagi, sayang!" ucap Sella perlahan bangkit dari tempat tidur, ingin menghampiri Zayn, dengan tubuhnya yang juga terlihat polos, namun Zayn melangkah mundur menjaga jarak darinya. Tatapan Sella tertuju pada Senjata Zayn yang terpampang jelas saat Zayn belum m
Baca selengkapnya

Menjemput Istri Pembangkang

Beberapa hari telah berlalu, dan selama berapa hari itu juga Zayn dan Zeline tidak saling memberi kabar apa lagi bertemu.  Tepatnya bukan Zayn yang tidak memberi kabar, namun Zeline yang sama sekali tidak pernah mau membaca, apa lagi membalas pesan ataupun menerima telepon darinya. Zayn semakin gelisah memikirkan Zeline, pertemuan terakhir mereka adalah ketika mereka bercinta dan yang terakhir terjadi adalah Zeline melihat Sella keluar dari kamarnya. Zayn sangat yakin penyebab Zeline seperti itu padanya adalah karena kehadiran Sella, namun untuk mengakhiri semuanya dengan Sella ia belum bisa sebab rencanya masih harus berjalan. Satu kesalahan yang Zayn anggap enteng adalah membawa Sella tinggal bersama mereka dan hingga saat ini masih berada di rumahnya. Wanita mana yang tidak akan sakit hati saat suaminya membawa wanita lain masuk ke dalam rumah mereka, sekalipun pernikahan yang terjadi antara mereka hanya sebatas kerja sama tetap saja akan memb
Baca selengkapnya

Menunggu Zeline

Kabar dari orang suruhan Zayn yang di minta mengawasi Zeline kalah cepat dengan sebuah postingan dari akun Instagram Zeline yang mengunggah foto-foto dimana ia tengah berada di area pantai bersama kedua sahabatnya, yang dari lokasinya jelas Zayn tau letaknya ada di Bali.Zayn semakin merasa kesal pada Zeline dan pada dirinya sendiri atas apa yang telah terjadi di antara mereka, di saat ia merasa begitu gelisah dan mengkhawatirkan Zeline, namun ternyata Zeline tengah bersenang-senang di Bali sana bersama kedua para sahabatnya. Lebih membuatnya kesal saat Zeline tak meminta izin darinya.Zayn yang sedari tadi sudah tiba di kediaman Zeline akhirnya memutuskan untuk turun, dan mulai mengubah mimik wajahnya agar terlihat santai, agar bisa bersandiwara di depan keluarga Zeline.Suara ketukan pintu yang berasal darinya mendapat sahutan dari dalam sana, dan beberapa saat kemudian pintu di buka."Kakak?" ucap seorang gadis ntah itu Fara atau Fera, yang jelas salah
Baca selengkapnya

Memperkosa

Zeline yang baru saja turun dari taxi di depan rumahnya, langsung menangkap sesuatu yang menarik perhatiannya yaitu sebuah mobil yang terparkir di depan rumahnya, mobil yang sangat ia kenali siapa pemiliknya."Ada perlu apa dia di sini?" gumam Zeline melangkah masuk ke dalam rumah."Assalamualaikum, Mah ini aku!" ucapnya mengetuk pintu.Beberapa saat kemudian pintu di buka oleh Mamanya, Zeline merasa sedikit tak enak hati pada Mamanya yang terlihat menguap membukakan pintu untuknya."Maaf ya Mah, harusnya aku membawa kunci cadangan," ucap Zeline."Nggak apa-apa, Mama sangat mengantuk, Mama kembali ke kamar ya Ze. Kamu kunci pintu ya," ucap Arini yang di angguki oleh Zeline.Zeline yang awalnya ingin bertanya pada Mamanya mengenai Zayan mengurungkan niatnya saat Arini sudah lebih dulu kembali ke kamar. Wanita cantik tersebut mulai membawa kopernya menaiki anak tangga menuju kamarnya, mau atau tidak ia harus bertemu Zayn saat Zayn sudah berada
Baca selengkapnya

Jangan Lewati Batasanmu

Zeline sudah memutuskan jika esok ia akan ikut pulang bersama Zayn, Zeline sadar jika mereka berada di rumah orang tuanya, maka ia tidak bisa menentang Zayn. Maka dari itu ia akan pulang agar bisa menjalani kehidupan seperti biasa dimana tidak saling ikut campur urusan masing-masing dan bisa menjaga jarak dari Zidan agar kejadian yang sama tidak terulang kembali. Setelah selesai dengan tangisnya serta membersihkan tubuhnya, Zeline keluar dari kamar mandi hanya dengan menggunakan handuk yang melilit di tubuhnya. Ia mengabaikan Zayn yang duduk di atas ranjang menatapnya. "Ze, ada yang mau aku katakan!" ucap Zayn. "Sudahlah, tidak perlu berbicara padaku. Kita hanya perlu bersandiwara di depan keluarga jadi berhentilah sok dekat denganku, karena kita tidak sedekat itu, kita hanya orang asing yang sedang bekerja sama!" ucap Zeline ketus, kembali masuk ke dalam kamar mandi, membawa pakaian ganti yang baru saja ia ambil dari lemari pakaiannya. Zayn memegang
Baca selengkapnya

Kebodohan Zayn

Seperti yang sudah Zeline rencanakan, seharian ini dia menghabiskan waktu di luar, meskipun ia hanya bertemu dengan kedua sahabatnya saat jam makan siang sebab kedua sahabatnya tersebut sudah kembali masuk bekerja, dan tidak bisa menemaninya, namun Zeline tak mengurungkan niatnya untuk pulang sore ke rumah Zayn.Zeline tiba di rumah Zayn saat jarum jam sudah menunjukan pukul lima sore. Ia masuk ke dalam rumah dan pemandangan yang ia lihat sempat membuatnya terdiam sesat sebelum kembali melanjutkan langkah kakinya sembari berucap. "Assalamualaikum..."Kedua orang yang terlihat tengah duduk di sofa saling memeluk itu, terlihat terkejut atas kedatangan Zeline terutama Zayn, Zayn langsung berdiri ingin menghampiri Zeline, namun Zeline semakin mempercepat langkahnya masuk ke dalam kamarnya yang berada di lantai bawah di bagian sudut ruangan."Ze, kamu sudah pulang?" tanya Zayn."Pertanyaan bodoh!" cibir Zeline pelan masuk ke dalam kamarnya, menutup pintu lalu
Baca selengkapnya

Aku Menyukaimu

Zayn dengan cepat bergerak sebelum Zeline menutup pintu kaca kamarnya, ia tidak ingin menunda waktu untuk berbicara pada Zeline, Zayn ingin perselisihan antara mereka cepat selesai.Ia tak bisa lagi membohongi dirinya sendiri. Zayn akui jika dirinya sudah terbiasa dengan keberadaan Zeline di hidupnya. Meskipun mereka baru saja bersama, namun semua hal tentang Zeline selalu saja mengusik pikirannya dan semua hal tentang Zeline di sukainya."Apa lagi maumu?" tanya Zeline kesal menatap Zayn yang sudah berada di dalam kamarnya."Ze, dengarkan dulu, aku ada alasan melakukan semua ini," ucap Zayn mencoba mendekat, namun Zeline melangkah mundur menjauh darinya."Alasan apa? Alasan kamu masih mencintainya, namun tak bisa bersamanya karena ada aku? Kalau iya, maka ceraikan aku, ceraikan aku saat ini juga, kamu bisa memberikan talak padaku sekarang!" ucap Zeline menusuk tepat di jantung Zayn yang mendengarnya. Meskipun hanya sebatas perasaan suka yang bisa Zayn sadar
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
10
DMCA.com Protection Status